Teori Organismik Andras Angyal dan Kurt Goldstein

Download Report

Transcript Teori Organismik Andras Angyal dan Kurt Goldstein

Teori Organismik Andras Angyal dan
Kurt Goldstein
Nadya Erika
1324090266
1
Universitas Persada Indonesia YAI
Orientasi Pengantar
Teori Organismik dapat dipandang sebagai perluasan daripada Psikologi
Gestalt, walaupun banyak juga unsur-unsurnya yang bersumber di luar aliran
Gestalt.
Hall dan Lindzey mengikhtisarkan prinsip teori organismik dalam lapangan
psikologi sbb :
Teori organismik menekankan unitas, integrasi, ketetapan, dan coherence
daripada kepribadian normal.
Teori organismik bertolak dari organisme sebagai sistem yang
terorganisasi menuju ke analisis mengenai bagian-bagian yang membentuk
keseluruhan itu.
Dalam hal pendorong tingkah laku, teori organismik berpendirian
monistis.
Walaupun tidak menganggap individu sebagai sistem yang tertutup, namun
teori organismik berpendapat bahwa dalam perkembangan organisme
potensi-potensi inherent lebih menentukan daripada faktor lingkungan.
Teori organismik menggunakan prinsip aliran Gestalt, tapi beranggapan
bahwa aliran Gestalt masih mengandung kelemahan.
Teori organismik berpendapat bahwa orang akan lebih banyak mencapai
hasil kalau mempelajari satu pribadi secara menyeluruh dan mendalam.


a.
b.
c.
d.
e.
f.
2
Universitas Persada Indonesia YAI
Kerangka Pendapat Goldstein
Pendapat Goldstein dapat diikhtisarkan dalam
struktur, dinamika, dan perkembangan
organisme.
3
Universitas Persada Indonesia YAI
Struktur Organisme
Organisme terdiri atas anggota-anggota yang satu sama lain
berhubungan dalam struktur arti tertentu; anggota-anggota ini
tidak akan lepas dan terpisah satu sama lain, kecuali dalam
keadaan yang tidak normal atau sangat dibuat-buat, misalnya
dalam ketakutan yang amat sangat.
Organisasi pokok daripada berfungsinya organisme yaitu
bentuk dan dasar.
Suatu bentuk yaitu setiap proses yang timbul dan muncul dari
suatu dasar yang merupakan latar belakangnya.
Pada organisme, suatu anggota organisme mungkin muncul
menjadi Gestalt, sedangkan sisanya menjadi latar belakangnya.
Hal tersebut ditentukan oleh tugas yang dilakukan oleh
organisme pada suatu waktu atau keadaan.
Goldstein membedakan antara Gestalt wajar dan Gestalt yang
tak wajar.





4
Universitas Persada Indonesia YAI
Gestalt wajar adalah Gestalt yang secara fungsional terdapat
totalitas organisme sebagai latar belakang, sedangkan Gestalt
tak wajar adalah Gestalt yang terpisah dari keseluruhan
organisme yang terpisah. Hestalt tak wajar timbul sebagai
akibat dari kejadian traumatis atau latihan berulang yang tak
ada artinya bagi pribadi. Karena pendapat yang demikian itu
maka Goldstein beranggapan bahwa eksperimen-eksperimen
mengenai perangsang dan reaksi itu sedikit sekali artinya untuk
dapat memahami organisme.
Goldstein mengemukakan bahwa suatu Gestalt akan bersifat
wajar kalau menunjukan pilihan si pribadi sendiri dan bila
tingkah laku yang dijalankan bersifat teratur, flexible dan sesuai
dengan situasi. Dan suatu Gestalt akan bersifat tak wajar kalau
tugas dipaksakan terhadap pribadi dan billa tingkah laku yang
dijalankan tegar dan mekanis.


5
Universitas Persada Indonesia YAI
Kedatipun menekankan fleksibilitas dan plastisitas sebagai sifat pokok
Gestalt wajar, namun Goldstein mengakui bahwa aktivitas individu
kurang lebih konstan selama hidup tanpa kehilangan hubungannya
yang erat dengan keseluruhan organisme.
Selanjutnya Goldstein membedakan 3 macam tingkah laku :
Perbuatan sekehendak, yaitu aktivitas yang dilakukan secara sadar
Sikap yang mencakup perasaan, suasana hati, dan lain-lain.
Proses, yaitu fungsi-fungsi jasmaniah yang hanya dapat dihayati
secara tak langsung.
Pembedaan struktural yang lain yang dilakukan oleh Goldstein
adalah pembedaan antara tingkah laku konkret dan tingkah laku
abstrak. Tingkah laku konkret berupa bereaksi terhadap
perangsang dengan cara yang otomatis atau langsung, sedang
tingkah laku abstrak adalah aksi terhadap perangsang oleh
organisme.


1.
2.
3.

6
Universitas Persada Indonesia YAI
Dinamika Organisme
Pengertian untuk membahas dinamika adalah:
1. Proses ekualisasi
goldstein merumuskan bahwa banyaknya energi dalam
organisme adalah tetap dan cenderung untuk terbagi
rata pada seluruh organisme. Apabila ada perangsang,
maka keadaan merata ini akan terganggu, sebab energi
akan memusat pada bagian atau fungsi khusus tertentu
dalam organisme, dan ini mendorong organisme untuk
melakukan tingkah laku supaya energi kembali merata
lagi, kembali ke dalam keadaan energi terbagi merata
atau keadaan seimbang inilah yang disebut proses
ekualisasi diri.

7
Universitas Persada Indonesia YAI
2.Aktualisasi diri
aktualisasi diri ini adalah motif pokok, atau malah
Aktualisasi diri ini adalah motif pokok, atau malah salah
satunya motif yang mendorong tingkah laku individu
(organisme). yang nampak dorongan-dorongan yang
berbeda-beda seperti misalnya dorongan untuk makan,
seksual, ingin tahu, ingin memiliki, sebenarnya hanyalah
manifestasi satu tujuan hidup pokok, yaitu aktualisasi diri.
Apabila seseorang lapar, dia mengaktualisasikan dirinya
dengan
makan, apabila
dia
ingin
tahu, dia
mengaktualisasikan diri dengan belajar.
8
Universitas Persada Indonesia YAI
3. Perjumpaan dengan lingkungan
Goldstein menekankan pentingnya faktor dalam sebagai
determinan tingkah laku serta prinsip bahwa organisme
mendapatkan lingkungan yang paling serasi untuk aktualisasi
diri, namun tidak berpendirian ekstrem dan menganggap
individu umum terhadap pengaruh luar. Goldstein mengakui
pentingnya dunia objektif, baik sebagai sumber gangguan yang
harus diatasi individu maupun sebagai sumber pelengkap
(supply) yang dipergunakan individu untuk memenuhi citacitanya. jadi, lingkungan menggangu organisme dengan
merangsangnya sehingga perkembangan organisnya terganggu,
pada sisi lain organisme yang terganggu keseimbangannya itu
mencari dalam lingkungan apa yang dibutuhkannya supaya dapat
mendapatkan keseimbangan batinnya. Dengan kata lain ada
interaksi antara organisme dan lingkungan.
9
Universitas Persada Indonesia YAI
Perkembangan Organisme



Walaupun pendapat Goldstein tentang aktualisasi diri itu
mengandung arti bahwa ada pola atau taraf perkembangan yang
dilewati oleh individu, namun Goldstein sendiri sedikit sekali
berbicara mengenai hal ini. Dia hanya berbicara secara umum,
yaitu bahwa makin lama tingkah laku makin teratur dan makin
sesuai dengan lingkungan.
Ada tugas yang sesuai taraf perkembangan tertentu, tapi
Goldstein tidak memberikan uraian terperinci mengenai hal
tersebut. Tentang pentingnya keturunan juga dikemukaan oleh
Goldstein, namun juga dalam lapangan ini ia tidak memberikan
tumusan yang eksplisit.
Menurut Goldstein apabila anak dihadapkan pada situasi yang
dapat dikuasainya, maka ia akan berkembang normal. Tapi
apabila kondisi lingkungan terlalu berat, maka ia akan
mengembangkan reaksi yang tak serasi dengan prinsip
aktualisasi diri.
10
Universitas Persada Indonesia YAI
ANDRAS ANGYAL


Agyal berpendapat bahwa sebenarnya kita membutuhkan ilmu
pengetahuan baru mengenai manusia, yang sifat terutamanya
tidak psikologis, sosiologis ataupun fisiologis tapi yang
mencakup pribadi sebagai keseluruhan. Jadi pikiran ini juga
langsung membantah pendirian dualistis yang dikemukakan oleh
Descartes. Tapi mengenai hubungan antara organisme dengan
lingkungannya, Angyal punya pendapat yang berbeda dari
Goldstein.
Menurut Angyal adalah tidak mungkin untuk membuat
diferensiasi antara organisme dengan lingkungannya karena
kedua hal itu saling memasuki dalam cara yang sedemikian
kompleks sehingga tiap usaha untuk mengurai keduanya akan
merusakkan kesatuan yang wajar dari keseluruhannya
danmenimbulkan pembedaan yang tak wajar.
11
Universitas Persada Indonesia YAI
Struktur Biosphere



Karya Andras Angyal adalah Foundations for a science of
Personality.
Dalam buku tersebut, Angyal mengemukakan istilah baru yaitu
Biosphere.
Biosfer adalah pengertian yang dipakainya untuk memberi
nama sesuatu yang holistis yangmencakup individu dan
lingkungannya. Menurut Angyal biosphere adalah suatu hal yang
nolistis yang mencakup individu dan lingkungannya, tidak
sebagai bagian yang salng berintegrasi, tak pula sebagai bahan
bangunan yang punya eksistensi sendiri, tapi sebagian satu
realitas yang hanya dapat dipisahkan dalam abstraksi. Meskpun
biosfer merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,
namun ia memiliki organisasi yang terdiri dari system – system
yang secara struktual saling berhubungan.
12
Universitas Persada Indonesia YAI


Tugas ilmuan organismik adalah menentukan garis – garis
pembatasan antara system – system tersebut dalam biosfer
yang ditentukan oleh struktur alamiah dari keseluruhan itu
sendiri. Garis – garis pembeda ini membentuk kesatuan –
kesatuan holistic yang real dalam biosfer.
Pembedaan yang paling besar dan paling pokok yang dapat
dibuat dalam biosfer adalah pembedaan antara organisme yang
disebut subjek, dan lingkungan yang disebut objek.
Angyal mengakui bahwa orang bisa membedakan proses –
prose yang berada lebih dibawah pengaruh organisme dari
proses – proses yang lebih berada dibawah pengaruh
lingkungan, meskipun proses – proses itu tidak pernah sama
sekali berdiri sendiri – sendiri. proses – proses itu senantiasa
bersifat biosferis. Biosfer menunjuk pada proses somatik,
proses psikologis, dan proses sosial
13
Universitas Persada Indonesia YAI
1.
2.
3.
Angyal menganggap bahwa biosphere terbentuk dari
sistem yang menjadi unit bagian. Untuk analisis psikologis, ia
lebih suka metode analisis sitem dari pada analisis hubungan
dengan alasan sbb :
Suatu sistem dapat mencakup anggota sebanyak yyang
diperlukan untuk menjelaskan suatu gejala, sedangkan
hubungan hanya dapat mencakup 2 anggota.
Komponen suatu sistem terikat satu sama lain.
Anggota suatu sistem tidak harus punya koneksi langsung
satu sama lain, sedangkan anggota suatu hubungan harus
punya koneksi langsung satu sama lain.
sistem biosphere dapat digambarkan menurut sifat
pokoknya, yaitu
taraf
plastisitasnya, diferensialnya,
kelengkapan dan posisinya.
14
Universitas Persada Indonesia YAI
a.
b.
c.
d.
15
Plastisitas suatu sistem  Istilah plastis dilawankan dengan
tegar (rigid).
Taraf Diferensiasi  suatu sistem terdiri atas bagian yang
taraf diferensiasinya bermacam-macam
Kelengkapan dan Posisi  suatu bagian daripada keseluruhan
harus memiliki kelengkapan dan posisi, artinya bagian itu
harus merupakan suatu Gestalt yang berdiri sendiri,
merupakan unit kecil pada keseluruhan yang lebih besar, dan
bagian itu harus menduduki posisi tertentu di antara bagian
lainnya.
Dimensi-dimensi Struktur Kepribadian  3 dimensi pokok,
yaitu :
1. Dimensi Vertikal
2. Dimensi Progresif
3. Dimensi Transvers
Universitas Persada Indonesia YAI
Dinamika Biosphere
Dinamika biosphere terjadi karena danya energi di
dalamnya, energi itu ditimbulkan oleh tegangan yang
timbul antara kutub pada lingkungan dan kutub pada
organisme. Sedang tegangan tersebut timbul karena kedua
kutub tersebut bekerja dalam arah antara organisme dan
lingkungan. Hal yang demikian itu oleh Angyal disebut
otonomi dan homonomi.
Jalan ke arah otonomi terdiri atas ekspansi individu
dengan jalan mengasimilasikan dan menguasai lingkungan
Jalan ke arah homonomi mendorong pribadi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berpartisipasi
pada hal yang lebih luas dari pada diri sendiri.
16
Universitas Persada Indonesia YAI
Dinamika Sistem
1.
17
Timbul dan Bekerjanya Tegangan
Tegangan timbul pafa sesuatu bagian dan merata pada
seluruh sistem, atau mungkin juga timbul pada
keseluruhan dan berpengaruh pada bagian-bagian.
namun tegangan yang timbul pada suatu bagian tidak
dapat langsung mempengaruhi bagian lain yang jauh
letaknya. Yang terpengaruh dulu adalah bagian di
sekitarnya, baru kemudian merata ke bagian yang lebih
jauh.
Universitas Persada Indonesia YAI
2. Mekanisme Setting dan Mekanisme Shifting
Suatu bagian mungkin berfungsi pada lebih dari satu
sistem. Misalnya, kecekatan motoris tertentu dapat
berfungsi pada perbuatan main piano, menulis, mengetik,
mengemudi, dan sebagainya. Bagian itu dikoordinasikan
dalam suatu sistem dengan mekanisme setting. Jadi kalau
seseorang harus menyelesaikan suatu tugas maka berbagai
bagian dikoordinasikan oleh mekanisme setting itu untuk
dapat mengerjakan tugas tersebut.
18
Universitas Persada Indonesia YAI
3. Persaingan di antara Sistem
Banyaknya energi yang dapat digunakan adalah
terbatas. Karena itu walaupun mekanisme shifting dan
setting itu membawa efisiensi yang sebesar-besarnya,
namun toh terjadi semacam persaingan di antara sistem
yang satu dengan yang lain apabila bagian yang sama pada
waktu yang bersamaan diperlukan oleh lebih ari satu
sistem.
19
Universitas Persada Indonesia YAI
4. Segregasi Sistem
Keutuhan biosphere dapat juga terganggu oleh segregasi sesuatu
sistem sedemikian rupa, sehingga sistem tersebut kehilangan
kekuatannya untuk berhubungan dengan sistem lainnya.
Segregasi it mungkin terjadi pada ketiga dimensi kepribadian :
a.
Segregasi Vetikal berupa disosiasi antara ekspresi lahiriah
dengan dorongan batiniah yang dapat berakibat pada bentuk
tingkah laku yang kurang serasi.
b.
Segregasi pada dimensi progresif akan menimbulkan frustasi.
c.
Segregasi pada dimensi transvers mengakibatkan perbuatan
yang kurang punya koordinasi
20
Universitas Persada Indonesia YAI
5. Perisitwa Bionegatif
Apabila satu atau lebih proses dalam bagian menggangu
fungsi keseluruhan organisme maka hubungan antara
bagian tersebut dengan keseluruhan disebut bionegatif.
6.Trauma
Lingkungan mungkin memberikan trauma terhadap
organisme. Trauma mungkin membawa pengaruh yang
menguntungkan
21
Universitas Persada Indonesia YAI
Perkembangan Kepribadian
Angyal tidak mengajukan teori belajar untuk mengembangkan
kepribadian. Maka perkembangan kepribadian dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kepribadiaan dipandang sebagai Gestalt temporal, pola yang
berisi masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
2. Manusia mempunyai rancangan hidup. Hasrat untuk
membentuk eksistensi seseorang menjadi keseluruhan yang
penuh arti dan benar-benar luas yang akan memberikan
kesatuan dan keutuhan sempurna bagi hidupnya.
3. Perkembangan dalam pembentukan pola yang kuat, luas dan
terintegrasi.
22
Universitas Persada Indonesia YAI
Daftar Pustaka



Allport, G.W., Personality: a Psychological Interpretation.
Angyal, A., Foundations for a Science of Personality
Drs. Sumadi Suryabrata, BA, MA, E.S, Ph.D. “Psikologi
Kepribadian”
23
Universitas Persada Indonesia YAI