Transcript ppt kimia

Assalamualaikum Wr. Wb.
XI IPA II
ADAM ANUGRAH A.(01)
M. FAIZ FARIZQI
(20)
OKTO IMAM KHAMBALI (27)
RAHMAT WICAKSONO S. (30)
VINA RACHMAYA (33)
= TUGAS KIMIA =
We present……
LARUTAN PENYANGGA
“ASAM”
Apakah yang dimaksud dengan
larutan penyangga?
Larutan penyangga adalah satu zat
yang menahan perubahan pH ketika
sejumlah kecil asam atau basa
ditambahkan kedalamnya.
Secara umum larutan penyangga dapat dibuat
dengan mencampurkan asam lemah dengan basa
konjugasinya (garam dari asam lemah tersebut)
atau basa lemah dengan asam konjugasinya (garam
dari basa lemah tersebut).
Sifat larutan yang terbentuk berbeda dari
komponen-komponen pembentuknya.
Contoh larutan penyangga :
a. Campuran CH3COOH dengan CH3COONa
b. Campuran NH4OH dengan NH4Cl
Larutan penyangga yang bersifat
asam
Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang
memiliki pH kurang dari 7. Larutan penyangga asam terbuat
dari “asam lemah dan garam dari basa konjugasinya”, acapkali
garam natrium.
Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan
natrium etanoat dalam larutan. Pada kasus ini, jika larutan
mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam
dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76.
Ini bukan suatu masalah dalam hal
konsentrasinya, sepanjang keduanya
memiliki konsentrasi yang sama.
Anda dapat mengubah pH larutan penyangga
dengan mengubah rasio asam terhadap
garam, atau dengan memilih asam yang
berbeda dan salah satu garamnya.
perhatikan contoh reaksi berikut berikut:
CH3COOH + H2O -> CH3COO⁻ + H3O⁺
asam basa
basa1
asam1
CH3COOH pada reaksi diatas disebut sebagai
asam dikarenakan dia mampu mendonorkan
proton H⁺ kepada H2O membentuk CH3COO⁻
sedangkan CH3COO⁻ disebut sebagai basa
konjugasi CH3COOH disebabkan spesies ini
berasal dari terionisasinya CH3COOH.
Pasangan CH3COOH dan CH3COO- disebut
sebagai pasangan asam-basa konjugasi.
Jadi CH3COOH dan CH3COO⁻ bisa dijadikan
sebagai komponen penyususn larutan
penyangga. karena ion CH3COO⁻ tidak bisa
berdiri sendiri maka kita menuliskannya dalam
bentuk garamnya yaitu CH3COONa atau
CH3COOK (garam dari basa konjugasinya). Ingat
istilah “garam” biasa merujuk pada zat yang
dihasilkan dari reaksi antara asam dengan basa
seperti contoh berikut:
CH3COOH + NaOH -> CH3COONa + H2O
asam
basa
garam
air
Jadi bila anda memiliki asam lemah HF
bagaimana anda mencari pasangan basa
konjugasinya?
mudah saja!!
tinggal ambil H⁺ dari senyawa HF kemudian kita
jadikan dia sebagai garam. Ambil H⁺ dari HF akan
dihasilkan F⁻ kemudian kita buat spesies F⁻
menjadi garam dengan menambahkan Na⁺ atau
K⁺ menjadi NaF. Sehingga HF dan NaF adalah
pasangan yang bisa juga dipakai untuk
penyususn larutan penyangga.
pH Larutan Penyangga
Larutan penyangga dari asam lemah
dan basa konjugasinya (Buffer Asam)
Rumus >> [ H⁺ ] =Ka.na/nbk
nbk = jumlah mol basa konjugasi
na = jumlah mol asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Larutan penyangga dari asam lemah
dan basa konjugasinya ( Buffer Asam )
Rumus : [ H⁺] = Ka.na/nbk
nbk = jumlah mol basa konjugasi
na = jumlah mol asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Rumus Pengenceran : V₁xM₁ = V₂xM₂
Bagaimana cara larutan penyangga
bekerja?
Larutan penyangga mengandung sesuatu yang
akan menghilangkan ion hidrogen atau ion
hidroksida yang mana anda mungkin
menambahkannya – sebaliknya akan merubah
pH. Larutan penyangga yang bersifat asam dan
basa mencapai kondisi ini melalui cara yang
berbeda.
Berikut ini cara kerja larutan penyangga:
1. Larutan penyangga asam
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan
penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan
proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser
kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COOmembentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari
asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan,
sehingga konsentrasi ion OH- dapat
dipertahankan.
Disamping itu penambahan ini menyebabkan
berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya
ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi
dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
Fungsi Larutan Penyangga
Larutan penyangga sangat penting dalam
kehidupan, misalnya dalam analisis kimia,
biokimia, bakteriologi, zat warna, fotografi, dan
industri kulit.
Dalam bidang biokimia, kultur jaringan dan
bakteri mengalami proses yang sangat sensitif
terhadap perubahan pH.
Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran
pH 7,35 sampai 7,45, dan apabila pH darah
manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ
tubuh manusia dapat rusak, sehingga harus
dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga.
Darah Sebagai Larutan Penyangga
Ada beberapa faktor yang terlibat dalam
pengendalian pH darah, diantaranya penyangga
karbonat, penyangga hemoglobin dan
penyangga fosfat.
a. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran
asam karbonat (H₂CO₃) dengan basa konjugasi
bikarbonat (HCO₃).
H₂CO₃ (aq) --> HCO₃ (aq) + H⁺ (aq)
Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah.
Pelari maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH
darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga
meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat
mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula)
dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat
menderita alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang
sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat,
sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal CO 2
dapat larut dalam air menghasilkan H 2 CO 3 . Hal ini mengakibatkan pH
darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat mengakibatkan hiperventilasi
(bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan histeris).
b. Penyangga Hemoglobin
Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk
selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan dari
larutan penyangga oksi hemoglobin adalah:
HHb + O₂(g) « HbO²⁻ + H⁺
Asam hemoglobin ion aksi hemoglobin
Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat memengaruhi
konsentrasi ion H⁺sehingga pH darah juga dipengaruhi olehnya. Pada
reaksi di atas O₂ bersifat basa. Hemoglobin yang telah melepaskan O₂
dapat mengikat H⁺ dan membentuk asam hemoglobin. Sehingga ion H⁺
yang dilepaskan pada peruraian H₂CO₃ merupakan asam yang
diproduksi oleh CO₂yang terlarut dalam air saat metabolisme.
c. Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat
penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari
campuran dihidrogen fosfat (H₂PO⁴⁻) dengan monohidrogen
fosfat (HPO₃²⁻).
H₂PO⁴⁻ (aq) + H⁺(aq) --> H₂PO⁴ (aq)
H₂PO⁴⁻(aq) + OH⁻ (aq) --> HPO₄²⁻(aq) ) + H₂O (aq)
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4.
Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat
penting untuk larutan penyangga urin.
Air Ludah sebagai Larutan Penyangga
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak dapat
menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam yang
terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.
Menjaga keseimbangan pH tanaman.
Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar kaca
dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik . Setiap
tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan
larutan penyangga agar pH dapat dijaga.
Larutan Penyangga pada Obat-Obatan
Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat
penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada
perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang
penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena
itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.
LATIHAN
1. Tentukan pH larutan jika 800 ml larutan CH₃COOH 0,1M dicampur dengan
400ml larutan CH₃COONa 0,1M (Ka CH₃COOH = 1,8x10⁻⁵) !
2. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH₄OH 0,5M dicampur dengan
100 ml larutan NH₄Cl 0,5M ( Kb NH₄OH = 1,8x10⁻⁵)
3. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH₃COOH 1M dan CH₃COONa 1M
ditambahkan larutan HCl 1M sebanyak 1ml. Tentukan pH larutan setelah
penambahan HCl 1M ! ( Ka = 1,8 x 10⁻⁵ )
4. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH₃COOH 1M dan CH₃COONa 1M
ditambah 50 ml air. Tentukan pH larutan setelah pengenceran !
Jawaban :
1. mol CH₃COOH = 800 x 0,1
= 80 mmol
mol CH₃COONa = 400 x 0,1
= 40 mmol
[ H⁺ = Ka .na/nbk
= 1,8 x 10⁻⁵x( 80/40)
= 3,6 x 10 ⁻⁵
pH = -log 3,6 x 10 ⁻⁵
= 5 – log 3,2
2. mol NH3 = 400 x 0,5 = 200 mmol
mol NH4Cl = 100 x 0,5 = 50 mmol
[OH⁻]
= 1,8 x10⁻⁵x(200/50)
= 7,2 x 10⁻⁵
pOH = - log 7,2 x 10⁻⁵
= 5 – log 7,2
pH
= 14 – (5-log 7,2)
= 9 + log 7,2
4. Pengenceran CH₃COOH
V₁.M₁= V₂.M₂
50x1 = 100xM2
M₂ = 0,5
Pengenceran CH₃COONa :
V₁.M₁= V₂.M₂
50x1 = 100xM₂
M₂= 0,5
Thank’s for your attention….
Bye bye…