respirasi - Departemen Biologi

Download Report

Transcript respirasi - Departemen Biologi

Dwi Winarni
Departemen Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
respirasi
Fungsi sistem
respirasi
selular
mekanik
(cellular respiration)
(mechanical respiration)
proses yang
dilakukan sel untuk
menghasilkan energi
melalui metabolisme
molekul-molekul
organik
Proses pengambilan oksigen
dari atmosfer masuk ke sistem
vaskular darah dan
pengeluaran karbondioksida
ke atmosfer
Fungsi sistem respirasi
• Mengambil oksigen dari lingkungan
(inspirasi/input oksigen)
• Memelihara udara inspirasi
• Membuang karbondioksida ke
lingkungan (ekspirasi/output CO2)
Membersihkan
 rambut/silia, mukosa
Menghangatkan
 vaskularisasi
Membasahi/lembab
 sekret pada permukaan mukosa
Disepanjang saluran terdapat
epitel respirasi
 Epitel berlapis semu bersilia (+ 300 silia/sel)
dengan sel Goblet di antaranya
Fungsi silia
1. membersihkan/menyaring udara
2. Mencegah penumpukan lendir/mukus
TRE (typical respiratory epithelia)
is a pseudostratified, ciliated, columnar epithelial sheet
liberally interspersed with goblet cells
Bronchus epithelia
Bagian konduksi: rongga hidung, larynx, trachea, bronchus dan
bronchiolus reguler-terminalis
Peralihan : bronchiolus respiratorius
Bagian respirasi/pertukaran gas  ductus alveolus, saccus alveolus
1. Rongga hidung (nasal cavity)
3
2
Epitel berlapis pipih
1
Kolagen-merah
Mucin-biru-hijau
Elastin-biru gelap
TRE
OC= olfactory epithelium
SC=supporting cell
BC=basal cell
2. pharynx
• Nasopharynx
 struktur = rongga hidung + tunika mukosa
• Oropharynx
 struktur = rongga mulut + rongga hidung
bagian dngan epitel respirasi mengandung sel Goblet
kelenjar lendir hingga lapisan otot
lapisan muscularis diganti oleh serat elastis yang
rapat dan tebal
• Laryngopharynx
 struktur=oropharynx
3. larynx
Tersusun atas
1. Tulang rawan hialin dan elastis
2. Jaringan ikat
3. Serat otot lurik
•
•
Lamina propria tipis dengan kelenjar
TRE kecuali pada epiglottis dan pita
suara (berlapis pipih)
t.r. tiroid-h, t.r. cricoid-h, t.r. epiglottis-e, t.r. aritenoid-he, t.r. corniculat-h, t.r.
cueniform-h (h=hialin, e=elastis)
TF=true vocal folds; SG= subglottis space; FF= false vocal
folds; & V=ventricle of Morgani
epiglottis
4. trachea
Menghubungkan larynx dengan paru
Struktur :
tunika mucosa
tunika muscularis
tunika adventitia
Tunika mucosa
TRE, sel Goblet >, kelenjar lendir, pembuluh darah
dan limfe >
Tunika muscularis sangat tipis
Tunika adventitia berintegrasi dengan jar. tulang rawan hialin yang
berbentuk cincin dihubungkan oleh otot polos
di bagian luar cincin jaringan ikat longgar yang berisi serat elastis
Seous and mucous glands
Trachealis muscle
5. bronchus
Percabangan trachea menuju paru kiri dan kanan
Struktur : 1. tunika mukosa
2. tunika muscularis
3. tunika adventitia
Di dalam jaringan paru (bronchus sekunder, tersier), cincin tulang
rawan diganti dengan keping tulang rawan, jika tak ditemukan
tulang rawan merupakan bronchiolus
T. mukosa  TRE, pada bronkhus tersier terlihat gambaran sedikit
pseudostratifed lamina basalis tebal, lamina propria banyak
kelenjar lendir, serabut elastis dan serat kolagen
T. muskularis otot polos tidak kontinu  kontraksi menyebabkan
mukosa melipat
T. adventitia  jaringan ikat longgar, sedikit jaringan lemak
dengan keping tulang rawan
6. bronchiolus
Diameter < 1 mm
Bronchiolus terminalis
respiratorius
Tanpa tulang rawan dan kelenjar
 hanya sel Goblet dan sel Clara pada b.
terminalis (sel Clara menghasilkan glikosaminoglikan untuk melindungi permukaan bronchiolus,
menghasilkan enzym untuk detoksifikasi. Berperan
juga sebagai reserve cell)
Epitel kolumnar bersilia berangsur kubus
bersilia, pada distal kubus tanpa silia
Otot lebih berkembang dibanding bronchus
7. ALVEOLI
Merupakan unit terkecil paru, bentuk gelembung polihedral
terbuka pada satu sisi ke muara kantung alveoli
Dinding tersusun atas
1. Sel endotel kapiler
2. Sel alveolar tipe I , bentuk pipih difusi gas
3. Sel alveolar tipe II (sel alveolar besar/ sel septal), bentuk
kuboid, mensekresikan surfaktan (fosfolipid, mukosakarida,
protein) 60% total sel penyusun dinding, mampu
membelah dan berdiferensiasi menjadi sel tipe I jika terjadi
kerusakan dinding alveoli
4. Makrofag alveolar/dust cell di dinding atau bebas di lumen
5. Supporting tissue  terutama serabut retikular dan elastis
Di antara alveoli terdapat sekat (septa interlobaris) yang terdiri
dari serabut elastis, kolagen, kapiler dan fibroblas
metaplasia
Organ respirasi khusus
1) Paru (Lungs)- Terrestrial
2) Insang (Gills) - Akuatik, pada beberapa jenis
ikan, rongga mulut dan bagian anterior
lambung berperan sebagai aksesori organ
respirasi
3) Kulit (Cutaneous) - amfibia (terutama lungless
salamanders)
Lingkungan terestrial
bidirectional flow (udara masuk dan keluar
pada permukaan yang sama), kecuali pada
burung (unidirectional crosscurrent system)
Lingkungan akuatik
Aliran air water di permukaan searah
 countercurrent exchange = arah alir darah
dan air berlawanan
Histology of a chicken lung
Ac=air capillaries, Ep=epithel,
Bm=basement membrane,
En=endothelium, RBC=red blood
cell
Gill arch: sagittal section (Bouins, H&E, Bar = 90.2 µm). 1. gill raker;
2. mucosal epithelium; 3. basement membrane; 4. submucosa; 5. bone;
6. adipose tissue; 7. efferent branchial arterioles; 8. afferent branchial
artery; 9. primary lamellae; 10. secondary lamellae
Gill filament, sagittal section through venous sinus (Formalin, H&E,
Bar = 16.7 µm). 1. primary lamella; 2. secondary lamella; 3. epithelial cell;
4. mucous cell; 5. pillar cell; 6. lacuna (capillary lumen); 7. erythrocyte
within capillary lumen; 8. undifferentiated basal cell; 9. central venous sinus
Hyperplasia and fusion
of gill lamellae;intranuclear
inclusion (arrow)