peta pemikiran islam indo

Download Report

Transcript peta pemikiran islam indo

PETA PEMIKIRAN
ISLAM INDONESIA
Para ahli telah membagi Peta
pemikiran Islam Indonesia
menjadi tiga tipe, yakni
formalistik, substansialistik,
dan moderat (Bakhtiar Efendi).
1. Tipologi formalistik , cirinya:
 Menekankan pentingnya ideologisasi atau
politisasi yang mengarah pada simbolisme
keagamaan secara formal,
 menganggap ajaran Islam adalah ajaran
yang sempurna dan lengkap, ada sistem
ekonomi, politik, pendidikan, budaya, dan
juga sosial yang dianjurkan oleh Islam.
 mendukung pemberlakuan syariat Islam,
 Terpengaruh oleh gerakan transnasional
dari Timur-Tengah, Wahabi.
 Tokohnya: HTI, FPI, LDII, dll
 2. Tipologi substansialistik, ciri2nya:
 mengedepankan sisi substansial dari ajaran Islam,
 tidak setuju dengan pemberlakuan Syariat Islam,
cukup dengan menghidupkan nilai-nilai (value) yang
terdapat dalam ajaran Islam (persamaan, keadilan dll)
dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
 menggunakan metode yang bersandarkan pada
prinsip-prinsip ilmiah, (neo-modernisme),
 Tokohnya: Abdurrahaman Wahid, Nurcholish Madjid,
Dawam Raharjo, Johan Efendi, dll.
Tipologi formalistik mengaggap tipologi ini telah
menghancurkan doktrin-doktrin Islam yang
sebenarnya, bahkan lebih jauh mereka dianggap
antek-antek Yahudi untuk menghancurkan kelompok
Islam fundamentalis.
3. Tipologi moderat, ciri2nya:
 Menjaga kemurnian doktrin Islam,
namun tetap merespon perkembangan
sosio-kultural yang ada.
 Menjaga nilai-nilai keislaman terutama
yang prinsip seperti aqidah dan ibadah,
 dalam prinsip muamalah diberikan
keleluasaan merespon perkembangan
zaman,
 Tokohnya : Muhammadiyah (moderat
modernis) dan NU (moderat
tradisionnalis).
TOKOH-TOKOH
PEMIKIRAN ISLAM
INDONESIA
K.H. AHMAD DAHLAN
(purifikasi dan modernisasi)
PEMIKIRANNYA:
1) Menolak taqlid
2) Upacara selametan merupakan
perbuatan bid’ah dan pengkeramatan
kuburan Orang Suci dengan meminta
restu dari roh orang yang meninggal
akan membawa kemusyrikan
(penyekutuan Tuhan).
3) Mengenai tahlil dan talqin,
menurutnya, hal itu merupakan
upacara mengada-ada (bid’ah).
4) Kepercayaan pada jimat yang
sering dipercaya oleh orang-orang
Keraton maupun daerah pedesaan,
akan mengakibatkan kemusyrikan.
5) Mendirikan sekolah
dengan sistem klasikal dan
disempurnakan dengan
penambahan mata pelajaran
agama. Ia berusaha untuk
mengislamkan berbagai segi
kehidupan yang tidak Islami.
K.H. HASYIM ASYARI
PEMIKIRANNYA:
1) Membuka sistem pengajaran berjenjang
2) Tetap mempertahankan ajaran-ajaran
mazhab untuk menafsirkan al-Qur’an dan
hadis dan pentingnya praktek tarikat.
3) Tujuan utama ilmu pengetahan adalah
mengamalkan.
lanjutan
4) Belajar merupakan ibadah untuk
mencari ridha Allah, yang
mengantarkan manusia untuk
memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat.
5) Etika dalam pendidikan, dimana
guru harus membiasakan diri
menulis, mengarang dan meringkas,
yang pada masanya jarang sekali
dijumpai.
NURCHOLIS MADJID
PEMIKIRANNYA:
1. Sekularisme.
menduniawikan nilai-nilai yang
sudah semestinya bersifat duniawi
dan melepaskan umat Islam dari
kecenderungan untuk
mengukhrowikannya.
2. Teologi inklusivisme:
 paham terbuka yang mau
menerima segala yang (positif)
datang dari luar, baik dalam hal
keturunan, agama, ras, suku, dan
golongan.
3. Pluralisme:
Pengakuan terhadap adanya
keragaman budaya dan
agama dalam kehidupan
masyarakat.
ABDURRAHMAN WAHID
PEMIKIRANNYA:
1. Pribumisasi Islam,
2. Demokrasi,
3. Negara-Bangsa Pancasila,
4. Pluralisme agama,
5. Humanitarianisme universal