Haqiqatul-Ibadah

Download Report

Transcript Haqiqatul-Ibadah

ْ
‫َحقِ ْيقَةُ ال ِعبَا َد ِة‬
HAKIKAT MANUSIA
Motivasi Ibadah
• Manusia berbuat sesuatu pasti ada dorongan
(motivasi)nya, begitu pula dalam beribadah
• Sumber yang mendorong pelaksanaan
ibadah:
1. Merasakan banyaknya ni’mat Allah
2. Merasakan keagungan Allah SWT
• Makin besar dorongan itu, makin rajin
ibadahnya. Begitu pula sebaliknya
Karena Syukur
• Ketika Aisyah ra bertanya kepada
Rasulullah SAW, kenapa beliau terlalu
memayahkan diri sedang segala dosanya
yang lalu maupun yang akan datang sudah
diampuni oleh Allah? Jawab Rasul:
‫ش ُكو ًرا‬
َ ‫ون َع ْب ًدا‬
ُ ‫أَفَ ََل أَ ُك‬
Tidakkah patut baginya menjadi hamba yang
bersyukur? (HR Bukhari)
Qarun? Fir’aun?
• Qarun (28:78) tidak merasakan ni’mat Allah
yang sangat banyak itu (28:76)
• Fir’aun (79:14) merasa dirinyalah yang
paling agung
• Quraisy (39:49) sama dengan Qarun (39:40)
• Sehingga mereka semua tidak mau
beribadah kepada Allah
31 X
• Karena itu berkali-kali (31x) Allah mengingatkan
manusia dan jin akan ni’matNya di surat ArRahman: ‫ان‬
ِّ َ ‫فَبِأ‬
ِ َ‫ي آَ ََل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذب‬
• Rasulullah SAW membaca surat ar-Rahman
kemudian bersabda, “Aku mendengar jawaban jin
kepada Tuhannya lebih baik dari kalian.” Para
sahabat bertanya, “Apa itu, wahai Rasulullah?”
Setiap mendengar ‫ان‬
ِّ َ ‫ فَبِأ‬maka
ِ َ‫ي آَ ََل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذب‬
dijawab, ‫ب‬
َ ِ‫( َل ب‬tidak ada sesuatu
ُ ‫ش ْي ٍء ِمنْ نِ ْع َم ِة َربِّنا نُ َك ّذ‬
pun dari ni’mat Tuhan kami yang kami dustakan)
Keagungan Allah
• Tentang keagungan Allah dapat kita lihat
dari berbagai ciptaanNya yang luar biasa
• Penciptaan langit dan bumi yang sampai
sekarang belum dapat dipecahkan
rahasianya (41:9-12, 79:27-33)
• 67:3-5 pandanglah langit, lalu pandanglah
langit apakah ada cacatnya?
• Kita adalah makhluk Allah yang kecil
dibanding alam semesta
Apa Tidak Ada Hajat?
• Ketika ada seorang sahabat shalat tanpa
wirid dan doa terus pergi, Rasul SAW
ِ ‫ك حاجةً إِ ََل‬
ِ‫( أَما ب‬apakah engkau
bersabda, ‫اهلل؟‬
َ
َ َ
َ
tidak mempunyai hajat kepada Allah?)
• Di sini Rasul mengingatkan pentingnya doa,
dan doa adalah otaknya ibadah (‫)م ُّخ الْعِبَ َاد ِة‬
ُ
• Seorang berdoa dengan khusyu’ karena tahu
bahwa Allah adalah Pemberi ni’mat dan
Pencipta alam ini
Hakikat Ibadah
• Apa hakikat ibadah itu?
1. Puncak penghinaan diri (‫) َغايَةُ التَّ َذلُّ ِل‬
di hadapan
2. Puncak kecintaan (‫) َغايَةُ الْ َم َحبَّ ِة‬
ALLAH
3. Puncak ketundukan (‫ض ْوِع‬
ْ ُ‫) َغايَة‬
ُ ُ‫اْل‬
• Ketiga keadaan ini mesti ada saat kita
beribadah kepada Allah SWT, kalau tidak,
maka ibadah kita tidak sempurna (cacat)
Puncak Penghinaan Diri
(‫) َغايَةُ التَّ َذلُّ ِل‬
• Sujud adalah tanda penghinaan diri yang
paling nyata  dilarang untuk ruku’ dan
sujud kepada selain Allah
– karena manusia adalah makhluk yang mulia
(17:70)
– Batu, kuburan, pohon angker, bintang,
matahari, malaikat, dll bukan makhluk yang
mukarram
– Kepada sesama manusia pun tidak boleh
Doa Ruku’ dan Sujud
• Doa ruku’ dan sujud juga menunjukkan
bahwa kita ini sangat hina dan kecil di
hadapan Allah
• Ada yang membaca dalam sujud:
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
‫ك‬
‫ائ‬
‫ن‬
‫ف‬
‫ب‬
‫ك‬
‫ل‬
‫ائ‬
‫س‬
,
‫ك‬
‫ائ‬
‫ن‬
‫ف‬
‫ب‬
‫ك‬
ُ
‫ي‬
‫ِق‬
‫ف‬
,
‫ك‬
‫ائ‬
‫ن‬
‫ف‬
‫ب‬
‫ك‬
‫ن‬
‫ي‬
‫ك‬
‫س‬
‫م‬
ُ
َ
َ
َ
َ
َ
َ َ َ َ َ َ ُْ
َ َ َ ُ ْ ْ ,‫ك‬
َ ِ‫عُبَ ْي ُد َك بَِفنَائ‬
HambaMu yang kecil ini ada di halamanMu, yang miskin
kepadaMu ini ada di halamanMu, yang faqir (perlu)
kepadaMu ini ada di halamanMu, dan yang minta kepadaMu
kepadaMu ini ada di halamanMu
Puncak Kecintaan (‫) َغايَةُ الْ َم َحبَّ ِة‬
• 2:165 orang beriman itu sangat amat
cintanya kepada Allah
• Ibadah dengan penuh cinta akan terasa
indah dan ni’mat
• Ibadah menjadi suatu yang dirindukan,
bukan beban
‫ص ََل ِة‬
َّ ‫قُ ْم يَا بِ ََل ُل فَأ َ ِر ْحنَا بِال‬
Berdirilah wahai Bilal, hiburlah kami dengan
shalat (HR Abu Dawud)
Burung Merpati
• Seorang berada di lapangan, sementara matahari
sangat teriknya. Terlihat ia asyik sekali, tanpa
merasakan teriknya matahari. Ia berlama-lama
dengan satu burung merpati yang ada di
tangannya, dan satunya lagi terbang dan kadang
menukik menuju orang itu. Betapa gembiranya
saat melihat merpati yang terbang tinggi lalu
menukik tajam. Ia lakukan demikian di tangah
sengatan matahari karena begitu cintanya kepada
burung merpati. Begitu sepatutnya kita dalam
beribadah kepada Allah
Puncak Ketundukan (‫ض ْوِع‬
ْ ُ‫) َغايَة‬
ُ ُ‫اْل‬
• Proses menuju ketundukan (22:54)
ILMU  IMAN  TUNDUK
• Makin tinggi ilmunya, maka kuat imannya,
dan makin tunduk (bagai padi dan pisang)
– Bukan, makin tinggi ilmunya, makin
membangkang
• Tunduk kepada perintah Allah dengan
melaksanakannya, dan tunduk kepada
laranganNya dengan menjauhinya
Cinta dan Tunduk
• Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ibadah
itu cinta dan tunduk (‫ المحبة والخضوع‬:‫)العبادة‬
– Cinta tanpa tunduk: perintah tertentu dilakukan
dengan penuh cinta, giat, khusyu’, tapi TIDAK
SEMUA perintahNya dilaksanakan (ini disebut
juz’iyyah, parsial)
– Tunduk tanpa cinta: semua kewajiban
dilakukan tapi beberapa atau semuanya
dilakukan dengan terpaksa (ini sifat munafik
tulen)
Raja’ dan Khauf
• Ibadah yang dilakukan mesti disertai rasa
ُ ‫)اَ ْل َخ ْو‬
harap (‫ )اَل َّر َجا ُء‬dan cemas (‫ف‬
• Imam Nawawi: “Sebaiknya seorang dalam
masa sehat seimbang antara rasa cemas
terhadap siksa Allah dan mengharap rahmat
Allah. Tetapi pada masa sakit, hendaknya
hanya mengharap rahmat Allah,
sebagaimana tuntunan al-Qur’an dan
Hadits.”
Cara Berdoa
َّ َ‫َوا ْد ُعوهُ َخ ْوفًا َوطَ َم ًعا إِ َّن َرحْ َمة‬
‫ين‬
َ ِ‫َللاِ قَ ِريبٌ ِم َن ْال ُمحْ ِسن‬
• 7:56 khaufan = perasaan minta belas
kasihan, thama’a = raja’ (mengharap)
‫ين‬
َ ‫اِ ِع‬
ِ ‫َويَ ْد ُعونَنَا َر َغبًا َو َرهَبًا َو َكانُوا لَنَا َخ‬
• 21:90 raghaba = raja’, rahaba = khauf
‫‪3 Ikatan Tauhid‬‬
‫ٍ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫الُ َجاءُ َوال َْم َحبَّ ُة‬
‫و‬
‫ف‬
‫و‬
‫خ‬
‫ْ‬
‫ل‬
‫ا‬
‫‪:‬‬
‫د‬
‫ي‬
‫ح‬
‫َّو‬
‫الت‬
‫د‬
‫ِق‬
‫ع‬
‫ن‬
‫م‬
‫اء‬
‫ثَالَثَةُ أَ ْشيَ َ ُ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َّ‬
‫ب لُِْؤي ِة الْو ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ُّ‬
‫ِ‬
‫ي‬
‫ز‬
‫و‬
‫‪،‬‬
‫د‬
‫ي‬
‫ع‬
‫و‬
‫ن‬
‫الذ‬
‫ة‬
‫ُ‬
‫ث‬
‫ك‬
‫ن‬
‫م‬
‫ف‬
‫ادةُ‬
‫َ‬
‫ادةُ الْ َخ ْو ْ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ‬
‫‪ ،‬فَ ِزيَ َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ادةُ ال َْم َحبَّ ِة‬
‫ي‬
‫ز‬
‫و‬
‫‪،‬‬
‫د‬
‫ع‬
‫ْو‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ة‬
‫ي‬
‫ؤ‬
‫ُ‬
‫ل‬
‫ُ‬
‫ي‬
‫خ‬
‫ْ‬
‫ل‬
‫ا‬
‫اب‬
‫س‬
‫ت‬
‫ك‬
‫ا‬
‫ن‬
‫م‬
‫اء‬
‫ج‬
‫الُ‬
‫ْ‬
‫َّ‬
‫َْ َُْ َ ْ َ َ َ‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِّ‬
‫ِ‬
‫ف الَ يَ ْستَ ُِيْ ُح ِم َن‬
‫ائ‬
‫خ‬
‫ْ‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ف‬
‫‪،‬‬
‫ة‬
‫ن‬
‫ْم‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ة‬
‫ي‬
‫ؤ‬
‫ُ‬
‫ل‬
‫ُ‬
‫ك‬
‫الذ‬
‫ة‬
‫ُ‬
‫ث‬
‫ك‬
‫ن‬
‫م‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ ُ‬
‫َُْ ََ‬
‫ْ َْ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫َّ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ال‬
‫ب‬
‫ح‬
‫ْم‬
‫ل‬
‫ا‬
‫و‬
‫‪،‬‬
‫ب‬
‫ل‬
‫ط‬
‫ال‬
‫ن‬
‫م‬
‫ح‬
‫ي‬
‫ُ‬
‫ت‬
‫س‬
‫ي‬
‫ال‬
‫ي‬
‫اج‬
‫الُ‬
‫و‬
‫‪،‬‬
‫ب‬
‫ُ‬
‫ْه‬
‫ل‬
‫ا‬
‫َ‬
‫َّ‬
‫َ ُ ُّ َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ْ ُ َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ا‬
‫ف‬
‫ب‬
‫اء‬
‫و‬
‫‪،‬‬
‫ة‬
‫و‬
‫ج‬
‫لُ‬
‫ر‬
‫و‬
‫ب‬
‫ن‬
‫ح‬
‫م‬
‫ْم‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ُ‬
‫ك‬
‫ار‬
‫ن‬
‫ف‬
‫ذ‬
‫و‬
‫ن‬
‫خ‬
‫ْ‬
‫ل‬
‫ا‬
‫م‬
‫ح‬
‫ي‬
‫ُ‬
‫ت‬
‫ٌ‬
‫ْ‬
‫ُ‬
‫َ‬
‫َّ‬
‫َّ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫ْ‬
‫ُ‬
‫ٌ‬
‫َ‬
‫ُ‬
‫ْ‬
‫ْ‬
‫ْ‬
‫يَ ْس ُ‬
‫َ‬
‫َ َ ُ‬
‫نُ ْوٌر ُمنَ َّوٌر ‪َ ،‬وال َْم َحبَّةُ نُ ْوُر األَنْ َوا ِر‬
Tiga hal termasuk ikatan tauhid: khauf, raja’, dan
mahabbah. Bertambahnya cemas dari banyaknya
dosa agar dapat melihat ancaman (siksa),
bertambahnya harap dengan melakukan kebaikan
agar dapat melihat janji (pahala), dan bertambahnya
cinta dengan banyak dzikir agar dapat melihat
syukur. Orang yang cemas tidak berhenti berlari,
orang yang berharap tidak berhenti menuntut, dan
pecinta tidak berhenti mengingat kekasih. Maka
khauf adalah api yang mencerahkan, raja’ adalah
cahaya yang menerangi, dan mahabbah adalah
cahayanya cahaya (HR Al-Baihaqi)
Umar bin Khattab
• Umar bin Khattab mengeluh lalu masuklah
Nabi SAW dan bersabda, “Bagaimana
perasaanmu, wahai Umar?” Umar
menjawab, “Aku berharap dan cemas.”
Bersabda Nabi, “Tidak berkumpul harap
dan cemas, melainkan Allah akan memberi
apa yang diharap dan memberi keamanan
apa yang dicemaskan.” (HR Baihaqi)
Uqbah bin Nafi’
• Saat Uqbah bin Nafi’ mau menaklukkan
Afrika, beliau berdoa dengan penuh
pengharapan dan kekhawatiran
• Doa beliau cukup singkat: ‫َربَّنَا تَقَبَّ ْل ِمنَّا‬
• Beliau berhasil menaklukkan Afrika
‫(‪َ (E 6‬حقِ ْيقَةُ ْال ِعبَا َد ِة‬
‫بِ َك ْث َر ِة النِ َع ِِ‬
‫ْرفَةُ َللاِ‬
‫َمع ِ‬
‫اَ ْل ِعبَا َدةُ‬
‫اَل لش ُع ْو ُر‬
‫بِ َعظَ َم ِة َللاِ‬
‫َغايَةُ التَّ َذلل ِِ‬
‫اَ ْل َخ ْو ُ‬
‫ف‬
‫َغايَةُ ْال َم َحبَّ ِة‬
‫ْ‬
‫ُ‬
‫ُ‬
‫ع‬
‫و‬
‫ض‬
‫خ‬
‫ال‬
‫َغايَة‬
‫ُ‬
‫ْ‬
‫ِ‬
‫اَل َّر َجا ُء‬
‫وهللا أعلم بالصواب‬