CARA MENFORMAT HARDISK

Download Report

Transcript CARA MENFORMAT HARDISK

SMKN 1 BatangHari
X TKJ ( Teknologi Komputer dan Jaringan)
email : [email protected]
Penting sebelum format harddisk!

Karena format harddisk adalah jalan terakhir yang harus Anda lakukan, maka sebaiknya
Anda backup dulu data-data pribadi Anda ke media penyimpanan eksternal. Bagaimana
cara melakukan backup? Mudah saja koq. Cukup copy paste saja. Bahasa simpelnya,
menyalin data.

Sekali lagi,…. Pastikan semua data penting Anda sudah dibackup. Jika sudah, ikuti
panduan berikut ini.
Cara format harddisk non OS (hanya berisi data pribadi)
Berikut ini adalah cara format harddisk atau drive yang tidak berisi
Sistem operasi.
 Buka Windows Explorer (Cara cepat
tekan tombol windows+E)
 Klik kanan drive yang ingin Anda format.
 Pilih “Format”
 Akan muncul jendela dialog format drive.
Sebaiknya biarkan saja setting
(pengaturan) yang sudah ada. Tidak perlu
mengubah-ubahnya.
 Klik “Start” dan biarkan proses format
berjalan.
 Setelah selesai klik “Close”.
Pada gambar di atas ada beberapa setting format harddisk. Berikut
adalah penjelasan setting tersebut.
 Capacity : menjelaskan kapasitas drive yang akan Anda format
 File system : menjelaskan sistem apa yang ingin Anda pilih untuk drive
tersebut. Apa beda antara NTFS dan FAT? Lihat tabel berikut ini.
 Allocation unit size
Berikut petikan yang saya dapatkan dari forum Windows 7:
•
Allocation unit size is the smallest amount of disk space that can be allocated
to hold a file. Also called cluster size. To explain, if the file is 1k in size and
the cluster size is 4k, the 1k file will still be allocated 4k. So the larger the
cluster size, theoretically more the space wasted. As for your question, just
choose the default allocation size, let windows worry about it.
Kira-kira terjemahan bebasnya seperti ini:
 Allocation unit size adalah bagian terkecil dari sebuah harddisk yang
digunakan untuk menyimpan file. Nama lainnya adalah cluster size. Jika
sebuah file berukuran 1k dan cluster size berukuran 4k, maka file tersebut
akan tetap dianggap berukuran 4k.
 Dengan demikian semakin besar cluster size maka akan makin banyak ruang
yang terbuang.
 Volume label : Ini nama yang akan Anda gunakan untuk drive tersebut. Boleh
Anda isi bebas. Misal drive untuk dokumen, maka namai saja “Document”.
 Quick Format
Apa bedanya jika tidak dicentang?
 Jika Anda tidak memilih quick format maka komputer akan melakukan
standard format. Proses ini akan menganalisa seluruh sektor harddisk Anda.
Selain itu file-file yang dihapus dalam proses standard format ini tidak bisa
dikembalikan lagi oleh software-software recovery.
 Jika Anda memilih quick format? Tentunya kebalikan dari penjelasan di atas.
Komputer tidak akan melakukan analisa secara keseluruhan dan file-file yang
terhapus dapat dikembalikan lagi. Waktu yang diperlukan untuk quick format
juga lebih cepat.
 Cara format harddisk (OS drive)
 Jika Anda ingin melakukan format ulang pada harddisk yang berisi sistem
operasi, maka Anda harus melakukan install ulang sistem operasi.
 Demikian penjelasan tentang cara format harddisk. Setelah melakukan format
harddisk biasanya juga dilakukan partisi harddisk. Bagaimana cara partisi
harddisk? Bacalah yang akan dijelaskan dibawah ini.
PARTISI HARDISK
SMKN 1 BatangHari
X TKJ ( Teknologi Komputer dan Jaringan)
email : [email protected]
PARTISI HARDDISK
apa yang dimaksud dengan partisi hardisk? Partisi sendiri berasal dari bahasa
Inggris ‘partition’, yang berarti bagian. Jadi secara singkatnya pengertian partisi
hardisk adalah bagian-bagian Ruangan Terpisah dalam media penyimpanan
sebuah Harddisk. Tujuan User membuat partisi hardisk bermacam-macam
Alasanya sesuai dengan kebutuhan Pemakai Komputer Itu sendiri, Tergantung si
Pengguna.
Manfaat melakukan partisi hardisk:
1) Jika hardisk terlalu besar ukurannya, maka akan lebih baik jika anda
membuat partisi (membagi hardisk menjadi beberapa bagian/drive). Agar
lebih memudahkan windows mengindex file di drive komputer,
Jika drive C terserang virus (asumsi drive C berisi windows), maka file di
drive lain masih aman, jika melakukan format pada drive C, maka darive lain
tetap aman.
3) Bisa menginstal beberapa operating system di dalam hardisk anda tanpa
perlu khawatir terjadi tumpang tindih file, misalnya: drive C berisi Windows
XP, drive D berisi Windows Vista, drive E berisi Linux, drive F berisi data atau
file dokumen lain. Dengan banyaknya partisi akan memudahkan untuk
belajar berbagai sistem operasi dengan hanya memanfaatkan sebuah
hardisk.
4) Dengan membagi partisi menjadi bagian kecil-kecil maka akan lebih
memudahkan anda dalam mencari file di dalam hardisk anda
2)
 Dalam pembagian partisi besarnya volume atau space drive tergantung
kebutuhan, Dalam proses partisi ada beberapa hal yang sering dilakukan
secara simultan, yaitu
1. menghapus partisi hardisk (dalam windows 7 lebih dikenal dengan istilah
Delete Volume)
2. memperkecil ukuran partisi hardisk (Shrink Volume)
3. memperbesar ukuran partisi hardisk (Extend Volume)
4. membuat partisi baru dengan format hardisk (New Volume)
Catatan:
Anda perlu berhati-hati dalam melakukan partisi agar data anda tidak
terhapus, dan hardisk anda tetap normal. Anda perlu membackup data
(meng-copy) data ke hardisk lain (hardik ekternal) atau copy data (backup) ke
kepingan CD agar jika terjadi masalah dalam proses partisi maka anda masih
punya backup datanya yang nantinya bisa dikopi ulang ke hardisk jika terjadi
gagal partisi. Penyebab gagalnya partisi adalah pembatalan proses partisi
yang sedang berlangsung atau jika sedang melakukan partisi tiba-tiba listrik
padam, atau kondisi fisik hardisk anda yang sudah tua. Saya tidak
bertanggung jawab jika ada data anda yang hilang.
CARA MEMBUAT PARTISI HARDISK
SMKN 1 BatangHari
X TKJ ( Teknologi Komputer dan Jaringan)
email : [email protected]
LANGKAH-LANGKAH PARTISI HARDISK
1. Pada kotak search, ketik computer
management kemudian enter
2. Plih Disk management
Pilih sebuah partisi (drive)
yang akan di resize
3. Dalam contoh ini saya mencoba membagi
Drive C (WIN 7) menjadi dua partisi Klik
kanan pada drive C pilih shrink Volume
4. Tunggu hingga proses query selesai
5. Akan muncul kotak dialog, Pada bagian
" Enter the amount of space to shrink in
MB" masukkan nilai yang anda inginkan
6. Dalam contoh ini saya memasukkan nilai
space sekitar 5000 MB ( 5 GB)
Klik tombol Shrink
7. Saat ini anda telah mengubah dan memperkecil ukuran drive C (WIN 7)
menjadi 34,35 GB, serta mempunyai sebuah ruang kosong yang bisa dibuat
menjadi partisi baru.
Sampai disini anda sudah punya ruang kosong (free space). Free space tersebut
belum bisa terbaca di windows explorer karena belum di format. Anda bisa
melakukan format terhadap free space tsb.
SEKIAN