HECRAS-Presentation

Download Report

Transcript HECRAS-Presentation

TUGAS AKHIR
PERENCANAAN NORMALISASI KALI DELUWANG BAGIAN
HILIR KABUPATEN SITUBONDO
OLEH :
DEXY WAHYUDI 3106 100 609
Dosen Pembimbing:
Ir. Sofyan Rasyid MT
21
Latar Belakang
Alasan yang mendasari dinormalisasinya Kali Deluwang
bagian hilir adalah :
 Debit dari sungai-sungai melimpah pada musim hujan dan
hampir kering pada musim kemarau.
 Dengan adanya debit yang berasal dari Kali deluwang dan Kali
Bales menuju Kali Juma’in maka Kota Besuki tergenang.
 Debit dialihkan semua ke Kali Deluwang bagian hilir.
 Kapasitas sungai bagian hilir tidak mampu menampung debit.
 Desa Ketah yang terkena dampak banjir.
 Perlu adanya normalisasi.
2
Peta Lokasi
LOKASI STUDI
2
Perumusan Masalah
Beberapa permasalah yang perlu di perhatikan dalam
Perencanaan Normalisasi Kali Deluwang bagian hilir:
a.
Berapa debit banjir rencana Kali Deuwang bagian hilir?
b. Berapa kemampuan Kali Deuwang bagian hilir dalam
mengalirkan debit banjir existing?
a. Bagaimana bentuk normalisasi sungai untuk dapat
mengalirkan debit banjir rencana Kali Deuwang bagian
hilir?
4
Maksud danTujuan
Maksud dan Tujuan dari perencanaan ini adalah:

Mendapatkan debit banjir Kali Deuwang bagian hilir.


Menganalisa kemampuan Kali Deuwang bagian hilir dalam
mengalirkan debit banjir existing.
Merencanakan bentuk normalisasi sungai untuk dapat
mengalirkan debit banjir rencana Kali Deuwang bagian hilir.
9
Batasan Masalah
Dalam Perencanaan Normalisasi pada Tugas Akhir ini
tidak dianalisa dan direncanakan:
 Wilayah studi adalah dari dam Dawuhan sampai muara.
 Analisa Hidrolika menggunakan aliran Unsteady.
 Tidak menghitung analisa Back Water.
 Tidak menghitung biaya atau ekonomi.
 Tidak menghitung analisa dampak lingkungan.
 Tidak menganalisa kestabilan tanggul.
96
Tinjauan Pustaka
1.Data-DatayangdiperlukandalamperencanaannormalisasididapatdariBalaiBesarSampeanBaru(Kab.Bondowoso)
 Data Topografi
 Data Curah Hujan
 Data cross section dan long section
9
CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM TAHUNAN
Curah Hujan (mm)
No. Tahun
STA.
STA. STA. STA.
STA.
Dawuhan
Nangger
Tunjang
Blimbing
Baderan
1 31-Dec-96
82
191
110
117
115
2 03-Jan-97
98
156
124
40
0
3 15-Feb-98
40
0
58
90
6
4 07-Feb-99
99
120
160
22
93
5 27-Nov-00
185
5
67
94
64
6 19-Feb-01
86
12
17
93
47
7 05-Feb-02
142
75
0
138
243
8 15-Feb-03
112
21
30
107
99
9 05-Feb-04
130
0
0
0
243
10 31-Dec-05
48
0
0
114
12
11 22-Jan-06
92
50
31
160
225
98
METODOLOGI
Mulai
Pengumpulan data :
1. Peta Topografi
2. Data hidrologi
3. Data potongan memanjang dan melintang
sungai
Analisa hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana
Analisahidrolika
Analisa profil muka air eksisting sungai dengan Hec-Ras
Desain penampang sungai dengan Hec-Ras
Tidak
Elev air < Elev
tanggul
Ya
Tinjauan Penggerusan
Penentuan sisi atas dan bawah
perkuatan penampang
Selesai
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Hidrologi
 Metode Gumbel untuk R25 didapat R = 178.039 mm
 Metode Pearson Type III R 2 5 = 144.257 mm
2. Uji Kesesuaian Distribusi
Untuk mengetahui apakah data hujan yang tersedia betul –
betul sesuai dengan jenis sebaran teoritis yang dipilih maka
perlu dilakukan pengujian kecocokan baik pengujian
parameter dasar statistik maupun non parameter.
 Kemencengan (skewness)
 Uji Kesesuaian Chi Square
 Uji Kesesuaian Smirnov Kolmogorov
(Dengan mengacu pada hasil perhitungan sebagaimana
4
4
didapatkandapat disimpulkan bahwa distribusi Pearson
Type III mempunyai simpangan terkecil, sehingga akan
dipakai pada perhitungan selanjutnya.)
12
3. Perhitungan curah hujan effektif periode ulang
RT
Jam ke
Koeff.Pen
galiran
(mm) C
Periode Ulang: 25
R 24 maks (mm)
144.257
RT (mm)
Re=RT*C (mm)
1 0.585 0.472
84.362
39.819
2 0.152 0.472
21.928
10.350
3 0.107 0.472
15.382
7.260
4 0.085 0.472
12.245
5.780
10.341
4.881
5 0.072
0.472
4. Perhitungan Unit Hydrograf
Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu
300
Q (m3/dtk)
250
200
Q 25 tahun
150
100
Dari perhitungan debit
diperoleh grafik unit
hidrogarf, dari grafik didapat
debitmaksimum Q25th
= 2 8 5 . 6 3 1 m 3/ d t k .
50
0
0 20 40 60 80 100
T (jam)
11
12
5. Analisa Hidrolika
• Kondisi eksisting Kali Deluwang pada ruas 25
• Profil muka air eksisting pada Kali Deluwang
12
ksitngdapatdilhatpada
UntukTampilancross section e
iw
ld
e
b
ta
:
in
h
a
ELEVASI
No STA
1 32
Kondisi
Muka
Aair
Tanggul
Kiri
Tanggul
Kanan
6.31
9.61
9.61
Aman
2
31
6.23
6.61
8.41
Aman
3
30
6.08
6.55
7.21
Aman
4
29
6.02
6.6
6.82
Aman
5
28
5.98
5.06
5.02
Meluber
6 27
5.92
3.8
3.61
Meluber
7 26
5.90
3.01
2.82
Meluber
5.86
3.43
3.4
Meluber
9 24
5.76
5.83
5.61
Meluber
10 23
5.61
3.23
5.21
Meluber
11 22
5.46
6.04
4.95
Meluber
8
25
12
Lanjutan Untuk Tampilan cross section eksisting dapat
w
e
b
tp
a
ilh
d
:
n
12
21
5.28
5.56
4.59
Meluber
20
5.10
3.51
3.66
Meluber
19
5.04
5.21
4.61
Meluber
18
4.92
4.96
5.06
Aman
17
4.80
4.41
5.33
Meluber
16
4.68
3.71
3.23
Meluber
15
4.54
4.33
3.4
Meluber
14
4.40
3.07
2.41
Meluber
13
4.32
4.3
3.4
Meluber
12
4.22
3.88
2.2
Meluber
11
4.13
3.5
3.11
Meluber
10
3.90
3.01
2.5
Meluber
9
3.75
3.5
2.4
Meluber
8
3.59
3.25
26
7
3.42
2.67
2.61
Meluber
27
6
3.30
2.2
2.09
Meluber
5
3.18
1.59
1.64
Meluber
29
4
3.11
2.23
2.11
Meluber
30
31
3
3.02
3.02
3.01
Meluber
2
2.91
1.72
1.72
Meluber
1
2.90
0.91
0.8
Meluber
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
28
32
3
Meluber
• Hasil Normalisasi Kali Deluwang pada ruas 25
• Profil muka air hasil normalisasi pada Kali Deluwang
15
asilnormalisasidapat
UntukTampilancross section h
w
e
b
tp
a
ilh
d
:a
in
h
Muka Air
No
ELEVASI
Tanggul
Kiri
STA
Q
Kondisi
Tanggul
Kanan
m3/dt
1
32
6.31
9.61
9.61
281.22
Aman
2
31
6.23
6.61
8.41
281.21
Aman
3
30
6.08
6.55
7.21
281.2
Aman
4
29
6.02
6.60
6.82
281.18
Aman
5
28
5.98
6.50
6.50
281.15
Aman
6
27
5.92
6.50
6.50
281.11
Aman
7
26
5.90
6.30
6.30
281.07
Aman
8
25
5.86
6.20
6.20
281.02
Aman
9
24
5.76
6.10
6.10
280.99
Aman
10
23
5.61
6.00
6.00
280.95
Aman
11
22
5.46
6.04
6.04
280.92
Aman
Lanjutan Untuk Tampilan cross section hasil normalisasi dapat
w
e
b
tp
a
ilh
d
:
n
12
21
5.28
6.02
13
20
5.10
5.80
5.80
280.86
Aman
14
19
5.04
5.70
5.70
280.83
Aman
15
18
4.92
4.96
5.06
280.79
Aman
16
17
4.80
5.20
5.20
280.76
Aman
17
16
4.68
5.00
5.00
280.73
Aman
18
15
4.54
5.00
5.00
280.71
Aman
14
4.40
5.00
5.00
280.7
Aman
13
4.32
5.00
5.00
280.68
Aman
12
4.22
5.00
5.00
280.67
Aman
11
4.13
5.00
5.00
280.67
Aman
23
10
3.90
4.50
4.50
273.8
Aman
24
9
3.75
4.30
4.30
273.58
Aman
25
8
3.59
4.00
4.00
273.38
Aman
26
7
3.42
4.00
4.00
273.24
Aman
27
6
3.30
3.80
3.80
273.15
Aman
28
5
3.18
3.60
3.60
221.24
Aman
29
4
3.11
3.50
3.50
220.85
Aman
30
3
3.02
3.50
3.50
220.58
Aman
31
2
2.91
3.30
3.30
220.48
Aman
32
1
2.90
3.20
3.20
78.33
Aman
19
20
21
22
6.02 280.89 Aman
ANALISA SEDIMEN TRANSPORT
Analisaangkutansedimen
ContohperhitunganGerakansedimenpadaruas32
dengankedalamanair=631m:
✓
C = 07 tan = 05
▪ = 2 6 5 t / m 3 h = 631 m
q
.„ = 1 t/m3d50 = 0013 m
C ( )s tan
g
tg


g
q


hn
C ()
g

*
s
g

+

-
g

tg
= 000118
0.7(2 .65 1)
+  
d
m


+
·
0
1
.7
(2.65
1)
0.5
1 1 06.0 .3 1 1
0
f  
-
*
0
= 0068 0 Bisa
3 dikatakan
4

GERAKAN FLUVIAL
KemampuanAngkutanSedimen
Karena D50sebesar 13 mm > 1 mm makamenggunakanrumusMPMdan
dibawahinicontohperhitunganangkutansedimenpadaruas32:
✓
A ( B z h ) h (3 1 m 0. 8 6. 3 1 m) 6 . 3 1m 227 .463 m
=
+
x
x
=
+
x
A
R
2
+
x
h (1
+
2
m
=
P
P
)
s
A
2650 kg
a
=
P
m3
)
x
Qmaksimum 285 . 63 1 m 3
n
227.463 m 2
A
C
=
=


m
=
x
2g 2 9. 8
C 1 4. 1 882
=
=
1.65
g h
u


•
1.256 m / dt
I
=
1 4. 188
A
x
g D
x
50
A
x
g D
x
50
9. 8 6.3 1 0. 0015
1. 65 9.8 0. 013
x
=


D
3
2

5 0
g
x
x
x
=

3
x
••s • J adesarnya sed•men pada
2
V

0. 433 2.5 0. 1 27
= 0 . 1 27 0.0 13 m 2 9.81 m dt 2
= 0.0049 m3/dtk
0.097
x
=
f
x
=
x
0. 097
x
m3
=  
f
+
3
dt
4.235 m 0. 0015
=
qD i
1. 256 m
n
=
R
I
f
dt
=
=
+
1000 kg
1000 kg
a
0
2
) (312 6 . 3 1 (1 ( 0 . 8 )
0 . 12.50 . 1
x
2
=
227.463
=
=
( B
x
0.433
ruas32 adalahsebesar00049 m3/dtk
x
0. 0 13
KESIMPULAN
7
7
7
metode yang paling efektif digunakan dengan angka
kemencengan paling kecil adalah Pearson Type III
dengan hasil R25th = 144.257 mm. Dari perhitungan debit
Nakayasu didapat Q25th = 285.631 m3/dtk.
Pada stasion 32,31,30,29 dan 18 kapasitas penampang sungai
mampu menampung debit rencana sedangkan pada
stasion 28 sampai stasion 1 kapasitas penampang sungai
tidak mampu menampung debit rencana.
Penambahan tinggi tanggul dan pondasi penampang
sungai didesain sebesar 0.3 m.
DAFTAR PUSTAKA
Anggrahini, 2005. Hidrolika Saluran Terbuka. Surabaya : Penerbit Srikandi
Braja M. Das, 1998. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik).
Jakarta : Erlangga
Dr. Ir. Suyono Sosrodarsono, Dr. Masateru Tominaga, 1984. Perbaikan Dan
Pengaturan Sungai. Jakarta : PT Pertja
Loebis Joesron.1984. Banjir Rencana Untuk Bangunan Air, Bandung
Sholeh M. 1998. Hidrologi I. Diktat Kuliah. Surabaya : FTSP -ITS
Sofia F , 2000. Teknik Sungai, Diktat kuliah, Surabaya : FTSP-ITS
Soemarto,CD. 1999. Hidrologi Teknik. Jakarta : Penerbit Erlangga
Soewarno, 1995. Hidrologi. Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data.
Bandung : Penerbit Nova
Ven Te chow, Suyatman, VFX Kristanto, Sugiharto, EV.Nensi Rosalina, 1984.
Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta : Erlangga
TERIMA KASIH