INDIKATOR KESEHATAN

Download Report

Transcript INDIKATOR KESEHATAN

INDIKATOR KESEHATAN
ORGANISASI & MANAJEMEN KESEHATAN
Chatila Maharani, ST., M. Kes
IKM FIK UNNES
Contoh Indikator
Indikator: Ketinggian, Kemiringan, Kecepatan
Sasaran: 12.000 kaki, 30 derajat, 200 km/jam
Mengapa indikator kinerja perlu ?










Keamanan ?
Tanda adanya masalah ?
Menilai apakah proses sesuai standar ?
Menilai keberhasilan ?
Agar tidak melanggar aturan ?
Mencari peluang perbaikan ?
Menilai apa dampak dari suatu intervensi ?
Untuk membandingkan (benchmarking) ?
Tiap-tiap indikator mempunyai tujuan
To replace intuition by fact
Definisi Indikator



Indikator : suatu cara untuk menilai penampilan dari
suatu kegiatan dengan menggunakan
instrumen (Depkes)
Indikator : variabel yang membantu kita untuk
mengukur perubahan yang terjadi
(WHO)
Indikator: suatu ukuran untuk menunjukkan
pencapaian tingkat kinerja
Kriteria Indikator yang Ideal (WHO)




Valid (Sahih)
Harus dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan
dinilai.
Reliable (Dapat dipercaya)
Hasil yang diperolah selalu sama & menunjukkan hasil yang
benar pada setiap penilaian yang dilakukan berulang kali
Sensitive
Peka digunakan sebagai alat pengukur.
Spesifik
Mampu memberikan gambaran perubahan ukuran yang
jelas pada suatu jenis kegiatan tertentu.
Kriteria Indikator yang Ideal
SMART
Specific
 Measurable
 Achievable
 Realistic
 Time Frame

 Spesifik, Khusus
 Terukur dan terhitung
 Dapat tercapai
 Realistis, wajar
 Berjangka Waktu
Apakah sudah SMART?




Mempercepat penanganan pasien di Instalasi Gawat
Darurat (IGD)
Meminimalisasi keluhan pelanggan
Kecepatan penanganan pasien (dari pasien masuk
sampai dengan ditangani dokter jaga) di IGD RS X
maksimal 5 menit dicapai dalam waktu 3 bulan.
Meminimalisasi keluhan pelanggan di RS X dari 10
per bulan menjadi maksimal 3 per bulan.
Contoh :
Indikator
Kecepatan Penanganan Pertama Penderita di IGD
Tujuan indikator
Mengetahui Kecepatan Pelayanan Penderita di IGD
Rationale
Kecepatan penanganan pelayanan penderita mempengaruhi prognosis
dan keselamatan jiwa penderita
Definisi terminologi yang
digunakan dan Standar
Penanganan Pertama : Rerata waktu yang diperlukan pasien saat
pasien datang sampai dengan mendapatkan pelayanan dokter
Standar : 5 menit
Frekuensi updating
indikator
Tiap bulan
Periode dilakukan analisis
Tiap tiga bulan
Numerator
Jumlah kumulatif tenggang waktu dari pasien datang sampai
mendapatkan penanganan pertama oleh dokter yang disurvey secara
acak di IGD
Denominator
Jumlah pasien yang disurvey secara acak di IGD
Sumber data numerator
dan denominator
Rekam Medik RS (secara acak = random sampling)
Klasifikasi Indikator
Indikator Input
Indikator Proses
Indikator Output
Klasifikasi Indikator (Depkes)
Masukan
& Proses
Hasil
Antara
Hasil
Akhir
Indikator Kesehatan
Indikator “Indonesia Sehat 2010”
Dikelompokkan dalam 3 kelompok
1.
Indikator Derajat Kesehatan
Merupakan hasil akhir terdiri atas indikator
mortalitas, morbiditas dan status gizi
2.
Indikator Hasil Antara
Terdiri atas indikator keadaan lingkungan,
perilaku hidup masyarakat, akses dan mutu
pelayanan kesehatan
3.
Indikator Proses dan Masukan
Terdiri dari Indikator Pelayanan Kesehatan,
SDM, manajemen kesehatan, kontribusi sektorsektor terkait
Indikator Derajat Kesehatan
INDIKATOR
MORTALITAS
1. Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup
2. Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup
3. Angka Kematian Ibu Melahirkan per100.000 Kelahiran Hidup
4. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir
MORBIDITAS
5. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk
6. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+
7. Prevalensi HIV (Presentase Kasus Thp Pend Beresiko)
8. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) Pada Anak Usia < 15 tahun
per-100.000 Anak
9. Angka Kesakitan Deman Berdarah Dengue (DBD) per-100.000
Penduduk
STATUS GIZI
10. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk
11. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi
TARGET 2010
40
58
150
67,9
5
85
0,9
0,9
2
15
80
Indikator Hasil Antara
INDIKATOR
TARGET 2010
KEADAAN LINGKUNGAN
12. Persentase Rumah Sehat
13. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat
80
80
PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
14. Persentase RT Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
15. Persentase Posyandu Purnama & Mandiri
65
40
AKSES DAN MUTU PELAYANAN
16. Persentase Pend Yang Memanfaatkan Puskesmas
17. Persentase Pend Yang Memanfaatkan RS
18. Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Lab Kes
19. Persentase RS yang menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan
Spesialis Dasar
20. Persentase Obat Generik Berlogo Dalam Persediaan Obat
15
1,5
100
100
100
Indikator Proses dan Masukan
INDIKATOR
PELAYANAN KESEHATAN
21. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
22. Persentase Desa Yang Mencapai “Universal Child
Immunization” (UCI)
23. Persentase Desa Terkena KLB Yang Ditangani < 24 jam
24. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe
25. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
26. Persentase Murid SD/MI Yg Mendpt Pmriksaan Gigi& Mulut
27. Persentase Pekerja Yang Mendapat Pelayanan Keshtan Krj
28. Persentase Kel. Miskin Yg Mendapat Pelayanan Keshtan
TARGET 2010
90
100
100
80
80
100
80
100
Indikator Proses dan Masukan
INDIKATOR
SUMBER DAYA KESEHATAN
29.
Rasio Dokter Per-100.000 Penduduk
30.
Rasio Dokter Spesialis Per-100.000 Penduduk
31.
Rasio Dokter Keluarga Per-1.000 Penduduk
32.
Rasio Dokter Gigi Per-100.000 Penduduk
33.
Rasio Apoteker Per-100.000 Penduduk
34.
Rasio Bidan Per-100.000 Penduduk
35.
Rasio Perawat Per-100.000 Penduduk
36.
Rasio Ahli Gizi Per-100.000 Penduduk
37.
Rasio Ahli Sanitasi Per-100.000 Penduduk
38.
Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Per-100.000 Penduduk
39.
Persentase Penduduk Yang Menjadi Peserta Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
40.
Rata-rata Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD
Kab/Kota
41.
Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per-Kapita per-tahun
(ribuan rupiah)
TARGET 2010
40
6
2
11
10
100
117,5
22
40
40
80
15
100
Cara Mendapatkan Data

Metode rutin
 Puskesmas
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP)  Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas (SP3)  Sistem Informasi
Manajamen Puskesmas (SIMPUS)
 Rumah Sakit
Sistem Pelaporan Rumah Sakit (SPRS)
Cara Mendapatkan Data

Metode sewaktu-waktu (non rutin).
Survei yang memberikan banyak data yang
umumnya tidak diperoleh melalui pencatatan dan
pelaporan rutin dari unit-unit kesehatan.
Survei-survei tersebut adalah :
 Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
 Survei Sosial Ekonomi Nasioal (Susenas)
 Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
 Sensus Penduduk (SP)
 Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
 Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas)
Indikator Kinerja Rumah Sakit
Perspektif
BSC
Indikator Kinerja Rumah Sakit
People
Pengembangan Sumber Daya Manusia
 Rerata jam pelatihan per karyawan pertahun
 Persentase tenaga terlatih di Unit Khusus
Process
Mutu Proses Pelayanan
 Kecepatan penanganan penderita gawat darurat
 Waktu tunggu sebelum operasi elektif
 Angka kematian ibu karena persalinan (perdarahan,
preeclampsia/eklampsia dan sepsis, khusus untuk kasus non
rujukan)
 Angka infeksi nosokomial
 Kelengkapan pengisian rekam medik
 Angka penggunaan obat generik
Lingkungan
 Baku Mutu Limbah Cair (BOD, COD, TSS)
Indikator Kinerja Rumah Sakit
Perspektif
Indikator Kinerja Rumah Sakit
BSC
Customer Kepuasan Pelanggan
 Prosentase kepuasan pasien (survei)
 Prosentase kepuasan keryawan (survei)
Finance
Keuangan
 Status keuangan rumah sakit (Cost Recovery) dan
Subisidi untuk pasien tidak mampu
Contoh lain
(Pengukuran Kinerja Keuangan RS)

Ratio Profitabilitas
Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
RS dalam memperoleh laba.
Contoh :
Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor) adalah
perbandingan antara penjualan bersih dikurangi
dengan HPP dengan tingkat penjualan
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
1.
Bed Occupancy Rate (BOR)
Angka penggunaan tempat tidur pada sebuah RS
dalam jangka waktu tertentu dalam nilai persen.


BOR > 85%  tinggi, perlu
pengembangan/penambahan TT
BOR < 50%  rendah, strategi untuk meningkatkan
BOR
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
2.
Average Lenght of Stay (ALOS)
Angka rata-rata lamanya pasien yang dirawat di
suatu RS dalam satuan hari.
Note: read it carefully...



RS dengan BOR tinggi, semakin rendah ALOS semakin
baik, karena pasien yang KU sudah baik, lebih baik
dipulangkan agar cepat terisi kembali oleh pasien baru
lebih memerlukan pelayanan kesehatan.
RS dengan BOR rendah, semakin tinggi ALOS semakin
baik karena pemasukan RS semakin tinggi.
Dari segi kualitas pelayanan RS, semakin rendah ALOS
semakin baik kualitas pelayanannya, karena semaikn
cepat masalah/penyakit yang diderita pasien dapat
diatasi oleh RS
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
3.
Turn Over Internal (TOI)
Angka interval penggunaan TT, menghitung
interval TT kosong antara pasien pulang dan
pasien masuk di suatu RS.
Semakin rendah nilai TOI, maka efisiensi
penggunaan TT di RS semakin baik.
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
4.
Bed Turn Over (BTO)
Angka yang menunjukkan frekuensi pemakaian TT,
menghitung berapa kali TT dipakai oleh pasien
yang berbeda dalam jangka waktu tertentu.
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
5.
Gross Death Rate (GDR)
Angka Kematian Kasar di suatu RS yang
menghitung jumlah keseluruhan kematian di RS
baik kurang dari 48 jam atau lebih.


Semakin rendah GDR, mutu layanan di RS semakin
baik
Angka ini bias untuk menilai pelayanan jika kematian
< 48 jam tinggi
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
6.
Net Death Rate (NDR)
Angka Kematian Netto di suatu RS yang
menghitung jumlah keseluruhan kematian di RS
lebih dari 48 jam.

Semakin rendah NDR, mutu layanan di RS semakin
baik
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
7.
Proporsi Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap
Angka yang menunjukkan jumlah kematian pasien
rawat inap penyakit tertentu dibandingkan
dengan angka kematian seluruh penyakit.

Penyakit-penyakit tersebut dikumpulkan dan diurutkan
menjadi 10 besar untuk mengetahui penyakit utama
penyabab kematian di RS
Contoh lain:
(Pengukuran Kinerja Pelayanan RS)
8.
Presentase Kematian Kurang dari 24 jam
Jumlah kematian yang terjadi dalam periode
waktu 24 jam sejak pasien datang.

Semakin tinggi, mutu pelayanan IGD semakin jelek.
Komponen Indikator









Nama indikator
Dimensi kinerja
Tujuan indikator
Rational
Definisi terminologi yang digunakan dan standar
Frekuensi pembaharuan standar
Periode dilakukan analisis
Numerator
Sumber data numerator dan denumerator
Contoh :
Indikator
Angka infeksi nosokomial
Dimensi kinerja
Keselamatan pasien, karyawan dan pengunjung
Tujuan indikator
Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial di rumah
sakit
Rasional
Angka
infeksi
nosokomial
yang
rendah
menunjukkan
keberhasilan pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit
Definisi terminologi yang Infeksi nosokomial adalah infeksi yang di dapat di rumah sakit.
digunakan dan standar
Frekuensi
Standar : max 8%
pembaharuan Tiap hari
data
Periode dilakukan analisis Tiap bulan
Numerator
Jumlah pasien terkena infeksi nosokomial
Denominator
Jumlah pasien yang dirawat
Sumber data numerator Rekam medik rumah sakit
dan denominator
Indikator Kinerja Puskesmas

Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
terdiri dari :
 Upaya
kesehatan wajib
 Upaya kesehatan pengembangan


Komponen manajemen Puskesmas
Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Millenium Development Goals




Berisi 8 tujuan yang ingin dicapai pada tahun 2015
Terdapat dalam Deklarasi Milenium pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New
York pada bulan September 2000
Diadopsi oleh 189 negara
Ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan
kepala negara.
8 Tujuan Dalam MDGs
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
Menurunkan kematian anak
Meningkatkan kesehatan ibu
Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular
lainnya
Memastikan kelestarian lingkungan hidup
Membangun kemitraan global untuk pembangunan
Target MDG dan Perkembangan Prevalensi
Kekurangan Gizi Pada Balita (1989-2010)

Sumber : BPS, Susenas berbagai tahun dan Kemenkes, Riskesdas, 207, 2010
Kecenderungan dan Proyeksi Angka Kematian Anak
Balita, Bayi dan Neonatal Tahun 1991-2015
Sumber : SDKI (BPS), berbagai tahun
Keragaman Pemberian Imunisasi Dasar Bagi
Anak Usia 12-23 bulan, 2010
Sumber : Riskesdas 2010, Kemenkes
Angka Kematian Ibu Dari Tahun
1991-2007 dan target MDG tahun 2015

Sumber : BPS, SDKI berbagai tahun
Penolong Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Terlatih dan Bukan Tenaga Keseharan, 2011

Sumber : BPS, Susenas 2011
Keragaman layanan Antenatal K1
dan K4 Antarpropinsi, 2010

Sumber : Riskesdas (Kemenkes), 2010
Jumlah Kumulatif Kasus HIV,
Desember 2011
Sumber : Kemkes, Ditjen P2PL 2011
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS,
Desember 2011
Sumber : Kemkes, Ditjen P2PL 2011
Keragaman Angka Kejadian Malaria, 2011
Sumber : Kemkenkes, 2011
Kemajuan Penemuan Kasus dan Pengobatan 19962011
Sumber : Kementerian Kesehatan
Proporsi RT Dengan Akses Berkelanjutan
Terhadap Sumber Air Minum dan Fasilitas
Sanitasi Dasar Layak
Sumber : BPS, Susenas, berbegai tahun
Proporsi RT dengan Akses Berkelanjutan
Thd Sumber Air Minum Layak, 2011
Sumber : BPS, Susenas, 2011
Indikator
Kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di RS
Siti Khodijah Pekalongan
Dimensi kinerja
Tujuan indikator
Untuk mengetahuai tingkat kepuasan pasien terhadap mutu
pelayanan kesehatan di RS Siti Khodijah Pekalongan
Rasional
Semakin tinggi kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan dapat menunjukkan mutu pelayanan kesehatan
yang baik dan berkualitas
Definisi terminologi yang Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjukkan
digunakan dan standar
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam
memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa
pelayanan kesehatanyang dapat menunjukkan tingkat
kepuasan pasien, tingkat kepuasan merupakan hala yang
perlu diperhatikan dan menjadi salah satu tujuan dari RS
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal
Standar
85%
Frekuensi pembaharuan Setiap bulan
data
Periode dilakukan
analisis
Tiap enam bulan
Numerator
jumlah pasien yang melakukan komplain terhadap yankes
dengan menuliskan dan memasukkan pada kotak kritik dan
saran yang sudah tersedia
Denominator
jumlah pasien
Sumber data numerator Rekam medik rumah sakit
dan denominator