Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Download Report

Transcript Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
Kelompok 10
Discuss Small Group
Kesehatan Masyarakat 2011
Anggota Kelompok





Alvia Belanova
DewiYunitasari
Ghensar Seftyan D.A
Imam Amirrulah
Mulkiah
(2011-31-111)
(2011-31-061)
(2011-31-128)
(2011-31-014)
(2011-31-054)
Pendahuluan
Penapisan (screening) dalam AMDAL
merupakan tahap untuk menentukan suatu
rencana usaha/kegiatan memerlukan AMDAL
atau tidak.
Lanjutan
Penapisan bertujuan untuk memilih
rencana pembangunan mana yang harus
dilengkapi dengan Amdal. Langkah ini amat
penting bagi pemrakarsa untuk
mengetahui sedini mungkin apakah
proyeknya terkena amdal atau tidak. Hal
ini berkaitan dengan anggaran biaya dan
waktu.
Patokan AMDAL Menurut Hukum
Kegiatan wajib amdal diatur dalam Kepmen LH KEP39/MENLH/8/1996
Dan sekarang sudah diperluas cangkupannya menjadi :
Menurut Peraturan Pemerintah No.27 Tahun
1999 tentang AMDAL, setiap rencana kegiatan
wajib dibuat dokumen AMDAL
Kriteria dalam penapisan
Karakteristik proyek (jenis, volume, dan penyiapan
bahan baku dan lokasi)
B. Besarnya biaya proyek (luas lahan, teknologi,
produk, limbah)
C. Kerentanan lokasi proyek
A.
Semua proyek
Penapisan Tingkat I
Kelompok I
Kelompok 2
Kelompok 3
Proyek mempunyai dampak
penting
Ada keraguan dampak
penting
Proyek tidak mempunyai
dampak penting
Penapisan Tingkat 2
Proyek berdampak
penting
Proyek TAK berdampak
penting
TIDAK perlu AMDAL
Harus dilakukan
AMDAL
Metode Penapisan bertahap
Semua Proyek
Penapisan dengan daftar positif sebagai kriteria
Proyek termasuk
Proyek diluar
Dalam daftar
Dalam daftar
Perlu Amdal
Tidak perlu Amdal
Metode penapisan Satu Langkah dengan menggunakan
Daftar Positif sebagai Kriteria
Skema AMDAL-UKL/UPL
Hanya 60 jenis kegiatan,
ke depan lebih sedikit
Proposal Kegiatan
>1200 jenis kegiatan,
termasuk MIGAS & LB3
Penapisan
Wajib AMDAL
Wajib UKL/UPL
Pelingkupan
Penyusunan
UKL/UPL
Komisi
Koordinasi
Penilaian
KA-ANDAL
Penilaian
UKL/UPL
Komisi
Sesuai
persyaratan
Penilaian ANDAL,
RKL, RPL
Tidak Layak
Layak
Perizinan
Metode Penapisan
Menurut Soemarwoto (1989), penapisan dapat dilakukan
melalui dua metode:
1.
Metode Satu Langkah
Dengan membuat daftar berbagai proyek yang
diperkirakan menimbulkan dampak penting dan proyekproyek yang tidak menimbulkan dampak penting.
2.
Metode Dua Langkah
Metode ini digunakan apabila jenis kegiatan belum dapat
ditentukan wajib AMDAL atau tidak dalam satu langkah,
sehingga harus melalui dua langkah
Jenis Kegiatan yang wajib AMDAL
1. Jenis Proyek
Menurut Peraturan Menteri LH Nomor 11 Tahun
2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
kegiatan yang wajib AMDAL
2. Lokasi Proyek
Lokasi Proyek yang berada atau berbatasan atau
dapat merubah fungsi kawasan lindung wajib
menyusun AMDAL
Daftar kawasan lindung
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kawasan Hutan Lindung.
Kawasan Bergambut.
Kawasan Resapan Air.
Sempadan Pantai.
Sempadan Sungai.
Kawasan Sekitar Danau/Waduk.
Kawasan Sekitar Mata Air.
Lanjutan
8. Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka
Margasatwa, Hutan Wisata, Daerah Perlindungan
Plasma Nutfah, dan Daerah Pengungsian Satwa).
9. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan lainnya
(termasuk perairan laut, perairan darat, wilayah
pesisir, muara sungai, gugusan karang atau terumbu
karang dan atol yang mempunyai ciri khas berupa
keragaman dan/atau keunikan ekosistem).
10.Kawasan Pantai Berhutan Bakau (mangrove).
11.Taman Nasional.
12.Taman Hutan Raya.
13.Taman Wisata Alam.
Sesi Tanya Jawab
Sekian
Terimkasih