BAB 1 HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF

Download Report

Transcript BAB 1 HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF

SELAMAT DATANG
PELAJARAN PEND. AGAMA ISLAM
SEMESTER 2
BAB 1
HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF
• Secara harfiah, “mad” mempunyai
arti panjang, sehingga bacaan mad
adalah bacaan panjang dalam Al
Quran.
• Bacaan mad dibagi menjadi dua,
yakni mad thabi’i (mad asli) dan mad
far’i (cabang/turunan).
1. Mad Asli / Mad Thabi’i
• Disebut mad thabi’i (mad asli) apabila
terdapat harakat fathah diikuti alif ( ‫ ) ا‬kasrah
diikuti ya’ sukun ) ‫ ) ي‬dan dhammah diikuti
waw sukun (‫) و‬
• Panjang bacaan Mad tersebut adalah 1 alif
atau 2 harokat. Pada umumnya bacaan Mad
itu ada 2 macam, yaitu :
1. Mad Thabi’i, yaitu Mad asli, dibaca panjang
karena huruf Mad, seperti contoh tiga diatas.
2. Mad Far’i, artinya cabang atau bagian yaitu
selain Mad asli.
2. Mad Far’i/Mad Cabang
• Mad far’i merupakan cabang atau turunan
dari mad asli (mad thabi’i),
• Dalam bagian ini akan dibahas lima macam
mad far’i, yaitu :
1) Mad wajib muttasil
2) Mad jaiz munfasil
3) Mad aridl
4) Mad badal
5) Mad lazim
1. Mad Wajib Muttasil
• Disebut mad wajib muttasil apabila
terdapat mad thabi’i diikuti hamzah
dalam satu lafaz.
• Cara membacanya adalah wajib dibaca
panjang 3 alif ( 6 harakat)
• Contoh Mad Thabi’i diikuti ‫ ء‬:
(lihat QS. Al Maidah : 2, Al Fajr: 23, Ar
Ra'd: 21)
2. Mad Jaiz Munfasil
• Disebut jaiz munfasil apabila terdapat mad
thabi’i diikuti hamzah ( ‫ ) ء‬namun dalam lafaz
yang berbeda.
• Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif
( 2 harakat), 2 alif (4 harakat), atau 2,5 alif (5
harakat)
• Perhatikan contoh berikut, dan simaklah
secara seksama bagaimana cara membaca
yang dicontohkan dalam QS. Al Anfal: 72, AlQaf: 5, Fussilat: 39)
3. Mad Aridl
• Disebut mad aridl apabila terdapat mad thabi’i
diikuti waqaf, atau terdapat mad thabi’i di akhir
waqaf.
• Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif ( 2
harakat), atau 2 alif (4 harakat), atau 3 alif (6
harakat)
• Perhatikan contoh berikut, dan simaklah secara
seksama bagaimana cara membaca yang
dicontohkan dalam QS. Al Fatihah : 5, An Nas : 1)
4. Mad Badal
• Kata badal berarti pengganti, karena terdapat dua huruf hamzah di
awal lafaz, hamzah yang pertama berharakat hidup dan hamzah
berikutnya berharakat sukun. Untuk meringankan bacaan, maka huruf
hamzah yang kedua diganti dengan alif, ya’, atau wawu.
1. Jika hamzah pertama berharakat fathah, maka hamzah yang kedua
diganti alif
2. Jika hamzah pertama berharakat kasrah, maka hamzah yang kedua
diganti ya’
3. Jika hamzah pertama berharakat dhammah, maka hamzah yang kedua
diganti waw
• Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa, disebut mad badal
apabila terdapat hamzah yang diikuti mad thabi’i.
• Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif seperti mad thabi’i.
Perhatikan contoh berikut, dan simaklah secara seksama bagaimana
cara membaca yang dicontohkan dalam QS. Al Bayyinah : 7, Ali Imran
: 173, Al Muddatsir : 31)
5. Mad Lazim
• Disebut mad lazim apabila terdapat mad thabi’i diikuti sukun atau
tasydid, mad lazim dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Mad lazim harfi musaqqal (mad lazim setingkat huruf yang berat),
Terdapat pada fawatihussuwar (huruf-huruf pembuka surat) yang
diikuti tasydid.
• Adapun huruf-huruf pembuka surat yang mengandung bacaan mad
lazim adalah huruf : ‫ ن ق ص ع س ل ك م‬Contoh ‫ الم‬Cara membaca
huruf lam yaitu dibaca panjang 3 alif (6 harakat), disebut berat
(musaqqal) karena diikuti tasydid pada bacaan berikutnya.
2) Mad lazim harfi mukhaffaf (mad lazim setingkat huruf yang ringan),
Terdapat pada fawatihussuwar (huruf-huruf pembuka surat) yang
meliputi hurufhuruf sebagai berikut : ‫ ن ق ص ع س ل ك م‬Contoh ‫ ق‬, ‫ن‬
, ‫يس‬
• Bila diamati sekilas dalam tulisan memang tidak terdapat harakat
sukun dalam contoh-contoh di atas. Namun bila kamu simak
bacaannya, maka terdapat bacaan huruf mati (sukun).
.
3) Mad lazim kilmi musaqqal (mad lazim setingkat kalimah/lafaz yang
berat)
• Disebutmad azim kilmi musaqqal apabila terdapat mad thabi’i
diikuti huruf yang bertasydid. Contoh dalam QS. Al Fatihah ayat 7
• Catatan : Manfaat lain ketika memahami konsep mad lazim harfi
musaqqal dan mukhaffaf saat membaca fawatihussuwar (hurufhuruf pembuka ayat) adalah kita dapat mengetahui seberapa
panjangnya walaupun tanpa bantuan harakat. Berlatihlah membaca
fawatihussuwar tanpa harakat berikut ini ‫ طه‬- ‫ ن‬- ‫ كهيعص‬- ‫ حم‬- ‫يس‬
• Cara membacanya dibaca panjang 3 alif (6 harakat), dikatakan berat
(musaqqal) karena menghadapi tasydid.
4) Mad lazim kilmi mukhaffaf (mad lazim lafaz yang ringan)
• Disebutmad azim kilmi musaqqal apabila terdapat mad thabi’i
diikuti huruf yang berharakat sukun. Contoh dalam QS. Yunus 51
• Cara membacanya dibaca panjang 3 alif (6 harakat), dikatakan
ringan (mukhaffaf) karena tidak menghadapi tasydid.
HUKUM BACAAN WAQAF
• Menurut bahasa waqaf artinya berhenti /
menahan.
• Menurut istilah ilmu tajwid, pengertian waqaf
adalah memutuskan suara di akhir kata untuk
bernafas sejenak dengan niat meneruskan
bacaan selanjutnya.
• Waqaf dibedakan menjadi 5 macam,
Perhatikan skema berikut ini :
1. Waqaf lazim
• Waqaf lazim berarti harus berhenti. Sehingga
ketika membaca Al Qur’an kemudian
menemukan waqaf lazim, itu artinya pada
tempat yang terdapat tanda waqaf lazim
tersebut harus berhenti (waqaf) untuk
mengambil nafas, baru kemudian melanjutkan
bacaan.
• Waqaf lazim ini disebut juga dengan waqaf
taam (waqaf sempurna)
2. Waqaf jaiz
• Ketika membaca Al Qur’an menemukan tanda waqaf jaiz, maka boleh berhenti
(waqaf) atau meneruskan bacaan (washal). Namun, ada yang diutamakan waqaf
(berhenti) dan ada yang lebih diutamakan untuk washal (terus). Oleh karena itu,
waqaf jaiz ini sendiri dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Jaiz Kafi
• Ketika pembaca Al Quran menemukan waqaf ini maka boleh waqaf dan boleh
washal, namun lebih diutamakan untuk waqaf. Tandanya waqafnya adalah
ُ‫ِوإنْ ت ول َّ وا َِفِنن ما َعليك ا ْلب َ غا‬
2. Jaiz Tasawi
• Ketika pembaca Al Quran menemukan waqaf ini maka Jaiz tasawi maka boleh
waqaf maupun washal, keduanya hukumnya sama, tidak ada yang lebih utama.
Tanda waqafnya adalah
‫نَلة‬
َ ِ ‫نسآء صد َقات ِ ن‬
َ ِّ‫وءاتوا ال‬
َ
3. Jaiz Hasan
• Ketika pembaca Al Quran menemukan waqaf ini maka boleh waqaf maupun
washal, tetapi membaca washal lebih utama. Tanda waqafnya adalah
3. Waqaf muroqobah
• Apabila pembaca Al Qur’an menemukan tanda
waqaf muraqabah, itu artinya harus berhenti
pada salah satu tanda waqafnya.
• Waqaf muraqabah ini disebut juga dengan
waqaf ta’anuq.
• Tanda waqafnya adalah (titik tiga yang
terletak pada dua tempat)
‫ب غا ريب ِفيه هدى ل ْلمتقين‬
‫ذلك ا ْلكتا ة‬
4. Waqaf mamnu’
• Waqaf mamnu’ maksudnya dilarang berhenti
pada tempat yang terdapat tanda waqaf ini.
• Pada tempat tersebut dilarang berhenti
karena masih terdapat keterkaitan makna
antara kalimat yang dibaca dengan kalimat
berikutnya, sehingga terjadi perubahan
makna apabila terputus dalam membacanya.
• Tanda waqafnya adalah
• ‫َل ْلت ِإةذا وما َأنامن ا ْلمهت دين‬
‫ِقل َغا َأتِبع َأ‬
َ ‫وآء كم َقد‬
َ
SAKTAH / SAKTAT
• Saktah/saktat ialah diam sejenak, biar putus dan
pisah suaranya, dengan tanpa berganti nafas
(berhenti sejenak sekitar dua harokat dan tidak
bernafas). Di dalam Al Qur’an ada empat
tempat yang harus di baca saktah, yaitu :
•
–
–
–
–
Surat Al Muthofifin ayat 13
Surat Al Qiyamah ayat 27
Surat Yasin ayat 52
Surat Al Kahfi ayat 1
5. Saktah
• Apabila pembaca Al Qur’an
mendapati tanda waqaf saktah
ini, maka dia harus behenti
sejenak, tetapi jangan mengambil
nafas.
• Tanda waqafnya adalah ‫ س‬atau
‫سكته‬
TANDA-TANDA WAQAF
•
•
•
•
Waqaf lazim (harus berhenti)
Waqaf Muthlaq (lebih baik berhenti)
Waqaf Jaiz (boleh berhenti, boleh terus)
Waqaf Mujawwaz (boleh berhenti, terus lebih
utama)
• Waqaf Murokh-khosh (boleh waqaf/berhenti,
karena waqaf berikutnya terlalu jauh, terus
lebih utama)
• Waqaf Mustahab (lebih baik waqaf)
.
• La Waqfa fihi (bukan tempat waqaf), jika di akhir
ayat sebaiknya berhenti.
• Al Waslu Aula (dibaca terus lebih utama)
• Waqaf Mu’anaqoh (boleh waqaf disalah satu
tanda tersebut)
• Waqaf Sima’ie yaitu tempat waqaf nabi, waqaf
ghuffron dan waqaf Munzal (waqaf jibril, Sangat
baik sekali jika waqaf/berhenti.
• Kadzalik (sama tanda waqaf sebelumnya)
• Al Waqfu Aula (berhenti lebih utama
• Qila Fihil Waqfu (ada yang mengatakan boleh
waqaf, dibaca terus lebih utama).
• Ruku’ (tanda pembagian berhenti setiap hari
untuk orang yang ingin menghafal Al Qur’an dalam
jangka 2 tahun.
BAB II
IMAN KEPADA RASUL ALLAH SAW
• Rasul ) ٌ ‫ ) َرس ْول‬artinya utusan. Jadi, Rasul
Allah berarti utusan Allah.
• Beriman kepada Rasul Allah maksudnya
meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah telah mengangkat manusia yang
dipilih-Nya untuk menjadi utusan yang
wajib melaksanakan menyampaikan
wahyu kepada umat manusia.
Bagi umat Islam, beriman kepada Rasul Allah
hukumnya wajib dan menjadi rukun iman ke empat
dari rukun iman yang enam.
• Sebagaimana di samping, di antara sekian juta
manusia sepanjang jaman, Allah SWT telah
memilih dan menjadikan tidak kurang dari
124.000 Nabi, dan dari jumlah tersebut Allah
memilih 313 nabi menjadi Rasul.
• Namun bagi umat Islam hanya 25 Nabi dan
Rasul yang wajib diimani, dan dari 25 rasul
tersebut Allah SWT memberikan gelar Rasul
Ulul Azmi kepada 5 rasul
Sifat Wajib Rasul
1. Siddiq (selalu benar) >< Kizib (dusta)
2. Amanah (dapat dipercaya) >< Khianat
(tidak dapat dipercaya)
3. Tablig (selalu menyampaikan wahyu) ><
Kitman (menyembunyikan wahyu)
4. Fathonah (cerdas) >< Baladah (bodoh)
Adapun tugas dari para rasul, yaitu :
1. Sebagai pembawa ajaran yang benar
2. Menjelaskan tentang cara
menyembah kepada Allah dengan cara
yang benar.
3. Sebagai pembawa kabar gembira dan
pemberi peringatan
4. Membina akhlak (budi pekerti) yang
mulia
Rasul Ulul Azmi
• Rasul Ulul Azmi merupakan gelar yang diberikan Allah
SWT kepada para rasul yang mempunyai kesabaran,
kegigihan, dan keuletan yang luar biasa dalam
membimbing, membina, dan mengajak kaumnya
untuk taat kepada Allah SWT walupun cobaan dan
rintangannya begitu besar.
• Para rasul yang mendapat gelar ulul azmi tersebut
adalah :
1. Nabi Nuh a.s.
2. Nabi Ibrahim a.s.
3. Nabi Musa a.s.
4. Nabi Isa a.s.
5. Nabi Muhammad s.a.w
Fungsi Beriman Kepada Rasul
1. Meneladani kehidupan para rasul yang taat kepada Allah SWT,
penuh kesabaran, tabah, gigih, ulet, dan berakhlak mulia.
• Artinya :” Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.".(QS.Ahzab:21).
2. Mengetahui dan memahami antara yang kebenaran dan
kebatilan, antara jalan lurus dan jalan yang sesat.
3. Dapat mencontoh cara mengenal dan menyembah Allah
dengan cara yang benar.
4. Dapat memahami kehidupan umat-umat terdahulu, bahwa
manusia yang ingkar akan mendapatkan azab dari Allah SWT
dan umat yang taat akan mendapatkan ketenangan dan
karunia.
BAB III
ADAB MAKAN DAN MINUM
• Tata Krama Sebelum Makan dan Minum
1. Mencuci tangan sebelum makan. “..... ketika
hendak makan beliau mencuci kedua
tangannya” (HR Nasai)
2. Duduk dengan baik. “Sesungguhnya Nabi saw
melarang seorang laki-laki minum sambil
berdiri”. (HR Muslim)
3. Berdoa sebelum makan atau minum. Bila lupa
berdoa dan membaca Basmalah di awal, maka
bacalah Bismillahi awwalu wa akhirahu.
Tata Krama Pada Saat Makan
1. Jangan sekali-kali mencela makanan. “Rasulullah s.a.w tidak pernah
mencela makanan satu kalipun...” (HR Bukhari, Muslim)
2. Jangan makan dengan terburu-buru. Diriwayatkan dari Ibnu Umar Nabi
bersabda: ... Janganlah kamu terburu-buru, lakukan shalat setelah
kamu selesai makan.
3. Makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan. “... Ketika kamu
makan makan lakukan dengan tangan kanan, ketika minum juga dengan
tangan kanan. Karena sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan
tangan kirinya ( HR Muslim)
4. Menyantap makanan yang paling dekat. “... Bacalah Basmalah,
makanlah dengan tangan kanan dan dahulukan dengan makanan yang
terdekat denganmu” ( HR Bukhari. Muslim)
5. Menghabiskan makanan, jangan ada yang tersisa, karena kita tidak
mengerti bagian mana yang mengandung berkah.
6. Tidak langsung menghabiskan minuman dalam jumlah tertentu Nabi
memberi contoh : bahwa apabila minum satu gelas, hendaklah dua
atau tiga kali, mulailah dengan bacaan basmalah dan akhiri dengan
hamdalah.
7. Tidak meniup makanan dan minuman karena panas. Bila seseorang
meminum minuman yang panas, janganlah ditiup dan tunggulah hingga
dingin, karena tiupan itu membawa racun.
Tata Krama Sesudah Makan
1. Membersihkan tangan dan mulut setelah
makan. Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a :
Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang di
antara kamu memakan makanan, maka
bersihkanlah sisa makanan yang ada di tangan
dengan mulut lalu cucilah atau menyuruh orang
membersihkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)
2. Berdoa setelah makan atau minum. Dalam doa
tersebut mengandung maksud kita bersyukur
memuji Allah SWT karena telah menyelesaikan
makan dan minum.
BAB IV
SIFAT DENDAM DAN MUNAFIK
• Dendam adalah perasaan marah pada diri
seseorang yang tersimpan karena tidak mau
memaafkan orang yang dianggap bersalah pada
dirinya dengan menunggu kesempatan untuk
membalasnya (sifat ingin membalas perbuatan
seseorang).
• Sifat pemdendam ini tumbuh dan berkembang
dari sifat marah atau sifat kurang puas melihat
segala hal yang terjadi, merasa tersaingi, atau
dikecewakan oleh seseorang.
Ciri-ciri orang pendendam
1. tidak senang melihat orang yang berbuat salah
padanya
2, merasa senang bila orang orang yang berbuat
salah kepadanya tersebut menderita
3. selalu membalas kesalahan orang lain dengan cara
yang berlebihan
4. suka membicarakan kejelekan orang yang pernah
berbuat buruk padanya.
5. membuat fitnah dan dihembuskan kepada orang
yang berbuat buruk padanya
6, membuka rahasia orang yang berbuat buruk
padanya
Akibat Negatif Pendendam
A. Bagi diri sendiri
1). Hidupnya tidak penah merasa tenang
2). Kehidupanya tersiksa oleh perasaan sendiri
3). Mudah terserang penyakit tekanan darah tinggi
dan jantung
4). Banyak dibenci orang
B. Bagi orang lain
1). Kehidupan orang lain terasa kurang nyaman
2). Terkurangi haknya untuk bersahabat dengan
siapapun
3). Dapat mengundang sifat permusuhan orang lain
Terapi Sifat Pendendam
1. Membiasakan diri bersikap sabar dan
menahan marah
2. Membiasakan diri sendiri menjadi
pemaaf
3. Memupuk perasaan ikhlas dan
berlapang dada
4. Suka bersilatrahmi dengan siapapun,
karena dengan bersilaturahmi dapat
memperpanjang usia dan mendekatkan
B. Munafik
• Munafik adalah seseorang yang menampakan
sesuatu yang bertentangan dengan apa yang
terkandung di dalam hati (lain di mulut lain di
hati).
• Perbuatan orang munafik disebut nifaq. Seseorang
yang bersifat munafik berarti memiliki bentuk
pribadi yang mendua.
• Munafik adalah contoh manusia yang berperilaku
tercela, termasuk jenis akhlak madmumah.
• Kebalikan dari sifat munafik adalah sifat
istiqamah, yaitu sifat konsisten atau sifat tunggal.
• Orang yang memiliki sifat istiqamah cirinya apa
yang ditampakkan di luar adalah pencerminan apa
yang ada di dalam hati.
Akibat Negatif Munafik
A. Bagi diri sendiri
1) Kehidupan yang lebih baik di masa depan tertutup
2) Tidak lagi dipercaya oleh orang lain
3) Akan dijauuhi dan dibenci oleh banyak teman
4) Dimurkai oleh Allah
B. Bagi orang lain
• Disamping berakibat terhadap diri sendiri, perbuatan
nifaq juga berakibat negatif bagi orang lain. Akibat
tersebut adalah :
1) Dibuat menjadi kecewa
2) Tertunda keinginan
3) Tidak terpenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan
orang munafiq.
Terapi Sifat Munafik
1. Memperdalam ilmu pengetahuan agama
untuk memupuk kadar keimanan.
2. Menjauhi orang lain yang terbiasa
berbuat nifaq, karena pergaulan itu akan
berpengaruh
3. Menyadari betapa akibat negatif dari
sifat munafiq
BAB V
BINATANG HALAL DAN HARAM
• Allah SWT memang menciptakan semua makhluk
di dunia termasuk binatang untuk kepentingan
manusia. Namun tidak semua binatang yang ada
di atas bumi ini boleh dikonsumsi. Ada binatang
yang halal dimakan dan ada pula yang haram.
• Pada dasarnya semua jenis binatang yang ada di
bumi ini hukum aslinya adalah halal, kecuali
kalau ada larangan dari syara’ atau karena ada
mudarat sehingga dilarang untuk dimakan.
A. Binatang Yang Halal
• Dalil (dasar hukum yang dijadikan
pedoman)
1. Dalil Umum : Semua jenis Binatang ternak
darat dan Binatang laut.
2. Dalil Khusus : Kuda, Dhab ( binatang yang
mirip biawak), Keledai liar, Belalang, Kelinci,
Ayam dll.
Binatang halal berdasarkan dalil umum
1. Firman Allah SWT :
‫أ ُ حلَّت َلُكم بهيم ُة ْاألَنع ِام ِإالَّ ما ي َتلى‬
• Artinya : “Dihalalkan bagimu binatang ternak
kecuali yang akan dibacakan kepadamu” (QS. Al
Maidah : 1)
• Artinya : ”dihalakan bagimu binatang buruan
laut dan makanan yang berasal dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu dan bagi orang yang
dalam perjalanan.” (Q.S. Al Maidah : 96)
2. Sabda Rasullullah SAW :
• Artinya : “Laut itu suci airnya halal bangkainya.”
(HR Malik)
Binatang halal berdasarkan dalil khusus
1) Kuda
• Artinya : “Pada zaman Rasulullah kami pernah menyembelih kuda
dan kami memakannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
2) Dhab
• Artinya : “Daging dhab dimakan pada hidangan Rasulullah SAW”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3) Keledai Liar
• Artinya : “Tentang kisah keledai liar, maka Nabi SAW makan
sebagian dari daging keledai itu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
4) Ayam
• Artinya : “Pernah aku melihat Nabi SAW makan daging ayam” (HR.
Bukhari dan Tirmizi)
5) Belalang
• Artinya : “Kami berperang bersama Rasulullah SAW tujuh kali
perang, kami memakan belalang” (HR. Bukhari dan Muslim)
6) Kelinci
• Artinya : “..... Abu Talhah lalu beliau menyembelihnya. Beliau
mengirimkan kaki dan kedua pahanya kepada Rasulullah ..... dan
baginda menerimanya (HR Bukhari dan Muslim)
B. Binatang Yang Haram
• Dalil (dasar hukum yang dijadikan pedoman)
1. Dalil Umum Binatang buas
• Binatang yang mempunyai kuku atau taring yang
tajam, Binatang pemakan kotoran atau yang secara
umum menjijikkan.
2. Dalil Khusus Babi
• Khimar (keledai jinak), Binatang yang dilarang
membunuhnya (burung suradi, katak, semut, dan
burung hud-hud), Binatang yang disuruh
membunuhnya (burung gagak, burung elang,
kalajengking, tikus, dan anjing liar), Katak dll.
Binatang haram berdasarkan dalil umum
• Ada tiga jenis binatang yang haram berdasarkan dalil umum karena
memiliki sifat yang dikhawatirkan sangat mudah beralih pada diri
manusia. Ketiga jenis sifat binatang tersebut adalah :
1) Memiliki sifat buas dan bertaring, seperti : harimau, macan tutul, anjing,
beruang. Nabi bersabda :
• Artinya : “Setiap binatang buas yang bertaring, haram dimakan” (HR.
Muslim dan Turmuzi)
2) Setiap binatang yang berkuku tajam, seperti : burung rajawali, burung
elang, burung kakatua, dan burung hantu. Nabi bersabda :
• Artinya : “Rasulullah telah melarang (memakan) setiap burung yang
berkuku tajam” (HR. Muslim).
3) Setiap binatang pemakan kotoran, seperti : lalat, nabi bersabda :
• Artinya : “Dari Ibnu Umar r.a berkata, “Rasulullah SAW melarang
memakan binatang jalalah (binatang pemakan kotoran) dan meminum
susunya” (HR. Arba’ah kecuali Nasai). Termasuk juga dalam kategori
binatang ini adalah binatang-binatang yang kotor dan secara umum
menjijikkan, seperti : tungau, kutu, kecoa, dan sejenisnya. Allah
berfirman
• Artinya : “Dan dihalalkan bagi mereka segala yang baik dan diharamkan
bagi mereka segala yang jelek (buruk)” (QS. Al A’raf : 157)
Binatang haram berdasarkan dalil khusus
1) Daging babi
• Allah berfirman : Artinya : “Diharamkan bagimu memakan bangkai,
darah, dan daging babi … (Al Maidah :3)
2) Khimar atau keledai jinak
• Nabi bersabda yang artinya : “Nabi telah melarang makan daging
khimar jinak dan mengijinkan daging kuda” (HR. Bukhari dan Muslim)
3) Dilarang membunuhnya, seperti : burung suradi, katak, semut, dan
burung hud-hud.
• Nabi bersabda yang artinya : “Rasulullah telah melarang membunuh
burung suradi, katak, semut, dan burung hud-hud” (HR. Ahmad)
4) Disuruh membunuhnya, seperti : burung gagak, burung elang,
kalajengking, tikus, dan anjing liar
• Nabi bersabda artinya : “Lima binatang jahat yang disuruh
membunuhnya adalah burung gagak, burung elang, kalajengking,
tikus, dan anjing liar” (HR. Muslim)
5) Katak
• Artinya : “Sesungguhnya seorang tabib bertanya kepada Rasulullah
tentang katak untuk keperluan obat,Rasulullah melarang
membunuhnya” (HR. An Nasai)
C. Binatang yang tidak jelas
hukumnya antara halal dan haram
• Terhadap jenis binatang seperti ini, umat Islam dapat meneliti
berdasarkan sebab (illat). Kalau ada kesamaan sebab
dihalalkan atau diharamkan, maka mengikuti sebab tersebut.
Contoh 1 :
• Kita akan menentukan hukum bebek. Bebek lebih dekat
dengan sifat-sifat ayam, maka hukum adalah halal
sebagaimana ayam.
Contoh 2 :
• Kita akan menentukan hukum kelabang. Kelabang mempunyai
sifat dekat dengan kalajengking, maka hukumnya haram
sebagaimana kalajengking.
• Namun kalau tidak adanya sebab tertentu, dapat
dikembalikan kepada hukum asal, yaitu mubah (boleh).
MAKANAN DAN MINUMAN YANG
HALAL DAN HARAM
• Setiap makanan atau zat yang ada
dipermukaan bumi ini menurut hukum aslinya
adalah halal, kecuali kalau ada larangan dari
syara’ atau karena mudaratnya, sebagai
firman Allah yang berbunyi :
• Artinya : “Dan makanlah makanan yang halal
lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertawakallah kepada Allah
yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. Al
Maidah: 88)
Halal mengandung dua pengertian.
• Halal menurut zatnya yaitu bukan termasuk
makanan dan minuman yang oleh agama Islam
dinyatakan sebagai barang-barang haram,
seperti: bangkai, darah, daging babi, dan khamar.
• Halal menurut cara memperolehnya misalnya
dengan cara membelinya , meminjamnya,dan
dengan cara pemberian ,bukan dengan cara yang
dilarang oleh agama seperti menipu, korupsi,
riba,judi dan lain-lain sebagainya.kemudian
dalam hadits rasullulah saw bersabda.
Artinya : “ Rasulullah saw telah ditanya orang dari hal hukum minyak
sapi ( samin ) keju dan farwah (kulit binatang serta bulunya di pakai
untuk perhiasan atau empat duduk). Rasulullah saw, menjawab
barang yang halal itu adalah apa –apa yang telah dihalalkan oleh
Allah dan haram itu adalah apa-apa yang telah di haramkan oleh
Allah dalam kitab-Nya. Dan sesuatu yang tidak di terangkannya, maka
barang itu termasuk yang dimaafkannya, sebagai kemudahan bagi
kamu“ (HR Ibnu Majah dan Turmuzi).
• Berdasarkan ayat dan hadist diatas, bagi orang
yang terpaksa memakan makanan yang
diharamkan Allah karena lapar tanpa sengaja
berbuat dosa, diperbolehkan memakan yang
haram itu, tetapi sekedar untuk
mempertahankan hidup.
BAB VI
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SAMPAI MASA ABBASYIYAH
• Daulah Bani Abbasiyyah berkuasa selama 5 abad yaitu
mulai tahun 132 – 656 H / 750 – 1258 M,
menggantikan Daulah Bani Umayyah yang telah
berkuasa selama 92 tahun (40 – 132 H / 660 – 753 M).
Dengan wafatnya Marwan bin Muhamad dalam suatu
pertmpuran melawan Bani Abbasiyyah, maka berakhir
pulalah kekuasaan Bani Umayyah. Dinamakan bani
Abbasiyyah, karena para pendiri dan kholifahnya
merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib
(paman Nabii Muhammad s.a.w.) Kholifah yang
pertama kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas
Asy Syafah yang berkuasa pada tahun 132 – 136 H /
750 – 753 M yang kemudian diikuti oleh kholifahkholifah yang lain silih berganti sebanyak 37 kholifah.
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYYAH
• Pada masa Daulah Abbasiyyah kehidupan
peradaban Islam sangat maju, sehingga pada masa
itu dikatakan sebagai jaman keemasan Islam,
karena kaum muslim sudah sampai pada puncak
kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan,
politik, ekonomi dan keuangan lebih lagi dalam
bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, baik
pengetahuan agama maupun pengetahuan umum
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai
ilmu telah lahir. Hal ini dikarenakan antara lain :
a. Penerjemahan buku berbahasa asing seperti
halnyaYunani, Mesir, Persia, India dan lain-lain
kedalam bahasa Arab dengan sangat gencar.
b. Penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh
kaum muslimin itu sendiri.
Masa itu muncullah tokoh muslim yang menyebarluaskan agama Islam
dan menghasilkan karya-karya yang besar antara lain :
a. Imam Abu Hanifah ( 700 – 767 M ). Imam Malik ( 713 – 765 M ) Imam Syafii
( 767 – 820 M ) Imam Ahmad bin Hanibal ( 780 – 857 M ).
• Para mujtahiq yang mencurahkan segala kemampauannya untuk
mendapatkan ilmu praktis dan syareat Islam yang digali dari Qur’an dan
hadist yang terkenal dengan ilmu fikih. Sehingga ajaran islam mudah
untuk diamalkan.
b. Imam Sibawaih, is bin Umar as Saqofi sebagai tokoh bahasa Arab, Nahwu
shorof Balaghoh dan lain-lain.
• Imam bukhori dengan hasil karyanya shoheh Bukhari.
• Imam Muslim dengan hasil karyanya shoheh muslimnya
• Imam Abu dawud dengan hasil karyanya Sunan Abu Dawudnya.
• Imam bin Majah dengan hasil karyanya Sunan ibnu majahnya
• Imam Tirmidhi dengan hasil karyanya sunan Tirmidhinya
c. Rabi’ah al Adawiyah ahli tasawuf dengan ajarannya mahabbah.
d. Abu Hamid Muhammad bin Ahmad Ghozali dengan hasil karyanya ihya
ulumudin
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI
MASA BANI ABBASIYYAH
1) Ilmu Tafsir
• Ilmu tafsir yaitu ilmu yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al
Qur’an, sebab-sebab turunnya ayat / Azbabun nuzulnya, hukumnya dan
lain-lain. Adapun ahli tafsir yang termasyur ketika itu antara lain :
a. Ibnu Jarir At Thabari dengan tafsirnya Al-Qur’annul Azim sebanyak 30 juz
b. Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya
berjumlah 14 jilid.
2) Ilmu Hadist
• Ilmu hadist adalah ilmu yang mempelajari tentang hadist dari sunat,
perawinya, isi dll. Pada masa itu bermunculan ahli-ahli hadist yang besar
dan terkenal beserta hasil karyanya, antara lain :
a. Imam bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Baghdad, kitabnya yang termasyur
adalah al-Jami’us shohih dan terkenal dengan shohih Bukhori.
b. Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jaim’us Shohih dan
terkenal dengan ”Shahih Muslim”
c. Abu Dawud dengan kitab hadistnya berjudul “Sunan Abu Dawud”.
d. Ibnu majah dengan kitab hadistnya Sunan Ibnu majah.
e. At-Turmidhi dengan kitabnya “Sunan Turmidhi”, Dan lain-lain
.
3) Ilmu Fikih
• Ilmu fikih, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukumhukum Islam (segala sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan,
dibolehkan dan yang diharamkam oleh agama Islam.
Beberapa tokoh fikih yang termasyur ialah :
a. Imam Abu Hanifah ( 80 – 150H / 700 – 767M ) beliau
menyusun madzhabnya yaitu madzhab Hanafi.
b. Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H / 788 M
dan meninggal di Hijaz pada tahun 170 H / 788 M, beliau
menyusun madzhab Maliki.
c. Imam Syafii nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris
bin Syafi’i ( 150 – 204H /767 – 820M ), sewaktu berumur 7
tahun sudah hafal Al-Qur’an dan menyusun madzhabnya
yaitu madzhab Syafi’i.
d. Imam hambali ( 164 – 241H / 780 – 855M ), beliau menyusun
madzhabnya, yaitu madzhab Hambali. Para mujtahidin
mencurahkan segala kemampuannya untuk mendapatkan
ilmu-ilmu praktis dalam syariat Islam sehingga umat Islam
dengan mudah dapat melaksanakan.
.
4) Ilmu Tasawuf
• Ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara
membersihkan hati. Pikiran dan ucapan dari sifat yang
tercela, sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat
kepada Allah. Untuk dapat mencapai kebahagiaan
abadi (bersih lahir dan bathin).
• Orang muslim yang menjalani kehidupan tasawuf
disebut “Sufi”. Tokohnya antara lain :
a. Rabi’ah Adawiyah (lahir di Baghdad tahun 714 M
ajaran tasawufnya dinamakan “Mahabbah” .
b. Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059
– 111 M) – hasil karyanya yang terkenal adalah “Ihya
Ulumuddin”
c. Abdul Farid Zunnu Al Misri, lahir tahun 156 H / 773 M
– 245 H / 860 M), beliau dapat membaca Hieroglif
yang ditinggalkan di zaman Firaun (Mesir).
.
5) Filsafat Islam
• Filsafat islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakekat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuanketentuannya berdasarkan al-Quran dan hadist. Manfaat filsafat islam adalah
untuk menemukan hakekat segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan
bukti kebesaranNya. ( QS Ali Imran 190 ) Artinya : “Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”(QS. Ali Imron 190).
Adapun totkoh filsafat Islam antara lain :
a). Al-Kindi ( 185 – 252H / 805 – 873M ), terkenal dengan sebutan “Filosof Arab”
beliau menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab. Bermacammacam ilmu telah dikajinya, terutama filsafat. Al Kindi bukan hanya Filosof, tetapi
juga ahli ilmu matematika, astronomi, formakologi dan sebagainya.
b). Al Farabi ( 180 – 260H / 780 – 863M ) beliau menerjemahkan buku-buku asing
kedalam bahasa Arab. Al Farabi banyak menulis buku mengenai logika,
matematika, fisika, metafisika, kimia, etika dan sebagainya. Filsafatnya mengenai
logika antara lain dalam bukunya “Syakh Kitab al Ibarah Li Aristo”, menjelaskan
logika adalah ilmu tentang pedoman yang dapat menegakkan pikiran dan dapat
menunjukkannya kepada kebenaran. Dia digelari sebagai guru besar kedua,
setelah Aristoteles yang menjadi guru besar pertama, buah karyanya banyak
diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa.
.
c). Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) ( 370 – 480H / 980 – 1060M ), Di Eropa dikenal
dengan nama Avicena. Sejak kecil ia telah belajar bahasa arab, geometri, fisika,
Logika, Teologi Islam, Ilmu-ilmu Islam dan Kedokteran. Beliau seorang dokter di
kota Hamazan Persia menulis buku-buku kedokteran dan mengadakan penelitian
tentang berbagai macam jenis penyakit, beliau juga seorang filosof yang terkenal
dengan idenya mengenai faham serba wujud atau Wahdatul wujud, juga ahli
fisika dan ahli jiwa. Pada usia 17 tahun ia sangat terkenal. Karangan Ibnu Sina
lebih dari dua ratus buku, yang terkenal antara lain :
• 1. ASY SYIFA, buku ini adalah buku filsafat, terdiri atas empat bagian yaitu logika,
fisika, matematika dan metafisika.
• 2. AL-QONUN atau CANON OF MEDICINE. Menurut penyebutan orangorang barat,
buku ini pernah diterjemahkan kedalam bahasa latin dan pernah menjadi buku
standar untuk Universitas-universitas Eropa sampai akhir abad ke 17.
d). Ibnu Rusyd Dilahirkan di Cardova pada tahun 250 H / 1126 M dan meninggal
tahun 675 H /1198 M. Dia dikenal di Eropa dengan nama Averroes. Dia adalah
ahli filsafat yang dikenal dengan sebutan bapak Rasionalisme, dia juga hali ilmu
hayat, ilmu fisika, ilmu falak, ilmu akhlaq juga ilmu kedokteran, ilmu fikih.
Karyanya antara lain :
• - Fasul Maqol fima Baina al Hikmati Wasyari’at Minal Ittisal.
• - Bidayatul Mujtahid
• - Tahafutut Tahafud
• - Fikih, dll. Karangan beliau hingga kini masih banyak dijumpai di perpustakaan
Eropa dan Amerika.
.
6) Kedokteran
• Pada masa daulah bani Abbasiyyah kedokteran mengalami
perkembangan dan kemajuan, khususnya tatkala
pemerintahan Harun ar Rosyid dan khalifah-khalifah besar
sesudahnya.
• Pada waktu itu sekolah-sekolah tinggi kedokteran didirikan,
sehingga banyak mencetak sarjana kedokteran.
• Diantara dokter-dokter muslim tersebut yang terkenal
antara lain :
a. Hunain Ibnu Iskak, lair pada tahun 809 M dan meninggal
pada tahun 874 M. beliau adalah dokter spesialis mata,
karyanya adalah buku-buku tentang berbagai penyakit, dan
banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang
berbahasa Yunani kedalam bahasa Arab.
b. Ibnu Sina, disamping filosof juga sebagai tokoh kedokteran,
bukunya yang sangat terkenal dibidang kedokteran adalah
Al-Qonun Fi Al-tib dijadikan buku pedoman kedokteran di
Universitas-universitas Eropa maupun negara-negara Islam.
7) Astronomi adalah ilmu yang mempelajari perjalanan
matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang dan planetplanet yang lain.
Tokoh-tokohnya antara lain :
- Abu Mansur Al Falaqi
- Jabir Al Batani, beliau pencipta alat teropong bintang
yang pertama.
8) Matematika
• Para tokohnya antara lain :
1. Al-Khawarizmi (194 – 266 H)
Beliau telah menyusun buku Aljabar, dan yang menemukan
angka nol (0). Angka 1-9 berasal dari Hindu, yang telah
dikembangkan oleh umat Islam (Arab).
2. Umar Khayam
Buku karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah
diterjemahkan kedalam bahasa Perancis
.
9) Sejarah
• Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai
peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan tempat
peristiwa itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun
secara sistimatis.
• Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil
pelajaran dan manfaatnya dan hikmahnya dari peristiwa
tersebut. QS Yusuf [12] : 111 Artinya : “Sesungguhnya pada
kisah mereka itu terdapat Pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf 111)
• Tokoh sejarah antara lain :
a. Ibnu Qutaibah (828 M – 889 M0 dengan hasil karyanya Uyun
Al Akhbar yang berisi sejarah politik negeri-negeri islam.
b. At Thabari (839 M – 923 M) menulis tentang sejarah para
rasul dan raja-raja.
c. Ibnu Khaldun 1332 M – 1406 M hasil karyanya Al-Ihbar
banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya berisi 500 halaman.
Perkembangan Kebudayaan
1. Seni Lukis mengalami kemajuan dan lahirlan pelukis
terkenal yang bernama Abdul Karim mansur yang
nama aslinya Firdaussi. Beliau yang pertama kali
membuat buku bergambar di dunia ini dengan
judulnya Syah Nama. Buku ini telah disalin kedalam
bahasa Perancis, Inggris dan Jerman.
2. Seni Bangunan, berdiri gedung-gedung yang kokoh
dengan arsiteknya yang indah dan megah, antara lain :
istana Raja, Masjid, dan lain-lain.
3. Seni Suara, Seni Musik dan Seni Tari juga mengalamii
kemajuan sebagai bukti muncullah penyanyi-penyanyi
terkenal, sekolah, sekolah musik dan pabrik-pabrik
alat musik. Demikian juga dengan seni bahasa,
bermuncullah sastrawan-sastrawan terkenal.
SAMPAI JUMPA
WASSALAMU ‘ALAIKUM
WARAHMATULLAAHI
WABARAKAATUH