konsep syiah dan khawarij

Download Report

Transcript konsep syiah dan khawarij

PERTEMUAN KESEMBILAN
PERBEDAAN KONSEP AKIDAH
SYI’AH DAN KHAWARIJ
ASAL USUL SYI’AH
A.
B.
C.
Secara bahasa: Syi’ah berarti pengikut, partai,
kelompok, pendukung dan sejenisnya.
Secara istilah: sekelompok muslim yang mengambil
aturan agama dan inspirasi spiritualnya dari
keluarga Nabi Muhammad SAW (ahlu bait),
setelah beliau wafat.
Kemunculan mereka pertama kali sudah terlacak
sejak hari pertama Nabi wafat. Mereka meyakini
Ali bin Abi Thalib yang bakal diangkat sebagai
pengganti Nabi, (pewaris Nabi). Namun dengan
diangkatnya Abu Bakar, membuat mereka kecewa,
sampai kemudian Ali diangkat jadi Khalifah.
EKSISTENSI ALIRAN SYI’AH
- Aliran syi’ah semakin eksis setelah terbunuhnya Usman
dalam kerusuhan pada tahun 656 M. Tidak diketahui
siapa pembunuh Usman, namun kuat dugaan dia
dibunuh oleh salah seorang pengikut syi’ah.
- Setelah Usman wafat, Ali diangkat jadi Khalifah berkat
dukungan mayoritas umat waktu itu. Namun,
kekhalifahan Ali tidak diterima oleh kelompok bani
umayyah (masih satu suku dengan Usman).
- Semenjak itulah terjadi pemberontakan terhadap Ali,
yang dipelopori oleh Mu’awiyah (seorang keturunan
umayyah), yang waktu menjabat gubernur Damaskus.
- Peristiwa itu berakhir dengan sebuah perjanjian
berdasarkan al-Qur’an (mihnah).
- Perselisihan antara Ali dan Mu’awiyah tidak berakhir
sampai disana, dan akhirnya dalam beberapa pertempuran
Ali mati terbunuh oleh pasukan Mu’awiyah. Setelah itu
Mu’awiyah menobatkan dirinya jadi Khalifah.
- Kelompok syi’ah (pendukung Ali) tidak menerimanya,
kemudian mengangkat Hasan (putra Ali) sebagai Khalifah
di Kufah.
- Mu’awiyah tidak mau mengakuinya, akhirnya Hasan
dipaksa turun dari jabatannya. Semenjak itu, kelompok
ahlu bait dan pendukungnya mendapatkan teror dari
pasukan Mu’awiyah. Hal ini mencapai puncaknya tahun
681 M, yakni ketika terbunuhnya Husain (putra kedua Ali)
di Karbala.
- Semenjak itulah aliran syi’ah muncul sebagai sebuah
kekuatan politik untuk menentang pemerintahan
yang zalim dan tidak adil dari Mu’awiyah.
- Namun dalam perkembangannya, syi’ah tidak hanya
muncul sebagai sebuah kekuatan politik, tapi juga
memunculkan sebuah konsep keimanan yang
berbeda dengan aliran teologi yang lain.
- Jadi dapat dipahami bahwa syi’ah muncul dalam
bentuk dua wajah: politik dan teologi.Yang pertama
berkaitan dengan pengganti Nabi sebagai kepala
negara, yang kedua berkaitan dengan pengganti
Nabi sebagai pemimpin agama.
KONSEP AKIDAH SYI’AH
Ajaran pokok dalam aliran syi’ah dibagi dua:
ushuluddin dan furu’uddin.
- USHULUDIN, berkaitan dengan lima prinsip keimanan yaitu:
tauhid (keesaan Tuhan), ‘adl (keadilan Tuhan), nubuwah
(Kenabian), imamah (ke-imam-an), dan ma’ad (hari akhirat).
- Tauhid, nubuwah dan ma’ad tidak berbeda dengan aliran Islam
lainnya, yang berbeda adalah konsep adl dan imamah.
- Konsep ‘adl, yaitu ajaran tentang keadilan Tuhan. Menurut keyakinan
syi’ah, Tuhan harus berlaku adil pada manusia, seperti: 1) Tuhan tidak
berbuat jahat atau tidak lalai memberikan kebaikan pada manusia,
2) Tuhan memberi manusia pengetahuan tentang baik dan buruk
melalui akal fikirannya, 3) Tuhan menurunkan wahyu untuk
membantu akal dalam membimbing manusia agar berjalan sesuai
dengan fitrahnya, 4) Tuhan pasti akan membalas perbuatan manusia
yang jahat dengan kajahatan, yang baik dengan kebaikan.
-
- Konsep imamah, merupakan ciri khas aliran syi’ah, yaitu
keyakinan bahwa kepemimpinan Nabi Muhammad dalam
bidang spiritual hanya berlaku bagi keluarga dan keturunan
beliau. Mereka inilah yang kemudian disebut dengan istilah
imam (pemimpin spiritual). Karena Nabi bersifat ma’sum,
maka sebagai pengganti Nabi mereka juga bersifat ma’sum.
- Pengangkatan imam adalah berdasarkan penunjukan langsung
dari imam sebelumnya. Imam pertama mereka adalah Ali bin
Abi Thalib, sebagai pengganti Nabi. Ali ditunjuk oleh Nabi
Muhammad sebagai imam pada saat selesainya haji wada’
(haji perpisahan) di Ghadir Khum. Maka setelah Nabi wafat,
mereka yakin Ali akan mengambil alih kepemimpinan Nabi
sebagai imam.
- Namun mereka kecewa ketika yang jadi pengganti Nabi
adalah Abu bakar. Maka semenjak itu, mereka menganggap
orang yang merebut hak Ali sebagai khalifah adalah berdosa.
FURU’UDIN:
berkaitan dengan syari’at agama, yaitu shalat, puasa, zakat,
haji, (ditambah dengan khumus, jihad dan tawalla).
- Empat yang pertama sama dengan umat islam lainnya.
- Tiga yang dalam kurungmerupakan tambahan dari syi’ah
sendiri.
A. Khumus, adalah semacam pajak penghasilan yang
diwajibkan kepada kaum syi’ah, yang lain dari zakat. Dana
khumus dibagi menjadi dua: sebagian untuk membantu fakir
miskin dan anak yatim, sebagian lagi untuk membantu imam
dalam menjaga kemaslahatan umat. Bagian yang kedua ini
akhirnya juga dipergunakan untuk kepentingan lembaga
keagamaan, seperti mendirikan mesjid, sekolah, dan untuk
syi’ar agama yang lainnya.
B. Jihad, dalam rangka menegakkan kebenaran dan
menghancurkan kebatilan, juga merupakan ajaran
pokok syi’ah. Pihak yang memegang kendali jihad ini
adalah para otoritas syi’ah yaitu imam, atau fakih
sebagai wakil imam.
C. Tawalla, merupakan sebuah kewajiban bagi kaum
syi’ah terhadap para imam mereka. Ada dua bentuk
tawalla: ziarah ke masyhad (kuburan para imam) dan
menghadiri majelis kesyahidan Imam Husain pada
hari ‘Asyura di Karbala.
- Peringatan Muharam inilah yang sering digunakan
untuk memobilisasi kaum syi’ah untuk menentang
pemerintah yang zalim. Sebagaimana yang dilakukan
oleh Khomeini.
ASAL USUL KHAWARIJ





Secara bahasa: khawarij berasal dari kata kharaja, yang
berarti keluar.
Secara istilah: khawarij adalah nama bagi sekelompok
orang, yang awalnya mendukung Ali, kemudian keluar
membentuk aliran sendiri.
Alasan mereka keluar adalah karena tidak setuju dengan
perjanjian yang dibuat Ali dan Mu’awiyah, yang kemudian
merugikan pihak Ali sendiri (karena kelicikan pihak
Mu’awiyah).
Awalnya mereka berpusat di kota Harura (dekat Kufah),
yang berjumlah sekitar 12000 orang, dipimpin oleh
Abdullah bin Wahab al-Rasidi.
Semenjak itulah mereka melakukan beberapa kali
pemberontakan terhadap Ali, namun selalu gagal.
EKSISTENSI ALIRAN KHAWARIJ




Sejak masa kekhalifahan Usman, Ali sampai masa bani
Umayyah dan Abbasiyah, bagi khawarij semuanya sama,
bahwa mereka para khalifah telah melakukan penyimpangan
dari ajaran Islam.
Kaum khawarij umumnya terdiri dari Arab Badui. Ciri khas
dari mereka adalah keras hati, berani, mandiri, merdeka,
pengetahuan rendah, sangat fanatik.
Dengan kondisi seperti itu, mereka dalam beragama tidak
mau menerima sesuatu yang menyimpang menurut
kemampuan akal mereka.
Karena itulah mereka hanya mengakui dua khalifah yang
pertama (Abu Bakar dan Umar), karena dianggap masih
menjalankan Islam secara benar. Sedangkan yang lainnya
dianggap sudah keluar dari Islam (kafir).
Perpecahan dan konsep akidah
aliran khawarij
A.
B.
Karena pengetahuan yang rendah, akal yang sempit, dan tidak
mau menerima perbedaan pendapat, akhirnya kaum khawarij
pecah menjadi beberapa golongan:
1. al-Muhakkimah, konsep akidahnya: a) orang yang terlibat
dalam perjanjian antara Ali dan Mu’awiyah semuanya adalah
kafir, b) orang yang berbuat dosa besar dianggap kafir, c) orang
kafir boleh dibunuh.
2. al-Zariqah, konsep akidahnya: a) setiap orang yang
berbeda pendapat dengan mereka dianggap musyrik, b) setiap
orang yang berbeda pendapat dengan mereka boleh dibunuh,
c) daerah yang dianggap islam adalah tempat mereka,
sedangkan daerah lain dianggap daerah kafir atau musyrik
sehingga harus diperangi.
3. al-Najdat, konsep akidahnya: a) orang yang berdosa
besar dianggap kafir dan kekal dalam neraka, jika orang
itu tidak sepaham dengan mereka. Sedangkan kaum
mereka jika melakukan dosa besar, akan disiksa tapi
kemudian akan masuk sorga, b) kewajiban orang Islam
yaitu mengetahui Allah dan rasul-Nya, haram membunuh
orang islam, percaya pada semua yang diturunkan Allah
pada rasul-Nya, c) mengajarkan konsep taqiyah,
4. al-Ajaridah, konsep akidahnya: a) pengikut Ajaridah
yang berada di luar lingkungannya tidak dianggap kafir, b)
anak kecil tidak bisa dianggap kafir, sebagaimana orang
tuanya, c) menganut paham puritanisme, dengan
pemahaman al-Qur’an secara harfiah.
5. al-Sufriah, konsep akidahnya: a) pengikut Sufriah yang
berada diluar tidak dianggap kafir, b) anak-anak orang musyrik
tidak boleh dibunuh, c) tidak semua berpendapat bahwa
pelaku dosa besar adalah musyrik, d) kafir terbagi dua: kafir
nikmat dan kafir rububiyah.Yang dianggap keluar dari Islam
adalah kafir rububiyah.
6. al-Ibadiah, konsep akidahnya: a) orang yang tidak sepaham
dengan mereka adalah kafir, tapi boleh dinikahi dan mendapat
warisan, b) haram membunuh orang kafir tersebut, c) orang
yang berdosa besar bukan mukmin, tapi tetap menganut
tauhid, kalaupun kafir hanyalah kafir nikmat.
-Jika diringkas, akidah khawarij meliputi:
a. Pelaku dosa besar adalah kafir
b. Orang kafir boleh dibunuh
c. Orang yang tidak sepaham dengan mereka adalah kafir
d. Lingkungan mereka adalah darul islam, di luar itu adalah
darul kafir, dan boleh diperangi.
SILSILAH KEIMAMAN SYI’AH
ALI (1)
HUSAIN (3)
ALI ZAINAL ABIDIN (4)
ZAID (5)
HASAN (2)
MUHAMMAD AL-BAQIR (5)
JA’FAR AS-SODIQ (6)
ISMA’ILI (7)
MUSA AL-KAZIM (7)