Presentasi Workshop Direktorat Nilai Sejarah listyanto

Download Report

Transcript Presentasi Workshop Direktorat Nilai Sejarah listyanto

BERPIKIR SEJARAH
KEGIATAN FASILITASI WORKSHOP
KESEJARAHAN GURU SEJARAH
INDONESIA 23-25 SEPTEMBER 2013
Disajikan oleh Drs. Listiyanto, M.Si
CARA BERPIKIR SEJARAH
Cara berpikir Sejarah berbeda dengan cara berpikir di dalam ilmu
pengetahuan alam

Cara berpikir sejarah berusaha membangun suatu rekontruksi
yang cerdas dari masa lampau. Ciri ini menandai bahwa
merupakan suatu cabang pengetahuan sendiri

Cara berpikir di dalam Ilmu Pengetahuan Alam adalah mengenal
dunia di sekeliling kita mendasarkan tahapan berpikir ilmu
pengetahuan

Sebaliknya sejarah adalah mengenal waktu lampau , dengan
demikian maka tanggapan ingatan merupakan suatu bagian dan
bahan pokok yang secara mutlak harus ada

Sejarah mencatat tidak saja apa yang diperbuat dan diderita
manusia, tetapi juga mempelejari peristiwa alam jaman dahulu
misalkan : banjir, erupsi gunung berapi, gempa bumi
KEMAMPUAN BERPIKIR KRONOLOGIS
Artinya urutan waktu dari sebuah kejadian atau peristiwa
Mengurutkan seluruh kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktunya,
yakni menempatkan kejadian atau peristiwa yang terjadi terlebih dahulu
daripada terjadi kemudian Contoh peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945
lebih dahulu daripada kedatangan sekutu ke Surabaya September 1945
Sejarah tidak dapat disamakan dengan Kronik . Kronik adalah catatan
peristiwa menurut urutan peristiwa menurut urutan waktu.
Di dalam kronik hanya merupakan pencatan urutan peristiwa tanpa
mempedulikan keterkaitan antar peristiwa pertama dengan peristiwa
selanjutnya
Kronologis merupakan gambaran waktu yang bersifat linier bergerak dari
depan ke belakang ke depan atau begerak dari titik awal ke titik akhir
Gerakan waktu yang bersifat Progresif karena memandang gerakan waktu
sebagai proses perjalanan yang terus berkembang menuju kemajuan
KEMAMPUAN BERPIKIR
PERIODESASI
Periodesasi merupakan pembagian waktu menurut jamannya.
Istilah periodesasi sepadan dengan pembabakan atau penzamanan
Periodesasi berkaitan dengan dimensi waktu, oleh karena periode
menjadi sangat penting dalam belajar sejarah karena dimensi
waktu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam belajar sejarah
•Periodesasi dalam sejarah menyusun suatu sistematika dalam
penulisan sejarah
PERIODESASI BERDASARKAN CAESUUR
ATAU PEMBAGIAN WAKTU
CAESUUR DIBERIKAN OLEH PARA PUJANGGA untuk Historiografi Tradisional dan
Sejarawan untuk Historiografi Modern
Historiografi Tradisional diberikan berkaitan dengan menurut raja yang memerintah
atau Dinasti yang memerintah misalkan : Di Syailendra yang mendirikan Candi
Borobudur, Raja Hayam Wuruk yang memerintah Kerjaan Majapahit
Dalam Historiografi Modern berdasarkan pembagian kurun waktu misalkan Periodesasi
dalam Sejarah Eropa yang dibagi tiga zaman : zaman Kuno, Zaman Pertengahan dan
Zaman Modern
Pembagian ini diberikan oleh Christophorus Cellarius Sejarawan dari Jerman
Pembulatan waktu yang diberikan Celllarius untuk memudahkan dan memahami
perjalanan Sejarah Eropa
Misalkan Historiografi Eropa pada abad 16 ditandai adanya Reformasi , Abad 17
ditandai Rasionalisme , Periode Pencerahan atau Aufklarung Abad 18 dan
Romantisme dan Nasionalisme untuk Sejarah Eropa masuk pada abad ke 19
PERIODESASI SEJARAH yang diberikan Sejarawan Indonesia
Pada tahun 1957 sejarah Indonesia dibagi dalam 6 Periode
1. Jaman Pra Sejarah Indonesia
2. Jaman Kuno
3. Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia
4. Abad Kesembilan Belas
5. Jaman Kebangkitan Nasional Indonesia dan masa Akhir Hindia Belanda
6. Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia
Dalam prasejarah berlangsung sebelum abad Masehi , Jaman Kuno dimulai dari awal
Masehi hingga tahun 1500 , Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam
beralangsung tahun 1500-1800 , Abad kesembilan belas berlangsung tahun 18001900 , Jaman Kebangkitan Nasional Indonesia dan masa Akhir Hindia Belanda
berlangsung tahun 1900 – 1942 dan Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia
dari tahun 1942 hingga sekarang.
Periodesasi Sejarah Indonesia merupakan penggabungan dari pembulatan tahun,
abad serta peristiwa-peristiwa politik yang dianggap sangat penting. Seperti tahun
1942 ditandai dengan berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia dan mengawali
penjajahan Jepang di Indonesia
Dalam Sejarah Politik ada kebiasaan pembuatan
periodesasi berdasarkan pemilihan Caesuur pada
peristiwa penting antara lain , akhir perang, awal
Revolusi , awal pemerintahan . Periodesasi ini
peranan perang, diplomasi dan peristiwa penting
lain sangat menonjol
Dalam periodesasi sejarah politik yang demikian
tidak dilakukan dalam sejarah ekonomi dan sosial
, mereka melakukan berdasarkan konjungtur
atau gelombang yang memperhatikan perubahan
yang sangat lambat
KEMAMPUAN BERPIKIR SECARA KAUSALITAS
Kausalitas menyangkut sebab akibat antara dua atau lebih peristiwa.
Pengetahuan sebab akibat sangat penting dalam pembelajaran Sejarah.
Mengapa suatu peristiwa terjadi ? Tentunya akan dijawab keterkaitan
dengan peritiwa peristiwa lain atau sebelumnya yang saling berkaitan
Ada dua teori kausalitas yaitu monokausalitas dan multikausalitas
Monokausalita adaalah teori hubungan sebab akibat bersifat deteminisme
Atau ketergantungaan yakni mengembalikan kausalitas suatu peristiwa
Atau perkembangan pada satu faktor saja. Faktor ini disebut faktor
tunggal menjadi faktor kausal
Menurut teori Determinisme faktor geografi atau tempat tinggal
merupakan faktor penyebab tunggal terjadinya uatu peristiwa
misalkan bangsa Eropa bertempat tinggal diwilayah dingin pada
umumnya maju karena tantangan kondisi alam menuntut jiwanya
mampu menyesuaikan diri kondisi alam yang berat
MULTIKAUSALITAS




Menjelaskan suatu suatu peristiwa dengan memperhatikan berbagai
penyebab
Didasarkan perspektivisme yaitu pandangan terhadap permasalahan yang
mendekati dari berbagai segi atau aspek perpektif. Perspektif berkaitan
dengan sistem.
Mencari kausalitas dalam sebuah sistem yang dibutuhkan multikausalitas
tetapi bukan monokausalitas
Kausalitas muncul disebabkan ketidakmampuan monokausalitas dalam
menjelaskan suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan Contoh
menjelaskan PD I dalam teori monokausalitas Perang disebabkan sebagai
akibat dari ditembaknya putra mahkota Kerajaan Austria di Serajevo thn
1914
Multikausalitas


1.
2.
3.
Multikausalitas menjelaskan bahwa PD I disebabkan bukan hanya sebab
khusus kasus Serajevo tetapi disebabkan adanya sebab-sebab umum
perkembangan dunia internasional saat itu
Multikausalitas berguna memahami perubahan sosial :
Dinamika masyarakat menunjukkan pergerakan dari tingkat
perkembangan yang terdahulu ke perkembangan berikutnya. Unsur-unsur
mana yang berubah dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan
perubahan
Perubahan dari bentuk yang sederhana ke arah yang lebih kompleks.
Ada Teori evolusi, teori Darwin dan teori positivis
Dalam studi sejarah tentang perubahan sosial yang dikaji masalah polapola, struktur dan tedensi perubahan itu
Kemampuan Berpikir Diakronis dan Sinkronik



Berpikir diakronis adalah kemampuan memahami peristiwa
dengan penelusuran masa lalu misalkan memahami Proklamasi
17 agustus 1945 dengan menelusuri peristiwa sebelumnya,
cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses
terjadinya sebuah peristiwa
Cara berpikir Sinkronik adalah memahami peristiwa dengan
mengabaikan aspek-aspek perkembangannya. Peristiwa
Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan menguraikan aspek
Poleksosbud dan hub Internasional
Cara berpikir Sinkronik sangat mementingkan struktur
terdapat dalam suatu peristiwa
Kemampuan Berpikir Diakronis dan Sinkronik




Berpikir diakronis cara berpikir sejarah yang khas sementara
Sinkronik merupakan cara berpikir yang khas dalam ilmu-ilmu
sosial
Cara berpikir sejarah diakronik memanjang dalam waktu,
serta mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa
sedangkan cara berpikir sinkronik melebar dalam ruang, serta
mementingkan struktur dalam peristiwa
Cara berpikir Sinkronik sangat mempengaruhi kelahiran
sejarah baru yang sangat perkembangan dipengaruhi ilmuilmu sosial
Pengaruh perkembangan ilmu-ilmu sosial digolongkan ke
dalam empat macam yaitu konsep, Teori dan Permasalahan