Material Tanah - Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Pacitan

Download Report

Transcript Material Tanah - Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Pacitan

PENGERTIAN TANAH
 Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari aggregat
(butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi
(terikat secara kimia) satu sama lain.
 Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan (disebut
tanah2 mineralogi) dan pelapukan bahan organik (disebut
tanah2 organik).
 Proses pelapukan: - secara fisik
- secara kimiawi
Tanah residual (residual soil) dan
tanah terangkut (transported soil)
 Tanah residual,
Hasil pelapukan batuan yang masih berada di tempat asalnya.
Kuat geser tanah meningkat berdasarkan kedalaman,
disebabkan bagian tanah yang dekat dengan permukaan
mengalami pelapukan yang lebih besar dibandingkan dengan
tanah di bawahnya.
 Tanah terangkut
Hasil pelapukan batuan kemudian diendapkan di lokasi lain oleh
proses alam (air, angin, dll).
Bersifat lebih heterogen, terdiri atas lapisan yang berganti-ganti.
Contohnya adalah tanah lempung pantai yang biasanya diselingi
oleh lapisan pasir.
Pengelompokan jenis tanah untuk keperluan
praktis berdasarkan campuran butir:
(1) Tanah berbutir kasar
adalah tanah yang sebagian
besar butir-butir tanahnya
berupa pasir dan kerikil.
(2) Tanah berbutir halus
adalah tanah yang sebagian
besar butir-butir tanahnya
berupa lempung dan lanau.
 Tanah organik adalah tanah
yang cukup banyak
mengandung bahan-bahan
organik.
Pengelompokan tanah berdasarkan
sifat lekatannya:
(1) ) Tanah Non Kohesif : adalah
tanah yang tidak mempunyai
atau sedikit sekali lekatan
antara butir-butirnya.
(hampir tidak mengandung
lempung misal pasir).
(2) Tanah Kohesif: adalah tanah
yang mempunyai sifat lekatan
antara butir-butirnya. (tanah
lempungan = mengandung
lempung cukup banyak).
 Tanah Organik : adalah
tanah yang sifatnya sangat
dipengaruhi oleh bahanbahan organik. (sifatnya
tidak baik).
Karakteristik khas pada tanah
Nama tanah
Gravel, sand
Silt
Clay
Grainsize
Butiran kasar
Butiran terlihat dg
mata
Butiran halus
Butiran tunggal tdk
terlihat dg mata
Butiran halus
Butiran tunggal tdk
terlihat dg mata
Karakter dasar
Non kohesif
Non plastis
berbutir
Non kohesif
Non plastis
berbutir
Kohesif
Plastis
Pengaruh air thd sifat Relatif tdk penting
engineeringnya
(kecuali tanah lepas
dg beban dinamis)
Penting
Sangat penting
Pengaruh distribusi
ukuran butiran thd
sifat engineeringnya
Relatif tdk penting
Relatif tdk penting
Penting
Hubungan Fase Tanah
9
Tujuan
Untuk menghitung berat dan volume pada tiga
fase tanah yang berbeda.
Notation
W = berat
V = volume
s = butiran tanah (solid)
w = air (water)
a = udara (air)
v = pori (void)
t = total
13
Vv
Va
udara
Wa=0
Vw
air
Ww
Vt
Vs
Butiran
tanah
Diagram fase
Ws
Wt
Kadar air
Kadar air (w) adalah ukuran keberadaan air dalam
tanah
w
WW
X 100%
WS
Dinyatakan dalam persen.
Range = 0 – 100 %.
Vv
Va
udara
Wa=0
Vw
air
Ww
Vt
Vs
Butiran
tanah
Utk tanah2 organik w > 100%
14
Diagram fase
Ws
Wt
Rasio pori(void ratio)
Rasio pori (e) adalah ukuran proporsi volume
pori terhadap volume butiran tanah
Va
e
VV
VS
Vv
Vw
air
Wa=0
Ww
Vt
Vs
15
udara
Butiran
tanah
Diagram fase
Ws
Wt
Porositas (n)
Porositas (n) adalah ukuran pori dalam tanah,
dinyatakan sebagai persentase
n 
VV
VT
Range teoritis: 0 – 100%
16
Vv
X 100%
Va
air
Wa=0
Vw
water
Ww
Vt
Vs
soil
Diagram fase
Ws
Wt
Derajat kejenuhan (S)
Derajat kejenuhan (S) adalah nilai persentase
volume pori yang terisi dengan air
S 
VW
udara
Va
X 100%
VV
Vv
Vw
air
Wa=0
Ww
Vt
Range: 0 – 100%
Vs
kering
Butiran
tanah
jenuh
17
Diagram fase
Ws
Wt
Tabel Derajat kejenuhan dan kondisi tanah
Keadaan Tanah
Derajat kejenuhan (S)
Tanah kering
0
Tanah agak lembab
> 0 - 0,25
Tanah lembab
0,26 - 0,50
Tanah sangat lembab
0,51 - 0,75
Tanah basah
0,76 - 0,99
Tanah jenuh air
1
Hubungan pada fase tanah
Dari defenisi terdahulu,
w
n 
WW

Se
WS
GS
VV
e
VT

1 e
udara
e
Se
1
19
air
Butiran
tanah
Diagram fase
Sew
Gsw
Hubungan pada fase tanah
m 
WT
 sat 
d 
20

G S  Se
VT
1 e
WT
GS  e
air

VT
1 e
WS
GS
VT
W

1 e
W
W
e
Se
water
Sew
1
soil
Gsw
Phase Diagram
 Specific gravity butiran tanah (Gs) umumnya
bervariasi antara 2.6 hingga 2.8.
Macam tanah
Berat jenis (Gs)
Kerikil
2,65 - 2,68
Pasir
2,65 - 2,68
Lanau anorganik
2,62 - 2,68
Lempung organik
2,58 - 2,65
Lempung anorganik
2,68 - 2,75
Humus
1,37
Gambut
1,25 - 1,80