SUKUK - WordPress.com

Download Report

Transcript SUKUK - WordPress.com

SUKUK
Amanata Shofa
Sallsa Khairunnisa
Sugi Sundari
20100730042
20100730003
20100730039
Pengertian Sukuk
Sukuk (Bahasa Arab: ‫صكوك‬, jamak of ‫ صك‬Sakk,
"instrumen legal, amal, cek") adalah istilah dalam
bahasa Arab yang digunakan untuk obligasi yang
berdasarkan prinsip syariah.
Sukuk sebagai surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah
berupa bagi hasil margin atau fee, serta membayar
kembali dana obligasi saat jatuh tempo.
SEJARAH SUKUK
Secara terminologi sukuk adalah sebuah kertas atau catatan yang padanya
terdapat perintah dari seorang untuk membayar uang dengan jumlah
tertentu pada orang lain yang namanya tertera pada kertas tersebut.
Dalam bahasa arab dengan nama shak. Goiten menyebutkan bahwa shak
adalah asal kata dari kata chek yang terdapat dalam bahasa inggris dimana
ia pada dasarnya adalah surat hutang. Kemudian surat hutang model ini
bekembang di eropa. Sukuk sudah pakai sebagai salah satu alat
pembayaran sejak awal islam dimana jatah (santunan negara) atau gaji para
pegawai negara kadangkala dibayar dengan memakai kertas tersebut.
Dalam sejarah disebutkan bahwa khalifah Umar Ibn al- Khatab adalah
khalifah pertama yang membuat shak dengan membubuhkan stempel
dibawah kertas shak tersebut.
Dalam perkembangannya, the Islamic Jurispudence Council
(IJC) kemudian mengeluarkan fatwa yang mendukung
berkembangnya sukuk. Hal tersebut mendorong Otoritas
Moneter Bahrain (BMA – Bahrain Monetary Agency) untuk
meluncurkan salam sukuk berjangka waktu 91 hari dengan
nilai 25 juta dolar AS pada tahun 2001.
Kemudian Malaysia pada tahun yang sama meluncurkan global
corporate Sukuk di pasar keuangan Islam internasional. Inilah
sukuk global yang pertama kali muncul di pasar internasional.
Selanjutnya, penerbitan sukuk di pasar internasional terus
bermunculan. Bahkan, pemerintahan di dunia Islam pun mulai
melirik hal tersebut.
LANDASAN HUKUM SUKUK
Landasan penerbitan obligasi sukuk adalah UU No. 19
tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah.
Obligasi syariah di Indonesia telah dipayungi
kehalalannya oleh Fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN) bernomer 32/DSN-MUI/IX/2002.
Tujuan/Manfaat Sukuk





Memperluas sumber-sumber pembiayaan APBN
Diversifikasi investor dan instrumen
Memberikan alternatif instrumen investasi berbasis
syariah bagi investor
Mendukung pengembangan pasar keuangan syariah
Memberikan kesempatan kepada investor kecil untuk
berinvestasi dalam instrumen pasar modal yang aman
dan menguntungkan.
HAL YANG BERKAITAN DENGAN AKTIFITAS
SUKUK & BERLANGSUNGNYA KEGIATAN SUKUK
Prinsip Obligasi Syariah :
◦ Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu kegiatan
usaha yang spesifik, dimana harus dapat diadakan pembukuan
yang terpisah untuk menentukan manfaat yang timbul.
◦ Hasil investasi yang diterima pemilik dana merupakan fungsi
dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana hasil
penjualan obligasi, bukan dari kegiatan usaha yang lain.
◦ Tidak boleh memberikan jaminan hasil usaha yang sematamata merupakan fungsi waktu dari uang (time value of
money).
◦ Obligasi tidak dapat dipakai untuk menggantikan hutang
yang sudah ada (bay al dayn bi al dayn).
Lanjutan . .
◦ Bila pemilik dana tidak harus menanggung rugi, maka
pemilik usaha harus mengikat diri (aqad jaiz).
◦ Pemilik dana dapat menerima pembagian dari pendapatan
(revenue sharing), dimana pemilik usaha (emiten) mengikat
diri untuk membatasi penggunaan pendapatan sebagai biaya
usaha.
◦ Obligasi dapat dijual kembali, baik kepada pemilik dana
lainnya ataupun kepada emiten (bila sesuai dengan
ketentuan).
◦ Obligasi dapat dijual dibawah nilai pari (modal awal) kalau
perusahaan mengalami kerugian.
◦ Perubahan nilai pasar bukan berarti perubahan jumlah
hutang.
Untuk menerbitkan Obligasi Syariah, ada beberapa
kriteria persyaratan yang harus dipenuhi oleh emiten,
yaitu :



Aktivitas utama (core business) yang halal, tidak bertentangan
dengan substansi Fatwa No: 20/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa
tersebut menjelaskan bahwa jenis kegiatan usaha yang
bertentangan dengan syariah Islam di antaranya adalah:{(i) usaha
perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang; (ii) usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi),
termasuk perbankan dan asuransi konvensional; (iii) usaha yang
memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan
dan minuman haram; (iv) usaha yang memproduksi,
mendistribusi, dan atau menyediakan barang-barang ataupun jasa
yang merusak moral dan bersifat mudarat
Peringkat Investment Grade: {(i) memiliki fundamental usaha
yang kuat; (ii) memiliki fundamental keuangan yang kuat; (iii)
memiliki citra yang baik bagi public.
Keuntungan tambahan jika termasuk dalam komponen Jakarta
Islamic Index (JII).
Jenis - Jenis Sukuk
1. Sukuk Ijarah
Adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad ijarah di mana satu pihak bertindak
sendiri atau melalui wakilnya menjual atau menyewakan
hak manfaat atas suatu asset terhadap pihak lain
berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan asset itu sendiri.
2. Sukuk Mudharabahah
Adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad mudharabah di mana satu pihak
menyediakan modal (rad al-maal), keuntungan dari
kerjasama tersebut akan di bagi berdasarkan
perbandingan yang telah disetujui sebelumnya. Kerugian
yang timbul akan di tanggung sepenuhnya oleh pihak
yang menjadi penyedia modal.
3. Sukuk Murabahah
Sukuk Murabahah diterbitkan dengan prinsip
jual beli, penerbit sertifikat sukuk adalah penjual
komoditi, sedangkan investornya adalah pembeli
komoditi tersebut. Penerbitan sukuk murabahah hanya
dapat dilakukan pada primary market dan tidak dapat
diperjualbelikan pada secondary market, karena
sertifikat murabahah menunjukkan kepemilikan
pembiayaan.
4. Sukuk Istishna’
Adalah obligasi syariah yang diterbitkan
berdasarkan perjanjian atau akad istishna’ di mana para
pihak menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan
suatu proyek/barang.
5. Sukuk Musyarakah
Adalah obligasi syariah yang diterbitkan
berdasarkan perjanjian atau akad musyarakah di mana
dua pihak atau lebih bekerja sama menggabungkan
modal untuk membangun proyek baru,mengembangkan
proyek yang telah ada, atau membiayai kgiatan usaha.
Keuntungan maupun kerugian yang timbul ditanggung
bersama sesuai dengan jumlah partisipsi modal masingmasing pihak.
No
Deskripsi
Sukuk
Obligasi
1
Penerbit
Pemerintah, korporasi
Pemerintah, korporasi
2
Sifat instrumen
Sertifikat
Instrumen pengakuan utang
kepemilikan/penyertaan atas
suatu aset
3
Penghasilan
Imbalan,bagi hasil, margin
Bunga/kupon, capital gain
4
Jangka waktu
Pendek menengah
Menengah panjang
5
Underlying asset
perlu
Tidak perlu
6
Pihak terkait
Obligor,SPV,invesror, trustee
Obligor/issue, investor
7
Price
Market price
Market price
8
Investor
Islam, konvensional
Konvensional
9
Pembayaran
Pokok
Bullet atau amortisasi
Bullet atau amortisasi
10
Penggunaan hasil Harus sesuai islam
penerbitan
Bebas
Kendala dan strategi pengembangan
obligasi syariah:
Belum banyak masyarakat yang paham tentang
keberadaan obligasi syariah, apalagi sistem yang
digunakannya
 Masyarakat dalam penimpan dananya cenderung
didasarkan atas pertimbangan pragmatis
 Di usia yang masih relatif muda dan sistem yang
berbeda, obligasi syariah dikondisikan untuk
menghadapi masyarakat yang kurang percaya akan
keberadaan sistem yang belum ia kenal

Usaha yang perlu dilakukan untuk menjawab
kendala-kendala obligasi syariah adalah
sebagai berikut :
Langkah-langkah sosialisasi dilakukan untuk
membangun
pemahaman
masyarakat
akan
keberadaan obligasi syariah di tengah-tengah
masyarakat
2. Usaha untuk menarik pasar emosional secara
statistik relatif lebih sedikit daripada pasar rasional
3. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, usaha
untuk meningkatkan profesionalitas, kualitas,
kapabilitas, dan efisiensi untuk selalu dilakukan oleh
obligasi syariah.
1.