Nama : Anis permata dewi Inggrid ayu ningtyas

Download Report

Transcript Nama : Anis permata dewi Inggrid ayu ningtyas

Anthonie Becquerel

Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan bantuan suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton bijih uranium. Unsur tersebut diberi nama radium. Pasangan Currie melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kuat yang disebut radioaktif.

Ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford menjelaskan bahwa inti atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami peluruhan radioaktif. Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar menyebar dari inti atom ke segala arah. Para ahli kimia memisahkan sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang berbeda dengan menggunakan medan magnet. Dan ternyata ditemukan tiga tipe radiasi nuklir yang berbeda yaitu sinar alfa, beta, dan gamma. Semua radionuklida secara alami memancarkan salah satu atau lebih dari ketiga jenis radiasi tersebut.

Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia menemukan bahwa tabung sinar katoda menghasilkan suatu radiasi berdaya tembus besar yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X tidak mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar X tidak dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada panjang gelombang cahaya. Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut, maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidik sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan bahwa garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas hitam. Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut dapat memancarkan suatu sinar dengan spontan. Peristiwa ini dinamakan radio aktivitas spontan.

:

UNSUR RADIOAKTIF

Unsur Radioaktif adalah unsur yang dapat memancarkan radiasi secara

spontan.

Radiasi adalah sejenis sinar tetapi memiliki energi yang besar dan daya tembus

yang tinggi.

Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif terdiri dari 3 jenis partikel:

Sinar alfa

2

4

 •Sinar beta

-1

0

 • Sinar gama

0

0

+ 

SINAR ALFA

Partikel yg terdiri dr 4 buah nukleon i.e 2 proton dan 2 netron  Inti Helium Sifat : 1. Daya tembus di udara 4 cm,tdk tembus kertas.

2. Partikel alfa tidak mengalami pembelokan karena massa partikel alfa lebih besar dr massa elektron.

3. Hubungan antara energi dan jarak tembus : E = 2,12 x R 2/3

SINAR BETA

Merupakan partikel yg dilepas atau terbentuk pada suatu nekleon inti,dpt berupa elektron bermuatan negatif (negatron),elektron bermuatan positif (positron) atau elektron cupture (penangkapan elektron).

Sifat : 1. Daya tembus 100 X partikel alfa.

2. Menyebabkan atom yang dilewati terionisasi.

3. Energi 0,01 MeV – 3 MeV,hub energi dan jarak tembus : R = 0,543 E – 0,160

SINAR GAMMA

Merupakan hasil disintegrasi inti atom yang memancarkan sinar alfa dan terbentuk inti baru dgn tingkat energi cukup tinggi,kemudian transisi ke tingkat energi yang lebih rendah dengan memancar sinar gamma

  Inti mula 2 1,48 MeV ( 27 Co 60 ) Inti baru 1,31 MeV Inti 1,17 MeV

Jika menembus lapisan materi setebal X maka intensitas akan berkurang Waktu paruh :

I

I

0

e

 

X t

1 2  ln  2

KESETABILAN INTI

Sifat-Sifat Unsur Radioaktif

Masih ingatkah Anda dengan pengertian isotop? Isotop adalah atom atom dari suatu unsur yang memiliki nomor atom yang sama, tetapi memiliki nomor massa yang berbeda. Misalnya, unsur hidrogen memiliki 3 buah isotop, yaitu protium (1H1 atau H-1), deuterium (1H2 atau H-2), dan tritrium (1H3 atau H-3). Ketiga isotop hidrogen tersebut memiliki jumlah elektron dan proton (nomor atom) yang sama, tetapi jumlah neutronnya (nomor massa) berbeda. Perhatikanlah gambar berikut.

Cara Isotop Tidak Stabil Mencapai Kestabilannya

Setiap isotop cenderung untuk berada dalam keadaan stabil (jumlah neutron = jumlah proton). Begitu pula dengan isotop yang tidak stabil (jumlah neutron > jumlah proton). Bagaimanakah cara isotop tidak stabil mencapai kestabilannya? Isotop-isotop yang tidak stabil secara alami mencapai kestabilannya dengan cara meluruh, yaitu melepaskan neutron atau menarik proton. Pada saat meluruh, isotop-isotop tersebut melepaskan radiasi berupa energi disertai dengan pemancaran partikel. Oleh karena isotop-isotop yang tidak stabil melepaskan radiasi ketika meluruh untuk mencapai kestabilannya, isotop tidak stabil bersifat radioaktif dan sering disebut dengan istilah radioisotop. Sifat keradioaktifan ini ditemukan kali pertama oleh Antoine Becquerel pada 1896.

Antoine Becquerel

Antoine Becquerel (1852–1908) adalah seorang ilmuwan Prancis. Penelitiannya dilatarbelakangi oleh rasa ketertarikannya terhadap sinar X yang ditemukan oleh Roentgen. Saat mempelajari sinar X, ia terhambat pada satu jenis radiasi penembus yang tak tampak. Pada 1896 dia menemukan bahwa kristal senyawa uranium dapat memberi bayangan “berkabut” dalam film fotografi.

Akan tetapi, hambatan tersebut mengantarkannya pada suatu temuan baru. Setelah melakukan beberapa uji coba tambahan, Becquerel menyimpulkan bahwa kristal senyawa uranium memancarkan radiasi sendiri. (Sumber: Jendela Iptek “Materi “ 1996).

Reaksi Fisi

Jika suatu radioisotop berat (nomor atom >83) ditembak oleh suatu partikel, radioisotop tersebut akan terbelah menjadi dua unsur yang lebih ringan. Reaksi semacam ini disebut dengan reaksi fisi. Misalnya, penembakan isotop olehp artikel neutron.

Penembakan ini akan menghasilkan dua isotop yang lebih ringan ( dan ) serta 3 partikel neutron dan disertai energi. Reaksi fisi uranium ini dipublikasikan oleh Lise Meitner.

Lise Meitner

Lise Meitner (1878–1968) terinspirasi oleh penemuan radium Marie Curie, dia mendapatkan gelar doktornya pada 1906. Dia melakukan berbagai penelitian tentang reaksi fisi uranium-235 dan mempublikasikan penemuannya mengenai reaksi fisi uranium pada 1939 di Stockholm. (Sumber: Introductory Chemistry, 1997).

Reaksi Fusi

Kebalikan dari reaksi fisi adalah reaksi fusi, yaitu reaksi antara dua inti atom ringan (nomor atom <5) yang bergabung menjadi inti yang lebih besar. Contohnya, reaksi antara deuterium dan tritium yang menghasilkan isotop helium dan neutron.

Jauh sebelum manusia mengenal reaksi fusi, Tuhan telah menciptakan reaksi fusi pada matahari yang energinya sangat besar sehingga bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup di Bumi. Pada matahari, terjadi reaksi fusi yaitu reaksi isotop hidrogen pada matahari yang menghasilkan isotop helium. Setiap detiknya, lebih dari 4 juta ton materi diubah menjadi energi di dalam inti matahari.

Kegunaan dan Dampak Negatif Unsur Radioaktif 1. Kegunaan Unsur Radioaktif

Anda tentu telah mengetahui bahwa radioisotop mencapai kestabilannya dengan

2. Dampak Unsur Radioaktif Berikut ini beberapa contoh bidang kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan sifat radioaktif :

cara meluruh. Pada saat meluruh, unsur radioaktif tersebut memancarkan radiasi berupa partikel dan menghasilkan energi. Peluruhan unsur, pancaran radiasi, dan energi tersebutlah yang digunakan

a. Pemanfaatan Radioisotop dalam Bidang Kesehatan b. Pemanfaatan Radioisotop dalam Bidang Perairan c. Pemanfaatan Radioisotop dalam Bidang Peternakan d. Pemanfaatan Radioisotop dalam Bidang Pertanian e. Pemanfaatan Radioisotop dalam Bidang Arkeologi a. Dampak Radiasi b. Dampak Reaksi Berantai yang Tidak Terkendali

dalam berbagai kegiatan di berbagai

f. Pemanfaatan Reaksi Fisi sebagai Energi

.

bidang.