menyongsong konvergensi ifrs 2012
Download
Report
Transcript menyongsong konvergensi ifrs 2012
Oleh:
Siti maghfiroh
Konvergensi Akuntansi Keuangan
The process by which differences in financial reporting
practices among countries are reduced with a goal of
making financial statements more comparable and
decisioniuseful across countries (Saudagaran, 2004)
Alasan Perlunya Standar akuntansi
Internasional
Peningkatan daya banding laporan keuangan dan
memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
Menghilangkan hambatan arus modal internasional
dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan
keuangan.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para
analis.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best
practise”.
Latar Belakang Konvergensi
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan
pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum
DSAK-IAI sedang melakukan konvergensi IFRS
dengan target tahun penyelesaian 2012
Proses konvergensi sudah dimulai dari tahun 2009
Mengapa Konvergensi
Memfasilitasi arus modal lintas batas juridiksi untuk
meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya
Membuka peluang bagi perusahaan untuk memperoleh
dana dari luar batas negara dimana perusahaan itu
berada
Membuka kesempatan bagi investor di suatu negara
untuk melakukan investasi di perusahaan di luar batas
negara dimana investor tersebut berada
Pasar pengendalian perusahaan menjadi lebih
luasmerger dan akuisisi yang melintasi batas-batas
geopolitik lebih mudah
Mengapa Konvergensi
Evaluasi kinerja perusahaan tidak lagi menggunakan
bencmark yang sempit perbandingan perusahaan
yang berdomisili di wilayah juridiksi yang berbeda akan
mungkin dilakukan jika perusahaan-perusahaan itu
menggunakan praktik pelaporan keuangan yang sama
Risiko investasi bisa dikurangi dengan semakin luasnya
kesempatan untuk mendiversifikasi portfolio investasi
ke berbagai kesempatan investasi di luar batas
geopolitik
Biaya pelaporan keuangan perusahaan yang bersifat
multinasional akan semakin murah
Mengapa Konvergensi
Ilmu pengetahuan akuntansi lebih mudah ditransfer ke
seluruh dunia
Pasar tenaga kerja akuntansi menjadi semakin terbuka,
sehingga memberikan kesempatan kepada para
profesional akuntansi untuk bekerja di luar wilayah
juridiksinya
Negara-negara yang kekurangan sumber daya dapat
mengadopsi standar akuntansi yang dikembangkan oleh
pihak lain secara murah
Manfaat Konvergensi
Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan
Mengurangi biaya standar akuntansi keuangan
Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan
keuangan
Meningkatkan komparabilitas laporan keuangan
Meningkatkan transparansi keuangan
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang
penghimpunan dana melalui pasar modal
Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan
Manfaat Konvergensi
Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan
dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan
yang dikenal secara internasional
Meningkatkan arus investasi global melalui
transparansi
Permasalahan Yang Dihadapi Dalam
Implementasi Dan Adopsi IFRS
Translasi Standar Internasional
Ketidaksesuaian Standar Internasional
dengan Hukum Nasional
Struktur dan Kompleksitas Standar
Internasional
Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas
Standar Internasional
Kritik Terhadap Konvergensi
Solusi yang terlalu sederhana untuk menyelesaikan
masalah yang komplek, karena arus investasi global
tidak hanya ditentukan oleh laporan keuangan yang
terstandarisasi
Pentingnya konvergensi akuntansi dalam arus modal
terlalu dibesarkan, karena arus investasi global sudah
terjadi bahkan jauh sebelum ada konvergensi
akuntansi
Praktek akuntansi merupakan fungsi dari lingkungan
global standar berarti mengabaikan keunikan
lingkungan ekonomi dan praktek bisnis dimana
akuntansi didapatkan
Kritik Terhadap Konvergensi
Konvergensi berarti kolonisasi akuntansi
Konvergensi akan menciptakan oligopoli dalam pasar jasa
akuntansi, karena konvergensi aadalah bagian dari agenda
multinasional accounting firms untuk memperluas dan
menguasai pasar
Konvergensi menciptakan ilusi dalam pengembangan
akuntansi, hal ini dikarenakan kecenderungan suatu
negara yang merasa akuntansinya maju hanya karena
mengadopsi standar akuntansi yang dipakai negara lain
yang lebih maju
Konvergensi adalah alat intervensi terhadap kedaulatan
suatu negara
Prospek Konvergensi
Konvergensi telah terjadi dan akan terus terjadi
dengan kecepatan yang tinggi, karena:
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
membuat semakin terintegrasi dan semakin
meningkatnya interdependensi ekonomi dan politik
antar negara
Semakin cepatnya globalisasi pasar modal yang
membuat semakin meningkatnya arus investasi lintas
batas geopolitik
Regulator yang menginginkan penghematan biaya
mentoring karena keharusan mengawasi emiten yang
bersifat lintas batas
Prospek Konvergensi
Industri sekuritas dan bursa saham yang menginginkan
semakin banyaknya emiten yang melakukan listing lintas
batas
Perkembangan strategi perusahaan multinasional sebagai
akibat semakin mengglobalnya pasar modal, pasar produk,
dan pasar tenaga kerja
Keterlibatan organisasi supra nasional dalam projek
konvergensi organisasi internasional semakin aktif
mempromosikan praktek-praktek terbaik ke berbagai
penjuru dunia
Negara berkembang yang ingin membangun standar
akuntansi yang murah dan cenderung mau melakukan
lompatan perkembangan agar segera sejajar dengan negara
maju serta ingin menarik investasi dari negara maju
Konvergensi IFRS
Menurut DSAK, pengadopsian IFRS dapat dibedakan
menjadi lima tingkatan:
1. Full Adoption, pada tingkat ini suatu negara
mengadopsi seluruh IFRS dan menterjemahkan word
by word.
2. Adapted, mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan
dengan kondisi di suatu negara.
3. Piecemeal, suatu negara hanya mengadopsi sebagian
nomor IFRS, yaitu nomor standar atau paragraf
tertentu
4. Referenced, standar yang diterapkan hanya mengacu
pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang
disusun sendiri oleh badan pembuat standar
5. Not adoption at all, suatu negara sama sekali tidak
mengadopsi IFRS.
Konvergensi IFRS
Keputusan DSAK saat ini adalah mendekatkan PSAK
dengan IAS/IFRS dengan membuat dua strategi:
1.
2.
Strategi selektif. Strategi ini dilakukan dengan tiga target yaitu;
mengidentifikasi standar-standar yang paling penting untuk
diadopsi seluruhnya dan menentukan batas waktu penerapan
standar yang diadopsi, melakukan adopsi standar selebihnya
yang belum diadopsi sambil merevisi standar yang telah ada,
dan target terakhir adalah melakukan konvergensi proses
penyusunan standar dengan IASB.
Strategi dual standard. Strategi ini dilakukan dengan
menerjemahkan seluruh IFRS sekaligus dan menetapkan waktu
penerapannya bagi listed companies. Sedangkan bagi non listed
companies tetap menggunakan PSAK yang telah ada.
Konvergensi IFRS
Dalam penerapan kedua strategi tsb harus
mempertimbangkan lima hal:
1. Konvergensi standar dan proses konvergensi itu
2.
3.
4.
5.
sendiri. Hal ini perlu dipertimbangkan karena DSAK
belum memutuskan kapan melakukan konvergensi.
Ketersediaan dana untuk penerjemahan standar.
Ketersediaan sumber daya manusia.
Ketentuan perundang-undangan di Indonesia.
Sosialisasi standar dan peluang moral hazards dalam
penyusunan laporan keuangan.
Konvergensi IFRS
Terdapat beberapa hambatan yang masih dihadapi:
Masih adanya ketidaksesuaian standar di beberapa negara
dengan ketentuan IFRS yang signifikan (seperti aturan
tentang instrumen keuangan dan standar pengukuran
berdasar fair value accounting)
Masih terdapat perbedaan kepentingan antara IFRS yang
berorientasi pada capital market dengan standar akuntansi
negara-negara yang berorientasi pada ketentuan perpajakan
(tax-driven)
Berbagai aturan yang kompleks dalam IFRS dianggap sebagai
hambatan bagi sebagian negara untuk melakukan
konvergensi.
Masih terdapat gap yang cukup besar antara IFRS dengan
standar akuntansi nasional yang diterapkan untuk
perusahaan kecil dan menengah (UKM)
Standar Akuntansi Indonesia
Standar Akuntansi Keuangan
SAK – ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)
Standar Akuntansi Syari’ah
Akuntansi Pemerintah
IFRS hanya di adopsi untuk Standar akuntansi
Keuangan dan mulai diberlakukan tahun 2012
Konvergensi Dan Praktek Akuntansi
Keuangan Indonesia
Sebelum 1994, standar akuntansi keuangan berkiblat
pada US GAAP
Sejak 1994, PSAK dikembangkan dengan
mengadaptasi IAS (IAS mulai tahun 2001 berubah
IFRS)
Mulai 2012, IFRS akan diadopsi secara penuh
Konvergensi IFRS di Indonesia dilakuan secara
bertahap
ROADMAP
Tahap Afopsi
(2008 – 2010)
Tahap Persiapan
akhir (2011)
Tahap
Implementasi
(2012)
• Adopsi seluruh IFRS ke PSAK
• Persiapan infrastruktur yang diperlukan
• Evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku
• Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan
• Penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS
• Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap
• Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensip
Dampak IFRS Terhadap Sistem akuntansi
Dan Pelaporan
Penyajian
Konsep other comprehensive income di dalam laba rugi
komprehensif
Perubahan definisi-definisi seperti kewajiban menjadi
liabilitas, dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali
Pos luar biasa tidak lagi diperbolehkan
Perubahan nama laporan keuangan menjadi ; laporan
rugi laba jadi laba rugi komprehensif, neraca jadi
laporan posisi keuangan
Dampak IFRS Terhadap Sistem akuntansi
Dan Pelaporan
Pengukuran
Peningkatan penggunaan nilai wajar (fair value)
Standar IFRS lebih condong kepada penggunaan nilai wajar,
terutama untuk properti investasi, beberapa aset tak
berwujud, aset keuangan, dan aset biologis. Dengan demikian
maka diperlukan sumber daya yang kompeten untuk
menghitung nilai wajar atau bahkan perlu menyewa jasa
konsultan penilai terutama untuk aset-aset yang tidak
memiliki nilai pasar aktif
Penggunaan estimasi dan Judgment
Akibat karakteristik IFRS yang lebih berbasis prinsip, akan
lebih banyak dibutuhkan “judgment’ untuk menentukan
bagaiman suatu transaksi keuangan dicatat
Dampak IFRS Terhadap Sistem akuntansi
Dan Pelaporan
Pengungkapan
Persyaratan pengungkapan yang lebih banyak dan lebih
rinci
IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi
tentang resiko baik kualitatif maupun kuantitatif
Pengungkapan dalam laporan keuangan harus sejalan
dengan data /informasi yang dipakai untuk
pengambilan keputusan yang digunakan oleh
manajemen
Penutup
Perdebatan sekarang dan di masa depan bukan lagi
apakah kita akan melakukan konvergensi dengan IFRS
atau tidak, bukan pada bagaimana kita melakukan
konvergensi dengan IFRS
Perhatian kita perlu difokuskan pada upaya untuk
Penyiapan kapasitas dan infrastruktur untuk
memperbaiki praktek pelaporan keuangan
Mengartikulasikan gagasan dalam proses penyusunan
standar internasional
Meminimkan unintended consequences adopsi IFRS