Transcript Dodik Sanjaya - BP Diksus Dinas Pendidikan Prov Jateng
Pengembangan Model
Terapi Sensori Integrasi (SI)
pada Anak Berkebutuhan Khusus
Dodik Sanjaya Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Sensori Integrasi…?
• • Sensori Integrasi merupakan suatu proses neurologi dalam mengatur dan menterjemahkan input sensori, untuk dapat memberikan respon sesuai dengan input tersebut.
Konsep Sensori Integrasi merupakan karya yang dikembangkan oleh A. Jean Ayres, PhD. OTR seorang Occupational Therapist.
Disfungsi Sensori Integrasi..?
• • Dikarenakan adanya gangguan dalam fungsi otak yang menghambat kemampuan mengatur dan menterjemahkan informasi sensori motor.
Mungkin menjadi sebagai penyebab dari adanya masalah seperti kesulitan bicara, kesulitan konsentrasi, kekacauan social emosional, gangguan perilaku dan masalah masalah lain.
Dalam Terapi SI, anak akan dituntun untuk melakukan aktivitas yang menantang kemampuannya dalam memberikan respon yang sesuai terhadap input sensori yang diterimanya.
MASALAH SENSORI INTEGRASI
Gangguan
Vestibular (keseimbangan)
• Tidak bisa diam • Menolak diberikan aktivitas keseimbangan • • Melompat – lompat pada situasi yang tidak tepat Selalu bergerak • Memanjat-majat (lemari, teralis, dll) • • Berputar-putar, tidak merasa pusing • Menolak naik lift/escalator • Menolak digendong/diayun • Tidak mau bermain prosotan/ ayunan/ flying fox • Waspada saat memasuki ruangan baru • Tidak nyaman dengan lingkungan yang asing dan banyak tantangan, seperti dilantai 2
Gangguan Taktil (raba)
• Menempel-nepel orang • Tidak mau dipeluk/ digendong • Tidak mau ditinggal orang yang dikenal • Tidak mau main sesuatu yang bertekstur (lem, pasir, handpainting, adonan kue, dll) • Merobek-robek kertas • Tidak menyukai baju baru/ label baju dibelakang leher • Menjambak teman • Menabrak-nabrakkan badannya ke lingkungan • • Tidak menyukai mandi shower/ diguyur air sampai kena mata Tidak menyukai jalan tanpa alas kaki, misalnya di rumput • Stimuli diri dengan hand flapping/ main jari/ mengibas-ngibaskan rambut • Tidak menyukai makan pakai tangan • Jalan menyeret • Jalan jinjit
Gangguan Proprioseptif (sendi)
Melempar bola terlalu berlebih Lemah saat melempar bola Melempar bola cenderung diantar Tulisan dikertas terlalu menekan Melempar bola cenderung asal Tulisan dikertas tipis Terlalu evoria dengan menghentak-hentak kaki ke lantai Terlalu membutuhkan stimulasi cengkeraman, gemes, menjambak Tidak mau melompat Memegang benda mudah lepas
Gangguan Visual (penglihatan)
• Melihat dari sudut pandang mata • Belum ada kontak mata • Melihat sesuatu lama (misal kipas angin, benda berputar, dll) • Kecepatan mata bergerak kurang • Tidak ada konsentrasi • Scanning mata kurang terlatih • Cenderung maunya stimulus yang sama dalam tugas • Kurang bereaksi dalam stimuli visual • Tidak bisa bertahan lama dalam mengerjakan sesuatu tugas • Tidak mau difoto
Gangguna Auditory (pendengaran)
• Sensitifitas pendengaran kurang • Mendengar musik atau suara dengan keras • Bersuara-suara untuk membuat keributan, bergumam, berbahasa planet, dll • Cenderung cuek dengan nada suara tinggi sekalipun, nampak tidak memperhatikan instruksi • Menutup kuping saat mendengar nada, frekwensi, pich ttt yang mengganggu • Tidak menyukai suara keras • Tidak menyukai keramaian • Cemas saat berhadapan dengan orang lain yang mempunyai suara nada tinggi
Gangguan Olfaktory (penciuman)
• Makan lama, diemut • Menyukai makanan yang bertekstur (kuah, dll) • Makan dicium dulu • Makan tidak dikunyah, langsung ditelan • Tidak menyukai tekstur makanan • Cenderung tidak menyukai makanan yang berbau menyengat • Membutuhkan gigitan, menggingit pensil, menggigit orang, menggigit kuku, dll • Gigi cenderung terlalu kuat sehingga menggigit apa saja • Saat sikat gigi cenderung digigit • Tidak menyukai gigitan, gigi jarang digunakan untuk mengunyah • Gigi jelek akiat tidak digunakan untuk mengunyah • Tidak mau sikat gigi
MODEL TERAPI sensori integrasi
Model Terapi Hiperaktifitas
• • • • • • • Dilempar bola/pengalihan Sandwich (digulung) Joint compresion/penekanan sendi Ambil pegboard (besar) bolak-balik Instruksi tegas Dihempaskan ke kolam bola Merangkak diterowongan
Model Terapi Vestibular (keseimbangan)
• • • • • • • • Berayun diayunan/selimut/hammock Berjalan dipapan titian Naik turun tangga Perosotan/meluncur Melompat-lompat ditrampolin Bermain jungkat-jongkit Berayun di T-swing Duduk dibola Bobath
lanjutan…
• • • • Berguling dimatras Naik skuter, skateboard Main lompat tali di tempat yang rendah Tummy down head up
Model Terapi Tactile (raba)
1. Dorong anak untuk menggosok tekstur yang berlainan (kasar-halus) ; amplas, kain, handuk.
2. Bermain air 3. Finger painting 4. Bermain pasir 5. Berjalan pada alas bergradasi tanpa alas kaki 6. Brushing (kecuali kepala, dada, perut, leher, paha dalam, wajah, ketiak)
lanjutan…
7. Bermain dengan binatang peliharaan 8. Memakai karton sebagai pakaian 9. Tempat sembunyi-sembunyian; handuk, selimut, sprei dll 10. Menggigit tangan/manipulasi jari bandage/kasih aroma;rasa
Model Terapi Propioceptive (sendi)
• • • • • • • Membawa beban; rompi beban Mendorong dan menarik sesuatu (handuk, tembok) Berayun dengan kedua tangan Menekan persendian atau bagian tubuh/joint compression.
Gulung/sandwich Ditindih dengan matras/bola bobath Ditumpuk dengan bantal
lanjutan…
• • • • • • • • • Dihempaskan ke kolam bola Merangkak Sepeda statis Permainan kepiting (Hermit crab) – berkeliling ruangan Meremas sendi Aktifitas menuang – cangkir ke cangkir Menbuka pintu Menangkap bola besar Lompat kodok
Model Terapi Visual (penglihatan)
• • • • • • • • Gunakan lampu senter; mainan senter Membangun menara dari balok Aktifitas menggunting Bermain puzzle Pola jahit; memasukkan tali ke lubang Membuat bentuk dengan berbagai material (pasir, playdough, benang, tanah liat) Bermain pegboard Aktifitas maze atau menghubungkan titik-titik
Model Terapi Auditory (pendengaran)
• • • • • • • • Lihat mata anak ketika anda berbicara dengannya.
Bicara dengan bahasa yang simpel Bantu anak komunikasi dengan jelas Tunggu respon anak untuk menjawab/mengutarakan pikiran Gunakan reward sosial; senyuman Gunakan gesture/bahasa tubuh Menjadi pendengar aktif Radiotape, timbal, gong, marakas
Model Terapi Oromotor Sensori
• • • • • • Aplikasi meniup (lilin, kertas) Aplikasi mengunyah (sikat karet) Aplikasi menggigit Aplikasi menyedot (dengan sedotan) Ekspresi wajah Menirukan bunyi vokal (a,I,u,e,o)
Model Terapi Motor planning
1. Disdiadokinesia 2. Gerakan motor planning 3. Meloncat ritmis 4. Bermain tic tac toe 5. Aktifitas halang rintang 6. Merangkak sambil bermain 7. Masuk terowongan 8. Aktifitas jongkok berdiri
lanjutan…
• • • • Melompat dari atas meja Berjalan meniru binatang Melompat sambil bernyanyi Melepas dan memakai pakaiannya sendiri
Model Terapi Body Awardness
1. Memasuki terowongan 2. Digulung dengan karpet 3. Ditindih dengan bantal besar 4. Dikurung dalam tong 5. Dihempaskan ke kolam bola 6. Berguling 7. Aktifitas jungkir balik
Model Terapi Koordinasi Bilateral
1. Bermain bola 2. Bermain balon 3. Aktifitas tepuk tangan 4. Naik sepeda statis 5. Aktifitas lempar tangkap bola/lempar beanbag 6. Pola jahit 7. Memukul/mendribel bola 8. Rolling pin fun (menggulung adonanan donat)
lanjutan…
• • • • • Menari dengan pita Mengocok telur/adonan Aktifitas lompat tali Memasang melepas skrup Bermain drum (panci, ember, kaleng biskuit)
Gangguan Ketrampilan Menulis
1. Anak memiliki “death grip”.
2. Anak menghapus tulisan, menyebabkan kertas berlubang.
3. Anak memegang atau menekan pensil terlalu lemah sehingga tulisan tidak begitu jelas.
4. Anak tidak mampu mengkopi tulisan dari papan tulis dengan akurat.
5. Anak kesulitan untuk membentuk huruf atau bentuk geometris.
6. Tulisan anak naik turun, atau tidak beraturan.
Model Terapi Ketrampilan Menulis
1. Gunakan alat bantu, memegang dengan berbagai cara.
2. Gunakan penghapus yang lembut, koreksi posisi duduk (terlalu fleksi).
3. Gunakan pensil yang lunak/keras, meja dibuat miring, koreksi posisi duduk.
4. Minta anak mengkopi tulisan dari kertas di mejanya
lanjutan…
5. Sediakan kaca bening, anak duduk berseberangan dengan terapis, meniru tulisan dikaca.
6. Gunakan kertas bergaris yang timbul, atau dengan pengulangan hingga benar. Menebalkan tulisan, menggunakan kertas bergaris 2-3.
Problem Perilaku
Jeritan & Tempramen
• • • • • • Cari sebab (pengalaman yang ada) Toko memindahkan anak secepat mungkin Rumah diabaikan hingga berhenti Tempatkan pada ruangan yang aman Gunakan pemahaman kata-kata Berikan perhatian dan reward
Pengrusakan
• • • Berikan ruangan khusus Mengarahkan pada aktifitas konstruktif Penanaman pengertian
Tindakan Memalukan
• • • Kata “ TIDAK” Kata “JANGAN SENTUH” dll Selalu tunjukkan kesenangan dan ucapan terima kasih berjalan lancar
Tidak Suka Perubahan
• • • • • Atur jadwal Tempatkan semua pada tempatnya Berikan dengan menyenangkan Gunakan kegiatan yang rutinitas Kompromi Halus tapi tegas
Kesulitan Makan
• • • • • • Sebab Gangguan otot mengunyah Kebiasaan makan Rubah tekstur makanan Berikan makan hanya pada jam makan Berikan suplemen vitamin (bila perlu) Perkenalkan makanan baru
Ketakutan
• • • • • Cari sebab (pengalaman) Berikan hal yang disukai = ditakuti Dibujuk menghadapi ketakutan hilang Pengalihan perhatian Penanaman pemahaman
Kurang Sensitif terhadap Bahaya
• • • • • Perkenalkan dan mengajari Perlindungan fisik anak/lingkungan Taruh benda ditempat yg tidak terjangkau Kunci sumber bahaya Ajarkan disiplin dan menaati aturan