Disini - WordPress.com

Download Report

Transcript Disini - WordPress.com

Assalamu’alaikum Wr. Wb
PENGERTIAN : RISET AKSI



Riset aksi adalah penelitian tentang, untuk, dan oleh kelompok
sasaran bersama penelitian, dengan memanfaatkan interaksi,
partisipasi, dan kolaborasi bersama dengan kelompok sasaran.
Riset aksi adalah suatu strategi pemecahan masalah dengan
memanfaatkan tindakan nyata untuk mendeteksi dan memecahkan
masalah dalam rangka mengembangkan kemampuan kelompok
sasaran.
Dalam praktek, riset aksi menggabungkan antara tindakan
bermakna dengan prosedur penelitian, untuk memecahkan suatu
masalah serta mencari dukungan ilmiahnya. Penelitian dan
masyarakat sasaran secara sadar dan bersama-sama merumuskan
suatu tindakan atau intervensi yang cermat untuk memberbaiki
situasi yang diinginkan
Jenis Penelitian Tindakan
Partisipatory Action
Research

Biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi sosial yang menekankan pada
keterlibatan masyarakat, rasa ikut memiliki program, dan analisis problem sosial
berbasis masyarakat.

Disini suatu rekayasa untuk perubahan sosial direncanakan, kemudian dilakukan,
diamati dan dievaluasi/dilakukan refleksi setelah berjalan selama jangka waktu tertentu.
Penelitian Tindakan/Aksi
Stephen Kemmis :



Refleksi diri yang dilakukan partisipan.
Penelitian yang bersifat partisipatif dan
kolaboratif.
Metoda yang handal untuk menjembatani
teori dan praktek.
Prinsip-prinsip dalam riset aksi






Tindakan atau intervensi dan observasinya tidak boleh mengganggu kegiatan utama.
Metode dan tekniknya tidak boleh terlalu dipaksakan, baik dari segi kemampuan maupun
waktunya.
Metodologi yang digunakan harus direncanakan secara cermat, sehingga tindakan dapat
dirumuskan dalam suatu hipotesis yang dapat diuji dilapangan.
Permasalahan yang dipilih harus benar-benar nyata, menarik, mampu ditangani, berada
dalam jangkauan kewenangan penelitian dan masyarakat untuk melakukan perubahan.
Peneliti harus tetap memegang etika dan tatakrama penelitian dan rambu-rambu yang
berlaku umum.
Kegiatan riset aksi merupakan kegiatan berkelanjutan (on going), jika perlu dilakukan untuk
beberapa siklus, sampai tindakan perbaikan benar-benar dapat dilakukan.
Critical Action Research

Biasanya dilakukan oleh kelompok yang secara kolektif mengkritisi masalah
praksis, dengan penekanan pada komitmen untuk bertindak menyempurna-kan
situasi, misal hal-hal yang terkait dengan ketimpangan jender atau ras.

Kelompok peneliti masuk dan bergabung dengan kelompok sasaran, untuk
mengetahui lebih dalam berbagai hal yang menjadi fokus riset aksi, sambil
melakukan tindakan yang telah direncanakan bersama kelompok sasaran.
CLASSROOM ACTION RESEARCH


Biasanya dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah tempat ia mengajar,
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan
praksis pembelajaran.
Guru merencanakan perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para
siswa, bersama observer lainnya (jika ada) sambil melakukan observasi, dan
proses belajar berlangsung sesuai dengan jadwal belajar seperti biasanya.
SCOPE ACTION RESEARCH
SEKOLAH
• MISALNYA :
– Meningkatkan kepedulian orang tua mendorong belajar siswa.
– Mengurangi jumlah kasus “school vandalism” atau tawuran yang akhir-akhir
ini sering terjadi.
– Menghidupkan unit produksi di sekolah kejuruan, dalam rangka
meningkatkan jumlah dan mutu hasil kerja siswa.
Karakteristik riset aksi



Riset aksi itu sifatnya situasional, terkait dengan pemecahan
masalah dalam konteks tertentu, dan masalah yang
dipecahkan terkait langsung dengan kehidupan sosial kelompok
sasaran yang diteliti.
Riset aksi merupakan upaya kolaboratif anatara peneliti dengan
kelompok sosial yang menjadi objek riset, untuk secara
bersama memecahkan masalah yang ada di kelompok sasaran
tersebut.
Riset aksi bersifat self-evaluatif, kegiatan modifikasi dari
praksis secara kontinyu, dievaluasi dalam situasi yang terus
berjalan, yang akhirnya dilakukan perbaikan dalam praktek
nyata.



Riset aksi bersifat luwes dan menyesuaikan, sehingga prosedurnya cocok untuk
situasi sosial yang sedang berjalan, yang kadang memiliki masalah-masalah
yang kompleks.
Riset aksi terutama memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik,
untuk melihat ada kemajuan atau tidak, sementara prosesnya terus berjalan.
Keketatan ilmiah riset aksi memang agak longgar, sebagai antitesis dari desain
riset eksperimental yang ketat. Sifat sasarannya situasional-spesifik, untuk
memecahkan masalah spraksis. Temuan-temuannya tidak dapat digeneralisasi,
namun pengumpulan data dan cara mengolahnya secermat mungkin dengan
keteguhan ilmiah.
INSTITUTIONAL ACTON RESEARCH

Biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen atau organisasi untuk meningkatkan kinerja, proses
dan produktivitas dalam suatu lembaga. Intinya juga tindakan yang berupaya memecahkan
masalah-masalah organisasi atau manajemen melalui pertukaran pengalaman secara kritis.

Riset aksi dilakukan bersama konsultan yang memiliki keahlian di dalam melakukan tindakan
perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi atau manajemen.
SCOPE ACTION RESEARCH UNTUK GURU (LEVEL KELAS)
Misalnya :

Meningkatkan ketepatan waktu/disiplin siswa dalam pembelajaran.



Merangsang anak untuk berani bertanya dalam KBM.
Mengatasi kesulitan siswa dalam pokok bahasan yang dianggap
berat (matematika,fisika).
Menumbuhkan kebetahan dan kenyamanan siswa dalam belajar
sejarah diperpustakaan.
Kurt lewin
PLANNING
ACTING
REFLECTING
OBSERVING
DESAIN PENELITIAN TINDAKAN MODEL
KEMMIS & TAGGART
LINGKUP MASALAH
GURU,KUR,BIAYA,SARANA,
METODE,MANAJEMEN
SISWA
PBM
LULUSAN/DO
KEMAMPUAN
MASYARAKAT,ORTU,LINGKUNGAN
ALAM,DSB
CATATAN :

Perkembangan kompleksitas, ruang lingkup, dan intensitas riset aksi dapat
berkembang sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan lapangan, sehingga
siklus berulang samapi masalah yang dirumuskan benar-benar terpecahkan
dengan memuaskan. Atau bahkan menuntun peneliti ke masalah lain yang erat
kaitannya dengan masalah yang pertama dan bahkan lebih menantang.

Jangka waktu dan siklus sangat tergantung konteks dan setting permasalahan,
bisa jasi dalam bilangan hari, minggu, bulan, semester atau bahkan tahun.
Rumusan Masalah Kaji Tindak
 Rumusan masalah merupakan beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah
tindakan selesai dilakukan.
 Rumusan masalah harus dirinci sehingga tidak terlalu umum.
Misalnya :
Tidak hanya menyatakan apakah dengan metode partisipasif minat siswa ter
hadap pembelajaran menjadi tinggi?, harus dipisah-pisah, yaitu; bagai
mana proses, bagaimana situasi, dan bagaimana hasilnya?
MEMFORMULASIKAN
MASALAH

Melakukan identifikasi masalah dan memilih masalah yang memungkinkan
dilakukan riset aksi/kaji tindak.

Masalah berada didalam kelompok sasaran, dan perumusannya melibatkan
kelompok sasaran.

Masalah yang diangkat memiliki nilai kebermaknaan untuk jangka waktu yang
cukup panjang.
Aspek-aspek dalam mempormulasikan
masalah

Aspek Substansif :
Perlu dilihat bobot dan nilai kegunaan dari pemecahan masalah, kegunaan metodologik,
dan kegunaan teori pendukungnya.

Aspek Formulasi :
Sebaiknya masalah dirumuskan kedalam kalimat pertanyaan (interogatif).

Aspek Teknis :
Disesuaikan dengan kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan riset terhadap
masalah yang dipilih.
ANALISIS MASALAH
•
Konteks, situasi atau iklim dimana masalah terjadi.
•
Kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah.
•
Keterlibatan komponen, aktor dalam terjadinya masalah.
•
Kemungkinan adanya alternatif solusi yang dapat diajukan.
•
Ketepatan waktu, lama yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
MENGEMUKAKAN MASALAH
1.
Menerangkan dengan jelas apa yang
akan diterangakan/dipecahkan.
2.
Membatasi ruang lingkup pada suatu
persoalan khusus.
CONTOH RUMUSAN MASALAH





Apakah dengan metode partisipatif minat siswa kelas II terhadap
pembelajaran IPS menjadi tinggi? Dirinci menjadi :
Apakah diskusi partisipatif dapat mendorong siswa untuk belajar lebih
bersemangat?
Apakah siswa bersungguh-sungguh dalam berbicara ketika
melaporkan/mempresentasikan hasil diskusi?
Apakah siswa dapat menguasai materi dengan baik setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode diskusi partisipatif?
Bagaimana persepsi siswa terhadap metode diskusi partisipatif?
CARA PEMECAHAN MASALAH
1.
2.
Cara berpikir analitik.
Cara berpikir sintetik.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan





Penetapan masalah penelitian.
Perencanaan tindakan :
implementasi tindakan hipotesis tindakan.
analisis kelaikan hipotesis tindakan.
persiapan tindakan.
Onservasi/pelaksanaan tindakan :
pelaksanaan tindakan.
observasi dan interpretasi.
diskusi balikan
Analisis dan refleksi :
analisis data.
refleksi.
Perencanaan tindak lanjut
Monitoring dalam penelitian tindakan


Objek monitoring :
perubahan apa saja yang telah terjadi dalam proses?
perubahan apa saja yang telah terjadi dalam hasil belajar?
Teknik dan alat monitoring :
pedoman pengamatan.
tes.
catatan lapangan dan anecdotal record.
analisis dokumen.
kartu.
portofolio.
angket dan wawancara.
perekaman suara/gambar.
sosiometri.
bukti dokumen.
slide.
Informasi yang diperoleh dari monitoring merupakan umpan balik (feedback) bagi
riset aksi yang dilakukan dan sangat menentukan langkah selanjutnya, yang
kemungkinannya :




Pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana dan telah menunjukkan
terjadinya perubahan yang mengarah tercapainya tujuan (lanjutkan)
Pelaksanaan tindakan kurang sesuai dan belum menunjukkan adanya
perubahan kearah tujaun (tinjau kembali dan perbaiki)
Pelaksanaan tindakan telah sesuai, tetapi tidak menunjukkan terjadinya
perubahan kearah tujuan (rencana dan pelaksanaan perlu ditinjau kembali)
Pelaksanaan tindakan kurang sesuai tetapi menunjukkan adanya perubahan
kearah tujuan (perlu dicermati, apa yang sebenarnya terjadi)
OBSERVASI DALAM PENELITIAN TINDAKAN

OBSERVASI PEER (PENGAMATAN SEJAWAT)

SUPERVISI KLINIS

OBSERVASI TERSTRUKTUR
ANALISIS DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS





Kerangka kerja analisis (diuraikan)
Koleksi data
Validasi hipotesis
Interpretasi
Tindakan/implementasi (makna data, rencana strategis, monitoring/evaluasi)
Validasi hipotesis

Dengan menggunakan teknik yang sesuai :
Saturasi = apakah tidak ditemukan lagi data tambahan.
Triangulasi = informasi “segitiga”
CONTOH IMPLEMENTASI TINDAKAN


Jelaskan secara rinci putaran I, II, III, dan seterusnya , misalnya rincian tiap
tahap sebagai berikut :
Putaran I
Pretest tentang fotosintesis
Apersepsi tentang fotosintesis, menyatakan tentang asal makanan hewan.
Mendiskusikan bagaimana tumbuhan menyiapkan bahan-bahan makanan yang
diperlukan hewan dan manusia.
Mendiskusikan kebutuhan tumbuhan akan cahaya, air dan mineral
Mendiskusikan konsep fotosintesis
Mengajak wakil kelompok untuk mempresentasikan perolehan diskusi tentang
fotosintesis
Posttest tentang fotosintesis