Transcript Hydroponik

SELADA
1.Abdillah.Z
2.Erwin.S
3.Fandy.S
4.N.Afandy
Pengertian dan perkembngan
hidroponik
*Bahasa Yunani hydro (air) dan ponos
(mengerjakan) : cara budidaya tanaman dengan
menggunakan medium air
*Perkembangan : cara budidaya tanaman
dengan media bukan tanah
*Sejarah : telah berkembang secara sederhana
sejak zaman Babilonia dengan taman gantung
dan suku Aztek dengan rakit rumput
Alasan penerapan hidroponik
1.
2.
3.
4.
5.
Hasil dan kualitas tanaman lebih tinggi
Lebih terbebas dari hama dan penyakit
Penggunaan air dan pupuk lebih hemat
Dapat untuk mengatasi masalah tanah
Dapat untuk mengatasi masalah
keterbatasan lahan
Jenis Tanaman
>Sayuran : selada, sawi, pakchoi, tomat, wortel,
asparagus, brokoli, cabai, seledri, bawang
merah, bawang putih, bawang daun, terong dll
>Buah : melon, tomat, mentimun, semangka,
strawberi, paprika dll
>Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek,
kaladium, kaktus dll
Nutrisi untuk Selada Hidroponik
>Faktor tumbuh esensial : air, cahaya, nutrisi, CO2
>Nutrisi esensial : mutlak diperlukan tanaman
Pembagian berdasarkan kebutuhan :
1. Makro : kandungan besar (%) –
diperlukan banyak (kg/ha) – N, P, K, Ca
Mg, S.
2. Mikro : kandungan kecil (ppm) –
diperlukan sedikit (g/ha) – Fe, Mn, Zn,
Cu, Co, B, Mo, Cl
Tabel : Nutrisi senyawa makro
Johnson
________________________________________
Senyawa
BM Kons M Kons g/l vol ml/l
-----------------------------------------------------------KNO3
101 1
101
6
Ca(NO3)2.4H20 236 1
236
4
NH4H2PO4
115 1
115
2
MgSO4.7H2O
246 1
246
1
________________________________________
Tabel : Nutrisi senyawa mikro Johnson
________________________________________
Senyawa
BM Kons mM Kons g/l vol ml/l
-----------------------------------------------------------KCl
74
50
3,728
1
H2BO3
62
25
1,546
MnSO4H2O 169
2
0,338
ZnSO4.7H2O 287
2
0,575
CuSO4.5H20 250
0,5
0,125
H2MoO4
162
0,5
0,081
Fe EDTA
346
20
6,922
1
________________________________________
Peralatan
a. Rumah Kaca
b. Perlengkapan Hidroponik :
>Terdiri dari perlengkapan media tumbuh
tanaman;polybag, arang sekam, tali perambat dll.
>Perlengkapan suplai air;pompa air, tangki pencampur
pupuk, pipa distribusi, filter, Aerator dll.
>Dan perlengkapan alat ukur;pH meter, Conductivity
meter, termometer dll.
Metode Pelaksanaan
1. Memasukkan media tanam ke dalam talang paralon sampai
setengah bagian dan pasang ajir lalu ikat dengan rafia.
2. Menanam bibit kedalam media dengan terlebih dahulu
melepaskan polibag bibit.
3. Memadatkan media di sekitar pangkal.
4. Menyiram media dengan air bersih.
5. Melakukan penyiraman nutrisi A, B Mix
6. Melakukan pemupukan dengan NPK, Urea, KCL dan SP-36
7. Melakukan perawatan yaitu : Membuang tunas-tunas air,
Melakukan pengikatan batang pada ajir, pengendalian OPT
8. Parameter pengamatan tinggi tanaman , jumlah ruas, jumlah
daun lingkar buah, jumlah bunga jantan dan betina.
Pembudidayaan
A. Persemain
Wadah persemaian yang digunakan berupa bak plastic
yang bagian bawahnya telah dilubangi dan dasarnya
diberi strimin. Wadah ini diisi dengan media hidroponik
yang telah pupuk kandang sedikit. Pupuk kandang
berguna untuk penyerapan air. Pada media dibuat
larikan sebagai lubang tanam, dengan jarak sekitar
3x5cm. Kemudian, benih disebar di dalam larikan
tersebut dan ditutupi dengan media lagi dan disiram air.
Untuk menjaga kelembaban, wadah semai ditutup
dengan plastic dan ditempatkan di tempat yang gelap.
Apabila benih telah berkecambah, plastic dibuka dan
benih dipindah ke wadah atau pot yang lebih besar.
B. Penanaman
Wadah yang digunakan berupa pot atau emplas yang berdiameter
15-20cm. Wadah yang digunakan dibuat lubang 3-4 lubang untuk
mengalirkan air yang berlebih. Bagian dasar diberi strimin agar
media lolos keluar pot. Setelah itu, wadah diisi media hidroponik
setinggi 2-3cm dari bibir pot. Lubang tanam di tengah media dibuat
dengan bantuan pensil. Satu wadah hanya 1 bibit. Bibit dicabut
secara hati-hati dan ditanam dalam lubang tanam. Disela-selanya
ditutupi media, selanjutnya penyiraman hingga lembab
C. Perawatan
Perawatan tanaman yang utama adalah penyiraman air yang
dicampur dengan nutrient. Nutrien yang digunakan berupa pupuk
yang mempunyai unsure N tinggi karena sayur ini dipanen daunnya.
Dosis pupuk harus sesuai anjuran. Penyiraman dapat dilakukan 2-3
kali sehari, yang penting media tidak kering.
Beberapa contoh media tanam pada
Hidroponik:
1. metode Subtrat adalah arang sekam, pasir, kerikil
batu apung/cocopeat, rock wool, dan spon
2. metode non Subtrat tidak menggunakan media
tanam, akar tanaman langsung masuk pada talang
(saluran air). Model seperti ini biasa disebut NFT
(Nutrient Film Technique).
Contoh Gambar Media Tanam
Hydroponik
ROCKWOOL
PERLIT
CLAYGRANULAR
SEKAM YANG
DIPADATKAN
SEKAM DIPADATKAN DAN
DIPOTONG-POTONG
CAMPURAN BERBAGAIMACAM
BAHAN ORGANIK
SABUT KELAPA
VERMIKULIT
PELLET
SELADA
Selada (Lactuca sativa L.) pada dasarnya termasuk ke
dalam famili Compositae. Selada merupakan tanaman semusim.
Selada biasanya disajikan sebagai sayuran penyegar. Adapun
kandungan vitamin yang terdapat di dalam daun;vitamin A,
Vitamin B, dan vitamin C yang sangat berguna untuk kesehatan
tubuh.
Jenis Selada
Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang terkenal terdiri dari
tiga jenis, yaitu selada mentega, selada tutup, dan selada potong.
Teknik Menanam Selada
Tanaman selada dapat tumbuh dengan baik, baik di
dataran tinggi (pegunungan) maupun di dataran rendah.
Adapun daerah yang merupakan sentra penghasil selada
adalah Cipanas, Pangalengan, dan Lembang. Didaerah
pegunungan, daunnya dapat membentuk krop yang besar. suhu
udara 15 – 20o C, dan derajat keasaman tanah (pH) 5 – 6,5.
Waktu penanaman seladah yang paling baik adalah pada akhir
musim hujan (Maret/April). Akan tetapi selada dapat pula
ditanam pada musim kemarau, asalkan cukup diberi air.
Manfaat Selada
Jenis selada air dapat dimanfaatkan sebagai
pakan tambahan peternakan ayam. Selain itu, daun
selada dapat digunakan untuk lalab, gado-gado, dan
salad. Akan tetapi, selada tidak baik bagi penderita
sakit perut.
Saran
Dalam mengaplikasikan hidroponik secara NFT,
pengukuran tanaman haruslah diukur secara tepat
agar data-data yang didapat benar. Sistem
pemompaan diharuskan teratur yaitu dihidupkan pada
pagi hari dan dimatikan pada sore hari, dan rutin agar
tidak terjadi pembusukan pada tanaman.