dasar politik ekonomi dan sosial yang islami demi msy madani

Download Report

Transcript dasar politik ekonomi dan sosial yang islami demi msy madani

DASAR POLITIK EKONOMI DAN SOSIAL
YANG ISLAMI DEMI TERWUJUDNYA
MASYARAKAT YANG MADANI
OLEH
Rumaisha Amana Kartika (21)
Vivin Anugerah Suryani Dewi (22)
Wirinda Shafira (24)
X-3
PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI
• Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan,
dan teknologi.
Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firmanNya dalam Q.S. Saba’ ayat 15:
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah
kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu)
adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha
Pengampun”.
MASYARAKAT MADANI DALAM SEJARAH
• Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai
masyarakat madani, yaitu:
1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.
2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara
Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang
beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj.
Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling
menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan AlQur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin
dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan
kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
Ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam
masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi
dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan
program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan
organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap
keputusan-keputusan pemerintah.
5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim -rejim
totaliter.
6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu -individu
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
7. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan
berbagai ragam perspektif.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
8. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama,
yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang
mengatur kehidupan sosial.
9. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun
secara kelompok menghormati pihak lain secara adil.
10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya.
11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh
Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain
yang berbeda tersebut.
12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan
terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat
manusia.
14. Berakhlak mulia.
DASAR-DASAR POLITIK, EKONOMI, DAN SOSIAL
YANG ISLAMI DEMI TERWUJUDNYA
MASYARAKAT MADANI
•
Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga
bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya berumber pada Al-Qur’an dan
Hadis.
•
Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragam Islam, sehingga
masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam merupakan
keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai
seorang kepala negara (khalifah).
•
Sebagai kepala negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi setiap sistem politik
Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakilwakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan-peraturan yang harus
ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan-peraturan itu tidak menyimpang
dari tuntutan Al-Qur’an dan Hadis.
Seperti pada firman Allah yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu .kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S .An-Nisa:59)
Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa sistem
ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.Dalam bidang sosial
kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan
derajat di anatar semua individu, semua golongan ,dan semua bangsa. Sesuatau yang
memebdakan derajat manusia ialah amal salehnya atau hidupnya yang bermanfaat. firman
Allah SWT :Artinya“ :Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu .
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. “(Q.S .Al-Hujurat, 49: 13
DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM
• A. Islam dan Ekonomi (Hubungan Islam dengan Ekonomi)
Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan
upaya manusia secara perseorang ataupun kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang
tidak terbatas yang dihadapkan pada sumber yang terbatas.
Tujuan dari manusia dalam memenuhi kebutuhannya atas barang dan jasa adalah untuk
mencapai kesejahteraan (weel being). Sedangkan Islam harus diyakini sebagai jalan
hidup dan agar dipahami secara utuh. Kelengkapan Islam yaitu nikmat Allah meliputi
segala soal hidup yang merupakan suatu kesatuan yang satu tidak dapat dipisahkan
dengan yang lain.
Ciri-ciri Islam:
1. Kafah (sempurna)
2. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan
Dan agama Islam itu diturunkan untuk kebahagiaan dunia dan akherat (kemaslahatan):
1. Menjaga agama
2. Menjaga jiwa
3. Menjaga akal
4. Menjaga keturunan
5. Menjaga harta
Jadi hubungan Islam dengan ekonomi adalah Islam itu diturunkan untuk kebahagiaan dunia
dan akherat. Sedangkan kebahagiaan manusia di dunia salah satunya adalah kebutuhan
akan barang dan jasa terpenuhi (kesejahteraan) dan dari Islam salah satunya adalah menjaga
harta, sehingga dalam ekonomi agama Islam sangat diperlukan karena berkaitan dengan
tujuan manusia.
HUKUM EKONOMI ISLAM
Hukum ekonomi adalah pernyataan mengenai kecenderungan suatu pernyataan
hubungan sebab akibat antara dua kelompok fenomena.
Sumber Hukum Ekonomi Islam:
1. Allah —- Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah Kallam Allah, merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan)
kepada Rasulullah SAW yang ditulis dimushab dan diriwayatkan dengan mutawatir serta
membacanya adalah ibadah.
2. Hadits dan Sunnah
Sunnah dan Hadits yang se zaman dan sama hakikatnya pada tahap paling dini setelah
Nabi SAW itulah yang dijadikan kaidah.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah mencurahkan daya kemampuan untuk menghasilkan hukum syara’ dari
dalil-dalil syara’ secara terperinci yang bersifat operasional dengan cara istinbat.
4. Qiyas
Qiyas adalah mempersamakan peristiwa yang terdapat nash hukumnya dengan
peristiwa yang terdapat nash bagi hukumnya.
5. ‘Urf
‘Urf adalah apa yang saling diketahui dan dijalani orang dan ‘Urf merupakan
kebiasaan tapi tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas.
6. Ijma’
Ijma; adalah kesepakatan para mujtahid memutuskan suatu masalah sesudah
wafatnya Rasulullah. Ijma’ dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Ijma’ Sharih: Kesepakatan mujtahid terhadap hukum mengenai suatu peristiwa.
b. Ijma Sukuti: Terang-terangan menyatakan pendapatnya dengan fatwa atau
memutuskan suatu perkaran.
7. Istihsan
Istihsan berarti memperbandingkan yang dilakukan oleh mujtahid dari qiyas yang
jelas kepada qiyas yang tersembunyi.
8. Istishlah
Istishlah adalah menetapkan hukum suatu peristiwa hukum yang tidak disebut nash
dan ijma yang berlandaskan pada pemeliharaan mashlahat mursalah.
9. Istishhab
Istishhab adalah hukum terhadap sesuatu dengan keadaan yang ada sebelumnya.
PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI (KAPITALIS,
SOSIAL, ISLAM)
1. Sistem ekonomi kapitalis
Dasar pemikiran sistem kapitalis berasal dari Adam Simth yang
menurutnya kegiatan ekonomi adalah atas dasar dorongan kepentingan pribadi,
yang bertindak sebagai tenaga pendorong yang membimbing manusia mengerjakan
apasaja asal masyarakat mau membayar. Dalam sistem ekonomi kapitalis manusia
berusaha mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dan menghindari kerugian.
Kapitalis sangat erat dengan hubungannya dengan pengejaran kepentingan individu.
Kapitalis juga disebut dengan sistem persaingan bebas. Siapa yang mampu memiliki
dan mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan
modal sebagai syarat memenangkan pertarungan ekonomi disebut sebagai
kapitalisme.
2. Sistem ekonomi sosialis dan komunis
John Stuan menyebutkan sebutan sosialis menunjukkan kegiatan untuk
menolong orang-orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit tergantung
dengan pemerintah. Sosialis juga diartikan sebagai bentuk perekonomian dimana
pemerintah paling kurang bertindak sebagai oihak yang dipercaya oleh seluruh
warga masyarakat dan menasionalisasikan industri-industri besar dan startegis yang
menyangkut hajat hidup orang banyak.Sosialis melibatkan pemilikan semua alat-alat
produksi termasuk didalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara dan
menghilangkan milik swasta.
Sedangkan komunisme muncul sebagai aliran ekonomi ibarat anak haram
yang tidak disukai oleh kapitalis. Tujuan kapitalis lebih bersifat gerakan ideologis dan
mencoba hendak mendobrak sistem kapitalis dan sistem-sistem lainnya. Komunis
merupakan bentuk paling ekstrim dari sosialisme. Bentuk dari sistem perekonomian
yang didasarkan atas dimana segala sesuatunya diatur pemerintah.
3. Islam
Ilmu ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi berdasarkan nilai-nilai Islam. Dalam ilmu ekonomi Islam
kita tidaklah berada pada kedudukan mendristibusikan sumber-sumber semau kita
namun pembatasan didasarkan pada al-Qur’an dan hadist. Dalam Islam
kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumber ekonomi juga dialokasikan
sedemikian rupa sehingga dengan pengaturan kembali keadaannya tidak
seorangpun lebih baik dengan menjadikan orang lain lebih buruk di dalam kerangka
al-Qur’an atau sunnah.
Dalam sistem ekonomi Islam semua ada pembatasan yang di dasarkan pada alQur’an dan sunnah.
TERIMAKASIH
• Dhita (17) : Agama Watsani itu apa ? Menyembah apa?
• Eva (19) : contoh penerapan ekonomi islam di masa skrg?
• Arsita (5) : maksud rezim rezim totalitas
• Hanif (30) : firman Allah pertama kali tentang hukum ekonomi islam?