Therapeutic Community

Download Report

Transcript Therapeutic Community

Pokok-pokok Pemahaman Narkoba
•
•
•
•
Drugs dan efeknya
Riwayat kecanduan
Karakter pecandu
Therapeutic Community
Ditinjau dari kapan seseorang memakai napza
•
•
•
•
Derelict
Kronis
Periodik
Situasional
• Sosial
= Pecandu jalanan (popu lasi 5% dari total pecandu)
= Tiada hari tanpa napza
= Pakai – Berhenti – Pakai - Berhenti
= Memakai napza saat ada situasi Darurat,
Dramatis, Traumatis
= Memakai napza untuk kegiatan sosial
Karakteristik Pecandu
• Karekteristik kognitif dan behavioral (50):
– Lack of awareness (Kesadaran yang rendah)
– Faulty Judgment (pandangan yang salah)
– Lack of insight (pemahaman yang salah)
– Poor reality testing (moral yang buruk)
• Perceptual Characteristic
– Low self esteem
– Negative identity
Karakteristik Pecandu
• Emotional Characteristic
– Intolerance at discomfort
– Varieties of guilt
• Guilt to self
• Guilt to significant others
• Guilty to society
– Hostility and Anger
– Loss of Feelings
– Poor Emotional Management
Karakteristik Pecandu
• Social Characteristic
– Tanggung Jawab, Consistency
– Trust
• Deviant Coping Strategies
– Lying and Manipulation
– Defences
•
•
•
•
Rationalization
Externalisation
Projection
Somatitation
Kepribadian mereka seakan-akan terpecah:
kepribadian lama dan kepribadian pecandu
• Berhubungan
dengan
pecandu
adalah
menghadapi dua kepribadian sekaligus yang
benar-benar terpisah satu sama lainnya.
– kepribadian lama (kepribadian mereka sebelum menjadi
pecandu) dan
– kepribadian pecandu (manipulatif)
• Perlu mengenali kepribadian mana yang sedang
dihadapi saat kapanpun berbicara dengan
mereka.
Dari Napza Ke HIV-AIDS
• The big five (the egg of addiction)
•Drugs and alcohol market
•Health (HIV-AIDS-Hep C) - sex
•Crime
•Violence
•Money
• Tidak terlalu sulit bagi pecandu yang mengidap
HIV untuk menularkan pada beberapa orang lain
yang kemudian akan menularkan kepada ribuan
orang lain lagi, demikian seterusnya
HIV - Spreading
Prinsip Konseling Addict
• Basic Counseling Skills
– Memahami addict dan addiction
• Resistan, pasif, ambivalen, curiga, menantang,
berpura-pura
– Memahami prinsip rehabilitasi
• Aspek psikologis yang mendasari
– Menguasai ketrampilan dasar konseling
• Bahasa verbal dan nonverbal serta ketrampilan
lain
• Karakter konselor
Konseling
Konseling Individual
individual
1. Tidak menyalahkan orang lain atas kecerobohan dan
kesalahannya mengkonsumsi narkoba,
2. Menumbuhkan kesadaran untuk mengambil tanggung jawab atas
perbuatannya yang destruktif yang dilakukan selama ini dengan
menerima segala akibatnya (seperti: keluar dari sekolah/kuliah,
kehilangan pekerjaan, dijauhi orang-orang yang dicintai, dsb),
3. Menerima realita hidup dengan jujur,
4. Membuat rencana-rencana hidup secara rasional dan sistematik
untuk keluar dari cengkraman setan narkoba dan menjadi manusia
yang baik, dan
5. Menumbuhkan keinginan dan kepercayaan diri untuk
melaksanakan rencana hidup tersebut (Dyere & Vriend, 1977).
Bimbingan
kelompok
Konseling individual
1. Mampu menceritakan permasalahan yang ada dalam
dirinnya
2. Berdiskusi tentang perasaan, pikirannya,
permasalahannya, kesulitanya, usaha usahannya dan
kedepannya
3. Saling memberikan masukan
4. Memikirkan solusi bersama
5. Meningkatkan kepercayaan dirinya
Konseling individual
keluarga
Konseling
1. Menyiapkan mental menghadapi keluarganya
2. Memberikan kesempatan keluarga menyampaikan
perasaannya terpendam, kritikan dan masukannya
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menyampaikan segala isi hatinya, berupa kata kata
yang jujur, kesalahan kesalahannya, dll yang berhub
dengan masa lalu
4. Evaluasi bersama.
Pendidikan
pelatihan
Konselingdan
individual
1. Menerima kenyataan hidup sec baik
2. Menerima keadaan dri apa adanya
3. Bersifat alami
4. Mandiri
5. Memiliki rasa dan kasih sayang
6. Punya rasa humor
Kunjungan
Konseling
individual
1. Lebih mempersiapkan mental
2. Belajar menerima diri dan tanggung
jawab
3. Belajar menyesuaikan dengan lingkungan
yang baru
4. Evaluasi
Partisipasi
sosial
Konseling
individual
1. Belajar menyesuaikan dengan lingkungan
yang baru.
2. Meningkatkan harga diri dan kepercayaan
diri klien
3. Evaluasi
Terapeutic Community
• Sekelompok orang yang hidup bersama dengan
satu rangkaian hukum dan aturan dan
keyakinan yang disusun dalam satu filosofi dan
semangat yang sama
• Dasar pemikiran:
–
–
–
–
–
Individu dapat berubah
Kelompok dapat mendukung perubahan
Individu mempunyai tanggung jawab
Struktur dapat membantu mengubah seseorang
Bertindak sebagai anggota keluarga (as if)
TC – 5 pilar
• Konsep: lingkungan keluarga
– Menggunakan konsep keluarga untuk proses terapi
• Peer pressure
– Kelompok – tekanan kelompok sebagai cara untuk berubah
• Sesi teraputik
– Secara terstruktur mengikuti pertemuan-pertemuan sebagai
bagian dalam proses perubahan
• Sesi spiritual
– Menumbuhkan semangat untuk hidup lebih baik
• Menggunakan model
– Tokoh dalam community sebagai model
NA: 12 Steps
1. Menumbuhkan kejujuran (Ketidak berdayaan terhadap adiksi –
ketidak jujuran)
2. Menumbuhkan harapan (Ada kekuatan lebih besar yang mampu
mengembalikan kepada kewarasan)
3. Menumbuhkan keyakinan (membuat keputusan untuk mengalihkan
niat dan kehidupan pada kasih Tuhan sebagaimana kami memahami Tuhan)
4. Menumbuhkan keberanian (Membuat inventaris moral diri secara
penuh, menyeluruh tanpa rasa gentar)
5. Menumbuhkan integritas pribadi (Mengakui kepada Tuhan,
diri sendiri dan teman sifat-sifat dan kesalahan yang dilakukan. Menghindar – integritas prib)
6. Menumbuhkan sikap ketersediaan untuk
berubah (Menjadi siap secara penuh untuk mendapatkan bantuan Tuhan
menyingkirkan segala karakter buruk – modal untuk perubahan)
NA: 12 Steps
7. Menumbuhkan kerendahan hati (dengan rendah hati meminta
kepada tuhan untuk menyingkirkan kelemahan: mengubah karakter keangkuhan)
8. Menumbuhkan sikap memaafkan (membuat daftar nama
orang-orang yang pernah disakiti dan menyiapkan diri untuk “menebus” kepada mereka –
meminta maaf)
9. Menumbuhkan tanggung jawab (menebus kesalahan pada
orang lain kecuali jika hal ini justru melukainya)
10. Menumbuhkan disiplin (secara terus menerus membuat inventaris
pribadi dan mengakui kesalahan)
11. Menumbuhkan kesabaran (melakukan pencarian melalui doa dan
meditasi untuk memperbaiki kontak sadar dengan Tuhan sebagaimana kami memahami
Tuhan)
12. Menumbuhkan rasa cinta kasih (mencoba membawa psan
kepada addict lain dan menerapkan dalam kehidupan keseharian)
Mempertahankan kebersihan dan
kewarasan
Recovery
From
Addiction is
a Journey
Not A
Destination.