Perasaan - Novi Suci Rahayu

Download Report

Transcript Perasaan - Novi Suci Rahayu

Perasaan
Perasaan
• Perasaan adalah suatu pernyataan
jiwa, yang sedikit banyak bersifat
subjektif, untuk merasakan senang
atau tidak senang dan yang tidak
bergantung kepada perangsang dan
alat-alat indra.
Menurut para ahli
• menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah
suatu fungsi jiwa yang dapat
mempertimbangkan dan mengukur sesuatu
menurut rasa senang dan tidak senang
• menurut Koentjaraningrat perasaan adalah
suatu keadaan dalam kesadaran manusia
yang karena pengaruh pengetahuannya
dinilai sebagai keadaan positif dan negatif.
dalam pandangan Dirganusa perasaan
mempunyai dua arti
1. Di tinjau secara fisiologis
perasaan adalah pengindraan, sehingga
merupakan salah satu fungsi tubuh untuk
mengadakan kontak dengan dunia luar
2. Dalam psikologis
perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu
penilaian terhadap sesuatu hal.
contoh :
“ Saya rasa nanti sore hari akan hujan”
Empat golongan perasaan Menurut
Max Scheler
1. Perasaan pengindraan, yaitu perasaan yang
berhubungan dengan pengindraan misalnya :
rasa panas, dingin dan sakit
2. Perasaan vital, yaitu perasaan yang berhubungan
dengan keadaan tubuh misalnya : rasa lesu, segar
3. Perasaan psikis, yaitu perasaan yang
menyebabkan perubahan-perubahan psikis
misalnya : rasa senang, sedih.
4. Perasaan pribadi, yaitu perasaan yang dialami
secara pribadi misalnya : perasaan terasing
Perasaaan menurut keadaan seseorang
dibagi menjadi dua golongan
1. Golongan Eukoloi, ialah golongan orang yang
selalu merasa senang, gembira dan optimis.
2. Golongan Diskoloi, ialah golongan orang yang
selalu merasa tidak senang, murung dan
pesimis.
Rumpun perasaan menurut Drs. Agus Sujanto
a. Perasaan rendah (biologis)
1. Perasaan keinderaan (sensoris), ialah perasaan yang
timbul waktu indera kita menerima rangsangan
2. Perasaan vital (kehidupan), ialah perasaan yang
bergantung kepada keadaan tubuh kia sesewaktu,
misalnya merasa senang sekali karena sehat.
3. Perasaan tanggapan, ialah perasaan yang mengiringi
apabila kita menanggap sesuatu atau keadaan, misalnya
seorang prajurit masih merasa senang sekali kalau ia
ingat betapa sang saka berkibar dengan megahnya.
4. Perasaan instink, ialah perasaan yang mengiringi sesuatu
instink yang sedang timbul, misalnya kita akan merasa
senang, kalau pada saat makan, di meja makan selalu
tersedia hidangan yang berganti-gantian.
b. Perasaan luhur (rohani)
1. Perasaan keindahan, ada dua macam : perasaan
keindahan negatif, ialah perasaan yang timbul
kalau kita mengindera sesuatu yang buruk.
Perasaan keindahan yang positif, ialah perasaan
keindahan yang timbul kalau kita mengindera
sesuatu yang baik.
2. Perasaan intelek, ialah perasaan yang timbul
sebagai akibat dari hasil intelek, misalnya kalau
kita dapat memecahkan sesuatu yang sulit, timbul
rasa senang dan sebaliknya.
3. Perasaan kesusilaan, ialah perasaan yang timbul
karena indera kita menerima peransang susila
atau jahat.
4. Perasaan ketuhanan, ialah perasaan yang timbul dalam
mengetahui adanya tuhan. Misalnya orang akan
merasa bahagia kalau ia merasa bahwa tuhan selalu
melindungi dan dekat padanya.
5. Perasaan diri, ini ada dua macam : positif dan negatif.
Perasaan diri positif adalah perasaan yang timbul bila
ia dapat berbuat sama atau lebih dari orang lain.
Perasaan diri negatif adalah perasaan yang timbul
kalau tidak dapat berbuat seperti atau mendekati
orang lain.
6. Perasaan simpati, ialah perasaan yang timbul karena
orang lain mengalami rasa senang atau tidak senang.
7. Perasaan sosial, ialah perasaan yang timbul karena
melihat keadaan masyarakat.
Emosional Intelegensi
• Kata “emosi” diturunkan dari
kata bahasa Perancis,emotion. Emosi
adalah suatu perasaan ingin melebihi
dari sifat individu terhadap suatu
objek sehingga cendrung berupaya
untuk mengekpresikan dan
mengaplikasikannya
Macam-Macam Emosi :
• Takut: Emosi ini cenderung atau sering
disebabkan oleh situasi sosial tertentu, biasanya
kondisi ketakutan pada suatu obyek yang nyata.
Misalnya, takut berada di tempat yang gelap atau
sepi.
• . Khawatir: Khawatir ini merupakan bentuk
ketakutan, tetapi lebih bersifat imajiner atau
khayalan. Dalam pikiran dan keyakinan kita
diyakini konkret keberadaannya. Kekhawatiran
muncul kalau intensitas ketakutan meningkat.
Misalnya, khawatir kalau kita tidak berhasil
melakukan sesuatu atau tidak lulus ujian.
• Marah: Marah bersifat sosial dan biasanya terjadi
jika mendapat perlakukan tidak adil atau tidak
menyenangkan dalam interaksi sosial. Marah
membuat kita menjadi tertekan. Saat kita marah
denyut jantung kita bertambah cepat dan tekanan
darah naik. Napas pun tersengal dan pendek, otot
menegang.
• Sebal: Sebal terjadi kalau kita merasa terganggu,
tetapi tidak sampai menimbulkan kemarahan dan
cenderung tidak menimbulkan tekanan bagi kita.
Sebal akan muncul berkaitan dengan hubungan
antarpribadi, misalnya kita sebal melihat tingkah
teman atau si pacar yang enggak perhatian.
• Frustrasi: Frustrasi merupakan keadaan saat
individu mengalami hambatan-hambatan dalam
pemenuhan kebutuhannnya, terutama bila
hambatan tersebut muncul dari dirinya sendiri.
Konsekuensi frustrasi dapat menimbulkan
perasaan rendah diri. Kita dianggap mampu
memberikan respons positif terhadap rasa frustrasi
kalau mampu memahami sumber-sumber frustrasi
dengan logis.
• Namun, reaksi yang negatif juga dapat muncul
dalam bentuk agresi fisik dan verbal, pengalihan
kemarahan pada obyek lain serta penghindaran
terhadap sumber persoalan atau realitas hidupny
• Cemburu: Cemburu adalah suatu keadaan ketakutan yang
diliputi kemarahan. Perasaan ini muncul didasarkan
perasaan tidak aman dan takut status atau posisi kita yang
sangat berarti bagi diri kita akan digantikan oleh orang
lain. Yang paling sering kita alami adalah cemburu kalau
melihat cowok atau cewek kita dekat sama orang lain atau
sahabat kita mulai dekat dengan teman lain.
• Iri Hati: Emosi ini ditunjukkan pada orang tertentu atau
benda yang dimiliki orang lain. Hal ini bisa menjadi hal
yang berat bagi kita karena berkaitan dengan materi yang
juga menunjukkan status sosial. Misalnya, kita iri karena
melihat si A lebih cantik, kaya, populer daripada kita.
dialami dalam waktu yang panjang dan berlebihan akan
menyebabkan kerusakan fisik dan psikis yang cukup serius
hingga depresi.
• Dukacita: Dukacita merupakan perasaan galau atau
depresi yang tidak terlalu berat, tetapi mengganggu
individu. Keadaan ini terjadi bila kehilangan sesuatu
atau seseorang yang sangat berarti buat kita. Kalau dia
• Afeksi atau Sayang: Afeksi adalah keadaan emosi yang
menyenangkan dan obyeknya lebih luas, memiliki
intensitas yang tidak terlalau kuat (tidak sekuat cinta),
dan berkaitan dengan rasa ingin dimiliki dan dicintai.
• Bahagia: Perasaan ini dihayati secara berbeda-beda
oleh setiap individu. Bahagia muncul karena remaja
mampu menyesuaikan diri dengan baik pada suatu
situasi, sukses dan memperoleh keberhasilan yang lebih
baik dari orang lain atau berasal dari terlepasnya energi
emosional dari situasi yang menimbulkan kegelisahan
dirinya.
Emosional Intelegensi
• Emosional Intelegensi adalah kemampuan
untuk menyeimbangkan pikiran dengan
perasaan sehingga hubungan antar individu
bisa terkendali. Emosional intelegensi
menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
memahami perasaan diri masing-masing dan
perasaan orang lain, kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri dan menata dengan
baik emosi-emosi yang muncul dalam dirinya
dan dalam berhubungan dengan orang lain.
lima unsur Emosional Intelegensi
1.
2.
3.
4.
5.
yaitu kesadaran diri (self-awareness),
penagturan diri (self-regulation),
motivasi (motivation),
empati (empathy),
keterampilan sosial (social skill).
Kesadaran diri (self-awareness)
• Kesadaran diri (self-awareness) : mengetahui apa yang
kita rasakan pada suatu saat, dan mengunakannya untuk
memadu mengambil keputusan diri sendiri, memiliki
tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan
kepercayaan diri yang kuat. Kesadaran diri meliputi
kemampuan :
a. Kesadaran emosi : mengenali emosi diri sendiri dan
efeknya.
b. Penilaian diri secara teliti : mengetahui kekuatan dan
batas-batas diri sendiri.
c. Percaya diri : keyakinan tentang harga diri dan
kemampuan diri
Pengaturan diri (self-regulation)
• Pengaturan diri (self-regulation) :
menangani emosi kita sedemikian rupa
sehingga berdampak positif kepada
pelaksanaan tugas, peka terhadap kata
hati dan sanggup menunda kenikmatan
sebelum tercapai suatu sasaran, mampu
segera pulih kembali dari tekanan
emosi.
Pengaturan diri meliputi kemampuan
a. Mengendalikan diri (self control) : mengelola
emosi dan desakan hati yang merusak.
b. Sifat dapat dipercaya (trustworhtiness) :
memelihara norma kejujuran dan integritas.
c. Kehati-hatian (counciousness) : bertanggung
jawab atas kinerja pribadi.
d. Adaptabilitas (adaptability) : keluwesan dalam
menghadapi perubahan.
e. Inovasi (innovation) : mudah menerima dan
terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan
informasi-informasi baru.
Motivasi (motivation)
• mengunakan hasrat yang paling dalam untuk
mengerakkan dan menuntun menuju sasaran,
membantu kita mengambil inisiatif dan
bertindak secara efektif, serta untuk bertahan
menghadapi kegagalan dan frustasi.
Kecendrungan emosi yang mengantar atau
memudahkan pencapaian sasaran meliputi :
a. Dorongan prestasi (achievement drive) : dorongan
untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar
keberhasilan.
b. Komitmen (commitment) : kemampuan
menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau
lembaga.
c. Inisiatif (initiative) : kesiapan untuk
memamfaatkan kesempatan.
d. Optimisme (Optimism) : kegigihan dalam
memperjuangkan sasaran kendati ada halangan
dan kegagalan.
Empati (empathy)
merasakan apa yang dirasakan orang lain,
mampu memahami perspektif mereka,
menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyelaraskan diri dengan orang lain.
Kemampuan ini meliputi :
Memahami orang lain (understanding others) : mengindera
perasaan dan perspektif orang dan menunjukkan minat aktif
terhadap kepentingan mereka.
b. Mengembangkan orang lain (developing others) : merasakan
kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha
menumbuhkan kemampuan mereka.
c. Orientasi pelayanan (service orientation) : kemampuan
mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan
orang lain.
d. Memamfaatkan keragaman (leveraging diversity) : kemampuan
menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan orang lain.
e. Kesadaran politis (political awareness) : mampu membaca arus
emosi sebuah kelompok dan hubungan dengan kekuasaan.
a.
Keterampilan sosial (social skill)
• menangani emosi dengan baik ketika
berhubungan dengan orang lain dan dengan
cermat membaca situasi dan jaringan sosial.
Dalam berinteraksi dengan orang lain
keterampilan ini dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi dan memimpin,
bermusyawarah dan menyelesaikan masalah
dan bekerja sama dalam tim.
Kepintaran dalam menggugah tanggapan
yang dikehendaki pada orang lain meliputi :
a. Pengaruh (influence) : melakukan taktik u tuk
melakukan persuasi.
b. Komunikasi (communication) : mengirim pesan
yang jelas dan meyakinkan.
c. Manajemen konflik (conflict management) :
kemampuan melakukan negosiasi dan
pemecahan silang pendapat.
d. Kepemimpinan (leardership) : membangkitkan
inspirasi dan memadu kelompok dan orang lain.
e. Katasilator perubahan (change catalyst) :
kemampuan memulai dan mengelola perubahan.
f. Membangun hubungan (building bonds) :
kemampuan menumbuhkan hubungan yang
bermamfaat.
g. Kolaborasi dan kooperasi (collaboration and
cooperation) : kemampuan bekerjasama dengan
orang lain demi tujuan bersama.
h. Kemampuan tim (team capability) : menciptakan
sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan
bersama.
ATAS PERHATIAN DAN PARTISIPASINYA
TERIMA KASIH