materi eptm VARISELA (pertemuan ke-3)

Download Report

Transcript materi eptm VARISELA (pertemuan ke-3)

VARISELA OLEH NUGROHO

Pengertian • • • • Varicella zoster virus (VZV) merupakan famili herpes virus.

Virus ini dapat menyebabkan 2 jenis penyakit yaitu varicella (Chickenpox) dan herpes zoster (Shingles) Virus terdiri dari genome DNA double standart.

Epidemiologi • • • • • Varisela biasa menyerang anak usia < 20 tahun dan sebagian besar terjadi pada anak-anak 3-6 tahun.

Hanya sekitar 2% terjadi pada usia dewasa Varisela sering terjadi pada anak usia < 10 tahun.

81.4 & terjadi pada anak usia < 6 tahun.

Di Jepang hanya 5% varisela terjadi pada usia > 15 tahun.

PATOGENESIS • • • Masa inkubasi varisella sekitar 10-15 hari (rata-rata 14-17 hari).

VZV masuk kedalam tubuh manusia melalui cara inhalasi dari sekresi pernafasan (droplet infection) atau kontak langsung dengan penderita.

Droplet infection dapat terjadi 2 hari sebelum dan 5 hari setelah timbul lesi di kulit.

Lanjutan patologi • • VZV masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan bagian atas, orofaring dan conjungtiva.

Seorang anak yang menderita varisela dapat menularkan pada saat 2 hari sebelum dan 5 hari setelah timbul lesi dikulit.

Tanda dan gejala varisela • • • • • • • Demam Malaise Nyeri kepala Mual dan anoreksia Lesi pada kulit biasanya dimulai pada wajah.

Lesi dapat muncul pada mukosa mulut dan genetalia Lesi pada varisela biasanya ditandai dengan gejala khas yaitu terjadi stadium yang bersamaan dan berupa gatal.

Gejala khas lesi • • • • • Awalnya timbul makula kecil yang eritematosa pada daerah wajah dan dada.

Kemudian berubah cepat mejadi papula dalam waktu 12-14 jam.

Kemudian berkembang menjadi vesikel yang mengadung cairan jernih yang eritematosa.

Vesikel yang terbentuk memiliki dinding yang kecil sehingga terlihat seperti cairan.

Berdiameter 2-3 mm, berbentuk elips.

Lanjutan • • • • Cairan vesikel menjadi keruh dalam waktu 2 hari Lesi kemudian akan mengering sekitar 2-12 hari.

Kemudian krusta akan lepas dalam waktu 1-3 minggu Pada fase penyembuhan varisella jarang meninggalkan parut (skar) apabila tidak diikuti oleh infeksi sekunder seperti bakteri

varisela

Komplikasi • • • • • • Infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri.

Skar Pneumonia Neurologik Herpes zoster Reye sindrome

Infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri.

• • • • Sering dijumpai pada kulit dan sering terjadi pada anak-anak.

Lesi pada kulit sebagai tempat masuknya organisme yang virulensi Infeksi yang meluas dapat menimbulkan furunkell, celulitis, Organisme infeksius yang sering antara lain streptokokus aerus dan stapilokokus aerus.

Skar • • • Jaringan parut tempat masuk infeksi lain Infeksi dapat berasal dari group stapilococus Infeksi dapat berasal dari group streptokokus.

Pneumonia • • • Timbul pada anak-anak Insiden pneumonia pada varisela 1: 4000 Kemungkinan gangguan imonulogis

Neurologik • • • • Acut postinfektion cerebellar ataxis (gangguan kesulitan untuk berdisi, duduk) Encephalitis (merupakan infeksi yang serius yang menyebabkan terjadinya kematian sekitar 5-20%). Insiden encepalitis pada varisela sebesar 1,7/100.000 penderita.

Gejala sering terjadi pada serangan varisela.

Pemeriksaan laboratorium • • • • Tzanck smear Direc flourecent assay (DFA) Polimerase Chain Reaction (PCR) Biopsi kulit

Tzanck smear

Direc flourecent assay (DFA)

Polimerase Chain Reaction (PCR)

Biopsi kulit

Diagnosis banding

Penatalaksanaan

Lanjutan penatalaksanaan

Pencegahan

Lanjutan Pencegahan