Manajemen Strategis (2)

Download Report

Transcript Manajemen Strategis (2)

Oleh : Melia Dianingrum, SE, M.Si

MANAJEMEN STRATEGIS (2)

Pengamatan Lingkungan

 Analisis Eksternal Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak.

Lingkungan eksternal memiliki 2 (dua) bagian yaitu : 1.

Lingkungan kerja utama organisasi.

, terdiri dari: elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi Beberapa eleman tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan.

2. Lingkungan sosial , terdiri dari kekuatan umum, kekuatan ini tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan jangka panjang. Contoh : kekuatan ekonomi, politik, hukum, dsb.

Analisis Internal

 

Lingkungan internal

terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak.

Variabel-variabel tersebut meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi.   Struktur adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja.

Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi.

 Sumber daya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi.

Perumusan Strategi

1.

Perencanaan (Planning) Di dalam organisasi modern,

perencanaan (planning)

merupakan salah satu fungsi manajemen, disamping fungsi manajemen lainnya, yaitu pengorganisasian (organizing), penyusunan staff (staffing), memimpin (leading) dan pengendalian (controlling).

Definisi fungsi (Koontz)

sebagai sekumpulan pekerjaan yang dapat dibedakan secara nyata dengan kumpulan pekerjaan lainnya.

Definisi perencanaan (planning) menurut Bedeian (Welsch, Hilton, Gordon, 1988)

adalah suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta memilih serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

 a.

b.

c.

d.

e.

Perencanaan (planning) mencakup : Menetapkan tujuan Mengembangkan berbagai usulan mengenai lingkungan perusahaan di mana tujuan-tujuan perusahaan hendak dicapai.

Memilih arah tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Merumuskan berbagai aktivitas yang diperlukan untuk menerjemahkan rencana menjadi aksi.

Melakukan perencanaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam perncanaan terdahulu.

DIMENSI WAKTU DALAM PERENCANAAN Perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses untuk menetapkan di awal berbagai hasil akhir (end results) yang ingin dicapai perusahaan di masa mendatang.

Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai diasumsikan terdapat jeda waktu (time lag). Semakin panjang rencana dibuat maka jeda waktu semakin besar.

Jangka waktu perencanaan

1.

2.

Rencana jangka pendek ( 3 bulan – 1 tahun) Rencana jangka menengah ( 1 – 3 tahun) 3.

Rencana jangka panjang ( di atas 3 tahun) Jangka waktu perencanaan juga sangat dipengaruhi oleh jenis industri di mana perusahaan beroperasi .

Contoh

: perusahaan yang bergerak di industri software komputer, perencanaan jangka panjang akan memiliki durasi waktu 3 tahun atau kurang karena industri ini sangat cepat perubahannya. Berbeda dengan perusahaan pertambangan minyak yang perubahan teknologinya relatif stabil maka perencanaan jangka panjangnya bisa diatas 5 tahun.

Proses Perencanaan

   

Perencanaan

: proses untuk menetapkan di awal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan di masa mendatang. Hasil akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan dinyatakan dalam bentuk berbagai tujuan (goals atau objectives). Selanjutnya para manajer perusahaan akan merumuskan berbagai rencana tindakan yang memungkinkan perusahaan mencapai tujuan tersebut, yang dinamakan strategi (strategy). Dengan demikian, proses perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses pembuatan tujuan (goal making process) sekaligus merupakan proses pembuatan strategi (strategy making process) (jones dan George, 2007).

Tingkat Perencanaan dalam Perusahaan

 1.

Di dalam sebuah perusahaan korporasi seperti TELKOM, Indofood, Unilever, Bakrie Brothers, Coca-cola, perencanaan terdiri dari 3 jenjang manajemen perusahaan, yaitu : Perencanaan tingkat korporat Rencana tingkat korporat (corporat-level-plan) mencakup di dalamnya penetapan visi, misi dan tujuan-tujuan korporasi, strategi yang dikembangkan dan struktur korporasi yang dipilih oleh perusahaan.

 Untuk mencapai tujuan korporasi, maka dibuatlah strategi tingkat korporasi yang akan memberikan arah dalam industri dan pasar mana perusahaan akan bersaing.

 Perhatian utama dari rumusan strategi di tingkat korporasi adalah mengidentifikasi dalam bisnis apa saja perusahaan akan berpartisipasi, bagaimana perusahaan dapat menciptakan nilai (value creation) pada usaha yang akan dimasuki, serta pemilihan cara terbaik.

Keterkaitan antara Proses Perencanaan dan Tingkat Perencanaan

Rencana Tingkat Korporat Penetapan Tujuan Misi dan Tujuan Korporasi Rencana Tingkat Bisnis Tujuan tujuan divisi/unit bisnis Rencana Tingkat Fungsional Tujuan tujuan fungsional Formulasi strategi Strategi tingkat korporat Implemen tasi strate gi Rancanga n struktur pengendal ian korporasi Strategi tingkat unit bisnis Rancanga n struktur pengendal ian unit bisnis Tujuan tujuan divisi/unit bisnis Rancangan struktur pengendalian fungsional

2. Perencanaan Tingkat Divisi

 a.

Perencanaan tingkat divisi mencakup: tujuan-tujuan jangka panjang dari unit bisnis yang akan memungkinkan pencapaian tujuan korporasi.

b.

Pembuatan strategi dan struktur pengendalian pada tingkat unit bisnis/divisi.

Strategi pada tingkat unit bisnis/divisi bertujuan untuk mengambangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar/industri.

1.

2.

3.

Menurut Porter (1989) ada 3 strategi generik pada unit bisnis yaitu: Strategi kepemimpinan biaya (cost leadership) Strategi differensiasi ( differentiation) Strategi fokus (focus).

3. Perencanaan Tingkat Fungsional/ Departemen

  Pada tingkat fungsional, para manajer-fungsional, yakni para manajer yang mengawasi masing-masing fungsi organisasi seperti fungsi produksi, akuntansi, pemasaran, sumber daya manusia dalam suatu divisi bisnis dari perusahaan korporasi.

Rencana pada tingkat fungsional akan menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing fungsi yang akan menjamin tercapainya tujuan divisi usaha.

Para Pembuat Keputusan Strategis dalam Perusahaan

Para pembuat keputusan strategis perusahaan dalam perusahaan korporasi : 1.

Posisi puncak, terdapay BOD ( Board of Directors) dan CEO (Chief

executif officer).

Mereka bertanggungjawab atas pencapaian kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja nonfinansial perusahaan. Seperti meningkatkan citra perusahaan (corporate image) dan pemenuhan tanggungjawab sosial perusahaan. 2.

Posisi menengah, terdapat para pembuat keputusan yang berada pada jenjang unit bisnis.

Mereka terdiri dari para business manager dan para corporat manager. Para manajer harus menerjemahkan arah usaha, tujuan dan strategi yang sudah dibuat oleh level puncak menjadi tujuan dan strategi yang lebih spesifik untuk masing-masing unit bisnis (strategic business unit-SBU) yang mereka kelola.

Lanjutan

3. Posisi bawah, terdiri dari para manajer area fungsional .

Mereka mengembangkan tujuan tahunan (annual objectives) dan strategi jangka pendek (short term strategies) dalam berbagai fungsi organisasi, seperti produksi, operasi, riset dan pengembangan, keuangan dan akuntansi, pemasaran dan sumber daya manusia.

Tanggung jawab mereka aadalah melakukan implementasi atau eksekusi rencana strategis perusahaan yang dibuat oleh level puncak dan menengah.

Para manajer fungsional bertanggungjawab atas efektifitas dan efisiensi pelaksanaan strategi yang dapat mengambil wujud berupa efisiensi biaya produksi, kualitas pelayanan terhadap pelanggan, maupun keberhasilan peningkatan pangsa pasar produk dan jasa perusahaan, yang akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.