aliran dalam linguistik

Download Report

Transcript aliran dalam linguistik

C. ZAMAN PERTENGAHAN
Dari zaman pertengahan ini
yang patut di bicarakan dalam
studi bahasa, antara lain peranan
kaum modistae, tatabahasa
spekulativa, dan Petrus Hipanus
1.
kaum modistae ini masih
membicaraka pertentangan antar
physis anomali dan analogai
anomali, karena menurut mereka
bahsa bersifat reguler dan universal
2.
tata bahasa spekulativa merupakan
hasil integrasi deskripsi gramatiakl
bahasa latin ( seperti yang di
rumuskan oleh Priscia) ke dalam
Filsafat skolatik.
Menurut tata bahasa
spekulativa kata tidak secara
langsung mewakili alam dari
benda yang di tunjuk, kata
hanya mewakili hal adanya
benda itu dalam berbagai
cara, modus, subtansi, aksi,
kualitas dsb.
3. Petrus Hipanus perananya dalam
bidang bahasa antara lain
a. Dia telah memasukan psikologi dalam
ananlisis makna bahasa, dia juga
membedakan pengertian pada bentuk
akar dan pengertian yang di kandung oleh
imbuhan
b. Dia membedakan nomen atas dua
macam yaitu nomen subtantimvum dan
nomen adjectivum
c. Dia juga membedakan partesorationsis
atas categorimatik dan systegorematik
D. ZAMAN RENAISSANCE
1. Bahasa Ibrani
Bahasa Arab dan bahasa Ibrani
banyak di pelajari orang pada akhir
abad pertengahan. Kedua bahasa ini
resmi di akui pada akhir abad ke-14 di
universitas Paris.
Bahasa Ibrani perlu diketahui dan di
pelajari karena kedudukan sebagi
bahasa Perjanjian Lama dan Perjanjian
baru.
2. Bahasa Arab
 Ada dua aliran linguistik Arab, yaitu aliran
basra dan aliran Kufah, yang namanya di
ambil sesuai nama kota tempat kedudukan
para linguis,
pada abad ke-8 dengan terbitnya buku tata
bahasa Arab berjudul al-kitab atau di sebut
juga kitab al-Ayn karya Sibawahi yang
membagi menjadi tiga kelas, yaitu nomen
(ismun) verbum (fiun) dan partikel (harfun)
E. ZAMAN MENJELANG LAHIRNYA
LINGUISTIK MODERN
Pernyataan Sir William Jones itu
telah membuka babak baru dalam
sejarah linguistik, yaitu dengan
berkembangnya studi
linguistikbandingan atau linguistik
historis komparati, sreta studi
mengenai hakikat bahasa secara
linguistik, terlepas dari masalah
fisafat Yunani kuno
LINGUISTIK STRUKTURALIS
Ciri-ciri tata bahasa tradisonal :
 Tidak dikenal adanya perbedaan bahasa ujaran
dan bahasa tulisan
 Bahasa yang disusun tata bahasa dideskripsikan
dengan mengambil patokan-patokan dari bahasa
lain
 Kaidah-kaidah bahasa dibuatsecara preskriptif
(benar atau salah)
 Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan
dengan melibatkan logika
 Penemuan-penemuan atau kaidah-kaidah
terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
 Deskripsi bahasa hanya bertumpu pada bahasa
lisan

A. FERDINAND DE SAUSSURE
PELOPOR LINGUISTIK MODERN
Ferdinand De Saussure (1857-1913)
seorang sarjana Swiss, dianggap Bapak
Linguistik modern berdasarkan
pandangan-pandangan yang dimuat
dalam bukunya Course de Linguistique
Generate terbit pada tahun 1915, sesudah
meninggal, buku tersebut diterbitkan oleh
Charles Bally dan Albert Sechehay
berdasarkan catatan kuliah murid-murid
Saussure selama beliau member kuliah di
Universitas Jenewa (1906-1911).
Pandangannya mengenai:
 Telaah sinkronis-diakronis
 Langue-parole
 Significant-signifie
 Hubungan sintagmatikparadigmatik, banyak berpengaruh
pada perkembangan linguistik
dikemudian hari.

Telaah Bahasa Sinkronis-Diakronis
Sausure membedakan telaah bahasa secara
sinkronis dan telaah bahasa secara diakronis.
Telaah bahasa secara sinkronis adalah
mempelajari bahasa pada suatu waktu tertentu
Telaah bahasa secara diakronis adalah
mempelajari bahasa dari waktu kewaktu.
Sebelum Saussure telaah bahasa telah
dilakukan secara diakronis, tidak pernah secara
sinkronis. Ahli-ahli pada waktu itu belum sadar
bahwa bahasa dapat ditelaah secara sinkronis.
Inilah salah satu pandangan penting dari
Saussure sehingga sekarang dapat memberikan
pemerian terhadap suru bahasa tertentu tanpa
melihat sejarah bahasa itu.
 Langue dan La Parole
La Langue adalah keseluruhan sistem
tanda yang berfungsi sebagai alat
komunikasi verbal antara anggota suatu
masyarakat bahasa, sifatnya abstrak.
La Parole adalah pemakaian atau
realisasi langue oleh masing-masing
anggota masyarakat bahasa , sifatnya
konkret karena parole tidak lain daripada
realita fisis yang berbeda dari orang satu
dengan orang lain. Yang menjadi objek
linguistiK adalah langue melaluai parole.
 Signifiant dan Signifie
Signifiant adalah citra bunyi atau
kesan psikologis yang timbul dalam
pikiran.
Signifie adalah pengertian kesan
makna yang ada dalam pikiran.
Ada yang menyamakan signa itusama
dengan kata; significant sama dengan
makna, sedangkan signifie sama
dengan bunyi-bunyi bahasa dalam
bentuk urutan fonem-fonem tertentu
 Hubungan Sintagmatik dan
hubungan Paradigmatik
Hubungan Sintagmatik adalah
hubungan antara unsur-unsur yang
terdapat dalam suatu tuturan, yang
tersusun secara berurutan, sifatnya
linear. Hubungan sintagmatik termasuk
dalam tataran fonologi, morfologi, dan
sintaksis.
 Pada Tataran Fonologi
Urutan fonem-fonem pada suatu kata tidak
dapat diubah tanpa menimbulkan
pemaknaan makna. Misalnya pada kata
(kita) terdapat hubungan fonem-fonem
dengan urutan k-i-t-a, apabila urutannya
diubah maka maknanya akan berubah, atau
tidak bermakna sama sekali.





k>i>t>a
k>i>a>t
k>a>t>i
k>a>i>t
i>k>a>t
s>a>p>u
u>s>a>p
s>u>p>a
a>s>u>p
 Pada Tataran Morfologi
(bentuk-bentuk bahasa)
Urutan morfem-morfem pada satu kata juga
tidak dapat diubah tanpa menyebabkan
perbedaan makna, mungkin tidak bermakna
sama sekali.
Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa
terkecil yang mengandung arti dan makna.
Misalnya:
-setiga tidak sama dengan tigasegi
-tertua tidak dapat diubah menjadi
tauter
 Pada Tataran Sintaksis
Urutan kata-kata dalam satu kalimat
kadang-kadang dapat diubah tanpa
mengubah arti,
Misalnya:
- Hari ini barangkali dia sakit
- Dia sakit barangkali hari ini
- Barangkali dia sakit hari ini
tetapi kalimat berikut:
- Nita melihat ika ≠ ika melihat nita
- Ini bir baru ≠ ini baru bir
 Hubungan Paradigmatik adalah
hubungan antara unsur-unsur yang
terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat
dalam tuturan yang bersangkutan.
Hubungan paradigmatik dapat diperoleh
dengan cara subtitusi.
 Sama halnya dengan hubungan
sintagmatik, hubungan paradigmatik
terdapat juga dalam tataran fonologi,
morfologi, dan sintaksis.
Tataran morfologi
Tataran fonologi
me rawat
r
ata
di
rawat
k
ata
pe rawat
b
ata
te
m
ata
rawat
-Tataran sintaksis
 Ali
membaca
Koran
 Dia
memakai
baju
 Mereka
makan
kue
B. Vilem Mathesius dan Aliran
Praha
Aliran praha terbentuk Tahun
1926 atau atas prakarsa salah
seorang tokohnya, yaitu Vilem
Mathesius ( 1882-1945 ). Tokohtokoh lainnya adalah Nikday S.
Trubesckoy, Roman Jacobson Moris
hole.
 Tentang Fonem dan Oposisi Fonem
Kata Fonem berasal dari bahasa Rusia,
Fonema. Pada mulanya perbedaan
pengertian fonem dari for ( bunyi ) dimulai
oleh sarjana Polandia lainnya yaitu Krus
Zewki. Yang menggunakan dan
memperkenalkannya kepada analisis bahasa
lebih lanjut adalah Linguis aliran Praha ini.
Dan dengan aliran dibedakan menjadi Fonetik
dan Fonologi. Struktur bunyinya dijelaskan
dengan memaknai kontras atau oposisi.
Dan sebagai tolok ukur untuk
menentukan apakah bunyi-bunyi ujaran
beroperasi atau tidak adalah makna
perbedaan fonetik yang tidak menimbulkan
perbedaan makna adalah tidak distingtif
artinya bunyi-bunyi tersebut tidak fonetis.
Fonem dapat di kelompokan kedalam
kelas-kelas sesuai dengan ciri-ciri pembeda
dan hubungan oposisi yang ada bahwa
kontras yang terjdi pada suatu oposisi tidak
terjadi lain. Dalam bahasa Indonesia,
misalnya kontras antara P dan B dan antara
T dan D dapat terjadi pada posisi awal dan
tengah seperti pada pasangan kata-kata :
 Paku X Baku
Tati X dari
 Tepas X tebas petang
 petang X pedang X pecang
Tetapi tidak dapat terjadi pada posisi akhir
seperti pasangan berikut yang tidak distingtif.
Jawab X jawapabad X abat
Ketiadaan kontras seperti ini di sebut
netralisasi dan variasi yang di hasilkan dari
netralisasi tersebut dapat di lambagkan dengan P
atau B dan T atau D dalam bidang fonologi alairan
praha ini mengembangkan dan memperkenalkan
pula suatu istilah yang disebut morfonologi
sebagai kependekan Morfo-fonologi. Fonologi
yang terjadi sebagai berikut akibat hubungan
morfen dengan morfen.
Dalam bidang Sintoksis Vilem
Mothesius mencoba menelaah
kalimat melalui pendekatan
fungsional. Struktur formal
menyangkut unsur-unsur
gramatikal klaimat tersebut yaitu
subjek dan predikat gramatikalnya.
Struktur informasi menyangkut
situasi faktual pada waktu kalimat
dihasilkan.
Tema adalah apa yang di
bicarakan sedangkan rema adalah
apa yang di katakan mengenai
tema.
Contoh :
-kakek melirik nenek
Kakek adalah adalah subjek
gramatikal dan nenek adalah
objek gramatikal.
 C. Louis Hjem Slev dan aliran Glasematik
Louis Hjem Slev ( 1899-1965 ) sarjana
linguistik bangsa Denmark yang menruskan
ajaran De Saussure, namanya menjadi
terkenal karena usahanya untuk membuat
ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri
sendiri, bebas dari ilmu lain dengan
peralatan metodologis dan terminologis
sendiri.

Menurut Hjem Slev teori bahasa
haruslah sembarang saja, artinya harus
merupakan sistem dedukatif semata-mata.
Sedangkan teori itu agar dapat di
pakai secara empiris haruslah
konsisten, tuntas, dan sederhana.
Bahasa itu mengandung segi, yaitu
segi ekspresi dan segi isi akhirnya
dapat dikatakan sebagaimana
Soussure, Hjem Slev juga
menganggap bahasa sebagai suatu
sistem hubungan dan mengakui
adanya hubungan sintagunatik dan
hubungan paradigmatik.
 D. Jhon R. Firth dan Aliran Firthian
Jhon R. Firth ( 1890-1960 ) guru besar
pada Universitas London sangat terkenal
karena teorinya mengenai Fonologi Prosadi,
karena itulah aliran yang di kembangkannya
di kenal dengan nama aliran Prosadi satuan
fonematis berupa unsur-unsur segmental
yaitu konsonan dan vokal sedangkan satuan
prosadi berupa ciri-ciri atau sifat struktur
yang lebih panjang dari pada suatu segmen
tunggal.
 3 macam pokok prosadi yakni :
1- Prosadi yang menyangkut gabungan
fonem, struktur kata suku kata, gabungan
konsonan dan gabungan vokal
2- Prosadi yang terbentuk sendi atas jeda
3- Prosadi yang realisasi fonetisnya
melampaui satuan yang lebih besar
daripada fonem-fonem supra segmental.
Telaah bahasa harus
mmeperhatikan komponen
sosiologos tiap tutur di kaji
dalam konteks situasinya, yaitu
orang-orang yang berperan
dalam masyarakat, kata-kata
yang diungkapkan mereka dan
hal lain yang berhubungan.
 E. M.A.K. HALIDAY DAN LINGUSTIK
SISTEMIK
M.A.K. Haliday adalah seorang murid
firth yang mengembangkan teori firth
mengenai bahasa, khususnya yang
berkembang degan segi kemasyrakatan
bahasa. Sebagai penulis firth dan
berdasarkan karangan gitegoris of the
theori of grammar maka yang
dikembangkan oleh haliday dikenal dengan
nama neofirthian linguistik atau scale and
category linguistik.
Nama baru atau teoriy yang dikembangkan
oleh haliday yaitu: systemic linguistik adalah:
1. SL memberi perhatian pehuh pada segi
kemasyarakat bahasa dan bagaimana
fungsi kemasyarakatan itu terlaksana
dalam bahasa
2. SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengakui pentingnya perbedaan langua
dan prolek, prolek merupakan prilaku
kebahasaan yang sebenarnya, sedangkan
laugue adalah jaringan pikiran yang dapat
dipilih oleh seorang penutur bahasa
3. SL lebih mengutamakan pemberian
ciri-ciri bahasa tertentu berserta
variasi-variasinya tidak atau kurang
tertarik pada semestaan bahasa
4. SL meganal adanya gradiasi atau
kontinum. Batas butir bahasa seringkali
tidak jelas. Misalnya, saja tentang
bentuk-bentuk yang geratikal dan yang
tidak gramatikal.
 F. LEONARD BLOOMFIELED dan
BLOOMFIELDIAN
Leonard bloomfieles (1877-1949) sangat
terkenel dengan bukunya laguage (1933) dan
selalu dikaitkan degan aliran strukturalisme
amerika.
Aliran ini berkembang pesat di amerika
pada tahun 1950-an ada beberapa hal yang
menyebabkan perkembangan alilar ini antara
lain adalah:
Pada masa itu para liguis di amerika
menghadapi masalah yang sama, yaitu
bahasa-bahasa india yang belum di perikan.
Mereka ingin menerima bahasa india itu
dengan cara baru yaitu secara singkronis.
Suatu hal yang menarik dari ciri
aliran strukturalisme amerika ini adalah
cara kerja yang sangat menekan
pentingnya data objektif untuk
menerima suatu bahasa.
Pendekatan bersifat empirik. Data di
kumpulkan dengan cermat, setapak
demi setapak. Bentuk-bentuk fonologi,
morfologi, dan sintaksis diklafikasi
berdasarkan distribusi
 G. KENNETH L.PIKE dan ALIRAN
TAGMEMIK
aliran tagmemik di peloporin oleh kenneth L.
pike seorang tokoh dari summer institute of
linguistik,yang mewariskan pandanganpandangan bloomfield sehingga aliran ini bersifat
strukturalisme dan antropologis.
Menurut aliran ini suatu dasar dari sintaksis
adalah tagmen (kata ini berasal dari kata yunani
yang berarti susunan) tagmen dianologika dengan
kata fonem dalam morfologi dan morfem dalam
morfologi tagmen adalah korelasi antara fungsi
gramatikal atau slot tersebut . Misalnya tanda
dalam kalimat pena itu berada di atas meja
bentuk pena mengisi fungsi subjek dan tagmen
subjeknya dinyatakan dengan pena itu.