SBD2_materi3

Download Report

Transcript SBD2_materi3

Created by :
Nurfajria Muchlis, S.Kom
 UML merupakan metode pengembangan perangkat
lunak (atau sistem informasi) dengan grafis yang
mudah dipahami. UML memberikan model yang siap
pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk
mengembangkan dan saling tukar menukar model
dengan mudah dan dimengerti secara umum.
 Business Use-Case diagram
Diagram
yang
menggambarkan
fungsi
dari
keseluruhan organisasi yang disediakan oleh sistem.
 Use-Case diagram
- Menggambarkan hubungan use-case dengan aktor
-Merepresentasikan fungsi, kebutuhan dari perspektif
user
- Aktor adalah orang atau sistem yang menerima atau
memberikan informasi dari sistem ini.
 Class diagram
Menggambarkan interaksi antar kelas dalam sistem
tersebut.
 Behavior diagram
- State chart diagram
- Activity diagram
- Interaction diagram
 Implementation diagram
- Component diagram
- Deployment diagram
NORMALISASI
5
1. Memahami pentingnya normalisasi.
2. Memahami normalisasi bentuk pertama (1NF).
3. Memahami aturan pembuatan normalisasi
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1NF.
Memahami normalisasi bentuk kedua (2NF)
Memahami aturan normalisasi 2NF
Memahami normalisasi bentuk ketiga (3NF)
Memahami normalisasi Boyce-Codd Normal
Form (BCNF)
Memahami normalisasi bentuk keempat (4NF)
memahami normalisasi bentuk kelima (5NF)
6
Definisi
Merupakan
teknik
analisis
data
yang
mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara
mengelompokkan sehingga terbentuk entitas nonredundant, stabil dan f leksibel
Tujuan dari normalisasi
untuk menghasilkan tabel-tabel yang mempunyai
struktur yang baik yaitu tidak ada kerangkapan data
sehingga mempermudah pemodifikasian data.
Kerangkapan data dapat mengakibatkan
 Kejanggalan pada penyisipan
 Kejanggalan pada penghapusan
 Kejanggalan pada peng-update-an
7
 Karena adanya struktur database yang kurang bagus
 Data yang sama tersimpan di beberapa tempat (file atau




record)
Ketidakmampuan untuk menghasilkan informasi
tertentu
Terjadi kehilangan informasi
Terjadi adanya redundansi (pengulangan) atau
duplikasi data sehingga memboroskan ruang
penyimpanan dan menyulitkan saat proses updating
data
Adanya NULL VALUE
8
Syarat :
 Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai
ganda.
 Telah ditentukannya primary key untuk tabel
atau relasi.
 Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
 Tiap atribut yang dapat memiliki banyak nilai
sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi
yang terpisah.
Syarat :
 Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal ke satu.
 Atribut bukan kunci (non-key attribute) haruslah
memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya
pada primary key.
Syarat :
 Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal kedua.
 Atribut bukan kunci (non-key attribute) tidak
boleh memiliki ketergantungan fungsional
terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh
atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya
memiliki ketergantungan fungsional terhadap
primary key di relasi itu saja.
Proses Normalisasi
 Data dianalisis berdasarkan primary key dan
ketergantungan fungsional
 Melibatkan beberapa persyaratan yang
diujikan ke tabel-tabel sehingga database
dapat dinormalisasi ke beberapa tingkat
 Apabila tabel yang diuji belum memenuhi
persyaratan yang ada, maka tabel tersebut
perlu di pecah menjadi beberapa tabel yang
lebih sederhana sampai memenuhi bentuk
yang ditentukan
12
Bentuk Tidak Nor mal
Menghilangkan per ulangan g roup
Bentuk Nor mal Per tama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan seba gian
Bentuk Nor mal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Nor mal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari
Ketergantungan fungsional
Bentuk Nor mal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Nor mal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Nor mal Kelima (5NF)
13
Definisi :
Atribut
Y
pada
relasi
R
dikatakan
tergantung fungsional penuh pada atribut
X pada relasi R, jika Y tidak tergantung
pada subset dari X (bila X adalah key
gabungan)
Contoh :
KIRIM-BARANG(no-pem,
bar, jumlah)
na-pem,
No-pem
Na-pem
No-bar
Jumlah
P01
Baharu
B01
1000
P01
Baharu
B02
1500
P01
Baharu
B03
2000
P02
Sinar
B03
1000
p03
harapan
B02
2000
14
no-
Ketergantungan fungsional :
no-pem --> na-pem
no-bar, no-pem --> jumlah
 Pada
tabel
KIRIM-BARANG,
Jumlah
tergantung penuh pada nomor barang
dan nomor pemasok, karena jumlah
tidak tergantung pada nomor barang
saja atau nomor pemasok saja.
pemasok
tidak
tergantung penuh pada kedua key
gabungan nomor barang dan nomor
pemasok
karena
nama
pemasok
tergantung juga pada nomor pemasok.
 Sedangkan
nama
15
CONTOH DARI ER
Kd_ds
Nm_ds
DOSEN
m
semtr
Kd_mk
n
Nm_mk
MTKULIAH
ajar
m
nilai
ambil
n
MAHASISWA
nmp
nama
jur
16
Suatu tabel dikatakan unnormalized jika :
a) Mempunyai penggandaan field yang sejenis
b) Elemen datanya memungkinkan untuk null
value (kosong)
17
 Tabel jadwal
(unnormal)
Npm
nama
jrs
Kd_mk
Nm_mk
Kd_ds
Nm_ds
nilai
111
Dea
MI
M001
MBD
B001
Andi
A
M002
ISD
B003
Dona
B
M001
MSD
B001
Andi
C
M007
IBD
B005
Lia
B
M006
MTK
B008
Anti
A
222
Ela
TI
18
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk
Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik(tidak
boleh ada attribute yang composit / multivalue)
yaitu
setiap irisan
baris dan kolom
hanya
mempunyai satu nilai data
 Tabel Nilai (1NF)
npm
nama
jrs
Kd_mk
Nm_mk
Kd_ds
Nm_ds
nilai
111
Dea
MI
M001
MBD
B001
Andi
A
111
Dea
MI
M002
ISD
B003
Dona
B
222
Ela
TI
M001
MSD
B001
Andi
C
222
Ela
TI
M006
MTK
B005
Lia
B
222
Ela
TI
M007
IBD
B008
Anti
A
19
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah
memenuhi
Bentuk
Normal
Kedua
bila
relasi
tersebut
sudah
memenuhi
bentuk
Normal kesatu, dan
attribut
yang
bukan
key
sudah
tergantung
penuh
terhadap
keynya.
20
Diagram ketergantungan Fungsional
npm
Nm_mhs
jrs
nilai
Nm_mk
Kd_mk
Kd_ds
Nm_ds
21
 Tabel MAHSISWA(2NF)
npm
nama
jrs
111
Dea
MI
222
Ela
TI
22
 Tabel kode_MK(2NF)
Kd_mk
Nm_mk
Kd_ds
Nm_ds
M001
MBS
B001
Andi
M002
ISD
B003
Dona
M006
MTK
B008
Anti
M007
IBD
B005
Lia
23
 Tabel NILAI(2NF)
npm
Kd_mk
nilai
111
M001
A
111
M002
B
222
M001
C
222
222
M006
M007
A
B
24
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah
memenuhi
Bentuk
Normal
ketiga
bila
relasi
tersebut
sudah
memenuhi
bentuk
Normal kedua dan
attribut
yang
bukan
key
tidak
tergantung transitif terhadap
keynya.
25
NPM
Kd_mk
Nilai
1111
M001
A
1111
M002
B
2222
M001
C
2222
2222
M006
M007
B
A
26
 Tabel MATAKULIAH(3NF)
Kd_mk
Nm_mk
Kd_ds
M001
MBD
B001
M002
ISD
B003
M006
MTK
B008
M007
IBD
B005
 Tabel DOSEN(3NF)
Kd_ds
Nm_ds
B001
Andi
B003
Dona
B005
Lia
B008
Anti
27
 Secara praktis, tujuan rancangan database adalah cukup
sampai pada 3NF. Akan tetapi untuk kasus-kasus tertentu
kita bisa mendapatkan rancangan yang lebih baik lagi
apabila bisa mencapai ke BCNF.
 BCNF ditemukan oleh: R.F. Boyce dan E.F. Codd
 Suatu relasi R dikatakan dalam bentuk BCNF: jika dan
hanya jika setiap Atribut Kunci (Key) pada suatu relasi
adalah Kunci Kandidat (Candidate Key).
 Kunci Kandidat (Candidate Key) adalah atribut-atribut
dari entitas yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci
(key) atribut.
 BCNF hampir sama dengan 3NF, dengan kata lain setiap
BCNF adalah 3NF.
28