fisiologi_Llingkungan_2011[2]

Download Report

Transcript fisiologi_Llingkungan_2011[2]

FISIOLOGI LINGKUNGAN
4 Mei 2011
Variabel Lingkungan
1. KLIMATOLOGIS:
2. MANAJERIAL
-
suhu lingkungan
kelembaban udara
radiasi matahari
kecepatan angin
dll
Manajemen Transportasi
Perpindahan ternak dari satu negara ke
negara lain dengan kapal laut, kapal terbang
Pengangkutan antar pulau, antar kota
dengan kapal laut, kereta api atau truk
Variabel Lingkungan Lanjutan
3. PAKAN:
-
Kondisi Pakan
Kebiasaan pemberian pakan
penggunaan bahan hasil pemurnian
Kandungan gizi pakanl
4. MAHLUK LAIN
-
Adanya ternak lain, predator,
penyakit, interaksi biologis
• Kemampuan ternak untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan kondisi lingkungan ternyata
sangat bervariasi bergantung kepada latar
belakang genetiknya.
• Oleh karena itu pertumbuhan dan produksi
ternak merupakan hasil interaksi antara hereditas
( genetik) dengan lingkungan.
• Imbangan antara kedua faktor tersebut menurut
beberapa ahli sangat bervariasi bergantung
kepada tipe ternaknya, namun secara global
dapat dikatakan sekitar 30% hereditas dan 70 %
lingkungan.
• . Konsep Lingkungan
•
Untuk mahluk hidup dikenal dua
macam lingkungan yakni lingkungan di dalam
tubuh atau “internal environment” dan
lingkungan di luar tubuh atau “external
environment”.
• Lingkungan di dalam tubuh seringkali berubahubah, namun dengan adanya proses homeostasis,
selalu dalam waktu singkat dikembalikan ke asal.
Bila perubahan tersebut sangat sering
berlangsung, maka akhirnya tubuh yang
menyesuaikan diri sehingga terjadi proses
adaptasi
• Lingkungan di luar tubuh yang akan dibahas
secara rinci ialah iklim.
• Terdapat dua kelompok iklim di bidang
peternakan yaitu
Iklim makro dan Iklim mikro, yang berpengaruh
langsung terhadap proses fisiologis ternak.
1. Iklim makro umumnya di luar jangkauan
peternak, sehingga sulit dikendalikan.
2. Iklim mikro dalam batas-batas tertentu sudah
dapat dikendalikan melalui teknologi
pengendalian suhu yang membuat kondisi
ruangan lebih nyaman dan cocok untuk
perkembangan ternak.
• Cara ini telah dikembangkan di negara-negara
maju, antara lain dengan teknologi sprinkle,
sprayer, dinding terbuka, kandang semi tertutup
dengan menggunakan kipas besar, dan kandang
tertutup dengan dilengkapi pengatur suhu
ruangan.
• Klimatologis ialah keadaan yang menyangkut
iklim yakni semua komponen biotik dan abiotik
dapat mempengaruhi produksi ternak.
• Biotik antara lain manusiia, hewan lain, predator,
serangga, mikroorganisme dan lain-lain
• Abiotik antara lain suhu udara, kelembaban,
radiasi matahari, presipitasi, gerakan udara,
tekanan barometer, ionisasi, curah hujan, lama
hari, tanah, dan lain-lain. Komponen di atas dapat
dilihat di luar kandang maupun di dalam
kandang, sehingga di dalam bidang peternakan
dikenal dua kelompok iklim yakni iklim makro dan
iklim mikro.
• Iklim makro ialah kombinasi berbagai unsur
lingkungan fisik yang terdapat di udara bebas,
iklim mikro ialah semua unsur iklim di atas
yang terdapat di dalam kandang. Iklim makro
sulit untuk dikendalikan oleh manusia,
sedangkan iklim mikro dalam batas-batas
tertentu dapat dikendalikan oleh manusia.
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai
keistimewaan tersendiri dalam kondisi iklim
makro dibandingkan dengan di daerah
subtropis
• Iklim Makro :
• Iklim makro atau iklim di alam bebas di luar
kandang secara umum dikenal ada 5 kondisi iklim
yakni :
• (1). Iklim Super Humid (super lembab)
: - SUHU LINGKUNGAN
- CURAH HUJAN
- KELEMBABAN
• TERNAK SULIT MEMBUANG PANAS
• ORGANISME INFEKTIF MUDAH BERKEMBANG
• KUALITAS BAHAN MAKANAN rendah
(2) Iklim Humid
(3) Iklim Sub-Humid
(4) Iklim Semi-Arid
(5) Iklim Kering ( Arid )
PENGATURAN TEMPERATUR TUBUH
BERDASARKAN TEMPERATUR TUBUH :
• HEWAN POIKILOTHERMIS = HEWAN YANG
TEMPERATUR TUBUHNYA RELATIF BERVARIASI
(BERGANTUNG LINGKUNGAN)
contoh : IKAN, KATAK
• HEWAN HOMOIOTHERMIS = HEWAN YANG
TEMPERATUR TUBUHNYA RELATIF TETAP
• Contoh : sapi, domba, manusia dll
SUHU LINGKUNGAN VS SUHU TUBUH
Umumnya ternak adalah hewan homeotherm dengan kisaran suhu tubuh
Sapi Potong
Sapi Perah
Domba/Kambing
Unggas
Kelinci
Babi
Kuda jantan
Kuda betina
Keledai
36.7 – 39.1 OC.
38.0 – 39.3 OC
39.1 – 39.9 OC
40.6 – 43.0 OC
38.6 – 40.1 OC
38.7 – 39.8 OC
37.2 – 38.1 OC
37.3 – 38.2 OC
36.4 – 38.4 OC
USAHA TERNAK UNTUK MEMPERTAHANKAN SUHU
TUBUH RELATIF KONSTAN (TERNAK SEBAGAI
GOLONGAN HOMOIOTHERM
) adalah dengan
beberapa cara yaitu
KONDUKSI, KONVEKSI,RADIASI
DAN EVAPORASI
PERUBAHAN LINGKUNGAN
Cairan Tubuh
Gastrointestinal
Reaksi Organ lain
Metabolisme
Kecernaan
Perubahan Kerja
Turun / naik
Absorpsi turun / naik
Hilang Energi
Proses Penyesuaian
PRODUKSI TERGANGGU
Reaksi Fisiologik Homeostasis
Radiasi Matahari
Suhu lingkungan
Kelembaban
Reseptor kulit
Kelenjar endokrin
CNS
Sistem otot
Pengaturan Suhu Tubuh
Fisiologik/ Voluntair
Fisiologik/ Involuntair –------
-Prubahan Postur Tubuh
-Perubahan respiratori
-Kegiatan locomotor
-Mencari Teduhan
-Pengambilan Air
-Intake Pakan
-Penyesuaian Kardiovaskular
-Imbangan elektorilit
-Aktivitas muskuler
-Penyesuaian metabolisme
Sudah lama diketahui bahwa produksi ternak di
daerah tropis lebih rendah dari pada di daerah
subtropis
Laju pertumbuhan, produksi telur dan produksi
susu yang tinggi merupakan manifestasi dari laju
metabolik yang cepat
Genetic make up yang tinggi perlu diikuti dengan
lingkungan fisik dan nutrisi yang seimbang
Infra Red dari
Atmosfir
Evaporasi, radiasi
konduksi, konveksi
Cahaya MT Langsung
Pantulan dari
tanaman
Infra Red dari
ternak
Angin
Pantulan
Radiasi Infra Red dari
tanah
BATUAN
Batu
Arus Energi Antara Ternak Dengan Lingkungan
Reflected Sunlight
LINGKUNGAN
GENETIK
PAKAN
LIMOSIN
Brahman
PENYAKIT
Dampak terhadap Ternak
Perubahan Fisiologi dan Biokimia
proses homeostasis
Normal Kembali
Stres
Suhu, Kelembaban dll
CNS
Hipotalamus
HRC
KESEIMBANGAN PANAS
HIPERTERMIA
Thermonetral Zone ( TNZ )
TNZ dikenal sebagai comfort zone
SD
SP
Mati Kedinginan
Produksi Panas
cool
Mati Kepanasan
TNZ
warm
optimum
Lower Critical Temp
Rendah
A
B
C
D
Upper Critical Temp
Suhu Lingkungan
Tinggi
DAYA TAHAN PANAS
• PENGERTIAN : (LEE,1959)
• SEMPIT : KEMAMPUAN TERNAK MEMPERTAHANKAN
DIRI DARI RANGKAIAN AKIBAT YANG TIDAK
MENGUNTUNGKAN DARI KEADAAN PANAS
• LUAS
: KEMAMPUAN TUBUH MENAHAN
PENGARUH YANG DITIMBULKAN OLEH LINGKUNGAN
PANAS TANPA MENDERITA SAKIT
Rumus Rhoad, 1944
• HTC = 100 – 10 (Tf – Ti)
HTC = HEAT TOLERANCE COEFFICIENT
TF = SUHU TUBUH SIANG
Ti = SUHU TUBUH PAGI
100 = ANGKA EFISIENSI SEMPURNA PAda Ti
10 = ANGKA KONSTANTA
RUMUS BENEZRA (METODE BENEZRA), 1952
Mengukur Perubahan Suhu Tubuh dan frekuensi
pernafasannya lalu dimasukkan ke dalam rumus BENEZRA :
FR
BC =
BT
------- +
-------- ( dalam OC Celcius )
23
38.3
Suhu tubuh dan resprasi ternak diukur pada saat cuaca paling dingin ( pkl
03.00 – 04.00 ), selanjutnya dijemur dan diukur suhu tubuhnya pada saat
cuaca paling panas ( pkl11.00 dan pkl 15.00 )
FR = frekuensi pernafasan, nilai FR siang – nilai FR pagi
BT = body temperature , nilai BT siang – nilai BT pagi
BC= Benezra coefisien
Modifikasi Soeharsono, 1978
Mengukur Perubahan Suhu Tubuh lalu dimasukkan ke dalam
rumus RHOAD :
HTC = 100 – 10 ( BT – 101 )
( dalam OF )
Ternak dijemur dan suhu rektal ternak diukur pada saat cuaca paling
panas ( pkl 11.00 dan pkl 15.00 ) . Asumsinya ialah suhu tubuh normal
adalah 101 OF
HTC= Heat Tolerance Coeficient
BT= Body Temperature , dari nilai BT siang – BT pagi
Perlu diingat, ADAPTASI FISIOLOGIS
• Adalah KEMAMPUAN DAN PROSES PENYESUAIAN DARI
TERNAK TERHADAP PERUBAHAN DALAM DIRINYA,
PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN MAHLUK HIDUP
LAINNYA
• SEMAKIN BESAR KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRINYA, SEMAKIN
BESAR DAYA TAHAN HIDUPNYA
• KONSEP ADAPTASI FISIOLOGIS :
- LEARNING
- AKLIMATISASI
- AKLIMASI
- HABITUASI
- ADDIKSI
• AKLIMATISASI : ADAPTASI PHISIOLOGIK DALAM WAKTU
LAMA
• AKLIMASI : PERUBAHAN AKIBAT RESPONS TERHADAP
VARIASI IKLIM TUNGGAL (CLIMATIC CHAMBERS)
• HABITUASI
GENERAL : PERUBAHAN RESPON AKIBAT
RANGSANGAN BERULANG (HILANG BEBERAPA
RESPON)
SPESIFIK : PERUBAHAN SPESIFIK
• LEARNING : PERUBAHAN RESPON terjadi karena RESPON
- BARU , KARENA RANGSANGAN BARU BERULANG
• CONDITIONING : PERUBAHAN BARU , terjadi karena
RANGSANGAN BARU