Biaya Produksi

Download Report

Transcript Biaya Produksi

METODE HARGA POKOK PROSES
PROCESS COSTING
Tujuan pembelajaran
• Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan metode harga pokok proses
Metode Harga pokok Proses
Metode harga pokok proses proses adalah :
cara penentuan harga yang membebankan biayabiaya produksi selama periode tertentu kepada
proses atau kegiatan produksi dan membagikannya
secara merata kepada produk yang dihasilkan dalam
periode yang bersangkutan.
A. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
a. Tujuan produksi adalah untuk mengisi persediaan di gudang
dimana proses produksi dilakukan terus-menerus.
b. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya
standar.
c. Harga pokok produksi dihitung pada akhir periode, misalkan
setiap akhir bulan.
d. BBB dan BTK yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk
adalah biaya sesungguhnya dikeluarkan
e. BOP yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah
BOP yang sesungguhnya dikeluarkan atau BOP yang dibebankan
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
f. Media yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi
adalah Laporan Harga Pokok Produksi
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES
•
•
•
•
Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalaha sebagai
berikut :
1. produk yang dihasilkan adalah produk standar
2. produk yang dihasilkan dari bulun ke bulan adalah sama
3. kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi
rencana produksi stnadar untuk jangka waktu tertentu
METODE HARGA POKOK PROSES VS PESANAN
•
•
Pengumpulan biaya produksi, HP pesanan mengumpulkan biaya produksi
berdasarkan pesanan, metode HP proses mengumpulkan biaya produksi per
departemen produksi per periode akuntansi
Perhitungan HP produksi per satuan, metode HP pesanan menghitung HP
produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk
pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang
bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai diproduksi.
Metode harga pokok proses menghitung HP produksi per satuan dengan cara
membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan
jumlah satuan produk yang dihasilkan selam periode yang bersangkutan.
Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode akuntansi
METODE HARGA POKOK PROSES VS PESANAN
•
•
Penggolongan biaya produksi. Di dalam metode HP pesanan, biaya produksi harus
dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya
produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya
terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode HP proses, pembedaan
biaya produksi langsung dan tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika
perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (seperti perusahaan semen,
pupuk, bumubu masak). Karena harga pokok per satuan produk dihitung setiap akhir
bulan, maka umumnya BOP dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang
sesungguhnya terjadi.
Unsur yang digolongkan dalam BOP. Di dalam metode HP pesanan, BOP terdiri atas
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi lain selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode ini BOP dibebankan
kapada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode HP proses,
BOP pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan
biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun yang tidak langsung). Dalam metode HP
proses ini, BOP dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi
selama periode akuntansi tertentu.
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
•
1. Menentukan harga jual produk
Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu
Rp XX
Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu
Rp XX
Taksiran total biaya untuk jangkja waktu tertentu
Rp XX
Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu
Rp XX
Taksiran HP produk per satuan
Rp XX
Laba per unit produk yang diinginkan
Rp XX
Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli
Rp XX
+
:
+
Taksiran biaya produksi
Taksiran biaya bahan baku
Rp XX
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
Rp XX
Taksiran BOP
Rp XX
Taksiran biaya produksi
Rp XX
+
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
•
2. Memantau Realisasi Biaya Produksi
Biaya produksi sesungguhnya bulan …
Biaya bahan baku sesungguhnya
Rp XX
Biaya tenaga kerja sesungguhnya
Rp XX
BOP sesungguhnya
Rp XX
Total biaya produksi sesungguhnya bulan …
Rp XX
+
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
•
3. Menghitung Laba atau Rugi Bruto Tertentu
Hasil penjualan (Harga jual per satuan X volume produk
yang dijual)
Rp XX
Persediaan produk jadi awal
Rp XX
Persediaan produk dalam proses awal
Rp XX
Biaya Produksi :
Biaya bahan baku sesungguhnya
Rp XX
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya
XX
BOP sesungguhnya
XX +
Total Biaya Produksi
XX
+
XX
Persediaan produk dalam proses akhir
Harga Pokok Produksi
XX
XX
+
XX
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual
Harga pokok produk yang dijual
Laba Bruto
XX
XX
Rp XX
-
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
•
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
METODE HARGA POKOK PROSES – TANPA MEMPERHITUNGKAN
PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL
•
•
•
•
•
Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya
diolah hanya melalui satu departemen produksi (Metode ini yang akan dipelajari)
Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya
diolah melalui lebih dari satu departemen produksi
Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga
pokok produksi per satuan, dengan anggapan :
- produk hilang pada awal proses
- produk hilang pada akhir proses
Penghitungan HP Produksi
• HP Produk per Satuan=
Biaya produksi yang dikeluarkan selama
periode tertentu
Jumlah produk yang dihasilkan dalam periode
yang bersangkutan
Perrbedaan karakteristik Pesanan dan Proses
Perusahaan yang
berproduksi massa
Perusahaan yang
berproduksi atas
pesanan
Proses pengolahan
produk
Kontinyu
Terputus-putus
(intermitten)
Produk yang
dihasilkan
Produk standar
Tergantung spesifikasi
pesanan
Produksi ditujukan
untuk
Persediaan gudang
Memenuhi pesanan
Contoh perusahaan
Perusahaan kertas,
pupuk,bumbu masak
Percetakan, jasa
penjahitan
B. Laporan Harga Pokok Produksi
Dalam Laporan Harga Pokok Produksi disajikan 3 jenis informasi :
 Data Produksi
 Biaya Dibebankan
 Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok per unit dihitung dengan rumus berikut :
Jumlah biaya
Harga Pokok per unit =
Unit setara
Unit setara (produksi ekuivalen) adalah jumlah produksi dimana
produk dalam pengolahan dinyatakan dalam ukuran selesai.
Rumus :
Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)
Penggolongan Proses Produksi pada
Perusahaan Manufaktur
• Pengolahan Produk hanya melalui satu
tahapan pengolahan
• Pengolahan produk melalui beberapa tahapan
pengolahan
C.1. Pengolahan Produk Melalui Satu Departemen
Produksi
Contoh :
PT. ABC mengolah produk melalui satu tahap
produksi dengan menggunakan metode harga pokok
proses. Data produksi sbb:
Biaya produksi:
Bahan Baku Rp. 30.000
Tenaga Kerja Rp.29.000
BOP Rp. 14.500
Data Produksi
Produk masuk proses
: 15.000 unit
Produk Dalam Proses Akhir : 2.500 unit
BB 100 % dan BTK 80 %
Diminta:
Susun Laporan Harga Pokok Produksi
PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Data Produksi
Produk masuk proses
Produk selesai
PDP Akhir (BB 100 %, BK 80 %)
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
Jumlah Biaya
BBB
Rp 30.000
BTK
29.000
BOP
14.500
Jumlah biaya
dibebankan
Rp 73.500
15.000 unit
12.500 unit
2.500 unit +
15.000 unit
Unit Setara
12.500+ (2500 x 100 %) = 15.000
12.500+ (2500 x 80 %) = 14.500
12.500+ (2500 x 80 %) = 14.500
HP / unit
Rp 2
2
1
Rp 5
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai
12.500 unit x Rp 5
Rp 62.500
Harga pokok PDP Akhir :
BBB : 2500 x 100 % x Rp 2 = Rp 5000
BTK : 2500 x 80 % x Rp 2 =
4000
BOP : 2500 x 80 % x Rp 1 =
2000 + Rp 11.000 +
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
Rp 73.500
Contoh :
PT. Hammer mengolah produk melalui satu tahap
produksi dengan menggunakan metode harga pokok
proses. Data produksi sbb:
Biaya produksi:
Bahan Baku Rp. 10.000.000
Tenaga Kerja Rp.12.000.000
BOP Rp. 7.875.000
Data Produksi
Produk masuk proses
: 2.500 unit
Produk Dalam Proses Akhir : 500 unit
BB 100 %; BTK 80 %; BOP 50%
Diminta:
Susun Laporan Harga Pokok Produksi
PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Data Produksi
Produk masuk proses
Produk selesai
PDP Akhir (BBB 100 %, BTK 80 %, BOP 50%)
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
Jumlah Biaya
BBB
Rp 10.000.000
BTK
12.000.000
BOP
7.875.000
Jumlah biaya
dibebankan
Rp 29.875.000
2.500 unit
2.000 unit
500 unit +
Unit Setara
2.000+ (500 x 100 %) = 2.500
2.000+ (500 x 80 %) = 2.400
2.000+ (500 x 50 %) = 2.250
2.500 unit
HP / unit
Rp . 4.000
5.000
3.500
Rp 12.500
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai
2.000 unit x Rp 12.500
Rp 25.000.000
Harga pokok PDP Akhir :
BBB : 500 x 100 % x Rp 4.000 = Rp 2.000.000
BTK : 500 x 80 %x Rp 5.000 =
2.000.000
BOP : 500 x 50%x Rp 3.500 =
875.000+
Rp 4.875.000
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
Rp 29.875.000
Latihan 1
Contoh :
PT. XYZ mengolah produk melalui satu tahap produksi
dengan menggunakan metode harga pokok proses.
Data produksi sbb:
Biaya produksi:
Bahan Baku Rp. 50.000
Tenaga Kerja Rp.71.850
BOP Rp 23.950
Data Produksi
Produk masuk proses
: 25.000 unit
Produk Dalam Proses Akhir : 3.500 unit
BB 100 % dan BK 70 %
Diminta:
Susun Laporan Harga Pokok Produksi
•
Latihan
2
International Electronics membuat microchips dalam
jumlah besar. Setiap microchips harus melalui
perakitan dan pengujian. Total biaya perakitan
selama Januari adalah.
• Biaya bahan langsung 720.000, Biaya konversi
760.000, Total biaya manufaktur 1.480.000
• 10.000 microchip dimasukan dalam proses, namun
hanya 9.000 yg selesai. Semua bahan langsung telah
ditambahkan ke 1.000 microchip yg tersisa, dan
hanya 50% yg diselesaikan dengan biaya konversi
• Berapakah harga pokok produk selesai dan
harga pokok produk akhir?
C.2. Pengolahan Produk Melalui Beberapa
Departemen Produksi
Produk yang selesai diolah pada departemen
pertama, selanjutnya ditransfer ke
departemen berikutnya.
Produk yang selesai diolah pada departemen
terakhir akan ditransfer ke gudang barang jadi.
Harga pokok pada departemen tertentu
merupakan akumulasi dari harga pokok
departemen-departemen sebelumnya.
Contoh :
PT. Bajuku Indah adalah sebuah perusahaan
garmen yang menghasilkan pakaian. Misalkan
pakaian hanya diolah melalui dua departemen
produksi yaitu Departemen Pemotongan dan
Departemen Penyelesaian.
Data Produksi dan Biaya Produksi selama bulan Maret 2012, bulan
pertama dari kegiatan operasional perusahaan adalah sebagai berikut :
Data Produksi
Dept. Pemotongan
Produk masuk proses
2.500 unit
Produk selesai yang ditransfer
ke Dept Penyelesaian
2.400 unit
Produk selesai yang ditransfer
ke gudang
Produk Dalam Proses Akhir :
BB 100 % dan BK 80 %
100 unit
BK 90 %
Dept. Penyelesaian
2.350 unit
50 unit
Biaya Produksi
Dept. Pemotongan
Biaya Bahan Baku
Rp 62.500.000
Biaya Tenaga Kerja
14.880.000
Biaya Overhead Pabrik
24.800.000
Jumlah Biaya
Rp 102.180.000
Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan Maret 2012
Dept. Penyelesaian
9.580.000
Rp 11.975.000
Rp 21.555.000
PT. BAJUKU INDAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PEMOTONGAN
MARET 2012
Data Produksi
Produk masuk proses
2.500 unit
Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian
2.400 unit
PDP Akhir (BB 100 % dan BK 80 %)
100 unit
2.500 unit
+
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
Jumlah Biaya
BBB
Rp 62.500.000
BTK
14.880.000
BOP
24.800.000
Jumlah biaya
dibebankan
Rp 102.180.000
Unit Setara
2.400 + (100 x 100 %) = 2.500
2.400 + (100 x 80 %) = 2.480
2.400 + (100 x 80 %) = 2.480
HP / unit
Rp 25.000
6.000
10.000
Rp 41.000
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian :
2.400 unit x Rp 41.000
Rp 98.400.000
Harga pokok PDP Akhir :
BBB : 100 x 100 % x Rp 25.000 = Rp 2.500.000
BTK : 100 x 80 % x
6.000 =
480.000
BOP : 100 x 80 % x
10.000 =
800.000
Rp
3.780.000
+
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
+
Rp 102.180.000
PT. BAJUKU INDAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PENYELESAIAN
MARET 2012
Data Produksi
Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan
Produk selesai yang ditransfer ke gudang
PDP Akhir (BK 90 %)
2.400 unit
2.350 unit
50 unit
2.400 unit
+
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
Jumlah Biaya
Unit Setara
HP / unit
HP dari Dept P’tongan Rp 98.400.000
2.400 Rp 41.000
Biaya ditambahkan :
BTK
9.580.000 2.350 + (50 x 90 %) = 2.395
4.000
BOP
11.975.000
2.395
5.000
+
Jumlah biaya
Rp 119.955.000
Rp 50.000
dibebankan
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang :
2.350 unit x Rp 50.000
Harga pokok PDP Akhir :
HP dari Dept P’tongan : 50 x Rp 41.000 = Rp 2.050.000
BTK
: 50 x 90 % x 4.000 =
180.000
BOP
: 50 x 90 % x 5.000 =
225.000
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
Rp 117.500.000
Rp
+
2.455.000
Rp 119.955.000
• Sebuah perusahaan memiliki dept A dan B.
Sebanyak 3500 bahan baku masuk ke dept A
untuk diolah. 3000 unit ditransfer ke B untuk
diproses lbh lanjut. Seluruh bahan terpakai
serta 80% biaya konversi untuk produk dalam
proses akhir di A. Di dept B, produk yg selesai
sebanyak 2800 dan dikirim ke gudang. Produk
akhir dalam proses di B mengandung 80%
biaya konversi.
• Untuk dept A, biaya bahan baku = 73.500 dan
biaya tenaga kerja = 23.800, serta BOP sebesar
34.000
• Untuk dept B, biaya tenaga kerja = 14800,
serta BOP sebesar 11840.
• Buatlah laporan harga pokok produksi.
D. Perlakuan Terhadap PDP Awal
Produk dalam proses pada akhir periode (PDP
Akhir) akan menjadi produk dalam proses
pada awal periode berikutnya (PDP Awal).
Perhitungan harga pokok jika terdapat PDP Awal
dapat dilakukan dengan 2 metode :
• Metode Rata-Rata
• Metode FIFO
Metode Rata-rata
1. Harga pokok PDP Awal dipecah kembali ke
dalam setiap elemen biaya.
2. Setiap elemen biaya harga pokok PDP Awal
langsung digabung dengan setiap elemen
biaya bulan yang bersangkutan.
3. Tidak dibedakan asal dari produk selesai,
apakah dari PDP Awal atau dari produksi
sekarang.
Rumus :
Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x TP)
TP = Tingkat Penyelesaian
Contoh :
Pada bulan April PT. Bajuku Indah memotong
kain untuk menghasilkan 2.500 helai pakaian.
Data produksi dan biaya produksi bulan April
2012 adalah sebagai berikut :
Data Produksi
Dept. Pemotongan
Produk Dalam Proses Awal :
BB 100 % dan BK 80 %
100 unit
BK 90 %
Produk masuk proses
2.500 unit
Produk selesai yang ditransfer
ke Dept Penyelesaian
2.450 unit
Produk selesai yang ditransfer
ke gudang
Produk Dalam Proses Akhir :
BB 100 % dan BK 70 %
150 unit
BK 80 %
Dept. Penyelesaian
50 unit
2.400 unit
100 unit
Biaya Produksi
Dept. Pemotongan
Dept. Penyelesaian
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Jumlah Biaya
Rp 62.500.000
14.850.000
24.750.000
Rp 102.100.000
9.740.000
Rp 12.175.000
Rp 21.915.000
HPP Pemotongan PDP Akhir Maret:
BBB Rp 2.500.000
BTK
480.000
BOP
800.000
HPP Penyelesaian PDP Akhir Maret:
BBB Rp 2.050.000
BTK
180.000
BOP
225.000
Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan
April 2012 dengan menggunakan :
Metode Rata-rata
PT. BAJUKU INDAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PEMOTONGAN
APRIL 2012
(Metode Rata-rata)
Data Produksi
PDP Awal ( BB 100 % dan BK 80 %)
Produk masuk proses
100 unit
2.500 unit
2.600 unit
+
Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian
PDP Akhir (BB 100 % dan BK 70 %)
2.450 unit
150 unit
+
2.600 unit
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya HP PDP Awal Biaya Bln April Jml Biaya
US*
HP/ unit
BBB
Rp 2.500.000 Rp 62.500.000 Rp 65.000.000 2.600 Rp 25.000
BTK
480.000
14.850.000
15.330.000 2.555
6.000
BOP
800.000
24.750.000
25.550.000 2.555
10.000
Jumlah biaya
dibebankan
Rp 3.780.000 Rp 102.100.000 Rp 105.880.000
Rp 41.000
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian :
2.450 unit x Rp 41.000
Rp 100.450.000
Harga Pokok PDP Akhir :
BBB : 150 x 100 % x Rp 25.000 = Rp 3.750.000
BTK : 150 x 70 % x
6.000 =
630.000
BOP : 150 x 70 % x
10.000 =
1.050.000
Rp
+
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
5.430.000
+
Rp 105.880.000
PT. BAJUKU INDAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PENYELESAIAN
APRIL 2012
(Metode Rata-rata)
Data Produksi
PDP Awal (BK 90 %)
Produk yang diterima dari Dept Pemotongan
50 unit
2.450 unit
2.500 unit
+
Produk selesai ditransfer ke Gudang
PDP Akhir (BK 80 %)
2.400 unit
100 unit
+
2.500 unit
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya HP PDP Awal Biaya Bln April
Jml Biaya
US* HP/ unit
HP dr D. P’tg Rp 2.050.000 Rp 100.450.000 Rp 102.500.000 2.500 Rp 41.000
BTK
180.000
9.740.000
9.920.000 2.480
4.000
BOP
225.000
12.175.000
12.400.000 2.480
5.000
Jumlah biaya
dibebankan
Rp 2.455.000 Rp 122.365.000 Rp 124.820.000
Rp 50.000
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang :
2.400 unit x Rp 50.000
Rp 120.000.000
Harga Pokok PDP Akhir :
HP dari Dept P’tongan : 100 x Rp 41.000 = Rp 4.100.000
BTK
: 100 x 80 % x 4.000 =
320.000
BOP
: 100 x 80 % x 5.000 =
400.000 + Rp
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
4.820.000
Rp 124.820.000
Metode FIFO
1. Harga pokok PDP Awal tidak perlu dipecah
kembali ke dalam setiap elemen biaya.
2. Setiap elemen biaya harga pokok PDP Awal
tidak langsung digabung dengan setiap
elemen biaya bulan yang bersangkutan.
3. Proses
produksi
dianggap
untuk
menyelesaikan terlebih dahulu PDP Awal,
setelah itu baru menyelesaikan produk yang
masuk proses bulan yang bersangkutan
Rumus :
Unit Setara = (PDP Awal x TP yang diperlukan) +
Produksi Sekarang + (PDP Akhir x TP yang sudah
dinikmati).
Produksi Sekarang = Produk selesai – PDP Awal
Contoh :
Pada bulan April PT. Bajuku Indah memotong
kain untuk menghasilkan 2.500 helai pakaian.
Data produksi dan biaya produksi bulan April
2012 adalah sebagai berikut :
Data Produksi
Dept. Pemotongan
Produk Dalam Proses Awal :
BB 100 % dan BK 80 %
100 unit
BK 90 %
Produk masuk proses
2.500 unit
Produk selesai yang ditransfer
ke Dept Penyelesaian
2.450 unit
Produk selesai yang ditransfer
ke gudang
Produk Dalam Proses Akhir :
BB 100 % dan BK 70 %
150 unit
BK 80 %
Dept. Penyelesaian
50 unit
2.400 unit
100 unit
Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Jumlah Biaya
Dept. Pemotongan
Dept. Penyelesaian
Rp 62.500.000
14.850.000
24.750.000
Rp 102.100.000
9.740.000
Rp 12.175.000
Rp 21.915.000
HPP Pemotongan PDP Akhir Maret:
BBB
Rp 2.500.000
BTK
480.000
BOP
800.000 +
Rp 3.780.000
HPP Penyelesaian PDP Akhir Maret:
BBB
Rp 2.050.000
BTK
180.000
BOP
225.000 +
Rp 2.455.000
Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan
April 2012 dengan menggunakan :
Metode FIFO
PT. BAJUKU INDAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PEMOTONGAN
APRIL 2012
(Metode FIFO)
Data Produksi
PDP Awal ( BB 100 % dan BK 80 %)
Produk masuk proses
100 unit
2.500 unit
2.600 unit
+
Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian
PDP Akhir (BB 100 % dan BK 70 %)
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
HP PDP Awal
Biaya Bln April
BBB
BTK
BOP
Jumlah biaya
dibebankan
Jumlah Biaya
Rp
3.780.000
62.500.000
14.850.000
24.750.000
Rp 105.880.000
2.450 unit
150 unit
+
Unit Setara *
2.500
2.475
2.475
2.600 unit
HP/Unit
Rp 25.000
6.000
10.000
Rp 41.000
Perhitungan Harga Pokok
Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari :
HP PDP Awal (100 unit)
Rp 3.780.000
Biaya Penyelesaian :
BTK = 100 x 20 % x Rp 6.000 =
120.000
BOP = 100 x 20 % x
10.000 =
200.000
+
Harga Pokok Produksi Sekarang
( 2.450 – 100 ) x Rp 41.000
4.100.000
Rp 96.350.000
Harga Pokok Produk Selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian
Rp 100.450.000
Harga Pokok PDP Akhir :
BBB :
150 x 100 % x Rp 25.000 = Rp 3.750.000
BTK :
150 x 70 % x
6.000 =
630.000
BOP :
150 x 70 % x
10.000 =
1.050.000
Rp
5.430.000
+
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
Rp 105.880.000
PT. BAJUKU INDAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PENYELESAIAN
APRIL 2012
(Metode FIFO)
Data Produksi
PDP Awal (BK 90 %)
Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan
50 unit
2.450 unit
2.500 unit
+
Produk selesai ditransfer ke Gudang
PDP Akhir (BK 80 %)
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
HP PDP Awal
HP dr Dept. P’tg
Biaya Bln April
BTK
BOP
Jumlah biaya
dibebankan
Jumlah Biaya
Rp
2.455.000
100.450.000
9.740.000
12.175.000
Rp 124.820.000
2.400 unit
100 unit
Unit Setara*
2.450
2.435
2.435
+
2.500 unit
HP/Unit
41.000
4.000
5.000
Rp 50.000
Perhitungan Harga Pokok
Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari :
HP PDP Awal (50 unit)
Rp 2.455.000
Biaya Penyelesaian :
BTK = 50 x 10 % x Rp 4.000 =
20.000
BOP = 50 x 10 % x
5.000 =
25.000
+
Harga Pokok Produksi Sekarang
( 2.400 – 50 ) x Rp 50.000
2.500.000
Rp 117.500.000
Harga Pokok Produk Selesai yang ditransfer ke Gudang
Rp 120.000.000
Harga Pokok PDP Akhir :
HP dr Dept. P’tg : 100
x
Rp 41.000 = Rp 4.100.000
BTK :
100 x 80 % x
4.000 =
320.000
BOP :
100 x 80 % x
5.000 =
400.000
Rp
4.820.000
+
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
Rp 124.820.000
E. Tambahan Bahan Baku
Pada Departemen Lanjutan
Dalam hubungannya dengan jumlah produk yang
dihasilkan, tambahan bahan baku pada departemen
lanjutan mempunyai dua kemungkinan :
• Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan
pada departemen dimana bahan baku tsb
ditambahkan.
• Menambah jumlah produk yang dihasilkan pada
departemen dimana tambahan bahan baku tsb
terjadi.
Tiger Paint Company
Dept Pewarnaan
Pr. S
2.000
+ BB
(lateks)
4.000
PDP Awal 800 unit
(BB 80 % dan BK 25 %)
HP dr Dept. Pewarnaan $ 1.532
BBB
1.692
BTK
57
BOP
114
$ 3.395
Dept. Pencampuran
Dept. Pengalengan
Pr. S
HP dr Dept. P’wn : $ 12.000
BBB
: 16.940 5.800
BTK
BOP
:
:
3.660
7.320
PDP Akhir 1.000 unit
(BB 100 % dan BK 50 %)
TIGER PAINT COMPANY
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PENCAMPURAN
MEI 2008
(Metode Rata-rata)
Data Produksi
PDP Awal (BB 80 % dan BK 25 %)
Produk yang diterima dari Dept Pewarnaan
Tambahan Bahan Baku (Lateks)
800 unit
2.000 unit
4.000 unit
6.800 unit
+
Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengalengan
PDP Akhir (BB 100 % dan BK 50 %)
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
HP PDP Awal
HP dr D. P’wn
$ 1.532
BBB
$ 1.692
BTK
57
BOP
114
Jml biaya dibebankan $ 3.395
5.800 unit
1.000 unit
+
6.800 unit
Biaya Bln Mei Jml Biaya Unit Setara* HP/ unit
$ 12.000
$ 13.532
6.800
$ 1,99
$ 16.940
$ 18.632
6.800
2,74
3.660
3.717
6.300
0,59
7.320
7.434
6.300
1,18
$ 39.920
$ 43.315
$ 6,50
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Pengalengan :
5.800 unit x $ 6,5
$ 37.700
Harga Pokok PDP Akhir :
HP dr Dept. P’wn : 1000
x
BBB
: 1.000 x 100 %
BTK
: 1.000 x 50 %
BOP
: 1.000 x 50 %
$ 1,99 = $ 1.990
x 2,74 = 2.740
x 0,59 = 295
x 1,18 = 590
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
5.615
+
$ 43.315
TIGER PAINT COMPANY
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN PEMOTONGAN
MEI 2008
(Metode FIFO)
Data Produksi
PDP Awal (BB 80 % dan BK 25 %)
Produk yang diterima dari Dept Pewarnaan
Tambahan Bahan Baku (Lateks)
800 unit
2.000 unit
4.000 unit
6.800 unit
+
Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengalengan
PDP Akhir (BB 100 % dan BK 50 %)
Biaya Dibebankan
Elemen Biaya
HP PDP Awal
HP dr Dept. P’wn
Biaya Bln Mei
BBB
BTK
BOP
Jumlah biaya dibebankan
Jumlah Biaya
$ 3.395
$ 12.000
16.940
3.660
7.320
$ 43.315
5.800 unit
1.000 unit
6.800 unit
Unit Setara *
6.000
6.160
6.100
6.100
HP/Unit
$ 2,00
2,75
0,60
1,20
$ 6,55
Perhitungan Harga Pokok
Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari :
HP PDP Awal (800 unit)
$ 3.395
Biaya Penyelesaian :
BBB
= 800 x 20 % x $ 2,75 = $ 440
BTK
= 800 x 75 % x $ 0,60 =
360
BOP
= 800 x 75 % x $ 1,20 =
720
+
$ 4.915
Harga Pokok Produksi Sekarang
( 5.800 – 800 ) x $ 6,55
$ 32.750
Harga Pokok Produk Selesai yang ditransfer ke Dept. Pengalengan
Harga Pokok PDP Akhir :
HP dr D. P’wn : 1000
BBB
BTK
: 1.000 x
BOP
x
: 1.000
50 %
: 1.000
$ 2,00
x 100 % x
x 0,60
x 50 % x
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan
=
2,75
=
1,20
$ 2.000
=
300
=
$ 37.665
2.750
600
+
$ 43.315
5.650
Soal Quiz
• Garment Betha adalah sebuah perusahaan konveksi rumah
tangga yang menghasilkan pakaian anak-anak, diasumsikan
produk harga diolah melalui satu departemen produksi saja:
• Data yang tersedia berkaitan dengan produksi dan biaya sbb:
a. Pada awal bulan april 2009 terdapat 100 helai pakaian yang
belum selesai dikerjakan pada akhir Maret 2009 yang telah
menyerap biaya bahan baku Rp. 1.500.000, biaya tenaga
kerja Rp 640.000 dan BOP Rp. 560.000. BB 100% dan BK 80%
b. Selama bulan April 2009 telah dijahit pakaian sebanyak 1000
helai dengan biaya bahan baku sebesar Rp. 15.000.000,
biaya tenaga kerja Rp. 8.040.000 dan BOP Rp. 7.035.000
c. Sampai akhir bulan April 2008 telah diselesaikan pakaian
sebanyak 1050 helai dan sisanya masih dalam proses
sebanyak 50 helai dengan tingkat penyelesaian 100% untuk
bahan baku, 70% Tenaga kerja, 70% BOP.
Diminta:
1. Susun laporan Harga Pokok Produksi April 2009 dengan
meode FIFO
2. Hitung harga jual per helai pakaian jika perusahaan
menginginkan laba kotor 60% dari harga pokok.
ALICE BERTANYA “TOLONG KATAKAN
KEPADAKU, MANA JALAN UNTUK PERGI
DARI SINI ?” KUCING ITU MENJAWAB,
“ITU TERGANTUNG PADA KE MANA
TUJUANMU”
_LEWIS CARROLL_