Kajian Pornografi - Bapelkes Cikarang

Download Report

Transcript Kajian Pornografi - Bapelkes Cikarang

Kajian Pornografi
Diskusi kelompok 2
Diklat Prajab Gol.III Bapelkes Cikarang
Materi Etika PNS
Kelompok 2
Anggota Tim :
1. dr. Handry carlos
2. dr. Adhrie
3. Erlina Hamzah
4. dewi
5. ana yuli
6. ana ria
7. isnen
8. Shinta Pramartasari
9. Heti
10. dr. Lady
pendahuluan
Pornos
pornografi
Graphos
•RELATIF
pornografi
Penyebab masalah & Contoh/Fakta
yang ada
1997
22100
2000
180.000
2003
1,3jt
 Pornografi memicu agresifitas dan pada akhirnya memicu
seseorang untuk melakukan perbuatan kriminal. Selain itu,
resiko terhadap psikologis dan pendidikan
 Ketiga, resiko kesehatan. Keempat, resiko kultural yaitu
pergeseran nilai-nilai.
Kajian Etika
 Dalam kajian etika kasus pornografi dipandang tidak sesuai
dengan prinsip prinsip etika yaitu keindahan, persamaan,
kebaikan, keadilan, kebebasan dan kebenaran.
 Secara manusia, setiap orang mempunyai dorongan seksual.
Tapi perbedaan antara satu orang dengan yang lainnya adalah
masalah penyikapan dan penyalurannya.
 Gambar porno adalah masalah utama pada kesehatan mental
masyarakat dunia saat ini. Ini tak Cuma memicu ketagihan
yang serius tapi juga pergeseran pada emosi dan perilaku
seksual. Pornografi sekali terekam dalam otak, image porno
itu mendekam dalam otak selamannya.
 Dalam pandangan hidup dan budaya kita, pornografi
adalah fenomena di luar sistem nilai.
 Hidup social memerlukan sejumlah batasan antara apa
yang termasuk ruang public dan privasi. Pornografi
adalah wilayaha publik yang bergantung pada apresiasi
banyak orang sebagai pengguna, tapi juga berhubungan
dengan konsep martabat kemanusiaan.
Secara Moral
 Dilihat dari segi moral, pornografi berdampak merusak
tatanan, norma-norma dalam masyarakat, merusak nilai
moral masyarakat, seperti nilai cinta kasih, kesetiaan,
keadilan, dan kejujuran, dimana nilai ini sangat dibutuhkan
dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat tercipta dan
terjamin interaksi yang sehat dan harmonis dalam
masyarakat.
Secara agama
 Dalam kajian secara agama, pada umunya pornografi dilarang
dan bagi pelanggarnya dikenakan sanksi berupa dosa. Dalam
Islam, seorang muslim diperintahkan untuk menahan
pandangannya dan menjaga kehormatan (Qs. An-Nur: 31);
serta dilarang mendekati zina (Qs. Al-Isra: 32).
 Dalam Kristen/Katolik, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu
adalah bait Allah dan bahwa roh Allah diam di dalam kamu?”
(Alkitab 1 Korintus 3: 16) sehingga harus dijaga dan diberi
hal-hal yang baik.
Solusi
 Dalam hal mengatasi pornografi, dibutuhkan kerjasama lintas
sector baik kesehatan, agama, pendidikan dan hukum.
 Dari segi hukum hendaklah UU anti pornografi dapat
diterapkan dengan tegas
 Dari segi pendidikan, hendaklah sejak kecil mendapat
pendidikan moral, agama dan kesehatan dan sex yang baik
dan benar.
 Masalah pornografi itu seperti narkoba, selama masih ada
demand, akan ada suply
END