Kebutuhan biaya
Download
Report
Transcript Kebutuhan biaya
V ANALISIS PROYEK
51 Diagram Jaringan Kerja
Diagram proyek
Bar-graph kegiatan
Bar-graph proyek
52 Penggunaan Sumberdaya
53 Kurva Operasional
51 Diagram Jaringan Kerja
1 Diagram Proyek
Sylva Consul akan melaksanakan proyek pengayaan
tanaman tahap II berupa penanaman jenis tertentu
pada suatu areal kawasan hutan dengan jenis kegiatan
:
A = penetapan lokasi tanam E = pasang ajir
B = cari tenaga kerja
F = buat lubang tanam
C = beli bibit
G = angkut bibit
D = buat ajir
H = penanaman
Waktu kegiatan proyek
Kegiatan
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
Lama (hari)
7
3
8
3
5
8
10
6
Ket.
awal
awal
awal
awal
-
Kegiatan
pengikut
E
E
G
E
F
H
H
-
2
A
1
7
B
3
7
7
3
0
D
0
3
7
7
4
C
8
E
5
7
7
5
8
10
6
12
12
F
8
7
20
20
H
6
G
10
“Diagram Jaringan Kerja Proyek Pengayaan Tanaman”
26
8
26
2 Bar-Graph Kegiatan
“Kegiatan A”
1
0
0
A
7 hari
2
7
7
Bar-graph kegiatan merupakan batas :
Tipe I (kegiatan dimulai & diselesaikan seawal
mungkin)
Dimulai pada hari ke HM1
HM1 = SPAi + 1
= SPA1 + 1 = 0 + 1 = 1
Diselesaikan pada hari ke HS1
HS1 = SPAi + L
= SPA1 + LA = 0 + 7 = 7
Tipe II (kegiatan dimulai & diselesaikan selambat
mungkin)
Dimulai pada hari ke HM2
HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL2 - LA) + 1 = (7 – 7) + 1 = 1
Diselesaikan pada hari ke HS2
HS2 = SPLj
= SPL2 = 7
Tipe III (kegiatan dlaksanakan dengan cara menghabis-
kan FF atau selesai pada saat paling awal kejadian selesai; SPAj )
Dimulai pada hari ke HM3
HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA2 - LA) + 1 = (7 – 7) + 1 = 1
Diselesaikan pada hari ke HS2
HS3 = SPAj
= SPA2 = 7
0
Alter. bar-graph
kegiatan A
I
II
III
1
2
3
4
5
6
7
“Kegiatan B”
1
0
0
B
3 hari
3
7
7
Tipe I ; HM1 = SPAi + 1
= SPA1 + 1 = 0 + 1 = 1
HS1 = SPAi + L
= SPA1 + LB = 0 + 3 = 3
Tipe II ; HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL3 - LB) + 1 = (7 – 3) + 1 = 5
HS2 = SPLj
= SPL3 = 7
Tipe III ; HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA3 - LB) + 1 = (7 – 3) + 1 = 5
HS3 = SPAj
= SPA3 = 7
0
Alter. bar-graph
kegiatan B
I
II
III
1
2
3 4
5
6
7
“Kegiatan C”
0
1
0
C
8 hari
5
8
10
Tipe I ; HM1 = SPAi + 1
= SPA1 + 1 = 0 + 1 = 1
HS1 = SPAi + L
= SPA1 + LC = 0 + 8 = 8
Tipe II ; HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL5 - LC) + 1 = (10 – 8) + 1 = 3
HS2 = SPLj
= SPL5 = 10
Tipe III ; HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA5 - LC) + 1 = (8 – 8) + 1 = 1
HS3 = SPAj
= SPA5 = 8
Alternatif bar-graph kegiatan C
0
I
II
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
“Kegiatan D”
D
0
1
0
3 hari
4
7
7
Tipe I ; HM1 = SPAi + 1
= SPA1 + 1 = 0 + 1 = 1
HS1 = SPAi + L
= SPA1 + LD = 0 + 3 = 3
Tipe II ; HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL4 - LD) + 1 = (7 – 3) + 1 = 5
HS2 = SPLj
= SPL4 = 7
Tipe III ; HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA4 - LD) + 1 = (7 – 3) + 1 = 5
HS3 = SPAj
= SPA4 = 7
0
Alternatif bargraph kegiatan D
I
II
III
1
2
3
5
6
7
“Kegiatan E”
7
4
7
E
5 hari
6
12
12
Tipe I ; HM1 = SPAi + 1
= SPA4 + 1 = 7 + 1 = 8
HS1 = SPAi + L
= SPA4 + LE = 7 + 5 = 12
Tipe II ; HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL6 - LE) + 1 = (12 – 5) + 1 = 8
HS2 = SPLj
= SPL6 = 12
Tipe III ; HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA6 - LE) + 1 = (12 – 5) + 1 = 8
HS3 = SPAj
= SPA6 = 12
7
Alternatif bar-graph
kegiatan E
I
II
III
8
9 10 11 12
“Kegiatan F”
12
6
12
F
8 hari
7
20
20
Tipe I ; HM1 = SPAi + 1
= SPA6 + 1 = 12 + 1 = 13
HS1 = SPAi + L
= SPA6 + LF = 12 + 8 = 20
Tipe II ; HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL7 - LF) + 1 = (20 – 8) + 1 = 13
HS2 = SPLj
= SPL7 = 20
Tipe III ; HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA7 - LF) + 1 = (20 – 8) + 1 = 13
HS3 = SPAj
= SPA7 = 20
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Alternatif bar-graph
kegiatan F
I
II
III
“Kegiatan G”
8
5
10
G
10 hari
7
20
20
Tipe I ; HM1 = SPAi + 1
= SPA5 + 1 = 8 + 1 = 9
HS1 = SPAi + L
= SPA5 + LG = 8 + 10 = 18
Tipe II ; HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL7 - LG) + 1 = (20 – 10) + 1 = 11
HS2 = SPLj
= SPL7 = 20
Tipe III ; HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA7 - LG) + 1 = (20 – 10) + 1 = 11
HS3 = SPAj
= SPA7 = 20
Alternatif bar-graph kegiatan H
08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
“Kegiatan H”
7
20
20
H
6 hari
8
26
26
Tipe I ; HM1 = SPAi + 1
= SPA7 + 1 = 20 + 1 = 21
HS1 = SPAi + L
= SPA7 + LH = 20 + 6 = 26
Tipe II ; HM2 = (SPLj - L) + 1
= (SPL8 - LH) + 1 = (26 – 6) + 1 = 21
HS2 = SPLj
= SPL8 = 26
Tipe III ; HM3 = (SPAj - L) + 1
= (SPA8 - LH) + 1 = (26 – 6) + 1 = 21
HS3 = SPAj
= SPA8 = 26
20 21 22 23 24 25 26
Alternatif bar-graph
kegiatan H
I
II
III
Rangkuman Tipe Bar-graph
* Tipe I (rangkuman bar-graph semua kegiatan yang
dimulai & diselesaikan seawal mungkin)
Nama
kegiatan
A
B
C
D
E
F
G
H
Lama
(hari)
7
3
8
3
5
8
10
6
Hari Mulai
(HM)
Hari Selesai
(HS)
1
1
1
1
8
13
9
21
7
3
8
3
12
20
18
26
* Tipe II (rangkuman bar-graph semua kegiatan yang
dimulai & diselesaikan selambat mungkin)
Nama
kegiatan
Lama
(hari)
Hari Mulai
(HM)
A
B
C
D
E
F
G
H
7
3
8
3
5
8
10
6
1
5
3
5
8
13
11
21
Hari Selesai
(HS)
7
7
10
7
12
20
20
26
* Tipe III
(rangkuman bar-graph semua
kegiatan & menghasilkan FF)
Nama
kegiatan
Lama
(hari)
Hari Mulai
(HM)
A
B
C
D
E
F
G
H
7
3
8
3
5
8
10
6
1
5
1
5
8
13
11
21
Hari Selesai
(HS)
7
7
8
7
12
20
20
26
Bargraph kegiatan2 Proyek
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
A
B
C
D
E
F
G
H
A
B
C
D
E
F
G
H
A
B
C
D
E
F
G
H
Tipe
I
Tipe
II
Tipe
III
52 Penggunaan Sumberdaya
Perlu diketahui lebih dulu :
• Berapa banyak sumberdaya yg akan digunakan
selama proyek berlangsung
• Kebutuhan sumberdaya yg akan dianalisis pada
tiap kegiatan proyek
Bila penggunaan sumberdaya tidak dinyatakan,
berarti banyaknya sumberdaya yg akan digunakan
(distribusi) adalah sama untuk setiap kegiatan
selama proyek tsb berlangsung
Analisis sumberdaya tiap kegiatan proyek
Kegiatan A (menetapkan/pemetaan lokasi selama 7 hari)
Tenaga kerja : 1 orang juru ukur & 2 orang pembantu ukur
Kebutuhan tenaga kerja = 7 hari x 3 orang = 21 hari-orang
Upah : 1 orang juru ukur = Rp.150.000/hari
2 orang pemb. Ukur = 2 orang x Rp.25.000/orang/hari
= Rp.50.000/hari
Jumlah biaya 3 orang = Rp.200.000/hari
Kebutuhan biaya ukur = 7 hari x Rp.200.000/hari
= Rp.1.400.000,-
Kegiatan B
(cari pekerja dialokasikan 3 hari)
Untuk mencari pekerja pembuatan ajir, pembuatan lubang
tanam dan penanaman bibit diperlukan 2 orang tenaga kerja.
Kebutuhan pencari t.kerja = 3 hari x 2 orang = 6 hari-orang
Upah pencari tenaga kerja = Rp.20.000/hari/orang
Kebutuhan biaya = 6 hari-orang x Rp.20.000/hari/orang
= Rp.120.000,-
Kegiatan C (pesan/beli bibit dialokasikan 8 hari)
Kebutuhan bibit (50.000 batang + 10%) = 55.000 batang
Harga bibit di penangkar Rp.250/batang
Kebutuhan biaya = 55.000 batang x Rp.250/batang
= Rp.13.750.000,-
Kegiatan D
(pembuatan ajir dialokasikan 3 hari)
Kebutuhan ajir (50.000 batang + 2%) = 51.000 batang
Kemampuan buat ajir 500 batang/hari/orang
51.000 batang
Kebutuhan tenaga kerja =
500 btg/hr/org
= 102 hr-org
Upah buat ajir Rp.100/batang
Kebutuhan biaya = 51.000 batang x Rp.100/batang
= Rp.5.100.000,-
Kegiatan E (pasang ajir dialokasikan 5 hari)
Jumlah ajir yang dipasang sesuai jumlah bibit yang akan
ditanam sebanyak 50.000 batang
Kemampuan pasang ajir = 250 batang/hari/orang
Kebutuhan tenaga kerja =
50.000 batang
250 btg/hr/org
= 200 hari-org
Upah pasang ajir Rp.150/batang
Kebutuhan biaya = 50.000 batang x Rp.150/batang
= Rp.7.500.000,-
Kegiatan F (buat lubang tanam dialokasikan 8 hari)
Pembuatan lubang sebanyak 50.000 lubang
(sesuai jumlah ajir yang ada)
Kemampuan gali lubang = 125 lubang/hari/orang
Kebutuhan tenaga kerja =
50.000 lubang
125 lbg/hr/org
= 400 hari-orang
Upah gali lubang = Rp.125/lubang
Kebutuhan biaya = 50.000 lubang x Rp.125/lubang
= Rp.6.250.000,-
Kegiatan G (angkut bibit dialokasikan 10 hari)
Bibit yang diangkut ke lokasi tanam = 54.000 batang
Kemampuan angkut = 6.000 batang/hari/truk
Kebutuhan angkut =
54.000 batang
6.000 btg/hr/truk
= 9 hari-truk
Upah angkut = Rp.300.000/hari/truk
Kebutuhan biaya = 9 hari-truk x Rp.300.000/hari/truk
= Rp.2.700.000,-
Kegiatan H (tanam bibit dialokasikan 6 hari)
Bibit yang ditanam sebanyak 50.000 batang
Kemampuan tanam = 400 batang/hari/orang
Kebutuhan tanam =
50.000 batang
400 btg/hr/org
= 125 hari-orang
Upah tanam = Rp.150/batang
Kebutuhan biaya tanam = 50.000 batang x Rp.150/batang
= Rp.7.500.000,-
Hasil perhitungan sumberdaya
harian pada setiap kegiatan proyek
Nama
kegiatan
Lama
(hari)
A
B
C
D
E
F
G
H
7
3
8
3
5
8
10
6
Jumlah Sumberdaya
T.kerja Peralatan
Biaya
Bahan
Rp.0.000 (hari-org) (hari-alat) (satuan jlh)
ajr = ajir ; bbt = bibit
1 .400
120
13.750
5.100
7.500
6.250
2.700
7.500
21
6
102
200
400
125
9
-
55.000 bbt
-
53 Kurva Operasional
Penyajian kurva operasional ini untuk memperjelas pemakaian sumberdaya selama pelaksanaan suatu kegiatan atau
proyek
Penyajian kurva operasional untuk pelaksanaan tipe I dan
tipe II berupa grafik :
histogram pemakaian sumberdaya per hari
kurva S pemakaian sumberdaya secara kumulatif
Koridor operasional : daerah pelaksanaan kemungkinan
pemakaian sumberdaya tertentu yang dibatasi oleh kedua
kurva S (tipe I dan tipe II)
Histogram kebutuhan biaya per hari
Kurva S kebutuhan biaya kumulatif dan koridor operasional
Histogram kebutuhan tenaga kerja per hari
Kurva S kebutuhan tenaga kerja kumulatif dan koridor operasional
Histogram kebutuhan peralatan per hari
Kurva S kebutuhan peralatan kumulatif dan koridor operasional
Histogram kebutuhan bahan per hari
Kurva S kebutuhan bahan kumulatif dan koridor operasional