kel.6 PENCEMARAN AKIBAT KEBAKARAN HUTAN

Download Report

Transcript kel.6 PENCEMARAN AKIBAT KEBAKARAN HUTAN

Macam-macam Jenis Hutan
Penyebab Kebakaran Hutan
Contoh Dampak Kebakaran
Hutan
Dampak Kebakaran Hutan
Zat yang Terkandung pada Asap
Kebakaran Hutan
1. Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai
timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.
2. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat
sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah
tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.
4. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar
garis khatulistiwa / ekuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan
jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus
tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai
pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan
merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.
5. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim
kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.
 Pembersihan lahan
 Kebakaran tak disengaja
 Api sebagai senjata
 Memperbaiki jalan masuk
 Kepemilikan lahan
 Alokasi pemanfaatan lahan
 Insentif ekonomi
 Praktek-praktek kehutanan yang buruk
 Perpindahan penduduk
 Kekurang cukupan pencegahan kebakaran
 Dampak terhadap sosial, budaya dan ekonomi, di antaranya berupa: hilangnya sejumlah
mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; terganggunya aktivitas sehari-hari;
peningkatan jumlah hama; terganggunya kesehatan; dan produktivitas menurun.
 Dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan, diantaranya
berupa: hilangnya
sejumlah spesies; ancaman erosi; perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan
lahan; penurunan kualitas air; terganggunya ekosistem terumbu karang; menurunnya
devisa negara; dan sedimentasi di aliran sungai.
 Dampak terhadap hubungan antar negara. Asap kebakaran tersebut tidak mengenal batas
administratif, sehingga dengan terbawa angin sebagian negara tetangga ikut menghirup asap
yang ditimbulkan dari kebakaran di Indonesia. Akibatnya hubungan antara negara menjadi
terganggu.
 Dampak terhadap perhubungan dan pariwisata. Tebalnya asap mengganggu transportasi
udara. Sering sekali terdengar sebuah pesawat tidak bisa turun di satu tempat karena
tebalnya asap yang melingkungi tempat tersebut. Hal ini, tentu akan mengganggu bisnis
pariwisata karena keengganan orang untuk berada di tempat yang dipenuhi asap.
 Partikel yang dihasilkan oleh kebakaran akan mengganggu pernafasan, dan pajanan terhadap
konsentrasi tinggi partikel dapat mengakibatkan batuk terus-menerus, berdahak, bersin dan
kesulitan bernafas. Dampak asap dari kebakaran hutan berkisar dari iritasi mata dan saluran
pernafasan sampai kepada gangguan serius, termasuk berkurangnya fungsi paru-paru,
bronchitis, bertambah buruknya asma dan kematian pradini.
senyawa hidrokarbon
CO (karbon monoksida)
CO2 (karbon dioksida)
SOx (senyawa sulphur oksida)
NO2 (nitrogen dioksida)
 Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang
banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk
dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel
kanker.
 Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk
manusia. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO
lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada
kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat
menyebabkan kematian pada orang.
 gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)
 Karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu
lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan begitu
maka temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik dan otomatis
suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena CO2
akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu dan titik-titik air yang membentuk awan
yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat melepaskan panas ke luar
awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa AC dan
fentilasi udara yang cukup.
 Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx) berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil, terutama batu bara. Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan
terjadinya reaksi pembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Reaksinya adalah sebagai
berikut :
SO2 + H2O
SO3 + H2O
->
->
H2SO3
H2SO4
 Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan kemudian
jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam tidak dapat dihindari
lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan. Kerusakan hutan ini
akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur.
 NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari
100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari
kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru ( edema pulmonari
). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada
binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan
NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan
kesulitan dalam bernafas.