Transcript bakery

Bakrey
Nany Suryani, SGz.
[email protected]
Pengertian
• Sejarah: roti berasal dari Mesir Kuno
• Menurut Mudjajanto Eddy Setyo dan
Lilik Noor Yulianti ( 2004 : 2), roti atau
bread adalah produk makanan yang
terbuat dari tepung terigu melaui
proses fermentasi dengan
menggunakan ragi, kemudian
dipanggang.
• Roti adalah produk pangan olahan
yang merupakan hasil proses
pemanggangan adonan yang telah
difermentasi.
Bahan Pembuatan Roti
 Bahan utama: Tepung terigu, air, ragi dan garam
 Bahan penambah rasa dan pelembut: gula, telur,
susu, lemak dan telur
Bahan tambahan lain: Bred
improver yang fungsinya sebagai
penguat gluten, memperpanjang
umur simpan dan penambah vitamin
bagi ragi atau sering disebut
dengan bahan peningkat.
Bahan isian: coklat, keju, daging,
buah, selai, kismis, dll
Fungsi Bahan Pembuatan Roti
Tepung terigu:
 menggunakan tepung terigu dengan
kadar protein (gluten) yang tinggi
yaitu 12,5% (merk di pasaran Cakra
Kembar).
 Kandungan gluten yang tinggi akan
membentuk adonan yang elastis
selama proses pengadukan.
 Gluten juga berfungsi untuk
menahan gas keluar saat proses
fermentasi sehingga roti akan
mengembang dan teksturnya empuk.
Air atau Cairan
 Air berfungsi sebagai bahan pembentuk gluten,
Mengontrol kepadatan adonan dan mencampur
bahan-bahan lain agar tercampur rata.
 Gunakan air dengan PH normal dan dalam
keadaan dingin untuk menjaga suhu adonan
sesuai untuk aktivitas ragi (yeast) < 30oC.
 Penggunaan air hanya 60% dari semua
bahan dalam pembuatan roti.
 Air yang digunakan
bisa air putih, susu
cair, sari buah, dll
Yeast atau Ragi
 Roti tidak akan mengembang jika tidak
menambahkan yest atau ragi dalam adonan.
 Yeast merubah karbohidrat dan gula menjadi gas
karbondioksida dan alkohol dalam bentuk etanol
yang dapat mengembangkan adonan dan
memberikan aroma harum khas roti.
Yeast yang digunakan adalah
golongan khamir jenis
Saccharomyces Cerevisiae.
Garam
Selain memberi rasa asin, garam
juga berfungsi sebagai bahan
penetral dan meningkatkan cita rasa,
menambah daya tarik adonan serta
mempertinggi daya elastisitas roti.
Penggunaan garam sekitar 1-2% dari
jumlah bahan.
Dapat menstabilkan adonan sehingga
disebut bahan stabilisator
fermentasi.
Gula
Berfungsi sebagai bahan pemanis, sumber energi
utama bagi khamir dalam melakukan proses
fermentasi, membantu proses pembentukan krim,
warna, serta menambah nilai gizi.
Pada pembuatan roti manis, gula yang digunakan
sebanyak 10-30% dan optimum pada kisaran 15-25%
dari berat tepung.
Gula memiliki sifat
higroskopis (kemampuan
menahan air) sehingga
dapat memperbaiki daya
tahan roti selama
penyimpanan dan
menjadikan roti lebih
awet.
Pengaruh Gula terhadap
Hasil Jadi Roti
Warna kulit roti: Kecoklatan
Aroma roti
Keempukan roti
Volume dan berat roti
Susu
Berfungsi untuk meningkatkan
kualitas penyerapan adonan
Kasein dari susu mempertahankan
sifat penahan air dari adonan
Menambah nilai gizi, membantu
mengembangkan adonan,
memperbaiki tekstur roti, memberi
warna dan menambah rasa roti
menjadi lebih gurih.
Roti tawar menggunakan susu skim,
sedangkan roti manis menggunakan
susu full cream
Lemak,
berfungsi:
Mempertinggi rasa, mempermudah roti
untuk ditelan saat dikunyah dan tidak
seret
Memperkuat jaringan zat gluten tepung
Hasil jadi roti tidak cepat menjadi
keras atau staling.
Di dalam adonan lemak dapat menahan
gas CO2 keluar sehingga volume roti
menjadi besar.
Margarin dan butter adalah pilihan
lemak yang sering digunakan dalam roti
Telur
Berfungsi di dalam proses pembentukan krim
meningkatkan jumlah gas yang ditangkap oleh gluten
Memberikan warna serta flavor yang khas dan
melunakan roti
Putih telur merupakan bahan yang baik
untuk mempertinggi gluten, baik digunakan
untuk roti tawar sehingga roti tawar yang
dihasilkan putih dan bersifat alot dan
membentuk daya elastik roti.
Bread Improver
Membantu proses pembuatan roti dalam hal produksi
gas dan menahan gas.
Dosis pemakaian 0,3%-1,5% dari berat tepung
Dapat memperbaiki karakteristik adonan
Dapat mendeversifikasi produk roti
dengan mempengaruhi struktur daging
roti (crumb tekstur), warna kulit roti
(crust), tampilan roti, volume, aroma, rasa
dan umur simpannya.
Peralatan Pembuatan Roti
Waskom plastik atau aluminium sesuai dengan
ukurang yang digunakan
Meja untuk menggiling adonan
Serbet besar untuk menutup adonan selama
proses fermentasi
Oven dan loyang
Kwas untuk mengoles loyang dan roti
Timbangan
Sendok (sendok ukur)
Gelas ukur
Mixer, spatula, pisau, cooling rak
Thermometer
Proses Pembuatan Roti
Persiapan
Bahan
Pengadukan
Dought
(Adonan)
Dibiarkan di
Meja
Adonan
Mengembang
Dibentuk &
dicetak
Dibiarkan lagi
(mengembang)
Dibulatkan
Ditimbang
Dibiarkan lagi
(mengembang)
Dioles
Dibakar
Dinginkan
Proses Pengembangan Adonan
• Setelah proses pengadukan selesai, adonan diberi
waktu istirahat untuk memberi kesempatan kepada
yeast mereaksi gula
• Tempat harus bersih, tidak banyak angin dan
sedapat mungkin cukup hangat dan lembab.
• Jika proses fermentasi berlebih akan menyebabkan:
a. Adonan menjadi lengket sekali saat
dipegang
b. Jika dibakar warna roti menjadi pucat
c. Aroma roti menjadi sangat asam
d. Bentuk roti menjadi tidak seragam
e. Umur roti jadi pendek, cepat keras dan
kaku
Proses Penimbangan Adonan
• Setelah proses pengembangan selesai maka
dilakukan proses penimbangan adonan sesuai
dengan berat yang diinginkan.
• Dibulatkan kembali dengan tujuan:
a. Menyeragamkan bentuk
b. Memudahkan proses pemulungan
c. Membentuk lapisan kulit luar untuk
menahan gas CO2
d. Mendinginkan suhu adonan
e. Memperkuat jaringan zat gluten
tepung terigu
Proses Pemulungan Adonan
langkah proses pemulungan:
1. Ambil adonan yang telah dibulatkan
2. Letakkan di meja dan giling tipis
membentuk seperti oval yang
memanjang
3. Isi dengan isian, Lipat bentuk oval
menjadi dua dengan menyatukan kedua
ujung-ujungnya
4. Bentuk sesuai selera dan diamkan
kembali
Proses Peragian Akhir
• Sebelum roti dibakar, adonan
diletakkan dalam ruangan
proofing supaya adonan dapat
mengembang dengan baik tanpa
gangguan
• Jika tidak ada ruang proofing,
adonan dapat ditutup dengan
kain atau plastik untuk
menghindari pembentukan
lapisan kulit luar adonan yang
dapat mengganggu proses
pengembangan dalam oven
Proses Pembakaran Adonan Roti
Untuk membakar roti tawar diperlukan panas
yang cukup tinggi (sekitar 200oC) dan lama
pembakaran tidak kurang dari 30 menit
Waktu membakar roti sangat
tergantung dari: besar kecilnya bentuk
roti, pemakaian gula dan jenis roti yang
dibakar
Roti yang telah mengalami pembakaran
yang sempurna akan memiliki sifat:
daging roti tidak basah, enzym yeast
sudah mati, bentuk tidak susut.
Proses Pendinginan Roti
Proses Pengemasan dan
Penyimpanan
Pengemasan roti dilakukan untuk
mencegah tercemarnya roti dari
mikroba ataupun kotoran yang
tidak dikehendaki
Pengemasan dapat menghindari
dari penguapan sehingga roti tidak
keras
Proses pengemasan dilakukan saat
roti sudah benar-benar dingin
Roti dapat disimpan baik pada suhu
ruang (berkisar 5 hari) dan suhu
dingin/refrigerator
Penyimpanan Roti
• Umur simpan roti selain tergantung pada
ingredient yang digunakan juga temperatur,
kelembaban/humudity, tempat penyimpanan, dan
lokasi penyimpanan
Macam-macam Roti