Transcript Ion Exchange
Ion Exchange
Shinta Rosalia Dewi
RESIN PARTICLE AND BEADS
Pertukaran ion
Adsorpsi, dan pertukaran ion adalah proses sorpsi, dimana komponen tertentu dari fase cairan, yang disebut zat terlarut, ditransfer selektif ke bahan insoluble dalam suatu wadah atau dikemas dalam kolom.
Pertukaran ion melibatkan transfer massa dari larutan ke fasa padatan.
Pada adsorpsi dan pertukaran ion, ion dari fasa larutan tertransfer ke fasa padatan (sorbent) sampai sorbent menjadi jenuh atau hampir jenuh. Untuk meregenerasinya dilakukan desorb (pelepasan kembali) Pertukaran ion dipindahkan ke penukar ion (exchanger) sehingga terjadi elektronetralitas (jumlah muatan yang diserap = yang dilepaskan) ion yang dipindahkan dari larutan
Mekanisme
Resin mengandung kation B + akan dipertukarkan dengan kation A + dalam larutan. Kation A resin dan larutan.
+ dan B + akan terdifusi karena perbedaan konsentrasi antara Reaksi pertukaran ion : A B Pertukaran ion akan berlangsung sampai kesetimbangan dicapai
Aplikasi
100 tahun lalu air sadah zeolit Th 1935 diperkenalkan resin penukar ion untuk Water softening (Ca 2+ and Mg 2+ ) dan deionisasi Demineralisasi air Dealkalinasi air Penghilangan warna pada larutan gula Recovery uranium dari larutan
Aplikasi : Water softening
Water softening dengan pertukaran ion melibatkan penukar kation, di mana reaksi berikut terjadi untuk menggantikan ion kalsium dengan ion natrium.
Aplikasi : Demineralisasi
Pada langkah pertama, resin penukar kation (H + ) untuk ion kation seperti K + , Ca 2+ , Na + . Pada langkah kedua, resin penukar anion (OH ) seperti ion Cl , PO yang masuk ke air 4 2 . Ion ion hidrogen dan hidroksil bergabung membentuk air.
Komponen penukar ion
Fasa padat bermuatan atau matriks .
Fasa cair yang mengandung molekul yang berbeda muatan dari matriks Larutan (eluan) dengan muatan berbeda untuk mencegah interaksi antara fasa cair dan padat.
Penukar ion
Penukar ion diseimbangkan oleh counterion Counterion inilah yang akan dipertukarkan dengan ion lain dari larutan .
Resin
Resin Polimer organik atau anorganik yang digunakan sebagai penukar kation atau anion dari fasa larutan.
Resin penukar ion umumnya berbentuk butiran gel yang terdiri dari (1) jaringan polimer, (2) gugus fungsional ionik melekat jaringan, (3) counterions, dan (4) pelarut. Struktur umum Polymer backbone tidak terlibat dalam ikatan Gugus fungsional / sisi aktif membentuk kompleks anion atau kation
Resin
Penukar kation (asam kuat) dan penukar anion (basa kuat) disintesis dari kopolimerisasi stirena dan, divinilbenzena (DVB) Penukar kation (asam lemah) kadang disintesis dari kopolimerisasi asam akrilat dan asam metakrilat.
Selectivity of Ion Exchange Resins
In Order of Decreasing Preference
Strong acid cation Strong base anion
Barium Iodide Lead Calcium Nickel Cadmium Copper Zinc Magnesium Potassium Ammonia Sodium Hydrogen Nitrate Bisulfite Chloride Cyanide Bicarbonate Hydroxide Fluoride Sulfate
Resin organik
Gugus fungsional
Benzena
Disulfonasi Diklorinasi sebagai penukar kation sebagai penukar anion SO 3 H
Cation exchange
CH 2 N(CH 3 ) 3 Cl
Anion exchange
Resin anorganik
Silikat (SiO 4 ) Aluminosilikat zeolite, montmorillonites Penukar kation Zirconium, Tin- phosphate OH OPO(OH) 2 OH Zr O Zr O Zr O OPO(OH) 2 Zr OPO(OH) 2 OPO(OH) 2 OPO(OH) 2 OPO(OH) 2
Resin
Faktor penting dalam pemilihan resin penukar ion : 1. Kapasitas penukar 2. Selektivitas 3. Ukuran partikel dan distribusi ukuran (flow throughput considerations).
4. Stabilitas kimia dan fisika 5. Regenerasi
Resin
Sifat Kapasitas Jumlah ion yang dapat dipertukarkan per unit material Kapasitas penukar kation (Proton exchange capacity, PEC) Selektivitas Penukar kation atau anion Kation adalah ion positif Anion adalah ion negatif Selektif terhadap beberapa gugus fungsi Distirbusi ion logam bervariasi
Contoh
Sebuah resin pertukaran ion terbuat dari 88% berat stirena dan 12% berat divinilbenzena yang dimodifikasi dengan sulfonasi sebagai resin penukar kation. Perkirakan maksimum kapasitas pertukaran ion dalam resin!
Jawab : Dianggap berat resin 100 g sebelum sulfonasi Stirena
M
104,14 Divinilbenzena 130,18
g
88 12 100
mol
0,845 0,092 0,937
Jawab
Sulfonasi pada setiap cincin benzena 0,937 mol H 2 SO 4 (M=81,07 g/mol)), sehingga terjadi penambahan berat (0,937mol)(81,07g/mol) = 76 g Total berat resin setelah sulfonasi = 100 + 76 = 176 g Kapasitas maksimum penukar ion : 0,937 (176 /1000) 5,3mol / kg resin
Latihan 1
Perkirakan kapasitas maksimum 200 g penukar ion yang dibuat dari kopolimerisasi 75% berat DVB dan 15% stirena dan dimodifikasi dengan sulfonasi (M H 2 SO 4 = 81,07 g/mol) !
Latihan 2
Perkirakan kapasitas maksimum 100 g penukar ion yang dibuat dari kopolimerisasi 80% berat DVB dan 20% stirena dan dimodifikasi dengan klorinasi!
Kesetimbangan
Untuk pertukaran ion, kita menerapkan hukum aksi massa untuk memperoleh kesetimbangan Pada saat kesetimbangan di mana K : koefisien selektivitas molar; c : konsentrasi molar liquid; q : konsentrasi molar penukar ion
Kesetimbangan (con’t)
Jika muatan counterion = muatan ion yang akan dipertukarkan maka : K tidak tergantung pada C/Q (total konsentrasi ekuivalen) Di mana x dan y adalah fraksi mol liquid dan penukar ion; z = valensi counterion I
Kesetimbangan (con’t)
Apabila muatan counterion ≠ muatan ion yang dipertukarkan, maka : K dipengaruhi oleh rasio C/Q dan rasio muatan n C : total konsentrasi ekuivalen (eq/L) larutan; Q : total konsentrasi ekuivalen (eq/L) penukar ion
Contoh
Sebuah resin Amberlite IR-120 dengan kapasitas pertukaran ion maksimum 4,90 meq/g resin kering, digunakan untuk menghilangkan ion tembaga dari aliran limbah yang mengandung 0,00975M CuS0 4 (19,5 meq Cu 2+ / L larutan). Diameter pertikel resin berkisar antara 0,2 sampai lebih dari 1,2 mm. Reaksi kesetimbangan pertukaran ion reaksi dari divalen-monovalen : miliekuivalen kation di larutan dan dalam resin tetap konstan. Dan diketahui bahwa data kesetimbangan untuk ion tembaga dengan 19,5 meq/liter larutan :
Contoh
Hitunglah koefisien selektivitas molar, K, di setiap nilai c untuk Cu 2+
Jawab
x Cu 2 0,0040 Q 4,9 c Cu 2 19,5 y Cu 2 q Cu 2 4,9
c, meq/L larutan
0,022 0,786 4,49 10,3
q, meq/g resin
0,66 3,26 4,55 4,65
xCu 2+
0,00113 0,0403 0,230 0,528
yCu 2+
0,287 1,417 1,978 2,022
KCu 2+ ,H +
0,635 0,543 1,877 0,615
Latihan 3
Sebuah resin penukar kation dengan kapasitas pertukaran ion maksimum 5,90 meq/g resin kering, digunakan untuk menghilangkan ion tembaga dari aliran limbah yang mengandung 0,00975M CuS0 4 (19,5 meq Cu 2+ / L larutan). Diameter pertikel resin berkisar antara 0,2 sampai lebih dari 1,2 mm. Reaksi kesetimbangan pertukaran ion:
Cu
2
MgR
2 miliekuivalen kation di larutan dan dalam resin tetap konstan. Dan diketahui bahwa data kesetimbangan untuk ion tembaga dengan 19,5 meq/liter larutan : Hitunglah koefisien selektivitas molar, K, di setiap nilai c untuk Cu 2+