PROTOZOA DARAH DAN JARINGAN - Universitas Muhammadiyah

Download Report

Transcript PROTOZOA DARAH DAN JARINGAN - Universitas Muhammadiyah

PROTOZOA DARAH DAN
JARINGAN
OLEH
NURHALINA AHMADI, SKM,M.Epid
ANALISIS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
LEISHMANIA
Genus
• Genus Leishmania mempunyai 2 stadium, yaitu : 1)
stadium amastigot atau stadium leishmania yang
terdapat pada manusia dan pada hospes reservoar dan
2) stadium promastigot atau stadium leptomonas yang
terdapat pada hospes perantara (lalat Phlebotuomus
atau lalat Lutzomyia)
• Pada waktu lalat Phlebotomus menghisap darah
penderita leismaniasis,stadium amastigot terhisap dan
dalam lambung berubah menjadi stadium promastigot,
berkembang biak dengan cepat secara belah pasang
longitudinal dan menjadi banyak dalam waktu 3-5 hari.
• Kemudian stadium promastigot bermigrasi melalui esofagis dan
faring kesaluran hipofaring yang terdapat dalam probosis. Stadium
promastigot adalah stadium infektif dan dapat ditularkan kepada
manusia atau hospes reservoar, bila lalat tersebut mengisap
darahnya. Dalam badan manusia stadium promastigot masuk
kedalam sel makrofag dan berubah menjadi stadium amastigot.
Kemudian stadium amastigot berkembang biak lagi secara belah
pasang longitudinal dan seterusnya hidup didalam sel (intraselular).
Transmisi dapat terjadi secara kontak langsung melalui luka gigitan
lalat; ttansmisi secara kongenital tidak penting.
• Ketiga spesies Leishmania mempunyai morfologi yang hampir sama
, tetapi berbeda dalam sifat biakan, manifestasi klinis, penyebaran
dan vektornya. Ketiga spesies tersebut terdiriatas sejumlah strain
yang berbeda dalam virulensi, tipe, lesi sifat biologi dan adaptasi
pada vektor. Penyembuhan kala azar dan oriental sore memberikan
kekebalan yang lama. Keadaan malnutrisi dan debilitas merupakan
pedisposisi serangan klinis. Imunisasi terhadap penyakit oriental
sore berhasil dilakukan dengan menggunakan bahan biakan atau
bahan dari lesi manusia atau dari limpa binatang yang terinfeksi.
Klasifikasi
•
•
•
•
•
•
Filum
Class
Ordho
Family
Genus
Species
: Protozoa
: Flagellata
: Lashmaniae
: Trypanosomatydae
: Leishmania
: Leishmania Braziliensis
»Leishmania Tropical
»Leishmania Deovani
Ciri-ciri
• Berbentuk lonjong, dengan ukuran 2-6 kali
• Tidak memiliki flagel
• Pada Ujung posterior terdapat inti berbentuk
gelembung
• Pada anterior terdapat kinetoplas dengan
ukuran yang berbeda
Daur Hidup
• Sand Fly menggingit kulit manusia dan menginfeksikan Fase
promastigote pada prozoa ke dalam inang.
• Macropaghe akan menphagositosit promastigote
• Di dalam macrophage promastigote akan berkembang menjadi
amastigothe
• Amastigote terus memperbanyak diri di dalam sel hingga
micropaghe pecah dan terjadi penyebaran pada macropaghe lain.
• Fase pada sand fly : sand fly menggigit manusias yang terinfeksi,
tahap amastigothe di manusia
• Berkembang biak dan bertambah bayak di lalat pasir.
• Amastigothe kemudian berkembang ke tahap selanjutnya yaitu
tahap promastigothe di dala midgut
• Dari midgut akan masuk ke kelenjar sand fly..dan begitu terus
selanjutnya.
Gbr.1 Daur hidup Leishmania
• Vektor : Phlebotamina Sandflies (lalat pasir
betina) serangga pengisap darah yang hidup di
daerah berpasirtropis dan sub tropis
• Masa inkubasi :Paling cepat 1 minggu dan
paling lama hingga berbulan-bulan
• Reservoir
: manusia, hewan pengerat,
marsupial, carnivora
Daerah Penyebaran
•
•
•
•
•
Afrika
Amerika selatan
Brazilia
Eropa selatan
Amerika tengah
Macam-macam Leishmania
• Leishmaniasis oleh L Deovani ; visceral
leishmaniasis, penderita dengan bagian
jantung membesar dan limfa mengecil
• Leishmaniasis oleh L.brazilliensis
mucocutaneus leishmaniasis ; leishmania yang
menyerang bagian tangan
• Leishmania oleh L Tropica mucutaneus
Leishmaniasis, yang menyerang bagian muka
Leishmania Donovani
• Manusia merupakan hospes definitif dan parasit ini dapat
menyebabkan leismaniasis viseral, yang disebut juga kala
azar atau tropical splenomegaly atau dum-dum fever.
Hospes reservoarnya adalah anjing. Dibeberapa daerah,
penyakit ini dapat merupakan penyakit pada anjing yang
sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia
• Lalat Phlebotomus merupakan hospes perantara atau
vektornya. Pada leismaniasis viseral atau kala azar yang
disesuaikan dengan letak geografik dan strain vektornya
• Daerah endemi penyakit ini sangat luas, yaitu berbagai
negara di Asia (india), Afrika, Eropa (sekitar laut tengah),
Amerika tengah dan selatan. Di indonesia penyakit ini
belum pernah di temukan.
Gbr. 2 Lheismania Donovani
Gbr. Penderita Leishmania donovano
Type Penyakit Kala-Azar
1) tipe india yang menyerang orang dewasa muda. Tipe ini
adalah tipe kala azar klasik dan tidak ditemukan pada
hospes reservoar (anjing) ;
2) tipe Mediterania, yang dihinggapi anak balita dan
mempunyai hospes reservoar anjing atau binatang buas ;
3) tipe Cina yang biasanya menyerang anak balita tetapi
dapat menyerang orang dewasa ;
4) tipe Sudan, yang menghinggapi anak remaja dan orang
dewasa muda. Juga tiidak ditemukan pada anjing, tetapi
mungkin mempunyai hospes reservoar binatang buas ;
5) tipe Amerika selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis)
dan dapat menyerang semua umur.
Morfologi dan Daur Hidup
• Pada manusia, parasit ini hidup intraselular dalam darah,
yaitu dalam sel retikulo-endotel (RE) sebagai stadium
amastigot yang disebut benda Leishman-Donovan.
• Parasit ini berkembangbiak secara balah pasang dan
berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh
parasit, sehingga sel itu pecah. Stadium amastigot
sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian
masuk atau mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini
dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang
dan kelenjar limfe viseral.
• Di lambung Phlebotomus, stadium stadium amastigit ini
berubah menjadi stadium promastigot yang kemudian
bermigrasi ke probosis.
• Infeksi terjadi dengan tusukan lalat Phlebotomus yang
memasukkan stadium promastigot melaluii probosisnya ke
dalam badan manusia.
Patologi dan Gejala Klinis
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Hiperplasi dan hipertrofi RE.
Pembesaran limpa (splenomegali),
Pembesaran hati (hepatomegali),
Pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati) dan
Anemia oleh karena pembentukan sel darah terdesak.
Masa tunas penyakit ini belum pasti, biasanya berkisar 2-4 bulan.
Setelah masa tunas, timbul demam yang berlangsung selama 2-6 minggu; mulamula tidak teratur kemudian intermiten. Kadang-kadang demam menunujukan
dua puncak seharai (double rise). Demam lalu hilang, tetapi dapat kambuh lagi.
Lambat laun timbul spenomegali dan hepatomegali. Kelenjar limfe diusus dapat
diserang parasit ini ; pada infeksi berat diusus dapat terjadi doare dan disentri.
Anemia dan leukopenia terjadi sebagai akibat diserangnya sum-sum tulang.
Kemudian timbul anoreksia (tidak nafsu makan) dan terjadi kakeksia (kurus kering),
sehingga penderita menjadi lemah sekali.
Daya tahan tubuh menurun,sehingga mudah terjadi infeksi sekunder.
Sebagai penyulit dapat terjadi kankrum oris dan noma.
Penyakit kala azar biasanya bersifat menahun. Sesudah gejala kala azar surut dapat
timbul Leismanoid dermal, yaitu kelaianan kulit yang disebut juga leismaniasis
pasca kala azar.
Diagnosa
Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis, yang kemudian ditegakkan
dengan : 1) menemukan parasi dalam darah langsung, biopsi hati,
limpa, kelenjar limfe dan fungsi sum-sum tulang penderita; 2)
Pembiakan dalam medium NNN ; 3) Inokulasi bahan pada binatang
percobaan; 4) Reaksi imunologi yaitu :
1. Uji aglutinasi langsung (Direct aglutination test)
2. ELISA untuk mendeteksi zat anti. Untuk mengidentifikasi parasit
secara cepat dikembangkan zat anti monolonal yang spesifik, yang
dapat digunakan untuk mendeteksi antigen guna keperluan
diagnostik.
3. Western blot untuk mandeteksi antigen yang timbul selama
infeksi.
4. Polymerase chain reaction untuk mendiagnosis leismaniasis
dilapangan dan leismaniasis pada penderita dengan infeksi HIV
karena serologi untuk mendeteksi zat anti tidak berguna banyak
pada kasus ini.
Pengobatan
• Natrium antimonium glukonat, etilsibamin merupakan obat toksik tetapi
sangat efektif untuk pengobatan penyakit ini. Penderita memerlukan
istirahat total selama menderita penyakit akut; juga memerlukan banyak
makanan yang mengandung kadar protein tinggi dan vitamin. Transfusi
darah diberikan pada penderita dengan anemia berat, atau perdarahan
pada selaput mukosa. Sebagai usaha penabggulangan leismaniasis maka
dilakukan pengembangan vaksin antara lain vaksin yang terbuat dari
leismania mati ataupun vaksin yang terbuat dari rekayasa genetik.
Epidemiologi
• Di sekitar laut tengah, penyakit ini hanya terdapat pada balita dan disebut
kala azar infantil. Anjing merupakan hospes reservoar dan penting sebagai
sumber infeksi. Pada anji ng kelainan terdapat pada kulit, dinamakan
Hunde kala azar. Di eropa dan amerika selatan anjing sebagai binatang
peliharaan juga merupakan hospes reservoar, sedangkan di india
penularan terjadi langsung antara manusia dan manusia karena anjing
tidak penting sebagai hospes reservoar.
Pencegahan
• Lakukan pemeriksaan dini kepada penderita
untuk mencegah terjadinya penularan.
• Gunakan inteksida untuk memberantas
vektornya
• Bersihkan timbunan sampah
• Adanya pembersihan hutan secara berkala
• Menghidari terjadinya kontak langsung
dengan tikus agouti yang diduga sebagai inar
reservoirnya
Leishmania Tropica
Daerah endemi penyakit ini terdapat
diberbagai negeri sekitar laut tengah, laut
hitam, afrika, amerika tengah dan selatan,
arab, india, pakistan dan ceylon. Di indonesia
penyakit ini belum pernah ditemukan.
Hospes dan nama penyakit
• Manusia merupakan hospes defenitif parasit ini dan
yang berperan sebagai hospes reservor adalah anjing,
gerbil dan binatang pengerat lainnya. Hospes
perantaranya adalah lalat Phlebotomus. Parasit ini
menyebabkan leismaniasis kulit atau oriental sore.
• Ada 2 tipe oriental sore yang menyebabkan oleh strain
yang berlainan , yaitu
1) Leishmaniasis kulit tipe kering atau urban yang
menyebabkan penyakit menahun;
2) Leishmaniasis kulit tipe basah atau rural yang
menyebabkan penyakit akut.
Morfologi dan Daur Hidup
Parasit hanya hidup didalam sel RE dibawah kulit
didekat porte d’entree, sebagai stadium amastigot
dan tidak menyebar kebagian lain. Morfologi parasit
ini tidak dapat dibedakan dari L.donovani. bentuk
promastigot yang merupakan bentuk infektif dapat
ditemukan pada lalat Phlebotomus sebagai
vektornya atau dalam biakan. L.tropica dalam
sediaan apus dari lesi kulit terdapat intraseluler
dalam leukosit, sel mononuklear, sel polinuklear,
dan sel epitel atau terdapat eksterselular.cara
infeksi sama seperti pada L.donovani.
Gejala Klinis
Masa tunas penyakit ini adalah 2 minggu sampai 3 tahun.
Pada manusia penyakit ini terbatas pada jaringan kulit dan
kadang-kadang menyerangselaput mukosa. Pada porte
d’entree tyerjadi hiperplasia sel RE yang meangandung
stadium amastigot; mula-mula terbentuk makula kemudian
meanjadai papul.papul lalu pecah dan terjadi ulkus. Ulkus
dapat sembuh sendiri dalam waktu beberapa bulan,
kemudian meninggalkan parut kecil. Bila terjadi infeksi
sekunder oleh bakteri, mungkin timbul gejala umum seperti
demam, menggigil dan bila ulkus sembuh dapat meninggalkan
parut yang besar. Ulkus pada leismaniasis kulit atau oriental
sore dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan, meskipun
penderita tidak diobati.
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis ditegakan dengan : 1) menemukan parasit dalam sediaan
apus yang diambil dari tepi ulkus atau dari sediaan biopsi; 2)
pembiakan dari medium NNN; 3) reaksi imunologi.
6. Pengobatan
• Obat yang dapat menghasilkan kesembuhan pada leismaniasis kulit
adalah salep yang mengandung paromomisin.
• Alopurinol juga efektif pada pengobatan leismaniasis kulit.
Pengobatan lokal dilakukan bila hanya ada satu atau dua ulkus saja.
Bila terjadi luka multipel atau yang sudah lanjut diberi neostibosan.
Didaerah endemi bila terdapat luka didaerah wajah, dianjurkan
untuk tidak diberi pengobatan sampai waktu tertentu supaya
penderita mendapat kekebalan.
• Untuk daerah non endemik pengobatan harus segera diberikan.
Epidemiologi
• Anjing, gerbil dan binatang pengerat lainnya
merupakan sumber infeksi yang penting bagi manusia.
• Untuk mengurangi kemunginan terjadinya transmisi
antara penderita dan vektor, dianjurkan untuk
menutup luka.
• Pemberantasan vektor (lalat pasir) dilakukan dengan
penyemprotan insektisida diruma-rumahh.
• Memakai kelambu atau repelen waktu tidur agar
terlindung dari gigitan lalat.
• Imunisasi aktif dapat memberikan perlindaungan yang
efektif, meskipun imunitas baru didapat setelah
beberapa bulan.
Leishmania Brazilliensis
Penyakit ini ditemukan diamerika tengah dan
selatan (mulai dari guatemala sampai ke
argentina utara dan paraguay). Di indonesia
penyakit ini belum pernah ditemukan.
Hospes dan Penyakit
• Manusia merupakan hopes definit parasit ini dan lalat
Phlebotomus berperan sebagai hospes perantara. Penyakit
yang disebabkan parasit ini disebut leismaniasis Amerika
atau penyakit Espundia.
• Penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 tipe menurut strain
yaitu: 1) tipe ulkus Meksiko dengan lesi yang terbatas pada
telinga. Penyakitnya menahun, parasitnya sedikit, ulkusnya
kecil-kecil dan tidak menyebar ke mukosa lainnya; 2) tipe
uta, lesi kulit yang menyerupai oriental sore, pada lesi yang
dini lebih banyak ditemukan parasitnya daripada lesi yang
sudah lama; penyakit ini jarang menyebar ke selaput
mukosa: 3) tipe Espundia , sering bersifat polipoid dan
ulkus dapat menyebar ke lapisan mokokutis dan kutis
Morfologi dan daur hidup
• Morfoloogi parasit ini tidak dapat dibedakan
dari L.donovani dan L.tropica. stadium
amastigot hidup didalam sel RE dibawah kulit
pada porte d’entree dan menyebar ke selaput
lendir (mukosa) yang berdekatan, seperti
mulut, hidung dan tulang rawan telinga.
Stadium promastigot terdapat pada lalat
phlebotomus sebagai bentuk infektif. Bentuk
ini ditemukan pula dalam baikan NNN. Infeksi
terjadi seperti pada L.donovani dan L.tropica.
Patologi dan Gejala Klinik
• Masa tunas penyakit ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa
bulan. Pada porte d’entree terjadi hiperplasi sel RE yang mengandung
stadium amastigot. Kemudian timbul makula dan papul; setelah itau papul
pecah dan terjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama sekret ulkus
menyebabkan ulkus baru atau granuloma. Saluran limfe tersumbat dan
terjadilah nekrosis. Infeksi sekunder oleh bakteri merupakan penyulit,
sehingga terjadi destruksi tulang rawan pada hidung atau telinga. Penyakit
ini berlangsung bertahun-tahun dan bila tidak diobati dapat sembuh
sendiri. Ulkus dapat sembuh sendiri dengan meninggalkan parut.
• Lesi yang terjadi pada tipe uta,sama bentuknya dengan tipe
meksiko,hanya prediksi pada telinga kurang dan jarang menghinggapi
selaput lendir. Masa tunas pada tipe espundia adalah 2-3 bulan dan
biasanya lesi pertama terjadi pada kulit dan mungkin juga terdapat
diselaput lendir. Setelah ± 1 tahun terjadi lesi sekunder yang dapat
menyebabkan cacat.
Diagnosa dan Pengobatan
• Diagnosis ditegakkan dengan: 1) menemukan parasit dalam
sediaan apus atau sediaan biopsi dari tepi ulkus; 2)
pembiakan dalam medium NNN; 3) reaksi imunologi.
Pengobatan
• Terapi intravena dengan etilstibamin harus dilakukan
dengan segera setelah diagnosis dibuat, mengingat luka
mukosakutan yang destruktif. Natrium antimonium tartrat
dan stibofen dapat digunakan dalam pengobatan secara
berturut-turut. Amfoterisin B juga mempunyai nilai
terapeutik. Antibiotik diberikan bila tedapat infeksi
sekunder oleh bakteri.
Epidemiologi
• Di daerah endemi penyakit terbatas didaerah pinggiran hutan dan
banyak terdapat pada orang dewasa laki-laki yang bekerja dihutan,
sedangkan di brazil sepertiga penderitanya adalah anak-anak.
Diduga, hospes reservoar adalah binatang liar. Anjing kadangkadang mengandung parasit ini tetapi tidak menimbulkan kelainan
pada tubuh binatang tersebut.
• Di tunisia penanggulangan leismaniasis kulit dilakukan dengan
membasmi koloni gerbil (hospes reservoar) dan menghilangkan
sumber makanan gerbil dengan cara menanami pohon ditempat
tersebut. Di peru penanggulangan leismaniasis kulit meliputi
pemakaian insektisida didaerah perumahan dan sekitarnya yang
merupakan fokus transmisi, serta memakai pakaian, gelang, topi
yang telah dicelup dalam repelen.
• Sandfly (Lalat Pasir)
Lalat pasir merupakan vektor penyakit leishmaniasis, demam papataci,
dan bartonellosis. Leishmania donovani, penyebab penyakit Kalaazar;
L. tropica, penyebab oriental sore; dan L. braziliensis, penyebab
leishmaniasis Amerika, ketiganya ditularkan oleh lalat Phlebotomus.
Demam papataci atau demam phlebotomus, penyakit yang disebabkan
oleh virus dan banyak ditemukan di daerah Mediterania dan Asia
Selatan, terutama ditularkan oleh P. papatsii, yang menjadi infektif
setelah virus bermultiplikasi selama 7 – 10 hari di dalam tubuhnya.