SUICIDE BEHAVIOR

Download Report

Transcript SUICIDE BEHAVIOR

 Menurut Budi Anna Keliat, bunuh diri adalah tindakan agresif
yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan.
Keadaan ini didahului oleh respon maladaptif. Bunuh diri
merupakan keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
 Perilaku bunuh diri meliputi isyarat-isyarat, percobaan atau
ancaman verbal, yang akan menyebabkan kematian, luka atau
menyakiti diri sendiri.
Gejala – gejala bunuh diri kadangkala tampak sepele,
seperti melakukan beberapa garukan dangkal pada pergelangan
tangan atau menelan beberapa pil.
Ketika orangtua atau pengurus anak meremehkan atau
meminimalkan usaha bunuh diri yang tidak berhasil, anak bisa
melihat ini sebagai tantangan, dan resiko pada bunuh diri
berikutnya meningkat.
 Depresi
 Krisis dalam hubungan interpersonal
 Kegagalan dan devaluasi diri
 Konflik batin
 Kehilangan makna dan harapan hidup
 Hubungan yang tidak bermakna dengan orang lain
 Pelarian karena penganiayaan dan perkosaan
 Kehilangan orang yang dicinta
 Keadaan fisik
 Masalah dengan orang tua
 Masalah seksual
 Depresi
Emile Durkheim mengelompokkan bunuh diri menjadi 3 jenis:
 Altruistic suicide
 Egoistic suicide
 Anomic suicide
Menurut Sigmund Freud dalam teori Psikoanalisa, setiap
individu yang bunuh diri secara sadar atau uidak sadar didorong
oleh 3 motif, yaitu:
 Keinginan untuk membunuh
 Keinginan untuk dibunuh
 Keinginan untuk mati






Ada beberapa penyakit kejiwaan yang sering dihubungkan
dengan bunuh diri, diantaranya:
Depresi
Schizofrenia
Gangguan cemas
Gangguan panik
Penyalahgunaan obat dan alkohol
Serta gangguan kepribadian
Ada 2 penatalaksanaan agar ide bunuh diri tidak menjadi
kenyataan, yaitu secara farmakologis dan nonfarmakologis.
 Penatalaksanaan pasien depresi dengan usaha atau ide bunuh
diri, dapat dilakukan dengan pendekatan secara psikologi dan
psikososial.
 Pada penatalaksanaan nonfarmakologis, pasien depresi harus
ditanyakan secara terbuka tentang ide bunuh diri dan rencana
bunuh diri, bila ada.
 Pendekatan Psikodinamika
 Pendekatan Behavioral
 Pendekatan Kognitif
 Pendekatan Biologis
1. Kemoterapi (Chemotherapy)
Antianxiety Drugs, Anti Depressant, Antipsychotic
2. Electroconvulsive
3. Psychosurgery
Adriana Kambida Nendir (21), Gagal ujian nasional (UN) membuatnya memilih jalan pintas ke
alam baka. Tragedi itu bermula pada Selasa (17/6) pagi, ketika Adriana bersama tantenya mengambil
amplop hasil UN di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Waingapu. Dia terlihat sangat terpukul saat
membaca isi amplop yang menyatakan bahwa dia tak lulus UN.
Adriana lantas pulang lebih dahulu meninggalkan tantenya. Begitu tantenya tiba di rumah, dia
berjumpa Adriana yang bergegas pamit ke sekolah, yang tak jauh dari rumahnya. Agaknya, Adriana
hendak memastikan ketidaklulusannya itu ke sekolah. Tak lama kemudian, dia kembali ke rumah dalam
keadaan limbung. Adriana kemudian roboh di ruang tamu dengan mulut berbusa.
Melihat kondisi kekeponakannya yang sekarat, ia berteriak meminta bantuan tetangganya, dan
segera membawa Adriana ke RS Umbu Rara Meha. Sayang, di tengah perjalanan, Adriana
mengembuskan napas terakhir. Jenazahnya lalu dibawa ke rumah sakit untuk divisum, lantas dibawa
pulang ke rumah pamannya, Matius Hilungara, di Kambanjawa.
Berdasarkan visum RS Umbu Rara Meha, korban bunuh diri dengan mengonsumsi obat
antimalaria, resochin, yang dijual bebas, dengan melebihi dosis yang disarankan. Tidak ditemukan tandatanda kekerasan di tubuh korban. "Korban sengaja bunuh diri karena malu mendapati kenyataan tidak
lulus UN tahun ini," kata Kapolres.