ilmu nutrisi unggas (lanjutan-petelur)-rev

Download Report

Transcript ilmu nutrisi unggas (lanjutan-petelur)-rev

ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN AYAM PETELUR PERIODE PERTUMBUHAN DAN BERTELUR

26 April 2020

Oleh: PROF. DR. YOSE RIZAL PROGRAM STUDI ILMU TERNAK

1

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ANDALAS

PENDAHULUAN

1. Permasalahan yang sering dihadapi pada pemeliharaan ayam petelur yaitu terjadinya cepat dewasa kelamin yang menyebabkan ukuran telur menjadi kecil seperti pada tabel berikut.

TABEL. Umur dewasa kelamin dan produksi & ukuran telur

Umur Dewasa Kelamin Produksi Telur (%) 18 –20 minggu 35 minggu Ukuran Telur (% large) 30 minggu 63 minggu 15 minggu 18 minggu 21 minggu

26 April 2020

32.0

12.0

0 92 92 91 17 21 37 44 65 69

2

2. Dewasa ini ukuran tubuh (BB) lebih penting dari pada umur untuk mulai bertelur dalam menentukan ukuran telur awal pada ayam petelur seperti pada tabel berikut.

TABEL. Pengaruh berat badan terhadap ukuran telur awal.

Berat Badan Pada Umur 18 Minggu (g) 1100 1200 1280 1380 Berat Telur Awal (g) 46.9

48.4

48.8

49.7

a b bc c

26 April 2020 3

3. Walaupun zat-zat makanan seperti protein, metionin dan asam linoleat dapat mempengaruhi ukuran telur, tetapi zat-zat makanan ini hanya sedikit pengaruhnya terhadap berat telur awal.

4. Frame size (ukuran kerangka) berkembang lebih awal dan dapat dicapai pada umur 12-16 minggu pada 90% ayam.

26 April 2020 4

5. Frame size ini juga dipakai sebagai indikator dalam produksi telur. Akan tetapi, agak sulit untuk mendapatkan ayam dara dengan berat badan di bawah target frame size dan sebaliknya melalui modifikasi terhadap ransum yang diberikan.

6. Hubungan antara berat badan dan ukuran shank pada ayam petelur juga sangat komplikasi karena ukuran shank ini juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan terlepas dari pengaruh makanan seperti pada tabel berikut. 26 April 2020 5

TABEL. Berat badan, intake zat makanan dan panjang shank pada Leghorn dara yang dipelihara pada suhu 18 dan 30 o C

Berat Badan (g) 28 hari 56 hari 98 hari Intake Zat Makanan Sampai Umur 98 Hari Energi (Mkal ME) Protein (kg) Panjang Shank Umur 98 Hari cm Cm/kg BB ME 2500 kkal/kg ransum 18 o C 30 o C 240 234 601 591 NS ** NS ME 3000 kkal/kg ransum 18 o C 260 a 650 a 30 o C 247 b 559 b **

26 April 2020

1145 1049 ** 1173 1002 ** a b a b 13.6

11.1

** 14.7

11.2

** a b a b 0.89

0.73

** 0.80

0.61

** a b a b 9.96

10.08

** 9.94

10.07

** b b a a 8.70

9.61

8.47

10.05

6

7. Ayam yang cepat dewasa kelamin berat badannya waktu mencapai dewasa kelamin hampir sama dengan ayam yang lambat dewasa kelamin.

8. Ayam yang lambat dewasa kelamin berat badannya lebih rendah dari pada ayam yang cepat dewasa kelamin pada umur yang sama ketika ayam yang cepat dewasa kelamin mencapai dewasa kelamin.

26 April 2020 7

9. Pada hewan mamalia ada hubungan antara umur dewasa kelamin dengan kandungan lemak tubuh, sedangkan pada unggas tidak.

10. Intake energi merupakan faktor pembatas pada laju pertumbuhan ayam petelur dara karena ayam dara ini mengkonsumsi energi dalam jumlah yang sama walaupun kandungan energi dan protein ransum berbeda-beda seperti pada tabel berikut.

26 April 2020 8

TABEL. Intake energi ayam dara yang sedang tumbuh (8-15 minggu) Energi-Protein Ransum 1. 2950 kkal – 14% PK 2. 3100 kkal – 24% PK 3. 3200 kkal – 20% PK Berat Badan Umur 15 minggu (g) 1272 1267 1291 Intake Energi (Mkal) Intake Protein (g) 9.77

9.17

9.51

464 718 597 c a b

26 April 2020 9

1 TABEL. Pengaruh level protein terhadap pertumbuhan dan intake zat-zat makanan pada ayam dara (0-20 minggu) Protein Ransum 15% 16% 17% 18% 19% 20% Berat Badan Umur 20 minggu (g) 1445 1459 1423 1427 1444 1480 Intake Energi 0-20 minggu (Mkal) 24.3

22.9

22.9

22.0

22.9

23.0

Intake Protein 0-20 minggu (kg) 1.28

d 1.28

d 1.37

cd 1.39

c 1.53

b 1.62

a

26 April 2020 10

TABEL. Pengaruh level energi terhadap pertumbuhan dan intake zat-zat makanan pada ayam dara (0-20 minggu) pada level PK 18% Energi Ransum (kkal ME/kg) 2650 2750 2850 2950 3050 3150 Berat Badan Umur 20 minggu (g) 1320 c 1378 bc 1422 ab 1489 a 1468 a 1468 a Intake Energi 0-20 minggu (Mkal) 20.6

c 21.0

bc 21.8

ab 22.1

ab 21.4

abc 22.5

a Intake Protein 0-20 minggu (kg) 1.40

a 1.37

a 1.37

a 1.35

ab 1.26

c 1.29

bc

26 April 2020 11

PENINGKATAN INTAKE ZAT MAKANAN PADA AYAM PETELUR DARA

1. Untuk memaksimumkan intake zat makanan pada ayam petelur dara, ransum yang diberikan mengandung 16-18% PK, metionin 2% dari PK, lisin 5% dari PK dengan tingkat energi 2800-3000 kkal/kg.

2. Pada daerah tropis ransum dengan energi seperti di atas tidak sesuai seperti terlihat pada tabel berikut.

26 April 2020 12

TABEL. Pengaruh level energi terhadap pertumbuhan dan intake zat-zat makanan ayam dara umur 18 minggu pada suhu 18 dan 30 o C BB Umur 126 hari (g) Total Intake Makanan (g) Intake Energi (Mkal) Intake Protein (g) Suhu 18 o C 1. 2500 kkal ME/kg 2. 3000 kkal ME/kg Suhu 30 o C 1. 2500 kkal ME/kg 2. 3000 kkal ME/kg 1398 1434 1266 1218 7.99

6.98

6.05

5.19

20.04

21.07

15.17

15.69

1330 1160 1010 870

26 April 2020 13

3. Dengan demikian pemberian ransum dengan energi tinggi tidak sesuai untuk daerah tropis karena konsumsi ransum di daerah tropis lebih rendah. Jika energi ransum tinggi akan menambah penurunan intake makanan, sehingga intake protein juga turun.

26 April 2020 14

PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN PADA AYAM PETELUR DARA

1. Konsep dalam pemberian ransum pada ayam dara akhir akhir ini didasarkan pada berat badan, bukan pada umur. 2. Pemberian ransum starter dilakukan sampai ayam mencapai berat tertentu dan biasanya berat ini dicapai pada umur 10-12 minggu.

26 April 2020 15

3. Program pemeliharaan seperti ini menjadi mahal kira-kira seharga 2 butir telur dari pada program pemberian ransum starter selama 6 minggu, sementara produksi telur yang akan diperoleh jauh lebih baik dari pada program pemberian ransum starter 6 minggu tersebut. 26 April 2020 16

4. Susunan ransum yang dianjurkan sebagai berikut: Starter: 18-19% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg Mulai umur sehari sampai mencapai berat target.

Grower: 15-16% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg Mulai umur mencapai berat target sampai berat dewasa kelamin.

Prelay atau layer: 16-18% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg Mulai berat dewasa kelamin sampai bertelur. 26 April 2020 17

5. Kebutuhan protein ayam dara ditujukan untuk hidup pokok, dan pertumbuhan daging dan bulu.

6. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan jaringan dapat dihitung dengan mengalikan pertambahan berat badan (gram) dengan 18% (kandungan protein jaringan) dan dibagi 61% (EPP).

26 April 2020 18

7. Kehilangan nitrogen setiap hari pada ayam dengan berat badan 1 kg kira-kira 250 mg x 6.25 = 1.6 g protein. 8. Kebutuhan protein untuk hidup pokok yaitu 1.6 g : 61% = 2.6 g/kg BB.

26 April 2020 19

9. Pertumbuhan bulu seekor ayam kira-kira 7% dari berat badan. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan bulu ini 7% x pbb (g) x 82% (kandungan protein bulu), lalu dibagi dengan 61%.

10. Kebutuhan protein ayam setiap hari = (daily gain x 0.18)/0.61 + (BB x 0.0016)/0.61 + (daily gain x 0.07 x 0.82)/0.61 26 April 2020 20

11. Berat badan ideal yang akan dicapai sesuai umur berbeda antara bangsa ayam: Leghorn: 400, 900 dan 1300 g pada umur 6, 12 dan 18 minggu. Petelur coklat: 500, 1000 dan 1500 g pada umur 6, 12 dan 18 minggu.

26 April 2020 21

12. Untuk mendapatkan ukuran telur yang besar atau kecil dapat dilakukan dengan mengatur berat badan waktu mencapai dewasa kelamin yang bisa dilakukan dengan mengatur pemberian cahaya dan umur pemindahan ke kandang layer.

26 April 2020 22

13. Pengaturan ukuran telur ini tidak baik hasilnya jika diatur melalui penurunan pertumbuhan dengan mengurangi makanan atau menurunkan kandungan zat-zat makanan karena akan menimbulkan ketidakseragaman dalam berat badan ayam, produksi telur tidak terkontrol. 26 April 2020 23

PEMBERIAN MAKANAN SEBELUM BERTELUR (PRE LAY FEEDING)

1. Pemberian Ca: Beberapa hari sebelum bertelur ayam mempersiapkan cadangan Ca nya untuk telur pertama melalui tulang medula (medullary bone). Untuk itu ada beberapa pemikiran dalam pemberian Ca sebelum ayam mulai bertelur: 26 April 2020 24

a. Pemberian 1% Ca sampai mencapai 5% produksi. Cara ini tidak baik hasilnya karena ayam berhenti berproduksi selama 4-5 hari setelah bertelur pertama 2-3 butir.

b. Pemberian 2% Ca. Cara ini juga belum baik hasilnya karena 2% Ca dalam ransum belum mencukupi untuk produksi telur berkelanjutan.

c. Pemberian 3.5-4.0% Ca. Cara ini paling baik karena bisa mencukupi untuk produksi telur berkelanjutan. 26 April 2020 25

Walaupun pemberian ransum laying (3.5 - 4.0% Ca) lebih awal menguntungkan, tetapi ada pula pendapat bahwa pemberian Ca terlalu banyak pada ayam yang belum berproduksi bisa menimbulkan masalah pada ginjal. Masalah ini tidak selalu benar karena hasil penelitian menunjukkan bahwa Ca bisa dikeluarkan melalui feses dan urin. Kondisi ini menyebabkan ayam banyak minum. Ayam yang banyak minum ini akan menyebabkan kotorannya basah sepanjang hidupnya seperti hasil penelitian berikut: 26 April 2020 26

TABEL. Pengaruh Level Ca dalam Ransum Sebelum Bertelur Terhadap Kandungan Air Ekskreta (%).

Pemberian Ca Umur Ayam (hari) 1% 2% 3% 4% 147

71.4

71.6

72.1

77.0

175

78.7

77.2

77.7

80.0

196

75.3

73.9

74.1

76.0

245

65.5

63.9

63.9

69.4

26 April 2020 27

2. Pemberian ransum Ca tinggi yang dimulai lebih awal (umur 10-12 minggu) dapat menimbulkan kasus urolithiasis, tetapi jika pemberian Ca tinggi ini dimulai pada umur 2-3 sebelum dewasa kelamin tidak menimbulkan urothiliasis.

26 April 2020 28

3. Pemberian makanan untuk memanipulasi berat badan beberapa hari sebelum bertelur tidak ada dipraktekkan orang karena sudah terlambat saatnya untuk memanipulasi berat badan tersebut, kecuali jika terdapat kesalahan dalam manajemen pemeliharaan sebelumnya, sehingga didapatkan berat badan yang tidak ideal untuk berproduksi. Usaha ini tidak dapat mengkoreksi pertumbuhan kerangka, walaupun berat badannya cukup baik.

26 April 2020 29

4. Ransum yang diberikan sebelum bertelur ini biasanya kandungan energinya ditingkatkan, sehingga terbentuk

lemak labil

sebagai cadangan energi yang diperlukan ketika ayam mulai bertelur.

26 April 2020 30

5. Peningkatan pemberian asam linoleat sebelum bertelur tidak begitu besar pengaruhnya dibandingkan dengan peningkatan pemberian metionin.

26 April 2020 31

6. Pengurangan pemberian makanan ( pre-pause ) ketika ayam mencapai umur 18 minggu atau ketika produksi telur 1% yang dilakukan selama 10-14 hari menimbulkan ayam kehilangan berat badan. Kemudian diberi ransum normal kembali dan pada umur 22 minggu produksi telur akan normal kembali dengan ukuran telur meningkat 1 1.5 g per butir. 26 April 2020 32

PEMBERIAN MAKANAN AYAM PETELUR SEDANG BERTELUR

1. Mempertahankan keseimbangan antara zat-zat makanan dengan energi merupakan konsep yang penting dalam pemberian makanan ayam petelur yang sedang berproduksi.

26 April 2020 33

2. Zat-zat makanan dan energi dalam ransum yang biasa diberikan setiap hari bagi seekor ayam petelur yang sedang berproduksi yaitu: - Protein kasar 17 g - Metionin - Metionin + Cystine - Lysine - Ca - P tersedia 360 mg 640 mg 720 mg 3.5 g 0.4 g 26 April 2020 34

3. Jika intake makanan berubah, maka komposisi zat makanan dan energi juga berubah seperti pada tabel berikut: 26 April 2020 35

TABEL. Komposisi Zat Makanan dan Energi Berdasarkan Intake Makanan Harian

Zat-zat Makanan dan Energi Protein Kasar (%) Ca (%) P tersedia (%) ME (kkal/kg) Lysine (%) Methionine (%) Met + Cys (%) Tryptophan (%)

26 April 2020

Komposisi Zat Makanan dan Energi Berdasarkan Konsumsi Makanan Harian 110 g

15.5

3.4

0.38

2700 0.68

0.32

0.55

0.14

100 g

17.0

3.5

0.40

2800 0.72

0.36

0.64

0.15

90 g

19.0

3.6

0.45

2915 0.77

0.41

0.71

0.17

80 g

20.5

3.8

0.5

3025 0.84

0.47

0.80

0.18

70 g

22.1

4.0

0.55

3080 0.91

0.56

0.91

0.20

36

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan: a. Jangan gunakan ayam dara yang underweight karena ayam ini tidak akan sanggup untuk berproduksi tinggi.

26 April 2020 37

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan: b. Tingkatkan level energi dalam ransum melalui penambahan minyak (min. 2850 kkal ME/kg).

26 April 2020 38

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan: c. Kurangi penggunaan ransum yang berserat tinggi.

d. Kurangi protein kasar (maks. 17%).

26 April 2020 39

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan: e. Pertahankan level metionin.

f. Tingkatkan mineral-vitamin premix.

26 April 2020 40

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan: g. Pertahankan Ca (3.5%) dan P (0.4%).

h. Jika timbul masalah dengan kulit telur perhatikan level NaCl.

26 April 2020 41

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan: i. Tambahkan vitamin C (300 mg/Kg).

j. Tingkatkan frekuensi pemberian ransum dan berikan waktu suhu udara agak dingin. 26 April 2020 42

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan: k. Berikan air minum yang dingin.

l. Gunakan ransum dalam bentuk crumble atau mash yang ukuran partikelnya besar.

m. Jangan mengganti ransum.

26 April 2020 43

5. Phase Feeding a. Phase Feeding terbagi dua: phase feeding I dan II b. Pengurangan protein dan AA dalam ransum terjadi pada fase II karena ayam semakin tua.

c. Tujuannya untuk mengurangi biaya pakan dan mengurangi ukuran telur.

26 April 2020 44

5. Phase Feeding d. Pengurangan protein dan AA dapat mengurangi ukuran telur sekaligus produksi telur.

e. Pengurangan protein dan AA ini tergantung pada: suhu lingkungan, umur ayam, produksi telur, dan tingkat energi ransum.

26 April 2020 45

5. Phase Feeding f. Pengurangan protein ini dimulai dari 17% menjadi 16% ketika produksi telur 80%, dari 16% menjadi 15% ketika produksi telur 70%.

g. Pengurangan P tersedia juga dapat dilakukan dari 0.40% menjadi 0.34%.

26 April 2020 46

TABEL. Perubahan Ransum Pada Phase Feeding (Konsumsi Harian 100 g) Karakteristik Ayam Level Ransum (%) Umur (minggu)

<35 45 55 70 80

Produksi Telur (%)

90 85 80 75 70

Protein Kasar

17.0

16.0

15.5

15.0

14.5

Metionin

0.35

0.32

0.31

0.30

0.29

Kalsium P tersedia

3.8

4.0

4.1

4.2

4.3

0.42

0.40

0.38

0.36

0.34

26 April 2020 47

6. Efek Metionin terhadap Ukuran Telur a. Terjadi peningkatan ukuran telur secara linier dengan penambahan metionin.

b. Jika ayam semakin tua, terjadi perubahan respon ukuran telur terhadap penambahan metionin seperti pada tabel berikut. 26 April 2020 48

TABEL. Pengaruh Penambahan Metionin Terhadap Ukuran Telur (g) Umur Ayam (minggu) Metionin (%) 25-32 38-44 51-58 64-71 0.23

49.8

53.2

56.2

56.8

0.26

51.0

55.0

57.9

59.4

0.29

51.9

56.4

59.6

59.5

0.32

52.1

56.3

59.2

59.5

0.35

52.0

56.3

59.2

59.5

0.38

52.6

57.1

60.0

60.2

26 April 2020 49

6. Efek Metionin terhadap Ukuran Telur c. Sumber metionin tidak berpengaruh terhadap ukuran telur (lihat tabel).

d. Choline dapat mengganti sebagian metionin dalam ransum ayam petelur, tetapi terjadi penurunan ukuran telur (lihat tabel). 26 April 2020 50

TABEL. Pengaruh Sumber Metionin Terhadap Ukuran Telur (Produksi Telur 80%) Level Metionin (%) 0.228 (basal) 0.256

0.284

0.311

0.366

Percobaan 1.

Berat Telur (g) DL

54.5

56.2

56.8

57.6

58.0

Alimet

54.5

55.3

56.8

57.2

57.5

Percobaan 2.

Berat Telur (g) DL

51.5

53.2

55.1

55.9

57.0

Alimet

51.5

52.7

56.2

55.7

56.8

26 April 2020 51

TABEL. Pengaruh Penambahan Metionin vs Choline Terhadap Produksi dan Ukuran Telur Protein Ransum 16% 14% Penambahan 0.1% Met 0.1% Choline 0.1% Met 0.1% Choline Produksi Telur (%)

82.8

84.0

82.4

72.8

84.5

78.9

Berat Telur (g)

53.2

56.6

54.0

52.5

54.9

51.9

26 April 2020 52

7. Perkiraan kebutuhan metionin dan metionin + cystine untuk produksi dan berat telur a. Selama puncak produksi telur (umur 38-45 minggu) kebutuhan metionin untuk berat telur lebih besar dari pada untuk jumlah telur, sementara kebutuhan metionin untuk jumlah telur mencapai puncaknya pada umur 51-58 minggu (lihat tabel berikut).

b. Untuk itu harus hati-hati dalam mengurangi jumlah metionin ketika ayam belum mencapai umur 60 minggu. 26 April 2020 53

TABEL. Perkiraan Kebutuhan Metionin dan Metionin + Cystine (mg/ekor/hari) Umur Ayam (minggu) Kriteria Telur Metionin Metionin + Sistin

25-32 38-45 51-58 64-71 25-32 38-45 51-58 64-71

Jumlah

364 b 362 b 384 a 374 ab 608 b 619 b 680 a 690 a

Berat (g)

356 b 380 a 364 a 357 b 610 ab 636 a 621 ab 601 b

Mass (g)

369 b 373 b 402 a 378 b 617 b 627 b 691 a 676 a 26 April 2020 54

8. Penurunan Protein dan Asam Amino dalam Ransum a. Ketika protein dan asam amino ransum dikurangi terjadi kecenderungan peningkatan deposisi lemak dalam tubuh.

b. Penurunan PK dari 17% ke 15%, maka terjadi peningkatan lemak hati sebesar 3-5% yang menyebabkan Fatty Liver Syndrome.

26 April 2020 55

26 April 2020

Terima Kasih

56