Presentation

Download Report

Transcript Presentation

ANALISA PERFORMANSI PEMANAS BERTEKANAN TINGGI (HPH)
SEBAGAI PEMANAS AIR PENGISI KETEL UAP DI PLTU UNIT II KERAMASAN
SEKTOR KERAMASAN
Ismail April S. Panjaitan
NIM : 03053150096
Pada pembangkit listrik tenaga uap, Alat Penukar Kalor
seperti HPH sangat diperlukan untuk membantu
pengkonversian air ke uap yang akan dialirkan ke boiler,
dan uap yang dihasilkan oleh boiler akan memutar turbin.
Dimana, fluida yang di pergunakan adalah air yang akan
dikonversikan menjadi uap. Alat Penukar Kalor HPH yang
dipergunakan adalah tipe shell and tube. Berkurangnya
efektifitas dari APK akan mendapatkan hasil yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, APK perlu
diperhatikan.
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja/Performance
dari APK, yaitu dengan menghitung perpindahan kalor yang
terjadi pada APK tersebut dan dengan memperhatikan faktorfaktor yang mungkin dapat menyebabkan kinerja dari APK
berkurang seperti, faktor pengotoran dan lain sebagainya.
Perpindahan panas yang terjadi pada alat penukar kalor HPH adalah :

Perpindahan panas konduksi (Hantaran) yaitu perpindahan melalui
kontak langsung antara permukaan, dan

Perpindahan panas konveksi (Aliran) yaitu perpindahan panas
berdasarkan gerakan fluida
Alat Penukar Kalor




Alat Penukar Kalor adalah alat yang digunakan untuk mentransfer panas dari
fluida yang satu ke fluida yang lainnya.
Alat penukar kalor yang sering digunakan dalam pembangkitan tenaga listrik:
Condensor, alat ini digunakan untuk mendinginkan atau mengembunkan uap
atau campuran uap, sehingga berubah fase menjadi cair.
Pemanas, alat ini digunakan untuk memanaskan udara pembakaran dan
memanaskan air pengisi boiler.
Boiler, alat ini digunakan untuk mengubah air menjadi uap yang akan
digunakan sebagai fluida kerja dalam turbin.
Alat Pendingin, alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan cairan
atau gas dengan mempergunakan air sebagai media pendingin dengan bantuan
kipas.
KETERANGAN
M.S VALVE
MAIN STEAM
PIPING
UAP
AIR / KONDENSAT
AIR PENDINGIN
AIR S. KERAMASAN
PENGEMBUNAN
MINYAK PELUMAS
ISOLASI
KE UNIT II
BOILER DRUM
SH I B
DEAERATOR
AIR HEATER II
0.4 KV
STEAM
COOLER II
SEPARATOR
MAIN STEAM
12 KV
.
SH I I
DOWN
COMER
ECONOMISER
F.W.T
SH I A
TURBINE
GENERATOR
MAIN
PILOT
EXCITER
EXCITER
630 KVA
KE UNIT II
1 MVA
630 KVA
630 KVA
T.OIL PUMP
BURNER 3/4
6.3 KV
EXT.I
KE UNIT II
EXT.II
EXT.III
BURNER 1/2
S.A. HEATER
FURNACE
AIR HEATER I
DRAINS
16 MVA
L.P.H
4 MVA
16 MVA
STEAM TRAPS
CONDENSOR
4 MVA
CHIMNEY
SYSTEM I
70 KV
.
EL.F.W.PUMP
.
SYSTEM II
T.F.W.PUMP
.
CHANEL
2
1
C.C
CONDENSATE
PUMP
F.A. FAN
ILIR 1
.
.
.
.
ILIR 2
ULU 1
ULU 2
SUNGAI KERAMASAN
1
.
H.P.H
.
F.G. FAN
OIL COOLER
2
C.W.P 3
4
DIESEL
1 2
RW
INJECTOR COOLER
F.F. PUMP
Operasi PLTU
COOLING WATER PIPING
RAW WATER PIPING
FIRE FIGHTING PIPING
CHANEL
 Perubahan Energi PLTU di Keramasan
BOILER
BD
± 450 0C
TURBIN
DEA
GENERATOR
FWT
ECO
COND.
AH
FGF
FAF
LPH
CWP
CP
HPH
INJ COOL
BFP
SUNGAI KERAMASAN
Hasil Perhitungan
Parameter
Desain
Operasi
1. Kalor yang dilepas Shell
2. Kalor yang diserap Tube
3. Koefisien perpindahan kalor
keseluruhan bersih
4. Koefisien perpindahan kalor
keseluruhan operasi
5. Faktor pengotoran
6. Efektivitas alat penukar kalor
8447998,552
7246531,07
189,1
7565942,34
6927385,56
176,9
105,86
99,69
0.041
58,52%
0,043
56,39%
•Alat penukar kalor yang digunakan pada pemanasan air
pengisi boiler drum mengalami dengan temperatur masuk
fluida dingin 122 o C dan diharapkan naik menjai 158 o C dan
temperature fluida panas 310 o C keluar 112 0 C diperoleh
efektifitas sebesar 58,52 %, sedangkan pada data operasi
dengan temperature masuk fluida dingin 102 o C dan keluar
dengan temperature 146 o C dan temperature masuk fluida
panas 220 0 C diperoleh efektifitas 56,39%. Dengan demikian
terlihat pengurangan keefektifitasan APK.
•Dikarenakan terlalu banyak endapan/kotoran pada sisi shell
side dibuktikan dengan perhitungan factor kekotoran (RD)
dilihat dari koefisien perpindahan panas keseluruhan
operasi. Performansinya juga dipengaruhi oleh factor usia
dan isolasi yang sudah mulai rusak.