PIE Makro Modul ke 3_Teori APKE

Download Report

Transcript PIE Makro Modul ke 3_Teori APKE

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO
MODUL KE 3
ANALISIS PENENTU KEGIATAN EKONOMI
DAN PENDAPATAN NASIONAL
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
SAMSUL ARIFIN, SE, MSE
ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FE - UNTIRTA
TEORI EKONOMI KLASIK


Dasar filsafat; perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas
berusaha (Laissez Faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai
kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis.
Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam perekonomian.
Di Pasar Barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya proses
yang otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang menjamin fullemployment, apabila karena sesuatu hal perekonomian tidak pada
posisi ini. Landasan dari keyakinan ini adalah;
1) Berlakunya hukum Say yang menyatakan bahwa “Supply creates its own
demand,”
2) Anggapan bahwa semua harga fleksibel
TEORI EKONOMI KLASIK (LANJUTAN)


F S
Di Pasar Tenaga Kerja, dalam jangkaUpah (W)
pendek hanya ada pengangguran
sukarela. Tetapi pengangguran
W1
inipun hanya bersifat sementara,
W2
karena apabila harga-harga turun
(termasuk upah), maka konsumsi
dan produksi akan kembali lagi ke
D1
tingkat semua (yaitu full
employment).
D
Di Pasar Uang, terdapat teori
0
kuantitas yang menyatakan bahwa
NU N Jml 2Pekerja
permintaan akan uang adalah
proporsional dengan nilai transaksi
MS = MD = FkP.Q
yang dilakukan masyarakat. Di Pasar
ini ditentukan tingkat harga umum;
MS= Penawaran Uang
apabila jumlah uang yang beredar
(penawaran akan uang) naik maka
tingkat hargapun naik.
(Kebijakan Moneter)
MD= Permintaan Uang
K
= Konstanta
TEORI EKONOMI KLASIK (LANJUTAN)



Dalam sistem standar kertas, tidak ada proses otomatis yang
menstabilkan tingkat harga. Disini kaum klasik melihat satu-satunya
peranan makro pemerintah, yaitu mengendalikan jumlah uang beredar
sesuai dengan kebutuhan transaksi masyarakat.
Di dalam sistem standar emas, ada mekanisme otomatis yang
menjamin kestabilan harga. Disini peranan pemerintah tidak dianggap
perlu, sebab jumlah uang (emas) yang beredar akan otomatis
menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat.
Di Pasar Luar Negeri, mekanisme otomatis menjamin keseimbangan
neraca perdagangan melalui:
1) Mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau
2) Mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem standar kertas.
Campur tangan pemerintah tidak diperlukan.
TEORI EKONOMI KEYNES



Keynes berpendapat bahwa sistem Leissez Faire murni tidak bisa
dipertahankan. Pada tingkat makro, pemerintah harus secara aktif dan
sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi “Full Employment”nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi tersebut tidak bisa
diandalkan secara otomatis.
Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh
apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat apabila
permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau output yang
dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi situasi
“kekurangan produksi”. Pada periode berikutnya output akan naik atau
harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.
Apabila permintaan agregat lebih kecil daripada penawaran agregat,
maka situasi “kelebihan produksi” terjadi. Pada periode berikutnya
output akan turun atau harga akan turun, atau keduanya terjadi
bersama-sama.
TEORI EKONOMI KEYNES (LANJUTAN)



Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa
mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi situasi
makro), agar mendekati posisi “Full Employment”-nya.
“Permintaan Agregat” adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan oleh
seluruh lapisan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun.
Barang dan jasa diartikan sebagai barang dan jasa yang diproduksikan dalam
tahun tersebut (barang bekas atau barang yang diproduksikan tahun-tahun
sebelumnya atau barang yang tidak diproduksikan seperti tanah, tenaga kerja
dan faktor produksi lain, tidak termasuk dalam pengertian “barang dan jasa”
dimaksud disini).
Dalam perekonomian tertutup permintaan agregat terdiri dari 3 unsur:
1)
2)
3)
Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga (C)
Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan (I)
Pengeluaran Pemerintah (G), Pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat
secara langsung melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak langsung
terhadap pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi.
Z=C+I+G
TEORI EKONOMI KEYNES (LANJUTAN)


Masing-masing unsur permintaan agregat dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang berbeda. Pengeluaran konsumsi tergantung pada pendapatan
yang diterima oleh Rumah Tangga dan kecenderungan berkonsumsinya
(propincity to consume). Pengeluaran investasi ditentukan oleh
keuntungan yang diharapkan (marginal efficiency of capital) dan biaya
dana (tingkat bunga). Pengeluaran pemerintah ditentukan oleh proses
politik yang kompleks dan dalam teori makro dianggap “eksogen”.
Perubahan dari unsur-unsur permintaan agregat (pengeluaran
konsumsi, pengeluaran investasi dan pengeluaran pemerintah)
mempengaruhi tingkat permintaan agregat melalui proses berantai atau
proses multiplier. Bila unsur ini meningkat dengan Rp. 1 maka tingkat
permintaan agregat akan meningkat dengan suatu kelipatan dari Rp. 1.
pelipat atau multiplier ini tergantung pada besarnya marginal propensity
to consume.
PROSES PRODUKSI DAN PENDAPATAN
MASYARAKAT
Penghasilan
Produksi
Rumah tangga (Y)
Merencana
P r okdaunk s i
Proses
Produsen
Ditabung (S)
Dibelanjakan di
Pasar Barang (C)
Supply Barang &
Jasa (Q)
Melihat situasi pasar
Y=Q ; Y=C+S ;
Q>C
Pasar
Barang
FUNGSI KONSUMSI, SAVING

Bentuk umum fungsi konsumsi;
C, S
C = a + MPC.Y
C = besarnya konsumsi
a = konstanta
MPC = hasrat konsumsi (∆C/∆Y)
Y = Pendapatan

Fungsi saving diperoleh;
Y=C+S
S=Y–C
= Y – (a + MPC.Y)
S = -a + (1 – MPC).Y
S = besarnya saving
MPS= hasrat saving (∆S/∆Y)
1 – MPC
a}
0-a }
Y
MPC = Marginal Propincity to Consum
MPS = Marginal Propincity to Save
FUNGSI INVESTASI
 Variabel
ekonomi ini ditentukan oleh tingkat bunga dan
marginal effisiency of capital (MEC)/hasrat investasi.


Bila MEC < tingkat bunga, maka Invesatasi tidak dilaksanakan;
Bila MEC > tingkat bunga, maka Investasi dilaksanakan
Tingkat Bunga (r)
5%
r
S
4%
MEC
0 100
3%
200
300 Investasi
400 (I) 0
MEC
I
KONSEP PELIPAT (MULTIPLIER)
 Multiplier
adalah angka pengganda dari suatu variabel
untuk menghasilkan besarnya perubahan variabel
pendapatan nasional (permintaan agregat).
Z 
1
I
1  MPC
 Karena
o < MPC < 1, maka 1 / 1-MPC > 1. jadi ∆I
akhirnya mengakibatkan ∆Z > ∆I.
 Contoh: MPC = 0,8. kenaikan pengeluaran investasi (∆I)
= Rp. 1 juta akan meningkatkan permintaan agregat (∆Z
) sebesar
Z
1
Rp1 juta  Rp5 juta
1  0,8
Bab II Teori Ekonomi Klasik & Keynes
Muh. Yunanto (2007)
Halaman 11
BEKERJANYA ANGKA PENGGANDA:
MULTIPLIER EFFECT
Z
11
50
95
230
0
190
100
50
40
(C + I + G) + ∆I
∆Z = 200
C+I+G
C = 100 + 0,8Y
I
G
0
Y
950
500
I = 40 maka ∆Z = 200 dan Z = 1150
190 + 200 = 390
KESEIMBANGAN PASAR BARANG
(KEYNES)
P
Z
B
Z
1
Z
A
∆I
K
L
S
R
0
Z
1
Z
0
Y0
Y1
Y
0
M
T
0
Q
KESEIMBANGAN PASAR BARANG
(KEYNES) LANJUTAN…
P
S
Z
Z1 P
0
Z
Z1
S
0
Gambar A
0
Q
Z
Z1
0
S
P
0
Gambar C
Q
0
Gambar B
Q
TERIMA KASIH
SERANG, ………………….2010
SAMPAI KETEMU DIPEMBAHASAN
PANDANGAN TEORI PENENTU KEGIATAN
EKONOMI