LIFE SKILL DALAM PEMBELAJARAN SEKOLAH

Download Report

Transcript LIFE SKILL DALAM PEMBELAJARAN SEKOLAH

LIFE SKILL DALAM
PEMBELAJARAN SEKOLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Oleh
Kelompok 9
Akhmad Mukhlis
Ika Tesalonika
Dian Purnomo
Dwi Arisandi
Riski Nurdi Esa
Linda Septiana W
070210191154
050210101056
070210191075
070210191120
070210191141
070210191145
LIFE SKILL DALAM PEMBELAJARAN
SEKOLAH
1. PENGERTIAN LIFE SKILL
2. JENIS-JENIS LIFE SKILL
3.PENDEKATAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN MUATAN LIFE SKILLS PADA
PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN
Pengertian Life Skill Menurut Para Ahli :
”lifeskill” adalah interaksi berbagai pengetahuan dan
kecakapan yang sangat penting yang dimiliki oleh seseorang
sehingga mereka dapat hidup mandiri Menurut Broling (1989)
. Menurut Kent Davis (2000:1) Kecakapan hidup adalah
“manual pribadi” bagi tubuh seseorang. Kecakapan ini
membantu peserta didik belajar bagaimana memelihara
tubuhnya, tumbuh menjadi dirinya, bekerjasama secara baik
dengan orang lain, membuat keputusan yang logis, melindungi
dirinya sendiri dan mencapai tujuan di dalam kehidupannya.
1. Broling
kecakapan hidup sehari-hari (daily living skill), kecakapan
hidup sosial/pribadi (personal/social skill), dan kecakapan hidup
bekerja (occupational skill.)
2. World Health Organization (WHO)
(1) kecakapan mengenal diri (self awareness) atau kecakapan
pribadi (personal skill), (2) kecakapan sosial (social skill), (3)
kecakapan berpikir (thinking skill), (4) kecakapan akademik
(academic skill), dan (5) kecakapan kejuruan (vocasional skill).
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
Kecakapan pribadi (personal skill), Kecakapan sosial (social
skill), Kecakapan akademik (academic skill), Kecakapan vokasional
(vocasional skill)
4. Direktorat Kepemudaan
Kecakapan personal;Kecakapan sosial;Kecakapan vokasional .
PENDEKATAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
MUATAN LIFE SKILLS PADA PEMBELAJARAN
BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
A. Pendekatan Pengembangan Muatan Life Skills Pada
Pembelajaran
B. Strategi Pengembangan Muatan Life Skills Pada
Pembelajaran
A. Pendekatan Pengembangan Muatan Life Skills Pada
Pembelajaran
Pendidikan berbasis luas merupakan suatu pendekatan yang memiliki
karakteristik bahwa proses pendidikan bersumber pada nilai-nilai
hidup yang berkembang secara luas di masyarakat.
1. Landasan konsep pendidikan berbasis luas
2. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam program
keterampilan hidup dengan pendekatan pendidikan berbasis luas.
3. Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia melalui aktualisasi
sistem broad based education telah dicanangkan melalui ketetapan
MPR (1999) .
Landasan konsep pendidikan berbasis luas
Landasan konsep pendidikan berbasis luas dibagi menjadi :
a. Filosofi
b. Sosial Budaya
c. Psikologis
a. Filosofi
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilakukan
dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh
karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama
antar keluarga, masyarakat dan pemerintah.
B. SOSIAL BUDAYA
1. Nilai sosial dan budaya digali, dibina dan dikembangkan
melalui proses pendidikan guna memperkuat kepribadian
bangsa
2. Menata masyarakat melalui pendidikan berdasarkan
fungsi-fungsi budaya yang universal dengan orientasi pada
budaya lokal yang berkembang ke arah budaya nasional dan
global.
3. Proses revitalisasi potensi untuk membangkitkan
kesadaran, pengertian dan kepekaan peserta didik terhadap
perkembangan sosial, ekonomi dan atau politik sehingga
pada saatnya mereka memiliki kesadaran dan kemampuan
untuk memperbaiki posisinya didalam kehidupan
masyarakat.
C. PSIKOLOGIS
1. Proses pendidikan diarahkan untuk
mengoptimalkan karakteristik potensi yang
dimiliki seseorang sehingga menurut adanya
lingkungan yang kondusif bagi kebutuhan
belajarnya.
2. Manusia dalam kehidupannya memerlukan
hubungan dengan lainnya sehingga membutuhkan
berbagai nilai-nilai yang berkembang secara luas
untuk kepentingan kelangsungan hidupnya.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam program keterampilan
hidup dengan pendekatan pendidikan berbasis luas.
1. Adanya penyempurnaan kurikulum dari program pendidikan yang
berbasis sempit (narrow based curriculum) menjadi berbasis
mendasar, kuat dan luas (broad based curriculum).
2. Pelaksanaan evaluasi difokuskan kepada kompetensi warga belajar
yang mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Metode pembelajaran variatif menerapkan prinsip reinforcement.
Warga belajar dilatih mencapai tingkat keberhasilan tertentu,
dituntut untuk tidak mudah puas sehingga tetap didorong untuk
mencapai keberhasilan yang lebih tinggi (optimal).
4. Peningkatan mutu dan pembentukan keunggulan sebagai bekal
menghadapi berbagai perubahan yang berkembang semakin cepat.
5. Membuat wawasan dan pola pikir, sikap mental warga masyarakat
sehingga mampu mengoptimalkan potensi yang ada, berubah
tantangan menjadi peluang bagi kehidupannya.
6. Membentuk dan menungkatkan mutu tim fasilitas terhadap
pelaksanaan program keterampilan hidup guna memantau dan
memberikan supervisi terhadap program sehingga mencapai tujuan
yang diharapkan.
7.
8.
9.
Memfasilitasi berbagai bentuk kegiatan dalam rangka
mendukung program keterampilan hidup.
Mengoptimalkan peran lembaga/masyarakat untuk
melaksanakan dan mengembangkan program keterampilan
hidup, sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah/lokal.
Meningkatkan kerjasama dengan unit kerja terkait, dunia
usaha, lembaga swadaya masyarakat dan sebagainya dalam
mendukung pelaksanaan program keterampilan hidup.
Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia melalui aktualisasi sistem
broad based education telah dicanangkan melalui ketetapan MPR (1999) .
• Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia
Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara
berarti,
• Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan
jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehinga tenaga pendidik mampu
berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi
pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan,
• Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk pembaruan kurikulum
untuk melayani keberagaman peserta didik, penyusunan kurikukul yang berlaku
secara nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat, serta diversifikasi
jenis pendidikan secara profesional.
Pendidikan berdasarkan sistem broad based education ialah konsep pendidikan
yang memacu pada life skills. Tujuan utamanya adalah untuk mengakomodasi
kebutuhan pendidikan masyarakat dalam rangka memperoleh pekerjaan yang layak
sesuai dengan standar hidup, bagi pendidikan formal adalah memberikan bekal
keterampilan dasar bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
B. Strategi Pengembangan Muatan Life Skills Pada
Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
Strategi Renung-Latih-Telaah (RLT)
Strategi Learner Centered
Strategi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Strategi Penguatan Pendidikan Ekstrakurikuler
Strategi Renung-Latih-Telaah (RLT)
Strategi RLT yang berarti perenungan, pelatihan atau
pembiasaan dan penelaahan dikemukakan oleh Marwah Daud
Ibrahim. Menurutnya pendidikan yang berorientasi life skills
perlu dilaksanakan dengan strategi perenungan hakikat dalam
makna hidup/diri, pelatihan/pembiasaan tentang bagaimana
mengelola (manajemen) hidup, dan penelaahan kisah sukses
tokoh-tokoh sukses.
Strategi Learner Centered
Strategi ini dikembangkan oleh Direktorat Kepemudaan dengan
mengadopsi strategi pendidikan masyarakat, yang bercirikan bahwa
pendidikan life skills diselenggarakan dengan prinsip:
1. Pengembangan kecakapan berdasarkan minat dan kebutuhan individu
dan/atau kelompok sasaran.
2. Pengembangan kecakapan terkait dengan karakteristik potensi wilayah
setempat (sumber daya alam dan potensi budaya sosial budaya).
3. Pengembangan kecakapan dilakukan secara nyata sebagai dasar sektor
usaha kecil atau industri rumah tangga.
4. Pengembangan kecakapan berdasar pada peningkatan kompetensi
keterampilan peserta didik untuk berusaha dan bekerja sehingga tidak
terlalu teoritik namun lebih bersifat aplikatif operasional.
Strategi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Setiap manusia hidup memiliki kompetensi-kompetensi
tertentu sesuai perkembangan usia, status sosial, dan
pekerjaannya. Berdasar kompetensi-kompetensi inilah suatu
kurikulum pembelajaran (pendidikan) dirancang sehingga
ditemukan formulasi materi/pelajaran apa yang perlu
dimiliki/dikuasai peserta didik dalam mencakapkan dirinya
untuk melaksanakan kompetensinya
Strategi Penguatan Pendidikan Ekstrakurikuler
Pendidikan ekstrakurikuler merupakan kegiatan belajar yang
dilakukan diluar jam pelajara tatap muka, dilaksanakan
disekolah atau luar sekolah untuk memperlebih wawasan atau
kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan
dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata
pelajaran.
Tujuan dari pendidikan ekstrakurikuler adalah:
Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa
Mengembangkan bakat, minat, kemampuan, dan keterampilan
dalam upaya pembinaan pribadi, dan
Mengenali hubungan antar pelajaran dalam kehidupan di
masyarakat.
TERIMA KASIH
ATAS PARTISIPASINYA