Sub lapisan Medium Access

Download Report

Transcript Sub lapisan Medium Access

JARINGAN KOMPUTER
Sub-lapisan Medium Accees dan Network Layer
Dosen : Nahot Frastian S.kom, M.kom
Kelompok
: 11
Kelas
: R3K

Dicka Chandra
( 201243501530 )

Rahmat Arilaha
( 201243501583 )

Deni Achmad Fauzi
( 201243501511 )
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2013
Sub lapisan Medium Access
1.Brigde
Pengertian dan fungsi Network Bridge, juga
dikenal sebagai switch layer 2, adalah
perangkat keras yang digunakan untuk
membuat koneksi antara dua jaringan
komputer yang terpisah atau untuk membagi
satu jaringan menjadi dua.
Fungsi Network Bridge
Fungsi network bridge ini tidak terbatas pada
Personal Komputer (PC), printer, router, switch
dan hub. Perangkat yang terhubung ke
jaringan melalui kartu adapter Ethernet
memiliki apa yang dikenal sebagai alamat
Media Access Control (MAC).
Karakteristik Bridge







koneksi internet dipakai pada pc saja, atau koneksi internet
di-share dengan sebagian pc menggunakan server/access
point.
koneksi internet menggunakan pilihan paket quota, hingga
tidak senantiasa terhubung ke internet sepanjang 24 jam.
bisa memisahkan jaringan yang luas jadi sub jaringan yang
lebih kecil.
bisa pelajari alamat, meneliti paket data serta
menyampaikannya.
bisa mengoleksi serta melepas paket-paket di antara dua
segmen jaringan.
bisa mengontrol broadcast ke jaringan.
bisa menjaga address table.
keuntungan serta kelemahan bridge




memperluas/menambah jarak dari network
yang ada.
menambah jumlah workstation pada network
kurangi kemacetan traffic ( dengan network
partitioning ).
sediakan koneksi ke network yang tidak sama
( contohnya ethernet ke token ring ).
memindahkan data melewati intermediate
network dengan protokol yang tidak sama
kelemahan yang berlangsung pada bridge





bridge tidak dapat memblokir paket broadcast
menambah delay pada jaringan.
bila alamat yang di terima tidak di kenal oleh bridge,
maka dapat di siarkan berita ke jaringan segmen lain
serta perihal ini bisa mengakibatkan berlangsungnya
broadcast strom ( badai siaran ) yang dampaknya bisa
bikin jaringan macet keseluruhan.
meskipun bisa mempunyai domain collision yang tidak
sama, namun peralatan bridge cuma mempunyai satu
broadcat domain.
tehnik bridging dapat mengonsumsi banyak
bandwidth.
2. LAN Berkecepatan Tinggi
Kategori LAN berkecepatan Tinggi :
 100VG-AnyLAN
 High-Performance Parallel Interface (HIPPI),
 Fibre Channel
HIPPI – HIGH PERFORMANCE PARALLEL INTERFACE
• Kecepatan Transfer Data 800 atau 1600 Mb/s.
• Menggunakan 50 atau 100 pasang kabel koneksi
(50 pasang untuk 800 Mb/s, 100 pasang untuk
1600 Mb/s).
• Mempu menjangkau hingga jarak 25 km.
• Trasfer parallel data hingga 32 bit (untuk 800
Mb/s) atau 64 bit (untuk 1600 Mb/s).
• Protokol berbasis koneksi.
• Koneksi point to point.
• Metode komunikasi simplex.
Fiber Channel

Fibre Channel atau FC, merupakan teknologi
Jaringan dengan kecepatan hingga Gigabit.
Teknologi ini biasanya digunakan untuk
Jaringan penyimpanan ( Storage Networking).
Tujuan Utama dari Fiber Channel
• Transfer data yang cepat antar workstation,
mainframe, supercomputer, media penyimpanan,
computer desktop, layer dan peripheral yang lain.
• Bandwith yang tinggi (100 Mb/s, 200 Mb/s, 400
Mb/s, 1200 Mb/s)
• Memungkinkan untuk berbagai kanal dan protocol
jaringan untuk berjalan bersama dalam media dan
jalur yang sama.
• Topologi yang flexible
• Koneksi dengan jarak kilometer
• Mendukung bermacam kecepatan data, tipe
media, dan conector
• Full duplex
3.Jaringan Satelit
Jaringan Satelit
Satelit adalah alat elektronik yang mengorbit
bumi yang mampu bertahan sendiri.Bisa
diartikan sebagai repeater yang berfungsi
untuk menerima signal gelombang microwave
dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya,
kemudian diperkuat untuk dipancarkan
kembali ke arah bumi sesuai dengan
coveragenya yang merupakan lokasi stasiun
bumi tujuan atau penerima.
Satelit Sebagai Jaringan internet dan multimedia
memiliki beberapa kelebihan yaitu :




Jangkauan yang luas antarbenua.
Mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan tinggi.
Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat.
Sedangkan beberapa kekurangan yang dimiliki
adalah Keamanan data kurang terjamin.
Peralatan yang sangat mahal
Network Layer

Network Layer atau juga lapisan jaringan
merupakan lapisan ketiga dari struktur lapisan
OSI
Reference
Model.berfungsi
untuk
pengendalian operasi subnet.masalah desain
yang penting adalah bagaimana caranya
menentukan route pengiriman paket dari
sumber ke tujuannya.
1. Masalah-masalah dalam rancangan network layer



Transport Layer
Rancangan Internal Subnet
Rangkaian Viritual dan diagram
Layanan – layanan yang disediakan bagi
transport layer
1. layanan harus independent terhadap tekhnologi
subnet
2. transport layer harus disekat dari jumlah, jenis,
dan topologi subnet yang ada
3. alamat jaringan yang biasa digunakan oleh
transport layer harus menggunakan penomoran
4. yang seragam, bahkan untuk LAN maupun WAN
5. menyediakan
connection
oriented
atau
connectionless
2.Algoritma Routing


Alogaritma routing adalah bagian alogaritma dari
perangkat lunak network layer yang
bertanggung jawab untuk menentukan jalur
mana yang menjadi jalur transmisi paket.
Setiap alogaritma routing memiliki sifat – sifat
seperti kebenaran, kesederhanaan,kekokohan,
kestabilan, kewajaran dan optimallitas. Algoritma
routing harus dapat menyesuaikan diri atau
bertahan terhadap perubahan – perubahan
dalam topologi dan lalu lintas data.
Metode Algoritma Routing :


Forward-search algorithm dinyatakan
sebagai menentukan jarak terpendek dari node
awal yang ditentukan ke setiap node yang ada.
Backward search algorithm Menentukan
jalur biaya terkecil yang diberikan node tujuan
dari semua node yang ada.
Strategi Routing
Fixed Routing
Merupakan cara routing yang paling sederhana.
Dalam hal ini rute bersifat tetap, atau paling
tidak rute hanya diubah apabila topologi jaringan
berubah
Flooding

Cara kerja teknik ini adalah mengirmkan paket
dari suatu sumber ke seluruh node tetangganya.
Pada tiap node, setiap paket yang datang akan
ditransmisikan kembali ke seluruh link yang
dipunyai kecuali link yang dipakai untuk menerima
paket tersebut.
Random Routing
Prinsip utama dari teknik ini adalah sebuah node memiliki
hanya satu jalur keluaran untuk
menyalurkan paket yang
datang kepadanya. Pemilihan terhadap sebuah jalur keluaran
bersifat acak. Apabila link yang akan dipilih memiliki bobot yang
sama, maka bisa dilakukan dengan pendekatan seperti teknik
round-robin.Routing ini adalah mencari probabilitas untuk tiaptiap outgoing link dan memilih link berdasar nilai probabilitasnya.
Penjumlahan dilakukan untuk keseluruhan link outgoing. Skema
seperti ini memungkinkan distribusi lalulintas yang baik. Seperti
teknik flooding, Random routing tidak memerlukan informasi
jaringan, karena rute akan dipilih dengan cara random.
Adaptive Routing


Strategi routing yang sudah dibahas dimuka,
tidak mempunyai reaksi terhadap perubanhan
kondisi yang terjadi di dalam suatu jaringan.
Untuk itu pendekatan dengan strategi adaptif
mempunyai kemapuan yang lebih dibandingkan
dengan beberapa hal di muka. Dua hal yang
penting yang menguntungkan adalah :
Strategi routing adaptif dapat meningkatkan
performance seperti apa yang keinginan user
Strategi adaptif dapat membantu kendali
lalulintas.



Akan tetapi, strategi ini dapat menimbulkan beberapa akibat,
misalnya :
Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan rute menjadi
sangat rumit akibatnya beban pemrosesan pada jaringan
meningkat.
Pada kebanyakan kasu, strategi adaptif tergantung pada informasi
status yang dikumpulkan pada satu tempat tetapi digunakan di
tempat lain. Akibatnya beban lalu lintas meningkat
Strategi adaptif bisa memunculkan masalah seperti kemacetan
apabila reaksi yang terjadi terlampau cepat, atau menjadi tidak
relevan apabila reaksi sangat lambat.
Algoritma Pengendalian Kemacetan

Pengendalian kemacetan mengacu pada teknik
dan mekanisme yang baik dapat mencegah
kemacetan, sebelum itu terjadi, atau
menghapus kemacetan setelah terjadi. Secara
umum kita dapat mekanisme pengendalian
kemacetan kedalam kategori besar yaitu
putaran terbuka pengendalian kemacetan
(pencegahan) dan putaran tertutup
pengendalian kemacetan (pengangkatan).
Kontrol Kemacetan di TCP
Kita sekarang menunjukkan bagaimana TCP menggunakan
pengendalian kemacetan untuk menghindari kemacetan atau
mengurangi kemacetan pada jaringan. Dalam algoritma
menghindari kemacetan, ukuran kemacetan meningkat bila
jendela penambahan sampai kemacetan terdeteksi.
Kemacetan Deteksi: multiplikatif Penurunan jika kemacetan
terjadi, kemacetan ukuran jendela harus dikurangi. Satu-satunya
cara pengirim dapat menebak kemacetan yang memiliki terjadi
adalah dengan kebutuhan untuk Retransmisi segmen. Namun,
retransmissi dapat terjadi pada salah satu dari dua kasus: ketika
suatu kali waktu keluar atau ketika tiga
ACK diterima. Dalam kedua kasus, ukuran ambang terjatuh ke
satu-setengah, turun perkalian. Sebagian besar implementasi
TCP memiliki dua reaksi:
1. Jika batas waktu terjadi, ada kemungkinan lebih kuat dari kemacetan, segmen telah
mungkin telah jatuh pada jaringan, dan tidak ada berita tentang segmen dikirim.
Dalam hal ini TCP bereaksi kuat:
a Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.
b. Hal set cwnd dengan ukuran satu segmen.
c. Dimulai fase lambat mulai lagi.
2. Jika tiga ACK diterima, ada kemungkinan lebih lemah dari kemacetan; segmen
mungkin telah menurun, tetapi beberapa segmen setelah itu mungkin telah tiba dengan
selamat tiga ACK diterima. Hal ini disebut transmisi cepat dan pemulihan sistem yang
cepat. Dalam hal ini kasus, TCP memiliki reaksi yang lebih lemah:
a. Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.
b. Hal set cwnd dengan nilai ambang (beberapa implementasi menambahkan tiga segmen
ukuran untuk ambang batas).
c. Dimulai fase menghindari kemacetan.
Menghindari Kemacetan
Untuk menghindari kemacetan, protokol Frame Relay
menggunakan 2 bit dalam bingkai secara eksplisit
memperingatkan sumber dan tujuan adanya kemacetan.
BECN Pemberitahuan mundur kongesti eksplisit (BECN)
sedikit memperingatkan pengirimkongesti dalam
jaringan. Orang mungkin bertanya bagaimana hal ini
dilakukan karena bingkai perjalanan jauh dari pengirim.
Bahkan, ada dua metode: Switch dapat menggunakan
respon frame dari penerima (full-duplex mode), atau
tombol dapat menggunakan standar konektortion untuk
mengirim frame khusus untuk tujuan tertentu. Pengirim
dapat merespon peringatan ini hanya dengan
mengurangi tingkatdata.
memperingatkan penerima kemacetan di jaringan. Hal
ini mungkin muncul bahwa penerima tidak dapat
melakukan apa saja untuk meringankan kemacetan.
Namun, protokol Frame Relay mengasumsikan bahwa
pengirim dan penerima yang berkomunikasi satu sama
lain dan menggunakan beberapa jenis aliran
pengendalian pada tingkat yang lebih tinggi
TERIMA KASIH