Industri Karet dan Ekspor Impor

Download Report

Transcript Industri Karet dan Ekspor Impor

aaa
Industri dan
Perdagangan
Karet
I. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
Areal karet Indonesia paling luas di dunia (3,3 juta ha), diikuti oleh
Thailand (2,1 juta ha), Malaysia (1,3 juta ha), namun produksi
Indonesia (2,6 juta ton), Thailand (2,9 juta ton), Malaysia (1,1 juta
ton)
Produktivitas masih rendah dibandingkan Malaysia dan Thailand
yang mencapai diatas 1 ton/ha.
Indonesia berpeluang untuk menjadi produsen utama di dunia
karena didukung oleh besarnya potensi lahan dan produktivitas
masih bisa ditingkatkan.
Berbagai produk bernilai tinggi dapat dihasilkan seperti ban,
sarung tangan, komponen otomotif, komponen elektronika
maupun untuk keperluan rumah tangga.
Pasokan karet alam dapat memenuhi kebutuhan bahan baku
barang-barang karet untuk jangka panjang.
2
I. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN …(Lanjutan)
6. Permasalahan di bidang Karet Alam (On Farm)
•
•
•
•
•
•
•
•
Masih rendahnya produktivitas tanaman, dan baru sekitar 40% yang
menggunakan klon unggul.
Belum terpenuhinya persediaan bibit unggul.
Masih rendahnya kualitas bokar yang menyebabkan rendahnya kualitas
crumb rubber
Besarnya kapasitas terpasang pabrik crumb rubber jauh melebihi
ketersediaan bahan olah karet (600.000 ton > kemampuan produksi
bokar)
Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam budi daya, panen, pasca
panen dan pengolahan primer.
Masih lemahnya kelembagaan petani dan kemitraan usaha serta akses
permodalan
Rendahnya posisi tawar petani dalam perolehan harga (sekitar 60%
FOB).
Masih lemahnya dukungan prasarana dan sarana (akses ke kebun dan
pelabuhan).
3
I. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN …(Lanjutan)
7. Permasalahan di bidang Produk Karet (Off Farm)
•
•
•
•
•
•
•
Kurangnya informasi distribusi dan kebutuhan karet alam sebagai bahan
baku industri produk karet.
Masih adanya diskriminasi pembebasan PPN 10% (hanya untuk lateks dan
tidak bagi produk primer karet alam lainnya).
Masih kurangnya dukungan R & D yang difokuskan pada pengembangan
produk karet
Sulitnya pasokan gas untuk industri sarung tangan yang menyebabkan
utilisasi kapasitas industri sarung tangan hanya mencapai 40%.
Masih dikenakannya BMAD Carbon Black sebesar 10-17% (SK Menkeu No.
397/KMK.01/2004).
Ketatnya persaingan di dalam negeri (dengan produk impor) dan di negara
tujuan ekspor
Masih tingginya impor sebagian barang-barang karet yang merupakan
peluang pengembangan.
4
II. KONDISI SAAT INI
2.1. Luas Areal dan Produksi Indonesia (2000 – 2006)
2002
2003
2004
2005
2006
JENIS
PENGUSAHAAN
Luas
Areal
(ribu
ha)
Prod.
(ribu
ton)
Luas
Areal
(ribu
ha)
Prod.
(ribu
ton)
Luas
Areal
(ribu
ha)
Prod.
(ribu
ton)
Luas
Areal
(ribu
ha)
Prod.
(ribu
ton)
Luas
Areal
(ribu
ha)
Prod.
(ribu
ton)
PR
2.826
1.223
2.773
1.365
2.748
1.656
2.767
1.839
2.796
2.186
PBN
221
189
242
195
239
189
238
210
238
219
PBS
272
218
276
232
275
221
275
222
275
232
3.319
1.630
3.291
1.792
3.262
2.066
3.280
2.271
3.309
2.637
Jumlah
Produktivitas
(kg/ha/th)
696
765
839
5
862
979
2.2. Rincian Penggunaan Karet Alam Posisi tahun 2006
Ekspor
7.892 ton
Impor
Lateks Pekat
Produksi 63.605 ton
5.287 ton
Dalam Negeri
Ekspor
90%
Ekspor
30%
Ekspor
40%
Kondom
Ekspor
60%
Ban Roda 4
Ekspor
70%
Ekspor
10%
Sarung Tangan
48.551 ton
Dot
1.649 ton
Benang
61.000 ton
Produksi (2006) 2.637.430 ton
2.182.133 ton
Kebun
Karet Alam
Crumb
Rubber
-SIR 3 CV
-SIR 10
-SIR 20
Ekspor
1.959.018 ton
110.000 ton
Ban Roda 2
Dalam Negeri
223.115 ton
391.692 ton
Konvensional
(RSS, Crepe)
10.800 ton
Ekspor
320.090 ton
Dalam Negeri
71.602 ton
50.000 ton
Ban Sepeda
Ekspor
50%
Ekspor
0%
Ekspor
50%
Ekspor
20%
Ekspor
60%
30.000 ton
Vulkanisir
30.287 ton
Barang Teknik
23.230 ton
Rumah Tangga &
Olahraga
Ekspor 2.287.000 ton
10.000 ton
Konsumsi DN 355.717 ton
Produksi 2.637.430 ton
Ekspor
Kayu Karet
6
Alas Kaki
41.200 ton
Dalam Negeri
2.3. Realisasi dan Proyeksi Produksi Karet Alam Dunia (Ribu Ton)
Negara
2000
2005
2010
2015
2020
Thailand
2.346
2.937
3.001
3.413
3.286
Indonesia
1.501
2.271
3.072
3.656
4.428
Malaysia
928
1.126
888
770
714
India
629
771
818
789
803
China
445
428
479
486
492
Vietnam
293
469
599
713
835
Lain-lain
594
811
923
784
1.321
6.730
8.813
9.424
10.067
10.999
Dunia
Sumber : IRSG (2006)
7
2.4. Kinerja Barang-Barang Karet Potensial
No.
1.
HS
4003-4009
Uraian Barang
Neraca
Ekspor
Impor
Neraca
Ekspor
Impor
Neraca
15.5
12.4
1.0
46.9
14.5
(34.5)
19.7
22.4
0.5
63.4
19.2
(41.0)
19.7
22.4
1.0
50.2
18.7
(27.8)
4.9
16.2
(11.3)
1.3
19.7
(18.4)
3.0
22.7
(19.7)
32.3
12.5
19.8
38.7
13.8
24.9
44.8
13.3
31.5
519.0
37.4
481.6
621.7
38.1
583.6
766.4
74.8
691.6
Sarung tangan
95.7
1.7
94.0
138.1
3.7
134.4
154.2
3.6
148.5
Lain-lain
95.1
123.3
(28.2)
109.2
271.1
(161.9)
297.6
222.1
75.5
TOTAL
774.9
239.0
535.9
951.2
410.3
540.9
1.144.9
387.7
757.2
Barang dari karet
untuk industri :
- Benang karet
- Tabung, pipa,
selang
Belt conveyor
3.
4010
Belt trasmission
4.
4011-13
6.
4016-17
2006 (juta US$)
Impor
4010
4015
2005 (juta US$)
Ekspor
2.
5.
2004 (juta US$)
Ban (Roda 4, Roda 2,
Sepeda)
8
2.5. Perkembangan Ekspor Barang-barang Karet
2003
No.
Uraian
Berat
(Ton)
2004
Nilai
(US$ 000)
Berat
(Ton)
2005
Nilai
(US$ 000)
Berat
(Ton)
2006
Nilai
(US$ 000)
Berat
(Ton)
Nilai
(US$ 000)
Pertumbuhan
Berat
Nilai
(%)
(%)
1
Benang Karet
4,409
9,818
6,576
15,537
5,542
13,971
5,586
19,745
11.41
29.83
2
Tabung, pipa, selang
dan karet lainnya
7,418
10,119
8,362
12,316
10,701
15,129
15,692
22,414
29.11
30.90
3
Belt conveyor
1,232
3,355
1,185
4,861
194
1,316
525
3,097
27.72
35.77
4
Belt transmission
4,765
30,842
4,430
32,286
5,216
36,687
5,813
44,888
7.39
13.56
5
Ban Roda 4, Roda 2,
sepeda
208,408
376,096
262,005
519,040
273,802
621,652
309,453
766,513
14.41
27.03
6
Barang dari karet
lainnya (komponen
otomotif, packing,
ring, segel, dll)
19,371
62,846
46,552
76,855
33,975
108,495
26,375
118,539
30.31
24.24
7
Sarung tangan
36,045
74,957
41,526
95,736
53,850
138,125
52,379
152,199
14.05
27.40
9
2.6. Impor Barang-Barang Karet Potensial
No.
HS
4003-4009
1.
Uraian Barang
Pertumbuhan
(%)
2004 (juta US$)
2005 (juta US$)
2006 (juta US$)
Barang dari karet untuk
industri :
- Benang karet
- Tabung, pipa,
selang
1.0
46.9
0.5
63.4
1.0
50.2
7,2
18,4
2.
4010
Belt conveyor
16.2
19.7
22.7
3.
4010
Belt trasmission
12.5
13.8
13.3
4.
4011-13
Ban (Roda 4, Roda 2,
Sepeda)
37.4
38.1
74.8
49,0
1.7
3.7
3.6
13,4
Lain-lain
123.3
271.1
222.1
12,4
TOTAL
239.0
410.3
387.7
16,7
5.
6.
4015
4016-17
Sarung tangan
10
2.7. Konsumsi Pengguna Karet Alam
Tahun 2006
Uraian
Satuan
Volume
Produksi
BarangBarang Karet
Volume
Penggunaan
Karet Alam
(Ribu Ton)
Produksi Karet Alam
2.637
Ekspor Karet Alam
2.287
Pemenuhan Kebutuhan Domestik
Bersumber lateks pekat
 Sarung tangan
 Benang, dot, kasur busa, kondom
Bersumber karet padat
 Ban
- Roda 4
- Roda 2
- Sepeda

Vulkanisir

Barang karet keperluan teknik & rumah tangga
Tabung, pipa, selang, belt conveyor, belt
transmision, packing, ring, dock vender
dan karet keperluan rumah tangga
- Alas Kaki
*) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia
355
Milyar Pcs
Ribu Ton
4,8
11
61
49
12
247
Juta Unit
Juta Unit
Juta Unit
41,3
22,6
32
110
50
32
Juta Unit
6
30
Ribu Ton
110
33
Juta Pasang
820
41
11
Industri Pengguna Karet Alam
Sarung Tangan,
Vulkanisir
Benang,
8%
Kondom
17%
Ban
Barang-
55%
barang Karet
9%
Alas kaki
Produksi : 2,63 Juta Ton
Ekspor : 2,28 Juta Ton
DN : 0,36 Juta Ton
11%
12
III. STRATEGI DAN SASARAN PENGEMBANGAN
3.1. Prinsip Dasar
1.
Peningkatan nilai tambah, perolehan devisa, investasi dan penyerapan tenaga kerja
2.
Optimalisasi dan peningkatan kapasitas produksi yang ada (eksisting)
3.
Pengembangan industri barang-barang karet (diversifikasi produk) dengan
memanfaatkan potensi karet alam
4.
Pengembangan faktor pendukung berupa bahan baku, energi dan prasarana
3.2. Strategi Pengembangan
1.
Peningkatan produktivitas dan kualitas karet alam untuk menunjang pasokan bahan
baku industri.
2.
Pengembangan industri barang-barang karet potensial meliputi industri ban
kendaraan R-4 (radial dan sesuai permintaan negara tujuan ekspor), ban R-2 yang
impornya cukup tinggi, sarung tangan (ekspor 90%).
3.
Promosi investasi industri barang-barang karet komponen otomotif yang mempunyai
nilai tambah tinggi.
13
3.3. Sasaran Pengembangan Barang-barang Karet
Uraian
2006
2010
Kebutuhan
Karet Alam
(ribu ton)
Produksi

Ban
Roda 4 (juta unit)
41,3
55,8
150
Roda 2 (juta unit)
22,6
30,7
68
Sepeda (juta unit)
32,0
38,0
36
4,8
7,3
73
11,0
17,0
19

Sarung Tangan (milyar pcs)

Benang, dot, kondom (ribu ton)

Barang karet keperluan teknik & RT (ribu ton)
110,0
160,0
48

Alas Kaki (juta pasang)
820,0
880,0
44
1,144
2,018
62.954
68.143
Total Ekspor Barang Karet (US$ Juta)
Tenaga Kerja (Orang)
14
*) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia
IV. SKENARIO PENGEMBANGAN
Skenario I : Natural Growth
1.
2.
3.
4.
Produksi karet alam adalah: 2.637.430 Ton (2006) dan 3.072.633 Ton
(2010)
Laju pertumbuhan produksi karet alam adalah 3,3%/tahun.
Laju pertumbuhan industri barang-barang karet sekitar 8,2% (Ban
8,0%, Sarung Tangan 10,7%, Komponen Otomotif 10,0%, Lain-lain
2,0%)
Pemanfaatan karet alam untuk industri barang-barang karet meliputi:
a. Lateks Pekat
b. Karet Padat
: sarung tangan, dot, benang, kondom
: ban roda 4, ban roda 2, ban sepeda,
selang, belt conveyor, alas kaki, dan
komponen otomotif
15
SKENARIO I
(NATURAL GROWTH) 2010
Ekspor
8.543 ton
Lateks Pekat
Produksi 95.271 ton
Impor
4.877 ton
Sarung Tangan
72.910 ton
Dot
1.000 ton
Ekspor
90%
Ekspor
30%
Dalam Negeri
Benang
16.219 ton
91.605 ton
Produksi (2010) 3.072.633 ton
Kondom
Ekspor
40%
Ekspor
60%
Ekspor
70%
1.476 ton
2.557.672 ton
Kebun
Karet Alam
Crumb
Rubber
-SIR 3 CV
-SIR 10
-SIR 20
419.690 ton
Konvensional
(RSS, Crepe)
Ekspor
2.273.652 ton
Dalam Negeri
284.020 ton
Ekspor
330.000 ton
89.690 ton
Target s/d 2010
Peremajaan
Ekspor (2010)
2.612.195 ton
10%
Ban Sepeda
Ekspor
50%
Ekspor
0%
Ekspor
50%
Ekspor
20%
Ekspor
60%
30.000 ton
Vulkanisir
32.784 ton
Barang Teknik
34.011 ton
14.641 ton
250.000 ha
3.072.633 ton
Ekspor
68.024 ton
Rumah Tangga &
Olahraga
50.000 ha
Produksi (2010)
149.654 ton
Ban Roda 2
Dalam Negeri
Perluasan
Ban Roda 4
Kayu Karet
Ekspor
Alas Kaki
44.596 ton
Dalam Negeri
16
1. Konsumsi Pengguna Karet Alam (Skenario 1)
Tahun 2006
Uraian
Satuan
Volume
Produksi
BarangBarang
Karet
Tahun 2010
(Skenario 1)
Volume
Penggunaan
Karet Alam
(Ribu Ton)
Volume
Produksi
BarangBarang
Karet
Volume
Penggunaan
Karet Alam
(Ribu Ton)
Produksi Karet Alam
2.637
3.072
Ekspor Karet Alam
2.287
2.612
355
465
Pemenuhan Kebutuhan Domestik
Bersumber lateks pekat
 Sarung tangan
 Benang, dot, kasur busa, kondom
Bersumber karet padat
 Ban
- Roda 4
- Roda 2
- Sepeda
Milyar Pcs
Ribu Ton
4,8
11
61
49
12
7,3
17
247
92
73
19
373
Juta Unit
Juta Unit
Juta Unit
41,3
22,6
32
110
50
32
55,8
30,7
32
150
68
30

Vulkanisir
Juta Unit
6
30
6,6
33

Barang karet keperluan teknik & rumah tangga
- Tabung, pipa, selang, belt conveyor, belt
transmision, packing, ring, dock vender
dan karet keperluan rumah tangga
Ribu Ton
110
33
160
48
Juta
Pasang
820
41
880
44
- Alas kaki
*) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia
17
IV. SKENARIO PENGEMBANGAN (lanjutan)
Skenario II : Extra Effort
Produksi karet alam tahun 2007-2010 didasarkan pada upaya
maksimal (extra effort)
• Produksi tahun 2010 diperkirakan 3.166.496 Ton
• Pertumbuhan Barang-Barang Karet meningkat sebesar rata-rata 11,35%
per tahun (ban 11,0%, sarung tangan 12,0%, produk karet 20,0%, lain-lain
2,0%)
• Produksi karet alam diutamakan untuk memenuhi kebutuhan industri
barang-barang karet di dalam negeri
• Promosi investasi produk ban, sarung tangan dan barang karet otomotif
18
SKENARIO II
(EXTRA EFFORT) 2010
Ekspor
8.883 ton
Impor
Lateks Pekat
Produksi 99.789 ton
5.079 ton
Sarung Tangan
Ekspor
90%
Ekspor
30%
Ekspor
40%
Ekspor
60%
Ekspor
70%
Ekspor
10%
Ekspor
50%
Ekspor
0%
Ekspor
50%
Ekspor
20%
Ekspor
60%
76.396 ton
Dot
1.095 ton
Dalam Negeri
Benang
16.994 ton
95.985 ton
Kondom
1.500 ton
Produksi (2010) 3.166.496 ton
2.633.919 ton
Kebun
Karet Alam
Crumb
Rubber
-SIR 3 CV
-SIR 10
-SIR 20
Ekspor
2.308.424 ton
Dalam Negeri
325.495 ton
Ekspor
330.000 ton
Dalam Negeri
102.788 ton
Peremajaan
78.676 ton
Ban Sepeda
36.465 ton
Vulkanisir
36.814 ton
Barang Teknik
48.170 ton
Target s/d 2010
Perluasan
161.051 ton
Ban Roda 2
432.788 ton
Konvensional
(RSS, Crepe)
Ban Roda 4
Rumah Tangga &
Olahraga
50.000 ha
20.736 ton
250.000 ha
Produksi (2010)
3.166.495 ton
Ekspor (2010)
2.647.306 ton
Ekspor
Kayu Karet
Alas Kaki
46.371 ton
19
Dalam Negeri
2. Konsumsi Pengguna Karet Alam (Skenario 2)
Tahun 2006
Uraian
Satuan
Volume
Produksi
BarangBarang
Karet
Tahun 2010
(Skenario 2)
Volume
Penggunaan
Karet Alam
(Ribu Ton)
Volume
Produksi
BarangBarang
Karet
Volume
Penggunaan
Karet Alam
(Ribu Ton)
Produksi Karet Alam
2.637
3.166
Ekspor Karet Alam
2.287
2.647
355
524
Pemenuhan Kebutuhan Domestik
Bersumber lateks pekat
 Sarung tangan
 Benang, dot, kasur busa, kondom
Bersumber karet padat
 Ban
- Roda 4
- Roda 2
- Sepeda
Milyar Pcs
Ribu Ton
4,8
11
61
49
12
7,6
17
247
96
77
19
428
Juta Unit
Juta Unit
Juta Unit
41,3
22,6
32
110
50
32
60
35
38
161
79
36

Vulkanisir
Juta Unit
6
30
7,4
37

Barang karet keperluan teknik & rumah tangga
- Tabung, pipa, selang, belt conveyor, belt
transmision, packing, ring, dock vender
dan karet keperluan rumah tangga
Ribu Ton
110
33
230
69
Juta
Pasang
820
41
920
46
- Alas kaki
*) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia
20
3. Hasil Simulasi Skenario
NO
URAIAN
1
PRODUKSI KARET ALAM (ton)
2.637.430
3.072.633
3.166.496
2
EKSPOR KARET ALAM (ton)
NILAI (Ribu US$)
2.287.000
4,360,388
2.612.195
4,980,404
2.647.306
5,047,346
3
KONSUMSI KARET ALAM DN (ton)
NILAI (Ribu US$)
350.430
678,149
465.315
887,168
524.268
999,568
4
NILAI EKSPOR BARANG KARET
(Ribu US$)
1,144,000
2,018,000
2,320,000
400,399
446,100
446,100
5,103,989
6,552,304
6,921,246
5
NILAI IMPOR KARET ALAM DAN
BARANG KARET (Ribu US$)
6
PEROLEHAN DEVISA (2+4-5)
(Ribu US$)
2006
(Existing)
21
Skenario I
(2010)
Skenario II
(2010)
Analisis Hasil Simulasi
1.
2.
3.
4.
Pada Skenario II penggunaan karet alam diutamakan sebagai bahan baku industri
dengan tidak mengganggu pasar ekspor karet alam. Pengembangan industri barangbarang karet diproyeksikan dapat mengurangi volume impor untuk memenuhi
kebutuhan domestik.
Parameter yang digunakan adalah laju pertumbuhan produksi industri barang karet
dan peningkatan perolehan devisa dari kenaikan volume ekspor. Penerapan Skenario
II akan menghasilkan laju pertumbuhan industri barang karet sekitar 11,35% dan
perolehan devisa sebesar US$ 6.92 milyar, dibandingkan pada Skenario I yang akan
menghasilkan laju pertumbuhan industri barang karet sekitar 5,70% dengan
perolehan devisa sekitar
US$ 6.55 Milyar.
Berdasarkan perhitungan di atas, penerapan skenario II akan menghasilkan dampak
langsung berupa economic benefit sekitar US$ 368 Juta, setara dengan Rp. 3,38
Trilyun, serta multiplier effect peningkatan pendapatan pajak, penyerapan tenaga
kerja dan pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah produsen karet alam/barang
karet.
Perlu dukungan penciptaan iklim usaha yang kondusif untuk mendukung upaya
peningkatan daya saing dan promosi investasi
22
V. REKOMENDASI
Program
Peningkatan
Produktivitas
Kebijakan
Percepatan penyediaan bibit unggul penghasil lateks
dan kayu, potensi produksi > 1 ton/ha/th dan kayu
>100 m3/ha/siklus.
 Revitalisasi perkebunan seluas 250 ribu hektar
peremajaan dan 50 ribu hektar perluasan.
 Pemanfaatan kembali kebun karet terlantar di 16
propinsi di Sumatera, Kalimantan, Jabar & Banten



Peningkatan
Mutu
Tersedianya sarana produksi lainnya (pupuk,
pestisida dan peralatan) dalam jumlah cukup dengan
tingkat mutu dan harga bersaing.
Penerapan Good Agricultural Practices (perbaikan
teknik sadap, dll), GHP, GMP
Peraturan Menperind No. 19/M-IND/PER/5/ 2006
tentang Standardisasi, Pembinaan dan Pengawasan
Standar Nasional Indonesia Bidang Industri, tanggal
1 Mei 2006
 Penerapan UU No 18/2004, SNI Bokar No. 06-20472002 dan Penerbitan Permen Pertanian tentang
mutu bokar sesuai SNI dan UU No. 18/2004
 Penerapan SK Menperindag 616/MPP/Kep/X/99
dengan mendorong pedagang pengumpul memiliki
SIUP
 Pemberdayaan kelembagaan antara petani dan
pedagang pengumpul
 Penyusunan dan penerbitan SNI barang-barang
karet (selang radiator, selang kompor gas, sarung
tangan)

Keluaran






Pemberlakuan SNI wajib bagi ban vulkanisir
Partisipasi peningkatan kerjasama bidang standar di
tingkat ASEAN dan internasional
Dimanfaatkannya 400 ribu hektar
kebun terlantar, tahap pertama baru
bisa ditanami seluas 300 ribu
hektar
Tersedianya pupuk 400 kg/ha/thn
Diterapkannya aturan budidaya
sesuai anjuran

Diterapkannya Peraturan
Menperind No. 19/MIND/PER/5/2006

Terbitnya Surat Edaran
pengawasan mutu komoditi bokar

Terbitnya Surat Edaran penertiban
pedagang memiliki SIUP
Adanya upaya penguatan
kelembagaan petani dan pengguna
karet alam
Terbitnya SNI dan Permen Perind
tetang pemberlakuan SNI wajib
produk barang-barang karet
Terbitnya SNI wajib bagi ban
vulkanisir
Berpartisipasinya Indonesia dalam
harmonisasi standar internasional
ACCSQ (ASEAN), UN-ECE
(Europe)




Tersedianya 60 juta bibit klon baru
(generasi ke 4). Mulai berproduksi
sekitar tahun 2013.
Tersedianya revitalisasi 300 ribu
hektar

Penanggung
Jawab
Target
Waktu

Deptan

2007-2010

Deptan

2002-2010

Deptan

2007-2010

Deptan

2007-2010

Deptan

2007- 010

Depperind

2007-2010

Deptan,
Depperind

2007-2008

Depdag

2007-2010

Deptan

2007-2010

Depperind

2007-2010

Depperind
Depperind

2008
2008-2010


23
V. REKOMENDASI (lanjutan)
Program
Peningkatan
Daya Saing
Kebijakan
Penghapusan PPN untuk semua jenis karet sebagai
bahan baku (PP No. 7 tahun 2007 hanya
diberlakukan untuk lateks)
Pemenuhan pasokan gas untuk industri sarung
tangan
Penghapusan BMAD Carbon Black yang sudah
diberlakukan 3 tahun


Penyusunan dan penerapan standar kompetensi


Perbaikan infrastruktur akses ke kebun dan
pelabuhan
Penghapusan Perda-perda yang tidak kondusif

Pengembangan Industri barang-barang karet
keperluan industri (diversifikasi) untuk produk
bernilai tambah tinggi (komponen otomotif, teknik
dan elektronika)
Promosi investasi dan fasilitas untuk Penanaman
modal di bidang usaha tertentu dan atau daerah
tertentu (PP No. 1 Tahun 2007)
Industrialisasi pedesaan melalui pembangunan Unit
Pengolahan Hasil (UPH)
Bantuan sertifikasi lahan untuk mendapatkan kredit
bank
Penyediaan Kredit Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) dalam pengembangan usaha bersama
(pengolahan dan pemasaran).





Penguatan
Struktur
Industri



Permodalan
Keluaran


Penanggung
Jawab
Target
Waktu
Terbitnya peraturan penghapusan
PPN untuk semua jenis karet
alam
Adanya jaminan pasokan gas
yang selama ini dipasok PT. PGN
Dihapuskannya BMAD Carbon
Black sesuai Keputusan Menkeu
No. 397/KMK.01/2004
Tersusunnya standar kompetensi
SDM
Terbangunnya jalan produksi,
saluran irigasi
Berkurangnya peraturan yang
tidak mendukung iklim usaha

Depkeu

2007-2008

Dep. ESDM

2007-2010

Depkeu,
KADI

2007


2007-2010

Deptan,
Asosiasi
Dep. PU

2007-2010

Depdagri

2007-2010

Teralokasinya dana untuk
diversifikasi pengembangan
barang-barang karet

Depperind

2008

Tersosialisasinya peraturan
(termasuk insentif) untuk promosi
investasi
Terbentuknya Unit-unit
Pengolahan Hasil (UPH) di tiap
sentra

BKPM

2008-2010

Deptan

2008-2010
Kemudahan untuk mendapatkan
fasilitas kredit bank
Tersalurkannya kredit bank
kepada petani karet

BPN,
Depkeu, BI
Meneg UKM,
Depkeu, BI

2008-2010

2007-2010






24
Lampiran 1
Sumut
PT. Industri Karet Deli
R4 = 3.900 rb, R2 = 1.808 rb
1.
2.
3.
4.
Bogor
PT.Goodyear R4 = 3.120 rb,
PT.Elang Perdana R4 = 1.500 rb,
PT.Suryaraya Rubb IndR2 = 5.500 rb,
PT. Banteng Pratama R2 = 500 rb
Peta Lokasi Industri Ban
1.
2.
3.
Bekasi/Cikampek
PT.Bridgestone R4 = 9.142 rb,
PT.Sumi Rubber R4 = 8.722 rb,
R2 = 2.603 rb
PT.Hung A R2 = 1.500 rb
Tangerang
1. PT.GT R4 = 12.400 rb R2 = 9.867 rb,
2. PT.United Kingland R2 : 270 rb
25
Lampiran 2
Kinerja Industri Sarung Tangan
Uraian
2006
2005
2004
2003
2002
11,000
11,000
11,000
11,000
12,000
8,196
7,716
8,256
9,500
4,800
74.5
70.1
75.1
86.4
40.0
Pemasaran D/N (Juta Pcs)
1,425.9
1,584.4
1,760.4
1,956.0
1,133.5
Volume Ekspor (Juta Pcs)
2,615.5
2,523.1
2,906.9
3,769.5
3,666.5
72,868.0
74,958.0
95,736.0
138,125.0
152,199.0
60.6
50.3
47.0
76.6
72.9
2,216.0
2,342.0
2,099.6
3,751.3
3,686.2
Tenaga Kerja (org)
9,507
8,557
9,307
10,207
5,007
Jumlah Unit Usaha
13
13
13
13
13
Kapasitas Terpasang (Juta Pcs)
Realisasi Produksi (Juta Pcs)
Utilisasi Kap Terpasang (%)
Nilai Ekspor (Ribu US$)
Volume Impor (Juta Pcs)
Nilai Impor (Ribu US$)
26
Lampiran 3
Peta Lokasi
Sumut
PT.Latexindo Tobaperkasa, PT.WRP Buana
Multicorporation, PT.Gotong Royong Jaya,
PT.Medisafe Technologies, PT.Shamrock
Manufacturing Co, PT.Intan Hevea
Industry, PT.Indo Rubber Industry,
PT.Healthcare Glovindo
Industri Sarung Tangan
Banten
PT.Saptindo Surgica
Jabar
PT. Arista Latindo
Jatim
PT.Abergumi Medical,
PT.Deltawaru Rubber
Industry
27
Lampiran 4
Industri Belt Conveyor & Belt Transmission
Kapasitas Terpasang (Ton)
8,400
8,400
8,400
8,400
9,660
Realisasi Produksi (Ton)
6,468
6,636
6,804
6,888
7,921
77
79
81
82
82
Penjualan D/N (Ton)
1,118
639
1,190
1,477
1,582
Volume Ekspor (Ton)
5,350
5,997
5,614
5,411
6,339
32,296
34,198
37,148
40,003
47,985
8,358
5,542
6,487
7,761
9,771
30,069
22,120
28,739
33,455
36,104
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Utilisasi Kap Terpasang (%)
Nilai Ekspor (Ribu US$)
Volume Impor (Ton)
Nilai Impor (Ribu US$)
Tenaga Kerja (org)
Jumlah Unit Usaha
8
8
8
8
8
28
Lampiran 5
Peta Lokasi Industri Barang Karet Lainnya
Sumatera Utara
-PT. P III (benang karet)
-PT. Indo Yakin Maju
Batam
-PT. Polymertech Rubberindo Tanamas
-PT. James Produkct Company
Banten
-PT.Pluto Tech
-PT. Mitsubishi Belting Indonesia
-Supreme Belting Perkasa
Jawa Barat
-PT. Mirea Indonesia
-CV. Kalibaru
-PT. Aresda
-PT. Bando Indonesia
-PT. Marga Jaya
Jawa Timur
-PD. Karet Ngagel
-PT. Indotama Mega Indah Rubber
-PT. Surya Perkasa Permai
29