Konsep Fikih (Materi 1)

Download Report

Transcript Konsep Fikih (Materi 1)

KONSEP FIKIH
(MATERI 1)
Cakupan Konsep Fikih
1. Pengertian Fikih
2. Sumber Hukum Islam
3. Ruang Lingkup Fikih
4. Pengertian Fikih Ibadah
5. Syarat Diterimanya Ibadah
1. Pengertian Fikih
Bahasa:
- Kata al-Fiqh berarti al-’Ilm (pengetahuan)
atau al-Fahm (pemahaman)
- Kata al-Fiqh tidak sekedar pemahaman saja tapi
al-Fahm al-’Amiq (pemahaman yang mendalam
(Abu Zahrah, Ushul al-Fiqh, hlm. 6)
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ب ِم ْن اَِدلَّتِ َها‬
‫ا‬
‫ة‬
‫ي‬
‫ع‬
‫َّر‬
‫الش‬
‫س‬
‫ام‬
‫ك‬
‫ت‬
‫ك‬
‫مل‬
‫ا‬
‫َح‬
‫أل‬
‫ا‬
‫ب‬
‫ة‬
‫ي‬
‫م‬
‫ل‬
‫ل‬
‫م‬
‫لع‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫الْع ُ ْ ْ‬
‫ْ َّ ْ َ َ َّ ْ َ َ ُ‬
‫التَّ ْف ِ‬
‫صْيليَّ ِة‬
‫‪Istilah:‬‬
‫‪“ilmu tentang hukum-hukum syar’I (agama) yang‬‬
‫‪praktis yang diambil dari dalil-dalilnya yang‬‬
‫”‪terperinci‬‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫َّ‬
‫الش ْر ِعيَّةَ الَِِّ َ تَ َعلَ ُق بِاَْ َع ِاِ‬
‫ام‬
‫ك‬
‫َح‬
‫أل‬
‫ا‬
‫ِّي‬
‫ب‬
‫ي‬
‫ى‬
‫ذ‬
‫ل‬
‫ا‬
‫م‬
‫ل‬
‫لع‬
‫ا‬
‫ْ‬
‫َُ ن ُ ْ ْ َ َ َ‬
‫ُ‬
‫اْمل َكلَّ ِفِِّي اْملستَ ْنبطَةُ ِمن اَِدلَّتِها التَّ ْف ِ‬
‫صْيلِيَّ ِة‬
‫َ ْ َ ْ َ‬
‫‪atau:‬‬
“ilmu yang menerangkan tentang hukum-hukum
syar’i yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan
para mukallaf yang dikeluarkan dari dalil-dalil yang
terperinci”
Fikih :
Hukum Islam yang bersifat praktis (amaliah)
yang diperoleh dari dalil yang terperinci.
2. Sumber Hukum Islam
Apa hukum Islam?
Hukum (etimologi:bahasa) === (bahasa
Arab) dari akar kata “ha-ka-ma”
Dari kata “ha-ka-ma” muncul beberapa
kata;
1) al-Hikmah (kebijaksanaan): Orang
yang memahami hukum dan mengamal
kannya dalam kehidupan sehari-hari
===== “orang bijaksana”
2) al-Hukmah (kendali atau kekangan
kuda) ==== Artinya: Hukum dapat
mengendalikan seseorang dari hal-hal
yang sebenarnya dilarang oleh agama
(Ahmad Munif Suratmapura)
Arti (makna) Hukum?
1. Hukum yang berasal dari kata “ha-kama” (mencegah atau menolak) ===
Aturan yang dapat mencegah kezaliman,
2. Hukum yang berasal dari kata“ha-kama” bermakna “qadla wa fashshala”=
Sesuatu yang dapat memutuskan/
menetapkan atau menyelesaikan
masalah (al-Fayumi)
Apa Hukum Islam?
Hukum Islam = Syariat Islam
Hukum Islam = Fiqh Islam
Hukum Islam = Syariat Islam ===
Syariat Islam dipahami dalam makna
yang sempit, krn Syariat Islam meliputi;
itiqadiyyah, khuluqiyah, amal syar’iyah.
 Hukum Islam = Fiqh Islam ====
Hukum Islam termasuk bidang Ijtihadi
yang bersifat dzanni (belum pasti)
Hukum Islam terdiri dari 2 kata, (1)
Dan (2) Islam.
Hukum : Seperangkat peraturan tentang
Tindak tanduk atau tingkah laku yang
diakui oleh suatu negara atau masyarakat
yang berlaku dan mengikat untuk seluruh
Anggotanya.
Hukum Islam:
Peraturan yang dirumuskan berdasarkan
wahyu Allah dan sunah Rasul tentang
Tingkah laku (perbuatan) Mukallaf
(orang yang telah dibebani kewajiban)
Yang diakui dan diyakini berlaku mengikat
bagi semua pemeluk agama Islam
(T.M.Hasbi Ash-Shiddiqy)
HukumIslam:
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
َّ
َّ
‫ً ًعا‬
‫و‬
‫او‬
‫ا‬
‫ر‬
‫ي‬
‫ي‬
‫ت‬
‫و‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ب‬
‫ل‬
‫ط‬
‫ِّي‬
‫ف‬
‫ل‬
‫ك‬
‫م‬
‫ل‬
‫ا‬
ِ‫ا‬
‫ع‬
َْ
‫أ‬
‫ب‬
‫ق‬
‫ل‬
‫ع‬
‫ت‬
‫م‬
‫ل‬
‫ا‬
‫اهلل‬
‫اب‬
‫ط‬
‫خ‬
َ
ْ
ْ
َ
َ
َ
َ
ْ َ ْ ً ْ ْ َْ ً َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ُ
ُ
Artinya: Khithab Allah yang berhubungan dengan
perbuatan manusia (dalam rangka mewujudkan
kemaslahatan dan mencegah kemadaratan) baik yang
berupa tuntutan (perintah dan larangan), atau
menerangkan
pilihan(kebolehan
memilih)
atau
menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau
penghalang terhadap sesuatu hukum (Muhammad Abu
Zahrah)
Ruang Lingkup Hukum Islam
(1)
(4)
Ibadah
Siyasah
(2)
(5)
Muamalah
Akhlak
(3)
Jinayah
(6)
Peraturan
Lain
‫‪SUMBER HUKUM ISLAM‬‬
‫)‪(Mashadir al-Ahkam‬‬
‫القرآن الكريم‬
‫مصادر األحكام‬
‫الحديث‬
‫الشريف‬
TUJUAN HUKUM ISLAM
(Maqasid as-Syari’ah)
Semua hukum yang diundangkan oleh Allah
pasti memiliki tujuan.
Tujuan disyariatkannya hukum dalam Islam
adalah:
1. Merealisasikan kemashlahatan manusia, dan
2. Menghindarkan kemadharatan
Menghindarkan kemadaratan mengacu
kepada pemeliharaan terhadap lima hal,
Yaitu;
1. Pemeliharaan agama (Hifdz ad-Din)
2. Pemeliharaan jiwa (Hifdz an-Nafs)
3. Pemeliharaan akal (Hifdz al-’Aql)
4. Pemeliharaan keturunan (Hifdz an-Nasl)
5. Pemeliharaan harta dan kehormatan
(Hifdz al-Mal wa al-’Ardh)
AZAZ-AZAZ HUKUM ISLAM
Ada lima azaz hukum Islam ==== Prinsip
dasar penetapan hukum Islam;
1. Meniadakan kesempitan (Nafy al-Harj)
)185:‫(البقرة‬...‫ يريد اهلل بكم اليسر وال يريد بكم العسر‬...
2. Menyedikitkan beban (Taqlil at-Takaalif)
3. Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum
(at-Tadarruj fi at-Tasyri’)
Contoh;Pelarangan terhadap mengkonsumsi
khamr dan perjudian
- QS. Al-Baqarah (2): 219
- QS. Al-Nisa (4):43
- QS. Al-Maidah (5): 90-91
4. Sejalan dengan kemashlahatan manusia
(Shalih al-’Ibad)
5. Mewujudkan keadilan yang merata
3. RUANG LINGKUP FIKIH
Al-Fuqaha (para ulama fikih) berbeda dalam
Pembidangan (pencakupan)
Ibadah
(1) Fikih
Mu’amalah (dalam
arti luas)
Ibadah
(2) Fikih
Mu’amalah
‘Uqubah (pidana Islam)
Ibadah
Mu’amalah
(3) Fikih
Munakahat
Uqubah
4. FIKIH IBADAH
1. Pengerttan Fikih Ibadah:
Ilmu (pengetahuan) yang membahas tentang
perbutan dan perkataan para mukallaf yang
berhubungan langsung dengan Allah
2. Ruang Lingkup Fikih Ibadah
1) Thaharah
2) Salat
3) Zakat
4) Puasa
5) Haji
KAPAN KONSEP IBADAH
DIRUMUSKAN?
Berpijak dari Langkah Muhammadiyah (19381940) pada fasal 2 “Memperluas faham agama”.
Munculnya beberapa permasalahan:
diantaranya:
Adanya kesulitan dan kesusahan:
1. membedakan masalah keagamaan dan
keduniaan
2. memisahkan perkara ibadah dan qiyas
Perlu adanya suatu Qaidah == Pedoman dalam
menentukan dan mengetahui hal-hal tersebut
Pada
tahun
1938
Pengurus
Besar
Muhammadiyah telah mengirimkan kepada
jumhur ulama lima pertanyaan sebagai berikut:
‫ ما هو الدين؟‬-1
‫ ما هى الدنيا؟‬-2
‫ ماهى العبادة؟‬-3
‫ ماهو سبيل اهلل؟‬-4
‫ ماهو القياس؟‬-5
‫ماهي العبادة؟‬
‫اب نَو ِاهيهِ‬
‫اهلل بِامتِااَِِ ََو ِام ِرِ واْتنَِ‬
‫العِباَدةُ ِهى التَ َقُّرب اِىل ِ‬
‫ِ‬
‫َ ْ‬
‫َ َ ْ‬
‫ْ‬
‫ُ َ‬
‫َ َ‬
‫َوالْ َع َم ِل ِِبَا َ ًِذ َن بِِه الشَّا ِرعُ ‪.‬‬
‫ِ‬
‫اص ٌة‬
‫خ‬
‫و‬
‫ة‬
‫ام‬
‫ع‬
‫ى‬
‫ه‬
‫َو َ َ َّ ٌ َ َ َّ‬
‫َْالْع َّامةُ ُك ًّل عم ٍل َ َِذ َن بِِ‬
‫ِ‬
‫ع‬
‫ر‬
‫َّا‬
‫الش‬
‫ه‬
‫ُ‬
‫َ‬
‫ََ‬
‫ات وهيئاَ ٍ‬
‫اصةُ ماحدَّدِ الشَّا ِرع ِْي ها ِِبزئِيَّ ٍ‬
‫ت‬
‫َو ْ‬
‫اْلَ َّ َ َ َُ‬
‫ُ ْ َ ُْ‬
‫َ َْ‬
‫ِ‬
‫ٍ‬
‫ص ٍة‬
‫و‬
‫ص‬
‫َم‬
‫ات‬
‫ي‬
‫ف‬
‫َوَكْي َّ َْ ُ ْ َ‬
Artinya:
Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah; dengan jalan menta'ati segala perintah
perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan
mengamalkan segala yang diidzinkan Allah.
Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus:
(Ibadah) yang umum ialah segala 'amalan yang
diidzinkan Allah.
(Ibadah) yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan
Allah akan perincian perinciannya, tingkah dan
cara-caranya yang tertentu.
‫ماهي العبادة؟‬
‫بامتااِ َوامرِ واْتناب نواهيه‬
- Melaksanakan perintahperintah Allah; mis: Shalat,
Puasa dll
- Menjauhi Larangan-larangan
Allah; mis. Tidak mengkonsumsi yang haram
tidak menipu, tidak berkata kotor
‫والعمل ِبا اذن به الشارع‬
Melakukan segala aktifitas yang diizinkan
oleh Agama; mis: Berjual beli, bertani dll
‫التقرب اىل اهلل‬
‫ماهي العبادة؟‬
‫بامتااِ َوامرِ واْتناب نواهيه‬
- Melaksanakan perintahperintah Allah; mis: Shalat,
Puasa dll
- Menjauhi Larangan-larangan
Allah; mis. Tidak mengkonsumsi yang haram
tidak menipu, tidak berkata kotor
‫والعمل ِبا اذن به الشارع‬
Melakukan segala aktifitas yang diizinkan
oleh Agama; mis: Berjual beli, bertani dll
‫التقرب اىل اهلل‬
Bagaimana ?
Ibadah mahdhah
Diterima Allah
(ex; shalat, puasa, haji, dll)
2 Syarat yang harus dipenuhi:
1) Niat karena Allah
2) Mutaba’atur Rasul (mengikuti contoh
Rasul saw.)
‫العبادة‬
‫بامتااِ َوامرِ واْتناب نواهيه‬
Melaksanakan perintahperintah Allah; mis: Shalat,
Puasa dll
- Menjauhi Larangan-larangan
Allah; mis. Tidak mengkonsumsi yang haram
tidak menipu, tidak berkata kotor
-
‫والعمل ِبا اذن به الشارع‬
Melakukan segala aktifitas yang diizinkan
oleh Agama; mis: Berjual beli, bertani dll
‫التقرب اىل اهلل‬
Bagaimana ?
Ibadah mahdhah
(ex; shalat, puasa, haji, dll)
Diterima Allah
2 Syarat yang harus dipenuhi:
1) Niat karena Allah
2) Mutaba’atur Rasul (mengikuti contoh
Rasul saw.)
Segala Aktifitas
(propesi dan pekerjaan
apapun; ex: berdagang,
bertani, belajar dll )
bisa bernilai “Ibadah”
3 Syarat yang harus dipenuhi:
1) Niat karena Allah
2) Tujuan  Mencari keridaan Allah
3) Cara
 Tidak menyimpang, bertentangan
dengan Aturan/ketentuan Allah
1. Dari mana kita?
2. Untuk apa kita diciptakan?
3. Mau kemana kita?
ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
‫ُون‬
َ ‫ت ا ْل ِجنَّ َو ْاْلِ ْن‬
ِ ‫س إِ ََّّل لِ َي ْع ُبد‬
Waktu yang diberikan kepada kita