Pelajaran 2 BI KL5 - MI ISLAMIYAH TAWANGREJO

Download Report

Transcript Pelajaran 2 BI KL5 - MI ISLAMIYAH TAWANGREJO

BAHAN AJAR
BAHASA INDONESIA
KELAS 5/ SEMESTER 1
SK: 1. Memahami penjelasan
narasumber dan cerita rakyat
secara lisan
KD : 1.2. Mengidentifikasi unsur cerita
tentang cerita rakyat yang
didengarnya
INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian unsur-unsur instrinsik
cerita rakyat
2. Menyebutkan unsur-unsur instrinsik cerita
rakyat
3. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita
4. Menjelaskan perwatakan tokoh –tokoh dalam
cerita rakyat.
5. Menjelaskan pengertian latar
6. Menyebutkankan latar cerita rakyat.
7. Menjelaskan pengertian amanat
8. Menjelaskan amanat yang terdapat cerita
rakyat
9. Menyebutkan tema cerita rakyat
UNSUR-UNSUR INSTRINSIK
CERITA RAKYAT
• Cerita rakyat adalah cerita yang didengar
masyarakat secara turun-temurun dan tidak
benar-benar terjadi di zaman dahulu
• Unsur instrinsik cerita adalah unsur yang harus
ada dalam sebuah cerita.
• Unsur-unsur instrinsik tersebut adalah:
 Penokohan (protagonis dan antagonis)
 Latar (tempat, waktu, dan sosial)
 Amanat (pesan yang ingin disampaikan)
3
PERWATAKAN TOKOH CERITA
• Tokoh cerita adalah orang/benda yang berperan
dalam cerita.
• Tokoh yang sering disebutkan dalam cerita
disebut tokoh utama. Disamping tokoh utama ada
pula tokoh pendamping
• Setiap tokoh dalam cerita memiliki sifat/watak
yang berbeda.
• Tokoh yang bersifat baik disebut tokoh
protagonis.
• Tokoh yang berwatak jahat disebut tokoh
antagonis
4
LATAR CERITA
Latar atau setting adalah segala keterangan mengenai,
tempat, waktu, dan suasana dalam cerita.
Jadi, latar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu latar tempat,
waktu,dan suasana.
a. Latar Tempat
Latar tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan
tentang tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.
b. Latar Waktu
Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam
cerita.
c. Latar Suasana
Latar suasana adalah penjelasan mengenai suasana
pada saat peristiwa terjadi.
5
AMANAT CERITA
• Amanat adalah pesan yang hendak
disampaikan pengarang kepada
pembaca cerita.
• Amanat itu dapat biasanya berupa
nasihat untuk berbuat baik dan menjauhi
sifat-sifat yang buruk.
6
TEMA CERITA
• TEMA adalah sesuatu yang menjadi
dasar cerita.
• Tema disebut juga “Topik Cerita”
• Tema-tema cerita rakyat antara lain:
1.Kepahlawanan
2.Kejujuran
3.Persahabatan
7
Simaklah cerita rakyat berikut!
Asal Usul Danau Toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatra, tinggal seorang pemuda. Ia seorang petani yang
rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Di suatu pagi hari yang cerah,
petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan, hari ini, aku mendapat ikan yang
besar,” gumampetani tersebut dalam hati.
Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia
segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan
cukup besar. yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua
matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan.
“Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi
memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena
keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama,
ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita.
“Bermimpikah aku?” gumam Petani.
“Jangan takut, Tuan. Aku juga manusia sepertimu. Aku sangat berhutang budi
padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu.
“Namaku Putri. Aku bersedia menjadi pendamping hidupmu,” desak gadis itu. Petani
itu pun mengangguk.
Oleh karena itu, jadilah mereka pasangan suami istri. Namun, ada satu janji yang
telah disepakati. Mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Putri dari seekor
ikan. Jika janji itu dilanggar, akan terjadi petaka dahsyat.
Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus
bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun
dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam
hidupnya.
Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah
karena istri petani melahirkan seorang bayi lakilaki. Ia diberi nama
Putra. Putra tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia
menjadi anak manis, tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu
kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu
merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat
dimakannya sendiri. Lama-kelamaan, Putra selalu membuat jengkel
ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu
menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar
atas ulah anak mereka semakin lama semakin menjengkelkan.
“Ya, aku akan bersabar. Dia tetap anak kita!” kata petani kepada
istrinya.
“Syukurlah, Kanda berpikiran
seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah
yang baik,” puji Putri kepada suaminya.
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani. Pada
suatu hari, Putra mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah. Akan
tetapi, Putra tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya sambil
menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Dilihatnya Putra sedang bermain
bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tahu diuntung!
Tak tahu diri! Dasar anak ikan!” umpat Petani. Tanpa sadar, ia telah mengucapkan kata
pantangan itu.
Setelah Petani mengucapkan katakata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya
lenyap; tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air
yang sangat deras dan makin deras. Air merendam desa Petani dan desa sekitarnya. Air
meluas hingga membentuk sebuah danau. Danau itu, akhirnya, dikenal dengan nama
Danau Toba, sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.
Tugas Individu
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam
cerita Asal Usul Danau Toba!
2. Bagaimana perwatakan masing-masing
tokohnya!
3. Jelaskan latar tempat, waktu, dan suasana
cerita di atas!
4. Sebutkan tema cerita rakyat di atas!
5. Jelaskan amanat dalam cerita rakyat
tersebut!
Uji Kompetensi
Baca cerita rakyat dibawah ini dengan seksama !
Memberantas Gerombolan Si Werok
Oleh: Putri Intan P.
Aku terkejut, ketika siang itu melihatorang beramai-ramai ke sawah dengan membawa
pentungan. Tiba-tiba, aku melihat Rudi, putra Paman Danu.
”Hai, Rudi! Rud, Rudi!” teriakku.
Namun, tampaknya Rudi tidak mendengar. Aku mencoba berteriak sambil berlari, ”Rudi,
tunggu!” Akhirnya, Rudi menengok ke arahku.
”Ya, ada apa Intan?” katanya sambil berhenti, menepi dari iring-iringan.
”Kamu mau ke mana?”
”Ke sawah, memberantas tikus. Kamu mau ikut?” tanya Rudi, yang membuatku
jadi penasaran.
”Sebenarnya aku ingin, tapi . . . .”
”Nggak apa-apa, nanti kamu lihat dari kejauhan aja,” bujuk Rudi.
Akhirnya, aku bergabung dengan orang-orang itu. Tak berapa lama, kami sampai di sawah.
Beberapa orang dewasa mencangkuli pematang.
”Awas, siap-siap!” seru Pak Karman. Tiba-tiba, tiga ekor tikus besar melompat dan berlari
hampir bersamaan.
”Hayo, kejar terus! Langsung pukul saja!” seru mereka.
Ketiga ekor tikus itu pun mati. Namun, para ”pemburu” belum puas. ”Wah, ini liangnya
besar sekali! Tampaknya di sini jadi ’kerajaan’ tikus,” kata Pak Karman. Benar saja, baru
beberapa cangkulan, lima ekor tikus melompat dan berlari tunggang langgang. Beberapa
orang berlari mengejarnya.
”Pak Karman, ada tikus besar sekali. Tadi mau keluar lewat liang tembusan sebelah
sini!” kata Pak Karjo.
Pak Karman terus mencangkuli pematang itu. Sesaat kemudian, seekor tikus ”raksasa”
(orang-orang desa itu menyebutnya tikus werok) melompat, hampir menerjang tubuh Pak
Karjo.
Pak Karjo mengejar si werok, diikuti Rudi. Si werok terus berlari. ”Huk, huk!” suara tikus
itu seolah menggertak. Rudi ketakutan, namun terus mengikuti arah Pak Karjo. Beberapa
kali tikus itu terkena pentungan, namun seolah tak merasakannya, bahkan ia berbalik
menyerang. Pak Karjo jengkel, merasa ditantang. Pentungan dibuang kemudian
ditubruknya ”si raksasa” itu . Pak Karjo berhasil mencekik tikus itu, namun tikus raksasa itu
menggigit tangannya hingga berdarah.”Aduh! Aduh! Aduh!” teriak Pak Karjo kesakitan
sambil memegangi tangannya. Melihat hal itu, Rudi berteriak minta tolong.
Orang-orang yang lain berlari ke arah Rudi, kemudian beramai-ramai mengejar si
werok. Berpuluh kali pentungan menimpa ”raksasa hitam” itu, hingga akhirnya mati.
”Kita pulang saja, sudah sore. Besok kita lanjutkan lagi!” kata Pak Karjo sambil merintih
dan memegangi tangannya. Ajakan itu disambut teman-teman yang lain. Tampak senyum
kepuasan menghiasi raut wajah mereka saat melangkah pulang. Tidak kurang dari seratus
ekor tikus dan satu werok berhasil diberantas.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam
cerita Asal Usul Danau Toba!
2. Bagaimana perwatakan masing-masing
tokohnya!
3. Jelaskan latar tempat, waktu, dan suasana
cerita di atas!
4. Sebutkan tema cerita rakyat di atas!
5. Jelaskan amanat dalam cerita rakyat
tersebut!