Kasus sosio kelompok III

Download Report

Transcript Kasus sosio kelompok III

SOSIOLOGI
Kelompok 3
Ketua
 Sekertaris
 Notulis
 Moderator
 Operator

: Sandha Octavia
: Nisa Basyariah
: Resty Septianti
: MRR Oktanila
: Suryadi
PENYAJI
:
Soni Nugroho
 Dennis Aldino
 Intan P Pasma
 Syaeful Hamdi
 Vera Lumbantobing
 Sarito Simanulang

200110100134
200110100137
200110100136
200110100139
200110100140
200110100144
SETIAP
MASYARAKAT
DIPASTIKAN
MEMILIKI
LEMBAGA
KEMASYARAKATAN. LEMBAGA KEMASYARAKATAN YANG ADA
DALAM MASYARAKAT SANGAT MUNGKIN BERBEDA SATU SAMA
LAIN TERGANTUNG PADA KEBUDAYAAN YANG DISANDANG OLEH
SUATU
MASYARAKAT.
PADA
DASARNYA
LEMBAGA
KEMASYARAKATAN MEMILIKI FUNGSI-FUNGSI BERIKUT, YAKNI:
1. Memberi pedoman pada anggota masyarakat
tentang bagaimana bertingkah laku atau
bersikap di dalam usaha untuk memenuhi
segala kebutuhan hidupnya.
2. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman
perpecahan atau disintegrasikan masyarakat.
3. Memberikan pegangan dalam mengadakan
sistem pengendalian sosial (social control )
DALAM
PEMBENTUKANNYA
LEMBAGA
DALAM
PEMBENTUKANNYA
LEMBAGA
KEMASYARAKATANBERARTI
BERARTIPULA
PULASEPERANGKAT
KEMASYARAKATAN
SEPERANGKAT
NORMA
DALAM
NORMA DALAM MASYARAKAT YANG DIJADIKAN
MASYARAKAT
YANGANGGOTANYA.
DIJADIKAN ACUAN
ACUAN BAGI
DALAM
BAGIPEMBENTUKANNYA
ANGGOTANYA. DALAM
SEBAGAI LEMBAGA
PEMBENTUKANNYA
LEMBAGA
KEMASYARAKATAN,SEBAGAI
NORMA-NORMA
TERSEBUT
KEMASYARAKATAN, NORMA-NORMA
MENGALAMI BEBERAPA PROSES:
TERSEBUT MENGALAMI BEBERAPA
PROSES:
- Pelembagaan atau institutionalization
• Pelembagaan atau
- Melembaga
atau internalized
institutionalization
• Melembaga atau internalized
Pelembagaan atau institutionalization,
proses yang dilewati suatu norma menjadi
bagian dari salah satu lembaga
kemasyarakatan hingga norma tersebut
dikenal, diakui, dihargai, dan ditaati dalam
kehidupan sehari-hari.
 Melembaga atau internalized, norma-norma
kemasyarakatan tidak hanya berhenti
sampai tahap dikenal, diakui, dan ditaati.
Lebih jauh, norma-norma tersebut menjadi
pandangan hidup atau mendarah daging
dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.

Masyarakat yang tersusun atas individu
berupaya
menyusun
suatu
tata
kehidupan
yang
bersifat
tertib
menyeluruh. Perlu diperhatikan bahwa
daya adaptasi tiap individu dan juga cara
pandang individu terhadap tata tertib
kehidupan tersebut sangat beragam. Ada
yang sepakat dan turut dalam tata tertib
yang menjadi standar dan adapula yang
tidak menyepakati standar tersebut,
bahkan menyimpang dari acuan standar
dalam masyarakat.
PENYIMPANGAN/DEVIANCE
Penyimpangan atau deviance ditujukan pada
perilaku manusia yang menyimpang terhadap
norma-norma dan nilai-nilai standar masyarakat.
Deviasi pada masyarakat sederhana yang relatif
statis tidak akan disukai oleh sebagian besar
golongan masyarakat tersebut (Soekanto
2003:216). Pada prinsipnya deviasi terhadap
kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat
diperlukan suatu keberanian dan kebijaksanaan
tersendiri dari para pelaku deviasi.
CONTOH KASUS
Fenomena waria pada masa sekarang salah
satunya disebabkan oleh seiring majunya
teknologi dan arus deras globalisasi
mempengaruhi tingkah laku masyarakat pada
umumnya. Hal ini dapat dilihat dari perilaku
menyimpang yang sedikit banyak disebabkan
oleh hal tersebut di atas, seperti fenomena
waria yang ada di Kota Pekanbaru,yang sering
mangkal di jalan Soekarno Hatta kota
Pekanbaru yang menjadi pusatnya para waria
untuk menjajakan diri.
ANALISA KASUS
Waria pada masa lalu merupakan tindakan
yang dianggap menyimpang dari kaidahkaidah normatif masyarakat, melalui nilai
humor yang dikemas dalam bentuk waria
terutama oleh media, waria bahkan menjadi
daya tarik utama bagi masyarakat dan
masyarakatpun menerima keberadaan waria.
Banyaknya fenomena waria ini disebabkan
oleh penyimpangan atau deviance terhadap
norma-norma yang ada dalam masyarakat,hal
tersebut mengindikasikan ketidakbenaran dari
lembaga kemasyarakatan yang seharusnya
berfungsi sebagai pemberi pedoman hidup
pada masyarakat yang ada didalamnya dan
sebagai kontrol social tidak berjalan,hal
tersebut terbukti dengan fenomena waria
yang terjadi,bila lembaga kemasyarakatan ini
berjalan sesuai dengan fungsinya maka
fenomena waria ini akan sangat sedikit dan
bahkan tidak ada.
Adapun faktor-faktor penyebab dari maraknya
fenomena waria ini diantaranya sebagai berikut :
1. Lemahnya social control dari lembaga
kemasyarakatan di lingkungan tersebut
2.“Budaya yang salah” yang masuk melalui
arus globalisasi seperti pelegalan
pernikahan sesama jenis yang terjadi di
dunia barat
3. Kurang berperannya lembaga
kemasyrakatan
4. Menganggap waria sebagai jalan hidup dan
merupakan HAM
Fenomena waria bukan tidak menimbulkan
masalah,banyak akibat-akibat yang akan
ditimbulkan oleh fenomena ini bila makin lama
makin
luas
dan
meresahkan
masyarakat,dibawah ini contoh akibat-akibat
yang dapat timbul dari fenomena waria :
1. Kemerosotan moral
2. Merusak tatanam kemasyarakatan
3. Menyebabkan penyebaran penyakit kelamin
4. Meresahkan masyarakat
SOLUSI
Menurut pustaka yang kami baca dan
berdasarkan diskusi kelompok yang telah kami
lakukan, kami dapat memberi solusi sebagai
berikut :
A. Penggunaan Lembaga kemasyarakatan :
• Penguatan kembali norma-norma
masyarakat
• Penguatan fungsi lembaga kemasyarakatan
•
Menguatkan kembali hukum dan sistem
adat
B. Pengunaan tindakan paksaan :
•
Penangkapan waria
•
Pembubaran paksa perkumpulan
perkumpulan waria
•
Membongkar paksa tempat
berkumpul waria
Sekian dan
Terima Kasih