Logical FRAMEWORK APPROACH Pendekatan

Download Report

Transcript Logical FRAMEWORK APPROACH Pendekatan

LOGICAL FRAMEWORK APPROACH
PENDEKATAN KERANGKA LOGIS
Musnanda Satar
ASAL MULA DAN PENGERTIAN
•
Pertama kali diperkenalkan oleh Leon J. Rosenberg dan digunakan sejak tahun 1969 oleh
USAID (sumber: wikipedia).
•
Logical Framework atau disingkat logframe kemudian digunakan oleh organisasiorganisasi lainnya seperti CIDA, DFID, UNDP dan organisasi LSM di seluruh dunia.
•
Logframe digunakan secara luas karena mengharuskan berpikir terorganisir, dapat
menghubungkan kegiatan-investasi-hasil, dapat digunakan untuk menetapkan indikator
kinerja dan pengalokasikan tanggung jawab, dapat digunakan sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan tepat dan jelas, dapat juga digunakan untuk menyesuaikan
dengan keadaan yang tiba-tiba berubah dan dapat memperhitungkan resiko.
•
Logical Framework adalah alat untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi dari
project/program.
•
Logframe membutuhkan pengetahuan dan informasi yang cukup untuk mampu digunakan
sebagai alat perencanaan program/project.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT LOGICAL
FRAMEWORK
Analisis stakeholder, analisis permasalahan,
analisis hasil
Analisis Situasi
Analisis utk menentukan pilihan strategi dalam
mencapai hasil
Analisis Strategi
Pembuatan Matrix
Pelaksanaan
Mengikuti urutan dan format
Pembuatan workplan, budget
dan perencanaan SDM
KEGIATAN PENYUSUNAN LOGFRAME
•
Sebaiknya secara partisipatif
•
Sebaiknya dilakukan dengan menggunakan workshop untuk mengidentifikasi secara
lengkap dan menganalisis terkait dengan stakeholder, permasalahan dan hasil.
•
Hasil workshop akan sangat tergantung pada jumlah dan kualitas informasi yang bisa
digali, tingkat kerumitan permasalahan yang bisa diatasi, dan jumlah serta kapasitas dari
peserta yang terlibat dalam penyusunan logframe.
ANALISIS STAKEHOLDER
•
Analisis stakeholder digunakan untuk memetakan dan menganalis setiap stakeholder
yang terkait dengan pencapaian project.
•
Stakeholder adalah pihak bisa individu atau kelompok atau organisasi/lembaga yang
terkait dengan kegiatan program/project yang akan dilakukan.
•
Stakeholder utama adalah stakeholder yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan
•
Stakeholder sekunder adalah stakeholder yang berpengaruh tidak langsung terhadap
program/project.
•
Stakeholder tersier adalah stakeholder yang tidak terkait dengan program tetapi akan
dipengaruhi dampak dari program/project.
Urutan
Stakeholder
Stakeholder
utama
Stakeholder
sekunder
Stakeholder
tersier
Pengalaman,
keahlian dan
sumberdaya
Interest dan
Keinginan
Hambatan dan
isu
Peran (terkait
dengan
kegiatan)
ANALISIS PERMASALAHAN
•
Menyusun list permasalahan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan
program/project.
•
Menyusun dalam bentuk pohon permasalahan dimulai dengan menentukan permasalahan
kunci atau permasalahan utama.
•
Menyusun penyebab dari permasalahan tersebut muncul. Disusun secara bertingkat
mulai dari satu tingkat ke tingkat lainnya.
•
Menyusun akibat dari adanya permasalahan tersebut. Juga disusun secara bertingkat.
•
Pohon permasalahan memberikan gambaran mulai dari akar sampai pucuk
permasalahannya dan akan menjadi panduan untuk menyusun logframe.
SEBAB
Masalah
Kunci/Focal
Problem
AKIBAT
ANALISIS HASIL
•
Merupakan prosedur yang secara sistematis mengenali, memilah dan menjelaskan
secara rinci mengenai keterlibatan semua pihak dalam situasi yang tertentu.
•
Dalam prakteknya dilakukan dengan membuat pohon hasil yang dikembangkan dari
pohon permasalahan yang diangkat dan melakukan perincian lebih detail lagi dengan
menuliskan pilihan pilihan dari hasil yang akan dicapai.
•
Cara melakukannya adalah dengan mengacu pada pohon permasalahan, dan mengubah
kalimat negatif dari pohon permasalahan menjadi kalimat positif.
•
Setelah diubah menjadi kalimat positive maka harus diiperhatikan adalah peryataan
objective/hasil tersebut harus jelas. Kemudian jika diperlukan untuk mendetailkan
peryataan objective/hasil tersebut maka dapat dilakukan.
•
Analisis hasil juga harus jelas dan sudah mempertimbangkan resiko.
MATRIX LOGICAL FRAMEWORK
•
Matrix akan menjelaskan keterkaitan hirarki logis mulai dari input, aktifitas, output,
purpose dan goal dari project. Matrix juga menerangkan setiap hirarki logis tersebut
dengan indikator, alat verifikasi indikator dan asumsi yang digunakan.
•
Ada 2 analisis logis yang digunakan; yaitu analisis logis vertikal dan analisis logis
horizontal.
•
Analisis vertikal dilakukan menjelaskan mengapa dan bagaimana project akan dilakukan
dalam mencapai target secara bertingkat.
•
Analisis horizontal dilakukan untuk menjelaskan prasyarat apa yang dibutuhkan supaya
setiap kegiatan dapat dilakukan.
GOAL
ASUMSI
PURPOSE
ASUMSI
OUTPUT
ASUMSI
ACTIVITIES/
INPUT
ASUMSI
HIRARKI LOGIS
INDIKATOR
ALAT VERIFIKASI
INDIKATOR
ASUMSI dan RESIKO
GOAL/TUJUAN
Indikator yang
menunjukkan kondisi
tercapainya maksud
program/project
Bukti fisik/ kwalitatif
yang digunakan untuk
mengukur indikator
Asumsi yang
digunakan dengan
melihat faktor external
PURPOSE/
MAKSUD
Indikator yang
menunjukkan kondisi
tercapainya maksud
program/project
Asumsi yang
digunakan dengan
melihat faktor external
Indikator yang dicapai dari
kegiatan yang dilakukan
(termasuk biaya, SDM, dll)
Asumsi yang
digunakan dengan
melihat faktor external
OUTPUT/
KELUARAN
ACTIVITIES/
INPUT/ KEGIATAN
MENGISI MATRIX LOGFRAME
•
Dimulai dengan menyusun hirarki kerangka logis mulai dari outputs terus sampai ke atas.
Komponen aktifitas merupakan komponen tambahan yang bisa diiiskan dengan
melakukan analisis pilihan-pilihan startegi dalam menhasilkan inputs
•
Mengisikan indikator; indikator yang baik harus SMART ((Specific, Measurable,
•
Attainable, Relevant, Timely)
•
Mengisikan alat verifikasi indikator
•
Mengisikan asumsi dan resiko;
•
Ada banyak modifikasi yang dilakukan dalam mengisi logframe
-
Memasukkan timeline
-
Memasukkan mitra
-
Memasukkan komponen input
PELAKSANAAN
•
Pembuatan rencana kerja; dibuat dengan menurunkan aktifitas yang sudah
diidentifikasikan dalam logframe
•
Penentuan budget dari kegiatan yang akan dilakukan.
•
Penentuan SDM yang akan melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan
CONTOH DAN LATIHAN
•
Contoh dan latihan dapat dilakukan dengan menggunakan proposal yang diajukan ke
IFACS dalam rangkan mendukung inisiatif perubahan dalam adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim.
Tidak adanya
sosialisasi awal
dari konsesi
Kurangnya
ketrampilan
Tidak adanya
penegakan hukum
Kurangnya
pengetahuan
masy.
Kegiatan Ilegal
Pemanfaatan Sumber Daya Hutan Tidak
Sebanding dengan Peningkatan Taraf
Hidup Masyarakat
Taraf hidup
menurun
Menurunnya
tingkat
pendapatan
Kemiskinan
Ekosistem
terganggu
Sumber Air rusak
Kegiatan Ilegal
Stakeholder
Pengalaman/
keahlian
Interest
Peran
Dinas Kehutanan
Teknis, kebijakan,
monitoring
Pengelolaan hutan
+
-
Badan Penanaman Modal
Daerah
Kebijakan investasi
Peningkatan
Pendapatan Daerah
+ Mendorong penanaman modal
-
Pemegang HPH
Teknis pengeloaan hutan,
ektraksi
Profit, Sustain
+ jika dilakukan dengan baik
Jika dilakukan dengan tidak
baik
LSM
Pendampingan, advokasi, Humanitarian,
pemberdayaan
Lingkungan
+ support ke kelompok masyarakat
atau penyelematan hutan
Lembaga Adat
Hukum adat, tatanan
sosial dari sisi adat
Support ke masyarakat
adat (kelompok)
+ mendukung masyarakat
Kepentingan segelintir orang
Lembaga Agama
Aspek keagamaan
Kebaikan umat,
harmonisasi manusia
dan alam
+ berpengaruh besar di
masyarakat
+ panutan
Masyarakat
Seluruh aspek
kemasyarakatn
Peninngkatan taraf
hidup, kelestarian
wilayah mereka
+ keseluruhan
HIRARKI LOGIS
INDIKATOR
ALAT VERIFIKASI INDIKATOR
ASUMSI + RESIKO
GOAL/TUJUAN
Peningkatan taraf hidup
masyarakat sejalan dengan
keberlanjutan sumberdaya
Peningkatan taraf hidup
Survey pendapatan
PURPOSE/ MAKSUD
Keseimbangan antara
pemanfaat SDH dengan
peningkatan taraf hidup secara
berkelanjutan
Jumlah investasi sejalan
dengan peningkatan taraf
hidup
Angka IPM dan angka
investasi
OUTPUT/ KELUARAN
Adanya Pemahaman
masyarakat mengenai
kegiatan konsesi HPH,
pertambangan, perkebunan
dan proyek lain
Peningkatan pemahaman
Pembuatan survey
persepsi
Adanya kerjasama pihak
HPH, pertambangan, dll
ACTIVITIES/ INPUT/
KEGIATAN
Memfasilitasi kegiatan
sosialisasi investasi kehutanan
di 5 lokasi
Adanya kegiatan sosialiasi
Jumlah peserta sosialiasi
melalui daftar hadir
Adanya tanggapan dan
kerjasama dari pemegang
konsesi
MENURUNKAN LOGFRAME MENJADI WORKPLAN
Kegiatan
Person in
charge
Durasi Waktu
Mitra
Budget
Memfasilitasi
kegiatan
sosialiasi
investasi
Liason Officer,
Communication
Officer
1 bulan (June
2012)
Dinas
Kehutanan,
HPH,
Pertambangan,
250 juta untuk
sosialiasi di 5
kampung