Transcript minggu ke 3

MINGGU III

Pendapatan Nasional merupakan nilai
produksi barang-barang dan jasa-jasa yang
diciptakan dalam sesuatu perekonomian di
dalam masa satu tahun.

Untuk menghitungnya ada tiga cara yang
dapat digunakan :
 Cara Pengeluaran
 Cara Produksi
 Cara Pendapatan
 Dengan cara produksi yang dihitung adalah nilai produksi
yang diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang ada disuatu
negara tanpa membedakan apakah faktor produksi itu milik
orang luar negeri atau warga negara itu sendiri.
 Dengan
cara pendapatan yang dihitung adalah pendapatan
faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa.
 Dengan
cara
pengeluaran
adalah cara menentukan
pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh
pengeluaran berbagai golongan pembeli dalam masyarakat.

Dalam cara ini yang dihitung bukanlah nilai dari
setiap transaksi di antara penjual dan pembeli,
yang dihitung hanya meliputi nilai transaksitransaksi barang jadi (final good) saja.

Hal ini dilakukan untuk menghindarkan
berlakunya
apa
yang
dinamakan
“penghitungan dua kali” atau double counting
yaitu menghitung nilai sesuatu barang yang
diciptakan ke dalam pendapatan nasional
sebanyak dua atau beberapa kali
Y = C + I + G + (X-M)

Jadi menurut cara pengeluaran, pendapatan
nasional diperoleh dengan menjumlahkan nilai
pengeluaran rumah tangga, pengeluaran para
pengusaha, pengeluaran pemerintah dan
pendapatan
ekspor
dikurangi
dengan
pengeluaran atas barang-barang impor. Nilai
pendapatan nasional yang diperoleh dinamakan
Produk Nasional Bruto atau Gross National
Product (GNP).

Pendapatan Nasional Riil ditentukan dengan
cara mendeflasikan pendapatan nasional
menurut harga yang berlaku, yaitu menilainya
kembali berdasarkan kepada harga-harga
pada tahun dasar perbandingan (base year).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mendeflasikan pendapatan nasional,
dengan
menggunakan
indeks
harga
konsumen.

Harga indeks ini merupakan indeks yang menunjukkan perubahan
harga barang-barang yang dikonsumsikan masyarakat dari masa
ke masa. Angka indeks pada tahun pertama atau tahun dasar
perbandingan selalu dinyatakan dengan angka 100. Berdasarkan
perbandingan tingkat harga pada tahun dasar dengan tingkat
harga pada tahun-tahun sebelum atau sesudahnya, angka indeks
pada tahun-tahun lainnya tersebut ditentukan.

Apabila pada tahun sesudah tahun dasar harga-harga telah naik
sebesar 5%, maka angka indeks nya adalah 105, dan apabila pada
tahun sebelum tahun dasar harga-harga adalah 2% dibawah
harga-harga pada tahun dasar, maka indeks harga pada tahun itu
adalah 98, sedangkan apabila 10 tahun dasar harga-harga telah
menjadi dua kali lipat harga-harga pada tahun dasar, maka angka
indeks untuk tahun itu adalah 200

Pengertian pendapatan nasional perlu dibedakan menjadi dua
pengertian yang lain, yaitu pendapatan nasional menurut harga yang
berlaku dan pendapatan nasional Riil
Pengertian yang pertama adalah untuk pendapatan nasional yang
dihitung menurut harga-harga yang berlaku pada tahun yang
bersangkutan, dan pengertian kedua adalah untuk pendapatan nasional
yang dihitung menurut harga tetap.
 Dengan menggunakan angka indeks harga konsumen ini, pendapatan
nasional riil dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
PNRt= 100 X PNBt
IHt
Dimana :
 PNRt adalah pendapatan nasional riil pda tahun t,
 PNBt adalah pendapatan nasional menurut harga yang berlaku pada
tahun t
 IHt adalah Indeks harga konsumen pada tahun t










Setelah pendapatan nasional riil untuk berbagai tahun
telah diperoleh, tingkat perkembangan ekonomi dari satu
tahun ke tahun berikutnya dengan mudah dapat
ditentukan.
Laju pertumbuhan ekonomi pada suatu tahun tertentu
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
Gt = PNRt – PNRt-1x 100%
PNRt-1
Dimana :
Gt adalah tingkat perkembangan ekonomi yang
dinyatakan dalam persen
PNRt adalah pendapatan nasional riil pada tahun t
PNRt-1 adalah pendapatan nasional riil pada tahun t-1
Data Pendapatan Perkapita dapat memberikan gambaran
mengenai :
 Laju perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat
diberbagai negara
 Perubahan dalam corak perbedaan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang telah berlaku di antara berbagai negara.



Data ini digunakan untuk meramalkan syarat-syarat yang
harus dipahami oleh negara-negara berkembang supaya
dapat menutup jurang tingkat kesejahteraan dengan
negara-negara maju di masa yang akan datang













Pendapatan Per Kapita
digunakan sebagai indikator pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara
negara-negara maju dengan NSB atau dapat memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan
masyarakat diberbagai negara dan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi
diantara berbagai negara.
Kelemahan Umum Pendekatan per Kapita
Salah satu kelemahan penting adalah anggapan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh
besarnya pendapatan per kapita masyarakat tersebut.
Ketiadaan kebebasan untuk bertindak dan mengeluarkan pendapat di negara-negara Sosialis/Komunis. Keadaan
ini menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya selalu dipandang lebih rendah dari yang dicerminkan
oleh tingkat pertumbuhan ekonominya.
Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu hal yang bersifat subyektif, artinya tiap orang mempunyai
pandangan hidup, tujuan hidup, dan cara-cara hidup yang berbeda.
Secara lebih khusus, nilai pendapatan per kapita sebagai indeks untuk menunjukkan perbandingan tingkat
kesejahteraan dan jurang (gap) tingkat kesejahteraan antar masyarakat mempunyai kelemahan yakni
mengabaikan adanya perbedaan-perbedaan antar negara dalam hal-hal sebagai berikut : Struktur Umur
Penduduk, Distribusi Pendapatan Masyarakat Nasional, Metoda Perhitungan Pendapatan, dan Perbedaan nilai
mata uang (kurs) dengan mata uang dolar Amerika Serikat.
Distribusi pendapatan merupakan faktor penting yang menentukan kesejahteraan masyarakat, namun faktor ini
sering tidak diperhatikan dalam membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan perubahannya dari
waktu ke waktu.


Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, Morris
mengenalkan Physical Quality of Life Index (PQLI) atau Indeks Kualitas
Hidup (IKH)
IKH merupakan indeks gabungan dari 3 indikator :
 Tingkat Harapan Hidup
 Angka Kematian
 Tingkat Melek Huruf


Sejak tahun 1990 United nations for development program (UNDP)
mengembangkan suatu indeks yang sekarang dikenal dengan istilah
Indeks pembangunan manusia ( Human Development Index).
Indikator yang dipergunakan adalah :
 Tingkat Harapan Hidup
 Tingkat Melek Huruf Masyarakat
 Tingkat pendapatan riil Perkapita berdasarkan daya beli masing-masing
negara

Indeks ini besarnya antara 0 sampai dengan 1,0. Semakin mendekati 1
berarti Indeks pembangunan manusianya tinggi, demikian sebaliknya.






















Pada Tahun 1992, Biro Pusat Statistik mengembangkan suatu indikator kesejahteraan rakyat yang disebut
indikator SUSENAS Inti ( Core Susenas), indikator ini merupakan campuran indikator sosial dan ekonomi.
Indikator ini meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Pendidikan
Indikatornya yakni tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, tingkat partisipasi pendidikan.
Kesehatan
Indikatornya yakni rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
Perumahan
Indikatornya yakni sumber air bersih dan listrik, sanitasi, mutu rumah tinggal.
Angkatan Kerja
Indikatornya yakni Partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan.
Keluarga Berencana dan Fertilitas
Indikatornya yakni Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan
alat kontrasepsi
Ekonomi
Khususnya Tingkat Konsumsi Perkapita
Kriminalitas
Indikatornya yakni jumlah pencurian per tahun, jumlah pembunuhan per tahun, jumlah perkosaan per tahun.
Perjalanan Wisata
Indikatornya yakni frekuensi perjalanan wisata per tahun.
Akses ke media massa
Indikatornya yakni jumlah surat kabar, jumlah radio, jumlah televisi.