Transcript Document

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI
MASHAB GUNA BATAS / NEO KLASIK
Ekonomi Mazhab Guna Batas /
Neo-Klasik
• Berbagai serangan yang diajukan para ekonom
sosialis terhadap ekonomi liberal membuat para
pakar ekonomi liberal mempelajari teori-teori
sosialisme untuk kemudian menjawabnya.
• Jawaban ekonom liberal terhadap serangan
Marxis menghasilkan mazhab ekonomi baru yakni
mazhab ekonomi neo-klasik yang merupakan
pemantapan terhadap ekonomi klasik.
• Tokoh-tokoh Mazhab Neo-Klasik diantaranya Alfred
Marshall, Leon Walras, Carl Menger dan W. Stanley
Jevons. Walaupun penelitian mereka dilakukan secara
terpisah, namun mereka mempunyai hasil yang sama
terhadap teori pendekatan marjinal .
• Para ekonom neo-klasik menemukan teori marjinal
dalam produksi dan konsumsi. Penemuan mereka
membuat ekonomi menjadi semakin mikro. Marjinal
adalah pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap
perilaku konsumen serta penetapan harga di pasar.
• Selain teori marjinal yang ditemukan saat
masa neo-klasik, pada masa ini pun ditemukan
teori pasar monopolistis atau persaingan tidak
sempurna.
• Pada masa neo klasik orang percaya saja
dengan asumsi bahwa pasar itu bersifat
persaingan sempurna. Sampai mengamati
bahwa pada kenyataannya pasar barang
tidaklah sempurna.
• Yang banyak adalah pasar yang mendekati
monopoli atau monopolistic. Kondisi pasar
yang tidak sempurna ini membuat
kesejahteraan seperti yang diinginkan ekonom
liberal hanya dalam angan belaka.
Teori – Teori Mashab Guna Batas
A. Pandangan dari Mashab
Guna Batas
• Teori nilai atau “Paradox nilai” mengatakan
bahwa suatu benda yang mempunyai nilai pakai
besar tetapi mempunyai nilai tukar rendah atau
bahkan ada yang tidak memiliki nilai tukar sama
sekali dan sebaliknya.
• Nilai merupakan nisbah antara manusia dan
barang. Nilai terdiri dari :
1. Nilai pakai subyektif, adalah makna yang
diberikan seseorang terhadap barang dalam
kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan
• 2. Nilai pakai obyektif, adalah kemampuan
suatu barang untuk memnuhi kebutuhan
• 3. Nilai tukar subyektif, adalah makna yang
diberikan seseorang terhadap suatu barang
dalam kaitannya dengan kemampuan barang
untuk ditukarkan.
• 4. Nilai tukar obyektif, adalah daya tukar suatu
barang terhadap barang lain
B. Hukum Guna Batas
1. Hukum Kepuasan/Kejenuhan (the law of
diminishing utility)
“intensitas kesungguhan/ keinginan dalam setiap
pemuasan yang berikut daripada kebutuhan yang
sama menjadi semakin kecil”
2. Hukum Penyamarataan Guna Batas
“manusia akan membagi alat-alat/sumberdaya
yang dimiliki sedemikian rupa atas kebutuhan
yang bermacam-macam” dengan kata lain
manusia akan berusaha mencapai keadaan
pemenuhan kebutuhan yang harmonis.
3. Pembentukan Harga
• Jika ada persaingan maka harga pasar dibatasi
oleh :
a. keatas, oleh taksiran nilai pembeli terakhir
dan penjual terakhir yang tersisih
b. kebawah, oleh penjual terakhir yang ikut
menukar dan calon pembeli yang tersisih
•
•
•
•
Ada 4 faktor yang mempengaruhi
tinggi/rendahnya harga :
1. jumlah barang yang dikehendaki
2. tingginya taksiran pembeli
3. jumlah barang yang ditawarkan
4. tingginya taksiran penjual
C. Teori pertanggungan (Menger)
• Teori pertanggungan (Karl Menger), membagi
barang kedalam berbagai golongan sesuai
dengan jauh/dekatnya dari pemuasan
kebutuhan
• Gol.I
: barang yang langsung dikonsumsi
• Gol.II
: barang yang diperlukan untuk
membuat barang konsumsi
• Gol.III : alat produksi yang diperlukan untuk
membuat gol II
Untuk kepentingan inipula dibedakan antara :
• a. pertanggungan tehnis : bagian mana dari
hasil yang diperoleh itu dibuat oleh beberapa
factor produksi
• b. pertanggungan ekonomis : bagian mana
dari nilai yang dihasilkan harus
dipertanggungjawabkan atas berbagai factor
produksi
D. Hukum Gossen I :
(Herman Heinrich Gossen)
• “Bilamana pemenuhan kebutuhan
berlangsung terus maka intensitas kebutuhan
berkurang bahkan akhirnya tercapai
kepuasan/kejenuhan (the law of diminishing
marginal utility)
3 fase perkembangan pengertian
guna batas :
• 1. guna batas suatu benda A hanya ditentukan
oleh kebutuhan dan persediaan benda A saja
• 2. guna batas suatu benda A juga ditentukan
oleh persediaan benda lain.
• Bilamana guna batas benda A menurun sewaktu
persediaan benda B bertambah maka benda
tersebut dinamakan benda substitusi.
• Bilamana guna batas benda B meningkat sewaktu
persediaan benda C bertambah maka benda B
dan C dinamakan benda komplementer
• 3. lambat laun diketahui bahwa guna batas
bukanlah sesuatu yang dapat diukur seperti
halnya rasa gembira, sedih dsb, sehingga
memunculkan kurve-kurve indifferent
(membandingkan guna suatu benda dengan
benda lain)
E. Hukum Gossen II
• “Manusia berusaha memuaskan
kebutuhannya yang beraneka ragam hingga
mencapai tingkat intensitas yang sama
(harmonis)”.
• Hukum Gossen II oleh Karl Menger digunakan
untuk menyelidiki bagaimana orang membagi
penghasilannya guna memenuhi
kebutuhannya yang bermacam-macam.
• Kebutuhan yang didahulukan biasanya seperti
makanan, pakaian, perumahan, pendidikan,
kesehatan, baru kebutuhan sekunder seperti :
rekreasi, hiburan dan tabungan
F. Teori Kurve Indiferensi (Vilfredo
Pareto)
• Kurve indiferensi adalah sebuah garis yang
menunjukan macam kombinasi benda yang
dinilai sama oleh seseorang. Maksudnya orang
tersebut mencapai kepuasan yang sama.
(PARETO, HICKS dan ALLEN)
Sifat daripada kurve indiferensi :
• tidak memotong satu sama lain
• slope kurve indiferensi adalah negative
(bilamana jumlah X bertambah maka Y
berkurang)
• kurve indiferensi adalah cembung dilihat dari
atas
G. Teori Bunga (Knut Wicksell)
• “bunga adalah agio tiap satuan waktu dari
nilai yang diberikan pada pemakaian yang
akan dating suatu barang”
• Mengapa barang sekarang diberi nilai tinggi ?
1. karena umumnya seseorang tidak
mempersoalkan kebtuhan kelaknya karena
tidak tahu berapa lama ia akan hidup
2. dari sudut tehnis, barang sekarang lebih baik
untuk memuaskan kebutuhan.
• Bunga chuluk/bunga alamiah adalah
keuntungan yang diharapkan atas modal yang
baru dipakai
• Bunga bank/bunga pasaran adalah bunga yang
diminta bank untuk kredit yang telah
diberikan
• Jika bunga bank < dari bunga chuluk, maka
permintaan kredit bertambah dan perluasan
kredit akan menyebabkan harga naik
H. Teori Nilai Modern (Alfred
Marshall)
• Teori nilai mengalami perkembangan dimana
orang akan mengkonsumsi barang apabila
diperoleh manfaat.
a. waktu dan ceteris paribus mengatakan
bahwa: waktu memungkinkan terjadinya
kenaikan harga, harga suatu barang tidak akan
dipengaruhi oleh harga barang lain
b.pembentukan harga atau nilai suatu barang
ditentukan oleh supply dan demand
• Marshall membedakan harga-harga atas :
a. short run prices, yaitu harga ang ditentukan
oleh demand konsumen dengan
mengumpamakan bahwa fasilitas produksi
yang ada digunakan sepenuhnya dalam jangka
pendek
b. long run prices, yaitu harga yang ditentukan
oleh biaya-biaya melalui penyesuaian besaran
industri dalam jangka panjang
• fungsi biaya :
• total cost (TC) terdiri dari fixed cost dan variable cost
• fixed cost adalah biaya tetap perusahaan untuk semua
output pada kapasitas tertentu
• variable cost (VC) adalah biaya yang jumlahnya
berubah sesuai dengan perubahan ourput
• marginal cost (MC) adalah tambahan biaya akibat
tambahan satu unit produk
• average cost adalah biaya rata-rata per unit hasil
Tokoh – Tokoh
1. Karl Menger (1840-1921)
• Karya utama karl Menger adalah Grusatze der
Volks Wirtschaftslehre (1817).
• Dalam bukunya ia mengembangkan teori
utilitas marginal.
2. Friedrich von Wieser (1851-1920)
• Ia berjasa dalam mengasimilasikan analisis
keseimbangan umum Walras dengan teori
kapital dan suku bunga Bohm-Bawerk menjadi
teori distribusi. Dan pengembangan teori
moneter yang dihubungkan langsung antara
tingkat suku bunga dengan harga-harga.
Karya utamanya adalah Lectures on Political
Economy (1901).
3. Eugen von Bohm-Bawerk
(1851-1914)
• Karyanya adalah Capital an Interest (1884)
dan Positive Theory of Capital (1889).
Kontribusi utamanya adalah dalam
pengembangan teori tentang modal (theory
of Capital) dan teori tentang tingkat suku
bunga kemudian teori-teori mereka
dikembangkan oleh tokoh lain seperti Knut
Wiksel
4. Knut Wicksell (1851-1926)
• Karya utama Knut Wicksell adalah Uber der
Ursprung und die Hauptyesetze des
Wirtschaftlichen Wertes (1884), Der
Naturliche Wert (1889) dan Theory der
Gesellschatlichen Wirtschaft (1914).
• Ia sangat berjasa dalam mengembangkan
teori utilitas Menger dengan menambahkan
formulasi biaya-biaya oportunitas
(Opportunity Cost).
5. Alfred Marshall
• Alfred Marshall mendefinisikan ekonomi
sebagai suatu kajian mengenai semua
kelakuan manusia yang berkaitan dengan cara
mereka mendapatkan dan menggunakan
barang - barang kebutuhan hidupnya.
Ada beberapa mashab yang
berkembang dalam Guna Batas, antara
lain:
1. Mashab Austria
2. Mashab Lausanne
3. Mashab Cambridge
1. Mashab Austria
• Pendukung dan pemakai konsep marginal
kebanyakan dari Mazhab Austria. Pandangan
mereka mempunyai ciri-ciri tersendiri yaitu
penerapan kalkulus dalam pengembangan
teori-teori mereka.
Teori dan Tokoh
• Kontribusi mereka antara lain
mengembangkan teori utilitas marjinal oleh
Karl Menger, menambahkan formulasi biayabiaya oportunitas oleh Friedrich Weiser,
pengembangan teori tentang modal dan
tingkat suku bunga oleh Eugen Bohm Bawerk,
• asimilasi analisis keseimbangan umum Walras
dengan teori kapital dan suku bunga menjadi
teori distribusi oleh Knut Wicksell, aplikasi
teori kepuasan marjinal untuk
mengembangkan teori baru tentang uang
yaitu bahwa kepuasan dapat diukur secara
cardinal tetapi tidak secara ordinal oleh von
Mises
2. Mashab Lausanne
1. Leon Walras
• Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir neoklasik adalah analisis yang lebih komprehensif tentang
teori keseimbangan umum oleh Leon Walras. Walras
dapat dianggap sebagai pendiri aliran Laussane.
2. Vilfredo Pareto
• Sewaktu Walras meninggal, posisinya digantikan oleh
Vilfredo Pareto. Pareto ini terkenal dengan teori Pareto
efisien. Pemikiran Walras sebenarnya tidak begitu
dikenal sampai akhir hayatnya, berkat jasa Alfred
Marshall pemikiran Walras bisa diakui.
• Leon Walras mampu memberikan kisi yang
lebih jelas tentang interdependensi bagianbagian ekonomi ini dengan gamblang dengan
model keseimbangan umumnya.
• Ia menguraikan bahwa perubahan dalam
suatu faktor atau bagian ekonomi akan
membawa perubahan pada variabel-variabel
lain dalam sistem ekonomi tersebut secara
menyeluruh.
• Leon Walras kemudian mengembangkan konsep
analisis input-output atas dasar matematika yang
dikembangkan Walras.
• Vilfredo Pareto menyatakan bahwa suatu
pengalokasian sejumlah sumber disebut efisien
jika dalam suatu realokasi tidak ada seorang
individupun yang dapat memperoleh
kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan
orang lain.
3. Mashab Cambridge
• Alfred Marshall adalah tokoh di mazhab
Cambridge. Marshall berpendapat bahwa
factor-faktor subjektif pun berperan dalam
penentuan tingkat harga. Seperti selera,
pendapatan, dll.
• Bagi Marshall, Ilmu Ekonomi adalah sarana
untuk memperbaiki kesejahteraan manusia.
Ilmu ekonomi pun sebagai daya untuk
menemukan kebenaran.
• Menurut Alfred Marshall, selain oleh biaya-biaya, harga
juga dipengaruhi oleh unsur subjektif lainnya, baik dari
pihak konsumen (misalnya pendapatan) maupun dari pihak
produsen (misalnya kondisi keuangan perusahaan).
• Harga terbentuk sebagai integritas dua kekuatan di pasar
yaitu penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari
pihak konsumen.
• Jadi dalam jangka panjang perusahaan tidak memperoleh
laba ekonomi yang tinggi sebagaimana dikuatirkan para
penentang aliran klasik. Kaum neo klasik percaya bahwa
bentuk pasar persaingan sempurna merupakan bentuk
pasar yang paling efisien yang akan menguntungkan semua
pihak.
• Perusahaan memperoleh laba normal yang
besarnya laba hanya cukup untuk bertahan di
pasar. Para konsumen dapat membeli barang
dalam jumlah cukup dengan harga rendah.
• Sumber-sumber daya dimanfaatkan secara
optimum dan dialokasikan secara efisien.
A.C Pigou
• Dampak Pigou adalah suatu stimulasi
kesempatan kerja yang disebabkan oleh
meningkatnya nilai riil dari kekayaan likuid
sebagai konsekuensi dari turunnya hargaharga.
• Sewaktu nilai kekayaan riil naik maka
konsumsi akan naik yang berdampak terhadap
peningkatan pendapatan dan terbukanya
kesempatan kerja baru.
• Arthur Cecil Pigou (A.C Pigou), merupakan
murid dari Alfred Marshall (1908).
• Karya-karyanya antara lain : Principles and
Methods of Industrial Peace (1905), Wealth
and Welfare (1912), The Theory of
Unemployment (1933), dan Employment and
Equilibrium (1941)
• Pigou adalah orang pertama yang
mengemukakan konsep real balance effect
(dampak pigou/pigou’s effect).
• Pigou’s Effect adalah suatu stimulasi
kesempatan kerja yang disebabkan oleh
meningkatbya nilai riil dari kekayaan likuid
sebagai konsekuensi dan turunnya hargaharga.
• Pandangan ini merupakan salah satu dasar
mengapa kaum klasik dan no-klasik percaya
bahwa keseimbangan kesempatan kerja
penuh (full employment equilibrium) dapat
dicapai sebagai hasil penurunan dalam tingkat
upah.
thanx