Transcript powerpoint fitry (06-13-13-09-22-20)
Fitria Ulupalu NPM: 2009 15 423 Prodi: Pendidikan Biologi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Kebutuhan sayuran, khususnya Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pertumbuhan gizi. Sayuran mempunyai peranan penting sebagai sumber vitamin dan mineral (Padang,2000).
Labu siam atau jipang (
Sechium edule,
bahasa Inggris:chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai.
Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu.(Anonim,2012)
Berdasarkan Latar Belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Kotoran Ternak Terhadap Pertumbuhan Labu Siam (Sechium edule) “
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“ Apakah ada pengaruh kotoran ternak terhadap pertumbuhan labu siam (Sechium edule)?”
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kotoran ternak terhadap pertumbuhan labu siam.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat: Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan budidaya tanaman labu siam.
Sebagai bahan informasi kepada pembaca, masyarakat maupun petani labu siam yang ingin menerapkan atau mengembangkan tanaman labu siam dengan menggunakan kotoran ternak.
Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti di dunia pendidikan dan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup didalam penelitian ini yaitu kotoran ternak (sapi, kambing, kuda ) yang digunakan sebagai pupuk. Kotoran yang digunakan sebelumnya dijemur sampai kering, setelah itu digunakan sebagai pupuk.
1.6 Penjelasan Istilah
Labu siam adalah tumbuhan suku labu-labuan yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya (wikipedia,2012).
Kotoran ternak adalah sisa hasil pencernaan dan metabolisme yang di keluarkan dari tubuh hewan.(KBBI 2001)
Bab III Metode Penelitian
3.1Tipe Penelitiaan
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian eksperimen lapangan,guna melihat pengaruh berbagai kotoran ternak terhadap pertumbuhan tanaman labu siam (
Sechium edule
)
.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di dusun Waipo desa Haruru Kec. Amahei Kab. Maluku Tengah.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah proposal diseminarkan dan direncanakan berlangsung selama 3 bulan.
2.3Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian adalah labu siam sebanyak 30 bibit yang diambil secara proposive sampling dengan perlakuan pemberian kotoran ternak.
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan sebagai berikut: 1.
Kotoran sapi a 0 : Kontrol a 1 : 250 g dan 3 kg tanah/tanaman a 2 : 500 g dan 3 kg tanah/tanaman a 3 : 750 g dan 3 kg tanah/tanaman 2.Kotoran Kambing b 0 : Kontrol b 1 : 250 g dan 3 kg tanah/tanaman b 2 : 500 g dan 3 kg tanah/tanaman b 3 : 750 g dan 3 kg tanah/tanaman
. Kotoran Kuda c 0 : Kontrol c 1 : 250 g dan 3 kg tanah/tanaman c 2 c 3 : 500 g dan 3 kg tanah/tanaman : 750 g dan 3 kg tanah/tanaman
3.5
Variabel Penelitiaan
Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu: 1. Variabel bebas: kotoran ternak (sapi, kambing, kuda) 2. Variabel terikat: pertumbuhan tanaman labu siam (
Sechium edule
) Dengan indikator: Tinggi Tanaman Jumlah daun
3.6Alat dan Bahan
1.
Alat
Antara lain : Mistar, Kamera digital, Trofol, Alat tulis,Timbangan , Hilter , Ayakan , dan Polibag 5 kg sebanyak 30.
2. Bahan
Bibit labu siam , Tanah , Kotoran sapi, kambing, dan kuda , Air, bambu dan tali rapia.
2.7 Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
Menyiapkan bibit labu siam yang akan ditanam sebanyak 30 buah Menyiapkan polibek.
Tanah yang akan digunakan adalah tanah hitam dengan cara pengambilannya 20 cm di atas permukaan tanah Menimbang tanah dengan menggunakan timbangan dengan berat tanah 3 kg/polibek.
• Menyiapkan kotoran ternak kemudian dijemur selama 10 hari sampai kering setelah itu diayak dan ditimbang kemudian dicampurkan dengan tanah dan dimasukkan dalam polibek sesuai perlakuan.
• Masukkan bibit labu siam ke dalam polibek sesuai perlakuan.
• Penyiraman tanaman dengan menggunakan hilter dilakukan pada saat pagi dan sore hari sesuai kapasitas lapang.
• Membuat kayu penyanggah untuk jalur tumbuhnya labu siam • Pengukuran tinggi tanaman dengan menggunakan mistar dan sekaligus menghitung jumlah daun.
• Pengukuran akan dilakukan 2 minggu sekali.
3.8 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan uji F pada pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan dan total 30 perlakuan. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA). Jika F hitung >F tabel pada taraf signifikan 1% dan 5% maka hipotesis H 1 diterima dan hipotesis H 0 ditolak.
Apabila hasil analisis menunjukan perbedaan nyata (signifikan) pada taraf 5%, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT), untuk mengetahui derajat beda antara kelompok perlakuan.