Pertemuan-4 - psikologi05

Download Report

Transcript Pertemuan-4 - psikologi05

Pertemuan-4

STRUKTUR KEPRIBADIAN

 Struktur kepribadian merupakan unsur unsur atau komponen yang membentuk diri seseorang secara psikologis. Salah satu contoh struktur kepribadian yang paling tua gagasannya adalah menurut Sigmund Frued tokoh psikoanalisa

1. STRUKTUR KEPRIBADIAN

Sigmund Freud

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu: Id, Ego dan Superego.

Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut .

Struktur Kepribadian Freud

 Id (Das Es)  aspek biologis Artinya Nafsu atau dorongan-dorongan kenikmatan yang harus dipuaskan, bersipat alamiah pada manusia.

 Ego (Das Ich)  aspek Psikologis Dianalogikan sebagai kemampuan otak atau akal yang membimbing manusia untuk mencari jalan keluar terhadap masalah melalui  penalarannya.

Super ego (Das Ueber Ich)  aspek sosial

1.

2.

3.

Dalam teori psikoanalitik, kepribadian manusia itu terdiri dari

dan superego.

struktur

id, ego Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana

sistem kerjanya kesenangan “

pleasure

dengan

principle”.

prinsip

Ego adalah

bertugas

bagian

sebagai kepribadian pelaksana, yang dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan dorongan

superego.

id agar tidak melanggar nilai-nilai

Kesimpulan

Rasa lapar adalah kerja ID, yang memutuskan untuk mencari dan mendapatkan serta melaksanakan itu adalah kerja EGO.sedangkan pertimbangan halal dan haram dalam mencari makan adalaj kerja UPER EGO.

.

2. STRUKTUR KEPRIBADIAN

John Dollard dan Neal E. Miller     Kebiasaan atau habit adalah satu-satunya elemen dalam Teori Dollard dan Miller yang memiliki sifat struktural Habit adalah ikatan atau asosiasi antara stimulus dengan respon yang relatif stabil dan bertahan lama dalam kepribadian Memusatkan bahasannya mengenai proses belajar dan pentingnya kelompok habit dalam bentuk stimulus dan respon verbal (kata-kata) Dollard dan Miller juga mempertimbangkan dorongan sekunder

(secondary drive)

seperti rasa takut sebagai bagian dari kepribadian yang relatif stabil

3. Struktur Kepribadian Dalam Perspektif Islam  Persepsi para mahasiswa dan psikolog muslim terhadap psikologi Barat, menurut Malik Badri, bisa dilihat ke dalam tiga fase.

 Fase pertama disebut infantuasi  tergila-gila dengan teori dan teknik psikologi yang begitu memikat.  Fase kedua disebut rekonsiliasi  mulai mencocokkan teori psikologi dengan Al Quran dan khazanah klasik Islam, tapi masih pada asumsi bahwa keduanya tidak bertentangan.  Fase ketiga disebut emansipasi  sudah mulai kritis terhadap teori psikologi & berusaha menggali konsep-konsep psikologi yang ada

 Secara implisit Alquran menginformasikan bahwa manusia memiliki tiga aspek pembentuk totalitas yang secara tegas dapat dibedakan, namun secara pasti tidak dapat dipisahkan.  Ketiga aspek itu adalah jismiyah (fisik, biologis), ruhaniyah (spiritual, transendental) dan nafsiyah (psikis, psikologis)

MANUSIA NAFSIYAH JASAD RUH NAFSU AKAL HATI

Nafs al Lawwâmah Nafs al Ammârah Bissu’ Nafs al Mutma’innah

Aspek Jasad

 Karakteristik:memiliki bentuk/ rupa, kuantitas, bergerak/ diam, tumbuh, berkembang, jasad yang terdiri dari berbagai organ  Material yang substansi sebenarnya mati. Kehidupannya adalah karena dimotori oleh substansi lain, yaitu nafs dan ruh. Dengan kata lain aspek jismiah ini bersifat deterministik-mekanistik.

Aspek Ruh

  Struktur ruh memberikan ciri khas dan keunikan tersendiri bagi psikologi Islam. Ruh merupakan substansi psikologis manusia yang menjadi esensi keberadaannya. Ruh membutuhkan jasad untuk aktualisasi diri. Sampai saat ini belum ada yang memahami hakikat ruh secara pasti, karena ruh merupakan sebuah misteri ilahi. Dalam Alquran dijelaskan bahwa ruh merupakan urusan dan atau hanya dipahami oleh Allah. Manusia sama sekali tidak memahaminya kecuali sedikit (QS. Al-Isra: 85).

 Jasad dan ruh merupakan dimensi yang berlawanan sifatnya. Jasad sifatnya kasar dan indrawi atau empiris serta kecenderungannya ingin mengejar kenikmatan duniawi dan material.  Ruh sifatnya halus dan gaib serta kecenderungannya mengejar kenikmatan samawi, ruhaniyah dan ukhrawiyah.  Esensi yang berlawanan ini pada prinsipnya saling membutuhkan. Jasad tanpa ruh merupakan subtansi yang

Aspek Nafs

Nafs

merupakan sinergi antara jasad dan ruh (sinergi psikofisik). Dengan nafs maka masing masing keinginan jasad dan ruh dalam diri manusia bisa terpenuhi.  Struktur nafsani ini terbagi atas tiga bagian yaitu kalbu, akal dan nafsu.  Integrasi ketiga jenis nafsani ini yang akan melahirkan perilaku,

3 Jenis Utama Nafs (tipe kepribadian) 1.

2.

3.

Nafs al Ammârah Bissu’ (Nafs yang mendorong kepada kejahatan/keburukan)  Kepribadian Amarah (didominasi nafsu) Nafs al Lawwâmah (Nafs yang tercela)  Kepribadian Lawwamah (didominasi akal) Nafs al Mutma’innah (Nafs yang membawa kedamaian)  Kepribadian Mutmainnah (didominasi kalbu)