XI IPS Fariz Fajar, Ahabba Roby, Hamdan – Kebijakan Politik

Download Report

Transcript XI IPS Fariz Fajar, Ahabba Roby, Hamdan – Kebijakan Politik

FARIZ FAJAR
AHHABA ROBY
HAMDAN RAMADHAN
Penyebab
- Penyerahan tanpa syarat by.Lt.Jd.H.Ter Poorten
- Panglima Angkatan perang hindia Belanda
- Pemimpin tentara Jepang Lt.Jd.Hitoshi Imamura
- Tanggal 8 Maret 1942
- Akhirnya pemerintahan Belanda di Indonesia
Dilakukan di Indramayu, dengan kesepakatan Perundingan
Linggarjati
3 pemerintahan Militer
Pendudukan
 AD : Tentara ke -25 : Sumatra, Pusat bukit tinggi
 AD : Tentara ke-26 : Jawa – Madura, Jakarta
 AL : Armada Selatan 2 : Sulawesi, Kalimantan,
Maluku. Makasssar .
BADAN YANG DIBENTUK
 Penduduk Militer Jawa = Sifatnya :
Sementara
 Osamu Seirei
: UUD Panglima
Tentara ke -16
•Yang berisi : pokok dari
peraturan ketatanegaraan
Pertemuan yang diadakan
 Petinggi Militer Jepang mengadakan
sebuah pertemuan dengan Cuo sangi in
(Dewan Pemerintah Daerah)
 Tujuan : membentuk suasana kerja sama
yang baik. Yang dipimpin oleh Gubernur
Jawa Barat yaitu Kolonel Matsui.
 Pada tanggal 19 April 1942
 1. R.A.A Wiranata Kusuma (Bandung)
 2. R.Adipati Aria Hilman Banten (Serang)
 3. R.A.A Surjadjajanegara (Bogor)
 4. Pangeran Aryo Suryadi (Cirebon)
 5. R.A.A. Sudjiman (Banyumas)
Kebijakan – kebijakan dari hasil
pertemuan
 Kota Batavia diubah menjadi dengan nama JAKARTA
 H.Dahlan Abd diangkat sebagai kepala pemerintah daerah
di kota Praja
 Mas Sutandoko diangkat sebagai kepala polisi
Isi UUNo.4
 1. Hanya bendera Jepang yang boleh dikibarkan pada hari




– hari besar
2. Hanya Lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo) yang boleh
di dengarkan
3. Menggunakan waktu jam Jepang
4. Menggunakan kalender Jepang (Sumera).
5. Diwajibkannya untuk merayakan hari raya lahirnya kaisar
Hirohito
Gerakan 3A
 Awal pembentukan pada akhir bulan Maret 1942
 Tujuan : kerjasama dengan kaum nasionalis untuk saling
menguntungkan dengan pihak Jepang
 Singkatan 3A : Nippon cahaya asia, Nippon pelindung asia , Nippon
pemimpin asia
 Dipimpin oleh Mr.Samsudin
 Keruntuhan : pada bulan Desember 1942 dibentuknya organisasi baru
karena gerkan 3A tidak melakukan tugasnya dengan baik . Organisasi
baru yang dibentuk dipimpin oleh
Ir.Soekarno,M.Hatta,K.H.Dewantara, dan Mas Mansur
PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
 Dibentuk pada bulan Desember 1942 dipimpin oleh
Ir.Soekarno diumumkan ke publik pada tanggal 1
Maret 1943
 Tujuan : membangun dan menghidupkan segala
sesuatu yang dirobohkan oleh imprealisme Belanda
namun menurut Jepang untuk membantu usaha
perang
Peraturan Dasar PUTERA
 1. Pengaruh rakyat untuk kuat rasa tanggung jawab
 2. mempertahankan asia raya
 3. memperkuat persaudaraan Indo – Jepang
 4. mengadakan pelajaran bahasa Jepang
 5. tugas dibidang sosial Ekonomi
4 Serangkai
 Ir.Soekarno
 M.Hatta
 K.H.Dewantara
 Mas Mansur
 Mereka adalah pemimpin dari organisasi POETERA
yang dianggap sebagai tokoh pergerakan nasional
Jawa Hokokai
(Himpunan Kebaktian Jawa)
 Pembentukan pada tahun 1944 oleh panglima tentara ke – 16 yaitu
Jenderal Kumakici Harada.
 Alasan pembentukan:
 Karena Setelah mendengar pendapat dari 4 serangkai
 Semakin hebatnya perang asia timur maka perlu dipersatukan
segala kekuatan rakyat
 Dasar pengorbanan yaitu hoko seishin(semangat kebaktian).
 Melaksanakan dengan bukti
 Mengorbankan diri
 Rasa persaudaraan
Kegiatan Dalam Peraturan Dasar
Jawa Hokokai
 1. Melaksanakn segala sesuatu dengan ikhlas dan nyata untuk
menyumbangkan tenaganya kepada pemerintah jepang
 2. Memimpin Rakyat untuk semangat persaudaraan
 3. memperkokoh pembelaan tanah air
 ORGANISASI – ORGANISASI YANG BERGABUNG HANYA
BERDASARKAN PROFESI
 Kyoiku Hokokai ( Kebaktian para Pendidik )
 Izi Hokokai ( Kebaktian para Dokter)
 Keimin Bunka Shidoshi ( Pusat Kebuadayaan)
 Boei Engokai( Para tata usaha pembantu prajurit PETA dan
HEIHO)
Kerja sama Kaum Nasionalisme Islam
 Jepang mengizinkan membangun organisasi islam yaitu Majelis
Islam A’la Indonesia (MIAI) didirikan di Surabaya tahun 1937
oleh K.H. Mas Mansur dkk.
 Pada awal pendudukan Jepang yang di pimpin oleh Kolonel
Horie yang meminta agar tidak melakukkan kegiatan yang
bersifat politik.
 Dibubarkan oleh Jepang pada bulan Oktober 1943 diganti
dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia ( MASYUMI ) yang
disahkan oleh Gunseikan (petinggi perang) pada tanggal 22
November 1943 yang dipimpin oleh K.h. Hasyim Asy’ari.
 Karena Jepang mempraktikan hal-hal yang diluar dan
bertentangan dengan prinsip – prinsip islam yang menyebabkan
pemberontakan dan menarik diri dari Jepang .
1. BPAR (BARISAN PEMUDA ASIA
RAYA)
2. SEINENDAN DAN KEIBODAN
3. HEIHO DAN PETA
1. ROMUSHA
PENGARAHAN PEMUDA
 BPAR (BARISAN PEMUDA ASIA RAYA)
• Dibentuk dan diresmikan pada tanggal 11 Juni 1942, yang
dipimpin oleh Dr. Slamet Sudibyo dan wakilnya S.A.
Saleh.
• Kegiatan BPAR adalah pelatihan kemiliteran yang
bersifat khusus (san a seinan kunrensho) dan yang
bersifat umum adalah BPAR. Dan kegiatan besar
kepanduan yang diadakan di Jakarta yaitu
Perkino(Perkemahan Kepanduan Indonesia)
SEINENDAN DAN KEIBODAN
 Didirikan pada tanggal 29 April 1943 tepat di hari ulang
tahun kaisar Jepang.
 Seinendan dan Keibodan adalah organisasi kepemudaan
semi-militer yang memiliki tujuan :
a. mendidik dan melatih para pemuda untuk menjaga
dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan
sendiri, namun memilki maksud lain yaitu untuk menjadi
tenaga cadangan yang banyak untuk kemenangan perang
Jepang.
b. pada bulan Oktober dibentuknya Josyi
Seinendan(seinendan putri) dan Fujinkai (penghimpun
wanita) yang dibentuk Agustus 1943 untuk latihan militer.
HEIHO DAN PETA
 Heiho adalah para pembantu prajurit jepang Heiho
yang diajarkan latihan militer dan bertugas sebagai
pemegang senjata anti-pesawat terbang,tank,artileri
medan, dan pengemudi.
 Pembentukan PETA berawal dari keluarnya perintah dari
panglima Letnal Jenderal Kumakici Harada ke Tokobetsu
Han.
 Dipilihlah Gatot Mangkupraja yang diperintah Jepang
unutk meminta permohonan ke Gunseikan pada tanggal 7
Desember 1943 agar dianggap rakyat Indonesia yang
meminta sendiri menjadi tentara Jepang.
 Berbeda dengan Heiho, PETA memiliki tingkat pangkat.
 Penyebab runtuhnya PETA adalah dalam
perkembangannya tentara PETA terjadi kekecewaan yang
menyebabkan tejadinya pemberontakan seperti
pemberontakan PETA di Blitar pada tanggal 14 Februari
1945, yang dipimpin oleh Soepriyadi namun dapat
ditumpaskan oleh Jepang.
Pengerahan Tenaga Kerja
 ROMUSHA
 Pengertian : istilah dalam bahasa Jepang yang berarti
kuli/ tenaga kerja.
 Nama barisan dari Jawa yang tidak termasuk dalam
bagian ketentaraan.
a. TUJUAN : membangun secara paksa dan kasar untuk
membuat jalan,lapangan udara,kubu-kubu, dan jalur
kereta.
b. DAMPAK : munculnya rasa takut pada rakyat untuk
meninggalkan desanya ke kota takut untuk ditarik
dan dijadikan para Romusha, berubahnya struktur
Sosial.
 Pada awal kedudukan Jepang Harta milik Belanda di sita dan Jepang
membentuk badan pengawas yaitu Saibai Kigyo Kanriko(SKK) yang bertugas
pelaksana pembelian dan penentu harga jual hasil perkebunan dan






merehabilitasi usaha yang disita.
Tanaman dan hasil perkebunan yang di ambil karet,kina, dan tebu
Menentukan mata uang yaitu GULDEN
Melikuidasi bank milik musuh yaitu de javasche bank dll. Yang diganti dengan
bank-bank milik Jepang.
Mengelompokan barang-barang usaha yang penting sebagai berikut :
a. barang lansung bagi usaha perang
b. kebutuhan hidup rakyat banyak
Dibentuknya sistem usaha untuk daerah yaitu autarki.
Hasil kesepakatan rapat dengan Jawa Hokokai dan Nogyo Kumiai dalam sidang
Cuo Sangi in :
a. memperkuat para prajurit PETA dan HEIHO
b. Menggerakkan tenaga kerja utnuk keperluan masyarakat dan perang
c. meneguhkan susunan penhidupan rakyat
d. memperbanyak hasil produksi pangan.